Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Malam hari

 Malam hari ? Emangnya ada apa ? Ada yang suka dan merindukan, karena ingin menikmati malam hari untuk istirahat dan bertemu keluarga. Tapi ada sebagian kecil yang ingin hari itu bisa lebih panjang, karena mereka ingin bekerja lagi. Sebenarnya karyawan bekerja seharian untuk membahagiakan keluarga. Maka malam hari adalah waktu yang tepat untuk berinteraksi dengan keluarga. Bisa juga interaksi itu di hari Libur, Minggu. Rasanya setiap malam jauh lebih baik daripada hari Libur. 

Malam hari sepanjang waktu itu sudah memberikan kesempatan bagi siapapun untuk menikmatinya. Waktunya sama, tapi ada yang bahagia dan ada yang tidak bahagia. Setiap hari terjadi dan memberi kesempatan, tanpa kita atur. Malam hari terjadi. Apakah kita dapat memanfaatkan waktu malam hari ? Waktu ada, tapi banyak yang menghalanginya. Apa itu ? Fisik kita yang lelah, dan ada kecenderungan kita ingin melepaskan lelah. Kalau sudah begitu maka interaksi keluarga tidak ada, yang berdampak bahagia itu tidak ada. Ada upaya dengan makan malam dan bersih diri agar tubuh lebih fresh. Tapi keadaan yang cukup baik ini masih digoda oleh hal-hal kecil yang mengalihkan fokus kita berinteraksi bersama keluarga. Semua orang sibuk dengan aktivitasnya. Akhirnya interaksi itu sangat kecil, yang ada paling saling menyuruh atau meminta tolong. 

Bisa nggak sih kita menikmati malam hari yang membahagiakan ? Mesti ada keinginan sehingga waktu malam hari itu dapat dimaksimalkan. keinginan itu dapat direncanakan melalui media seperti makan malam, ngobrol abis shalat jamaah,  atau jalan-jalan dan sebagainya. Jika tidak ada media untuk berinteraksi itu, maka semakin tidak mudah terjadi interaksi sekalipun ada waktunya. 

Malam hari dapat memberi ketenangan yang dapat meredam emosional sehingga dapat berpikir jernih. Begitulah Allah menundukkan alam untuk manusia agar bersyukur. Salah satu bersyukur itu adalah berinteraksi bersama keluarga. Apakah kita merasakan nikmat dari bersyukur di malam hari ? Sangat tergantung bagaimana kita memanfaatkan malam hari dengan aktivitas yang bermanfaat. Bersyukur itu mesti diupayakan bukan sekedar "membiarkan" kita beristirahat seiring tubuh yang semakin lemah cenderung malas dan ingin segera tidur (lelah).

Ada kalanya malam hari itu ditunggu banyak orang untuk menikmatinya bersama-sama di warung, resto dan caffe. Media ini sering digunakan untuk saling ngobrol zaman now. Tapi apakah manfaatnya lebih besar dari keburukannya ? Semua orang memiliki sudut pandang yang berbeda. Ada yang menghabiskan gaya hidup tersebut setiap malam, dan kecenderungannya menuju sesuatu yang tidak bermanfaat. Sekali-kali boleh saja, yang penting melibatkan keluarga sehingga diperoleh kebaikan. 

Terlepas dari semuanya, Allah menciptakan malam itu tidak sia-sia. Maknanya ada kebaikan (berupa kesempatan), kesempatan menjadi benar-benar kebaikan jika kita siap dengan fisik yang sehat dan memiliki komitmen yang diwujudkan dalam tindakan (interaksi) berama keluarga. Bayangkan sudah berapa malam hari yang kita lalui ... adakah kita bersyukur dengan mendapatkan kebahagiaan ? Bersyukur di malam hari itu menentukan keadaan kita di pagi hari, untuk memulai kerja (mencari karunia Allah).


Insya Allah kultum kali ini untuk terus memberdayakan diri dan memotivasi diri menjadi semakin baik, mampu melihat kesempatan dan potensi yang ada menjadi menambah nilai diri kita. 

No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...