Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Jalani dengan kepasrahan ... Tidak mudah

 Kata pasrah itu merupakan langkah terakhir dari upaya yang sudah dilakukan tidak mendapatkan hasil yang sesuai. Tapi ada juga yang membiarkannya situasi tersebut dan beralih kepada aktivitas lain. Selalu diiringi doa agar semua terjadi. Kebutuhan hidup tidak cukup, mau bilang apa lagi ? Pasrah aja dan mengiringinya dengan bersyukur, menerima apa adanya. "Tak ada yang bisa dilakukan lagi".

Kondisi pasrah itu berharap kepada Allah agar persoalan yang dihadapi dapat diberikan jalan keluar. Emangnya sebelum pasrah kemana saja ? Ya berusahalah, tapi hasilnya nggak dapat. Bukankah hasil yang diharapkan itu merupakan izin Allah, yakin nggak sih kita ? Yakin. Yakin apa percaya aja ? Kalau yakin, bukankah kata pasrah tersebut menjadi awal dari semua usaha kita. Kok bisa ? Kata pasrah itu merupakan "menyerahkan diri kita kepada Allah untuk mengikuti petunjukNya agar mendapatkan izinNya". Sudahkah kita melakukan usaha yang sesuai petunjuk Allah ? Jangan sampai kita berharap izinNya tapi tidak mengikuti petunjukNya.

Contohnya, kalau sakit itu datang dari Allah dan Allah pula yang menyembuhkannya. Dalam sabda Nabi Muhammad saw, "sakit itu menghapus dosa". Maka bukan seharusnya kita sudah merasakan sakit yang parah setelah beberapa kali berobat ke mana saja, kemudian pasrah dengan penyakitnya. Kalau ingin izin sembuh, maka mohonlah ampunan kepada Allah dari segala dosa dan kesalahan selama ini. Kemudian mengikuti petunjuk hidup sehat dan berobat ke dokter atas dasar iman. Kepasrahan itu hadir di awal untuk memohon ampunan Allah dan mengikuti petunjukNya. 

Saat ingin mewujudkan keinginan, mulailah memasrahkan diri kepada Allah dengan menyampaikan (doa), apakah keinginan kita dirahmati Allah atau nggak ? Bisa mengeceknya lewat Al Qur'an dan memeriksa niat kita. Lalu kepasrahan itu diikuti dengan memahami apa yang kita inginkan itu kepada Al Qur'an sehingga mendapatkan petunjuk yang benar. Pasrahkan diri kita saat menjalani petunjuk itu kepada Allah. Insya Allah kita dapat mewujudkan keinginan itu dengan melibatkan Allah sejak awal sampai akhir.

Terlepas dari semua itu, kita dapat memulai kepasrahan itu untuk memohon ampunan Allah terhadap apa yang sudah kita kerjakan. Sampaikan mohon ampunan kita kepada Allah dengan mengingat (membayangkan) yang salah dari kita. Apa yang kita alami (tidak mendapatkan hasil) dengan pasrah itu dapat menumbuhkan harapan baru dari Allah. Yakin dan pasrahkan kepada Allah agar kita semakin yakin dengan apa yang kita lakukan.


Apa yang kita dapat kita maknai kali ini adalah kata pasrah bukan sekedar pasrah di akhir usaha kita, tapi kepasrahan itu dimulai sejak awal dengan mengikuti petunjuk karena kita beriman. Kultum motivasi ini tidak lain untuk memberdayakan diri kita agar semakin beriman dan semakin berbahagia

No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...