Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Distraksi ... lawan atau alihkan

 Distraksi atau dikenal sebagai pengganggu fokus kita atau sesuatu yang mengalihkan perhatian kita. Dalam dunia kerja disebut sebagai hacker dari produktivitas. Salah hacker prduktivitas itu adalah HP, hand phone dengan segala aplikasinya. Detik.com atau IG atau FB dan sejenisnya telah menyita waktu kita, entah HANYA sekedar ingin tahu berita atau status orang. Sudah menjadi kecanduan kita untuk pegang HP, baru bangun tidur saja HP duluan yang dilihat. Kecanduan berat dimana kita merasa tidak gaul kalau nggak bawa HP. ketinggalan HP, dibelain ambil HP dulu karena merasa hilang nyawa. Distraksi HP ini menjadi sudah sangat tergantung dan tidak mudah untuk disingkirkan, dengan alasan,"nggak apa-apa kok dibawa dan hanya dibuka kalau perlu". Satu keluarga atau pertemanan saja yang niatnya mau makan bersama lebih sering dipertontonkan masing-masing orang sibuk dengan HPnya. Hal lain yang membuat kita semakin terjebak dengan distraksi HP adalah suara notification setiap ada hal baru dari aplikasi. Suaranya sih tidak besar, terdengar kecil atau geter SUDAH bisa mengalihkan pikiran beralih ke HP. kalau ngga kuat langsugn ingin buka aplikasinya. HP pun sudah menjadi distraksi berjamaah. Bayangkan kita yang ingin istirahat dari HP , langsung ditelpon orang yang WA kita, "kok WA nya tidak dijawab". Bisakah kita hidup tanpa HP 1/2 hari saja ? Kalau mau jujur HP sudah menghack kita minimal lebih dari 2 jam per hari.

Distraksi tidak hanya HP, tapi distraksi itu bisa datang dari dalam diri kita. Dari bangun pagi, telat bangun pagi itu membutuhkan waktu agak lama untuk mulai aktivitas. Dengan alasan suasana dingin, masih capek, hanya sekedar mengatakan "sebentar lagi", dan sejenisnya telah mengambil dari waktu kita untuk memulai aktivitas yang sebenarnya. Shalat Subuh sebagai panggilan Allah, dengan ringan dikalahkan dan terjadi setiap hari. Distraksi ini di pagi hari ini sangat mempengaruhi distraksi berikutnya. Distraksi pagi ini yang terjadi semakin menumbuhkan distraksi "malas".

Distraksi sangat menantikan waktu yang memang tidak ada pemanfaatannya, seperti waktu kosong tanpa ada kegiatan yang berarti, waktu istirahat, aktvitas rutin seperti makan dan sejenisnya. Waktu-waktu seperti itu yang mengundang distraksi. Yang paling sering adalah distraksi untuk memperlama keadaan itu, yang dirasakan menjadi semakin nyaman. Seolah aktivitas yang dikerjakan itu seperti penting. Ada yang bilang, "makan itu perlu dan untuk menambah energi dalam kerja" atau "kan tidak ada kerjaan, maka menikmati itu nggak apa-apa" atau kita sering bilang,"perlu waktu istirahat yang cukup agar fresh kerjanya".

Distraksi juga memasuki dunia kita tanpa kita sadari terjadi. Apa itu ? kerja rutinitas, dimana kerja yang tanpa perlu mikir dan semua berjalan seperti otomatis. Mengapa ini terjadi ? karena kita mengulang-ulang kerja yang sama setiap saat. Tidak rasa dalam kerja tersebut. Bisa juga sih, makan aja bisa rutin sehingga kita tidak merasakan nikmatnya makanan dimana makanan yang dimakan paling enak. Kerja rutin juga demikian seperti kerja sebagai call center, menyetir mobil dan sebagainya. Buktinya ? kerja rutin itu bisa disambi dengan pekerjaan lain. Ada orang nyetir sambil main HP, melayani orang sembari memikirkan pekerjaan lain. Apa yang kita kerjakan bersamaan atau sejenisnya telah mengurangi nilai dari pekerjaan itu, dengan kata lain kerja rutin kita TIDAK PRODUKTIF.

Hati-hati pula kita terhadap keseriusan kerja yang dijalani dan mesti terus dikonsistenkan dan dituntaskan. mengapa ? Jika dalam proses kerja kita itu mengalami kesulitan atau kebuntuan, maka ada hack untuk meneruskannya atau menundanya. Penundaan karena ada kesulitan dan tidak menjadwalkan kembali adalah distraksi juga. Apalagi penundaan itu memang terjadi karena kita merasa bisa dikerjakan besok. 

Distraksi dari luar bisa terjadi dan sangat tidak mudah ditolak. lagi serius beraktivitas, ada ajakan pasangan atau anak untuk mengikuti aktivitas lain. Maka hal inipun sangat menghack produktivitas hidup kita. Ada kala kerja, ada telpon dari rumah untuk disuruh pulang karena ada hal penting, padahal yang penting itu masih bisa dikerjakan oleh keluarga. Tapi kehadiran kita sangat diharapkan saja. Telpon dari keluarga saja yang tidak begitu penting masih bisa menghack kerja kita, karena kita jadi kepikiran. Sebenarnya telpon ini masih bisa dibicarakan saat dirumah.

Sadarkah distraksi seperti hal di atas, telah menjadi hal yang tidak kita sadari dan telah menghack waktu atau produktivitas kita. Seolah kita telah sibuk dan aktivitas penuh. Akhirnya ingin mengatakan kita telah banyak berbuat yang baik, tapi memang "nasib" belum membuat kita berubah nasibnya. Disini tidak terlihat distraksinya. Di waktu-waktu tertentu kita bilang,"mengapa dulu saya tidak kerjakan ini dan itu ?"

Ada tips yang membuat kita mengurangi distraksi hidup/kerja :

1. Distraksi itu bisa saja terjadi tapi jangan diterusin. Siaplah kembali kepada aktivitas utama.

2. Distraksi sebaiknya tidak dilawan, tapi dilakukan pengalihan saja. Caranya : 

a. Ciptakan keinginan beraktivitas itu sangat kuat dan siapkan waktunya. Disarankan waktunya tidak panjang tapi konsisten setiap hari.

b. Maksimalkan diri selalu sehat, terutama pikiran. keadaan yang sehat ini dapat menyemangati diri lebih baik

c. Dengan waktu dan memiliki energi (sehat) sudah mampu mengalihkan distraksi itu kepada aktivitas utama.

d. Distraksi itu semakin rendah saat kita memiliki prinsip selalu menuntaskan pekerjaan.

3. Distraksi itu jika dicari sumbernya adalah setan. Setan tidak mau manusia itu jadi orang baik, orang sukses, apalagi orang yang dekat dan berada di jalan yang bener (Allah). Maka tak salah jika kita pun memohon perlindungan kepada Allah agar dijauhkan dari distraksi yang merusak (hack) kehidupan kita.

Demikianlah bicara distraksi yang bisa hack kehidupan kita atau setan yang merekayasa semua agar kita sadar bahwa hidup ini tidak sia-sia dan mesti disyukuri dengan aktivitas/kerja yang bermanfaat. Kultum motivasi singkat yang membangun diri menjadi berdaya. Daripada lupa kepada Allah karena distraksi (setan), maka perbanyaklah mengingat Allah. Ingat Allah maka Allahpun ingat kita, tidak ada tempat distraksi dalam diri kita. Tingkatkan dan fokus ibadah dan amal maka distraksi pun minimal.


No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...