Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Kamis, Januari 26, 2023

Tidak mau takut, ikuti petunjuk Allah

Bismillahirrahmanirrahiim, malam ini masih diberi waktu untuk membaca dan memahami petunjuk Allah. Cukup dengan satu ayat aja, yaitu Surah Al Baqarah, ayat 38. Ayat yang bercerita tentang Nabi Adam, dikeluarkan dari kesalahannya.

Kami berfirman, “Turunlah kamu semua dari surga! Kemudian jika benar-benar datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa mengikuti petunjuk-Ku, tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.” (QS. [2] Al-Baqarah : 38)

Insya Allah kita diberi petunjuk pula untuk memahami dan mengamalkannya :

1. Nabi Adam as telah berbuat kesalahan yang fatal dan resikonya kehilangan kehidupan di Surga. Di ayat lain Nabi Adam as menindaklanjuti dengan permintaan maaf kepada Allah dan diterima. Membayangkan kehidupan kita sekarang ini, jika kita salah fatal seperti Nabi Adam as dan Allah membalas segera kesalahan itu. Maka apakah kita mampu menanggung balasan Allah itu ? Mungkin Allah tidak membalas sempurna, tapi bisa jadi kesulitan kita sampai hari ini adalah balasan atas kesalahan kita. Yang menjadi pertanyaan adalah kita tidak sadar dengan kesalahan itu dan selalu menganggap kesulitan itu biasa. Kesulitan yang seharusnya ditindaklanjuti dengan memperbanyak istighfar. Oleh karena itu istighfar itu menjadi mesti sering kita ucapkan karena kita tidak pernah tahu kesalahan mana yang membuat Allah murka dan membalasnya.

2. Langkah selanjutnya, Allah memerintahkan kita untuk memperbaiki kesalahan itu dengan memahami Al Qur'an. karena tadi kita tidak saadr dengan kesalahan yang kita perbuat, maka membaca dan memahami Al Qur'an mesti dilakukan untuk mencegah kesalahan lain yang bisa terjadi. Insya Allah dengan memahami Al Qur'an sebagai petunjuk untuk memperbaiki kesalahan dapat menambah keyakinan kita dalam menjalani hidup ini, rasa takut yang terkendali dan tidak merasa sedih dengan apa yang hilang atau tidak kita dapatkan.

3. Masihkah kita tidak mau berpegang kepada petunjuk Allah ? Bukan Allah menjanjikan kebaikan dari mengikuti petunjukNya. Apakah mendahulukan petunjuk selain Allah untuk menyelesaikan persoalan hidup kita yang takut (khawatir) dan selalu sedih ? Petunjuk Allah itulah yang bener, maka ikuti dengan kesungguhan dan sepenuuh hati. Tidak perlu khawatir atau sedih, Insya Allah dengan mengikuti petunjuk dengan bener itulah Allah membimbing akal sehat kita dan mensupport tindakan kita (Allah menyempurnakan iman kita kepada petunjukNya).

Kultum tentang ayat ini menjadi sangat berarti untuk mengingatkan kita untuk memperbaiki keadaan kita sekarang. Ayat ini bisa memotivasi kita untuk terus memberdayakan diri agar selalu memahami petunjuk Allah, yang mutlak kebenarannya. Kalau tidak pernah memahaminya, kalau keyakinan kita melemah.  Seperti ayat sebelumnya, akal sehat mesti kita syukuri untuk memahami dengan bener tentang petunjuk hidup dari Allah yang Maha Tahu segalanya. 

Harga diri kok serendah itu

 Dalam seharian saya sering menyebut saya memiliki harga diri. Pertanyaan yang muncul adalah, berapa harga diri tersebut ? Apakah satu juta atau lebih ? Tidak mudah untuk menjawabnya. kalau saya tidak jawab dan tidak tahu, berarti kan harga diri saya rendah. Dilain waktu saya atau Anda pernah mengatakan kalau ada yang merendahkan saya atau Anda,"Saya punya harga diri dan tidak begitu caranya". Apa sih harga diri dan berapa nilainya ?

Saya atau Anda menganggap harga diri itu penting, kalau nggak orang menilai diri kita rendah. Harga diri itu penting untuk dihargai dan disegani orang lain. Kalau harga diri itu penting, apakah ada upaya untuk menaikkan harga diri saya atau Anda ? Selalu dijawab ada dong. Apa itu ? sembari mencari jawabannya,"iya saya tingkatkan kemampuan saya". Ternyata harga diri itu bukan sekedar kemampuan saja, tapi merupakan kemampuan x action. Untuk menambah harga diri, bisa kemampuan ditingkatkan atau actionnya yang diperbanyak. Jika ada orang tersinggung karena direndahkan, maka sebenarnya memang harga diri orang itu rendah. Seseorang yang mempunyai harga diri tinggi tidak menanggapinya. Karena semua keadaan itu berada dalam situasi emosional atau responsif.

