Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Apa makna jika shalatnya bener maka semua jadi baik

 Ungkapan yang sudah umum bagi semua muslim bahwa diakhirat nanti di cek dulu adalah shalatnya. Jika shalatnya bener maka perilaku yang lain aman. Tapi sebaliknya jika shalat belum bener, maka mesti dihisab perilaku lainnya. Bukankah shalat adalah yang paling utama bagi umat muslim. Ternyata ungkapan hadist itu yang sebenarnya berbunyi seperti berikut :

Dalam sebuah hadits riwayat Tirmidzi dari Abu Hurairah yang disebutkan juga oleh An Nasa'i, dikatakan bahwa amalan yang pertama kali dihisab adalah sholat. Adapun Al Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih.

Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah sholatnya. Maka, jika sholatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah Ta'ala berfirman, 'Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki sholat sunnah.' Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari sholat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya." (HR. Tirmidzi dan An Nasa'i)

Tapi jika melihat dampak di luar shalat dalam diri kita sendiri, banyak perilaku yang tidak baik dan tidak mengikuti petunjuk Allah. Maknanya shalat kita belum bener. Apakah yang kita lakukan ? Kita lebih memperbaiki perilaku kita dengan berbagai cara daripada memperbaiki shalatnya. Bisa jadi kita belum yakin bahwa shalat itu bisa memperbaiki perilaku kita. Bahwa pesan di atas adalah sabda Nabi Muhammad saw, yang wajib kita kerjakan. Shalat itu adalah shalat wajib yang disempurnakan shalat sunnahnya. Sudahkah kita mengerjakannya ? Menjelang bulan puasa yang segera hadir, maka alangkah indahnya kita hiasi dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas shalat kita. Dengan terbiasa selama sebulan, Insya Allah dapat ditingkatkan lagi setelah bulan puasa.

Dalam hadist yang lain, shalat kita menghapus kesalahan kecil sebelumnya. Dalam Al Qur'an difirmankan bahwa shalat itu mencegah yang keji dan mungkar. Bukankah sudah memberi keyakinan kepada kita bahwa shalat itu menjadi utama dalam membentuk perilaku kita. Mungkin komitmen shalat itu sampai hari ini masih berorientasi kepada permohonan kita kepada Allah, shalat lebih berkualitas saat membutuhkan dan setelah kita cenderung formalitas dan seadanya (menggugurkan kewajiban).

Ayat yang difirmankan Allah, bahwa shalat itu mencegah yang keji dan mungkar ... sudah cukup memberi petunjuk bahwa jika ada hal yang tidak beres dari kita, shalatlah dan perbaiki kualitas shalat kita, serta sempurnakan dengan shalat sunnahnya. Jika kita gagal dalam bekerja, bukankah kita melakukan kesalahan yang kecil sampai yang besar. Oleh karena itu bisa jadi kegagalan itu bentuk kesombongan tanpa pasrah mengikuti petunjuk Allah. Selain istighfar, shalat dan sabar menjadi penolong kita. Shalat yang bener mengampuni kita dari kesalahan itu dan bersiap untuk memperbaikinya dan dibimbing Allah. hal kecil saja, jika kita marah maka dapat diturunkan tensinya dengan shalat, lalu meminta maaf dan memperbaiki diri. Kita merasa bahwa keterpurukan, masalah dan sejenisnya bukan masalah yang berhubungan dengan Allah dan shalatnya. Maka kita jarang untuk memperbaiki kualitas shalatnya, dan cenderung hanya memperbaiki perilaku dengan ilmunya.

Kita ini hanya mendengar (seruan dari iman yang Allah berikan) dan taat mengerjakannya. Terkadang kita ingin bertanya, mengapa begini dan mengapa begitu ? Sebagai hamba yang diciptakan Allah, maka hak kita adalah menjadi hamba yang terbaik dengan menjalankan petunjuk Allah. Bukan untuk protes, bertanya dan sebagainya. Bisa jadi penasarannya kita untuk terjawab dengan menjalankan petunjuk Allah. Yuk kita segerakan shalat, sempurnakan shalat sunnahnya, tingkatkan kualitas shalatnya, perbanyak shalatnya, mengamalkan hikmah shalat dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bekal iman yang sudah ada, Insya Allah shalat yang semakin meningkat itu mengantarkan kita kepada kehidupan yang lebih baik.

Kultum motivasi ini ingin me


nyakinkan diri saya untuk semakin baik dalam beriman dan beramal saleh. Caranya ? memberdayakan diri dari potensi yang saya miliki agar menjadi hamba yang bersyukur. Shalat dan minta pertolongan dengan shalat dan sabar saat menemui kesulitan.



No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...