Lalu berapa nilai diri kita sekarang ? Dinilai dengan uang adalah berapa jumlah uang kita dapatkan sekarang. Karyawan bisa disebut nilainya sebesar pendapatannya, dan pedagang (bisnis) senilai keuntungannnya. Tapi harga diri itu bisa dinilai dari perbuatannya (actionnya), dimana perbuatannya yang memberikan kebaikan untuk orang lain. Orang ringan tangan dapat mempunyai nilai tinggi karena disenangi banyak orang, dan menjadi kepercayaan orang. Orang yang senang berbagi juga menambah nilai dari harga diri, karena orang yang selalu dinanti banyak orang. 

Agar harga diri kita tidak direndahkan orang, maka teruslah untuk meningkatkan kemampuan dan pastikan dilakukan setiap hari. Hendaknya semua itu tidak dilakukan atas dasar "uang", tapi jadilah manusia yang bermanfaat buat orang banyak. Maka nilai diri itu menjadi sangat tinggi. Pada sisi Allah, manusia yang taqwa lah yang paling mulia. Dengan dasar iman, kita dapat membangun harga diri melalui tindakan yang baik yang diperintahkan Allah dan meninggalkan yang dilarang Allah. Soal rezeki (uang), Allah yang mengaturnya. Jadi menjadi sangat bernilai harga diri kita jika dimulai dengan membangun diri lewat jalan ketaqwaan. Harga diri yang tinggi di mata Allah dan pasti juga bernilai tinggi di mata dunia.


Kultum singkat ini merupakan sharing untuk saling mengingatkan tentang kebaikan. Kultum yang bisa memotivasi dan memberdayakan diri kita untuk semakin baik setiap hari. Insya Allah kita menjadi orang yang  bertaqwa yang mulia (dan memiliki harga diri tinggi) yang santun.

 

Rabu, Januari 25, 2023

Hikmah dan akal sehat

Selamat malam, setelah seharian kita luangkan waktu mencari rezeki Allah, sepantasnyalah ada waktu yang khusus kepada Allah. Salah satunya kita belajar memahami petunjuk Allah. Ada banyak referensi untuk memahaminya. Yang Allah senangi adalah perbuatan yang dilakukan terus-menerus.


Dalam Al Qur'an surah Al Baqarah ayat 269, 

1. Allah memberi hikmah kepada siapa yang dikehendakiNya. Sebagai hambaNya kita tidak bisa meminta hikmah itu tersebut. Karena hak memberi itu ada pada Allah. Katanya meminta dapat kita terjemahkan dalam bentuk mempersiapkan diri dengan kemampuan yang cukup dalam menerima hikmah. Menjadi siap menerima hikmah jauh lebih baik daripada meminta.
2. Mengapa kita mesti mempersiapkan diri untuk menerima hikmah ? Allah memberikan penjelasan tentang hikmah, yaitu kebaikan yang banyak. Kebaikan yang banyak dari Allah itu menjadikan kita lebih baik dalam hidup. Inilah yang menjadi motivasi kita untuk bersiap diri dengan kemampuan yang tinggi untuk meraih hikmah tersebut.
3. Hikmah dan kebaikan itu hanya dapat dipahami dengan baik oleh mereka yang berakal sehat. Bagaimana kita bersyukur dengan akal sehat kita agar siap menerima hikmah Allah ? Akal sehat itu mestinya kita manfaatkan untuk memikirkan penciptaan Allah dengan benar. Akal sehat yang bisa meredam nafsu dapat membangkitkan hati menjadi berdaya. Bagaimana akal sehat mengambil makna memahami dan mengamalkan Al Qur'an sebagai pedoman hidup sebagai rasa syukur .... Bagaimana akal sehat melihat perbuatan yang bukan saja tersurat tapi yang tersirat, sedekah bukan sekedar berbagi tapi mengalirkan apa yang Allah berikan dengan berbagi kepada sesama (berbuat baiklah karena Allah telah berbuat baik kepada kita). Jangan pernah akal sehat itu dilemahkan oleh nafsu atau emosional kita. Bersyukur dengan akal sehat mesti mengantarkan kita untuk berbuat banyak hal dengan ikhlas, yang semakin menambah iman kepada Allah. Jika itu tidak terjadi, maka rasa syukur itu kurang pas dan mesti dikoreksi. Dengan kata lain semakin banyak perbuatan dengan akal sehat dapat memberi rasa tenang di hati. 
Terakhir kita selalu mengiringi perbuatan kita untuk disempurnakan oleh Allah lewat doa kita. Insya Allah kultum ini dapat memotivasi kita untuk selalu memberdayakan diri menjadi semakin baik.
 

masalah gitu kalau nggak lebih baik

 Judul di atas menjadi sebuah pertanyaan bagi mereka, entah itu pemilik perusahaan, direktur, manager, atau karyawan atau siapa saja Anda. Tanpa disadari banyak orang merasa tidak ada masalah untuk tidak menjadi baik. Mereka yang jadi bos, bisa mengikuti keadaan yang berubah (lebih baik) itu dengan uang mereka miliki sekarang. Seorang lingkungan itu bisa dibayar. Gaya ini juga ditiru oleh profesional untuk selalu mendapatkan uang dan bisa mengikuti zamannya. Ada yang bertahan dan banyaknya tidak bisa bertahan. Paling tidak kehidupan ini menjadi semakin tidak ringan dan tidak mudah.

Bisa jadi orang sudah merasakan waktu yang tidak cukup untuk mengerjakan yang seharusnya dilakukannya. Ini menunjukkan indikasi bahwa kemampuan kita sudah tidak cukup untuk menghadapi keadaan sekarang, apalagi di masa depan. Atau kita merasa selalu capek atau lelah setelah seharian kerja. Ini adalah akibat dari tidak adanya kemampuan yang diupayakan untuk lebih baik. Tidak menjadi lebih baik itu BUKAN sekedar biasa-biasa saja, mungkin seorang manager merasa nyaman selama anak buahnya tidak lebih baik atau atasan yang tidak mengusik kinerjanya. Maka keadaan ini tidak memaksa dirinya untuk meningkatkan kemampuannya lebih tinggi. Kemampuan bertahannya hanya bisa ditunjukkan oleh hasil yang 80% atau 100% kinerja. Hasil ini sudah dikerjakan dengan seoptimalkan (kerja keras). 

Apa sih yang membuat orang harus menjadi lebih baik :

1. Lingkungan yang setiap hari menjadi lebih baik. Ilmu dan kemampuan mereka itu sudah tidak sanggup menghadapi kehidupan sekarang. Kemampuan mereka mengandalkan kemampuan 2 tahun lalu atau bahkan lebih lama lagi.

2. Usia yang tidak lebih muda lagi menuntut Anda bekerja dengan lebih cerdas BUKAN lagi kerja keras. Seorang yang manager tidak mampu bersaing dengan mereka yang muda dalam soal ilmu dan kemampuan. Setiap Anda berulang tahun boleh menjadi cermin, apakah Anda sudah berkemampuan lebih baik ?

3. Bawahan atau karyawan yang lebih muda dan yang berkemampuan tinggi selalu "bertentangan" dalam pola pikir. Terkadang mereka mencari perusahaan yang menghargai kemampuan tinggi. Akibatnya Anda sebagai manager hanya memiliki anak buah yang kemampuan rendah, yang cenderung patuh kepada atasan dan biasanya memuji kehebatan Anda. Yang terjadi adalah organisasi Anda tidak menjadi lebih baik.

4. Pemilik atau atasan di atas Anda pasti ingin organisasinya terus menjadi lebih baik. Anda mau tidak mau dituntut menjadi lebih baik dalam kemampuan dan ilmu. Jika Anda tidak mampu menerima permintaan pemilik atau atasan di atas Anda, maka Anda tidak dipercaya lagi. Walaupun Anda tidak dipecat, maka Anda hanyalah pelengkap saja menuju pensiun.

5. Yang dapat menggerakkan Anda untuk menjadi semakin baik adalah waktu pensiun (tidak dipakai lagi). Semakin tidak lebih baik tahun ini telah menciptakan kebiasaan yang tidak baik ditaun berikutnya, akhirnya menjadi berat untuk menjadi lebih baik di masa yang lebih tidak muda.

6. Keluarga menjadi pendorong yang baik untuk Anda memiliki kemampuan yang lebih baik. Saat bujangan tanggungan masih kecil, sudah berkeluarga tanggungan semakin besar apalagi anak yang sudah dewasa dan mesti kuliah. Hanya dengan kemampuan yang lebih baiklah dapat membantu kehidupan keluarga yang lebih baik.

Dan mungkin masih banyak lagi. Perhatikan faktor di atas yang telah mengingatkan Anda untuk segera meningkatkan kemampuan Anda sekarang. Kalau tidak perhatikan pula kehidupan Anda ... mulai mengalami kesulitan dalam kerja, semakin tidak cukup waktu dan mudah lelah berat setelah kerja. Masih mau seperti ini terus ? 

Orang yang cerdaslah yang bisa mengambil pelajaran. Bertemanlah dengan orang baru atau temen lama yang sudah banyak berubah menjadi lebih baik karena kemampuannya. Masalah gitu kalau nggak lebih baik ? Pasti masalah dan bertambah masalahnya setiap hari.

Demikina kultum ini saya sampaikan dari pengalaman dan pengamatan saya. Kultum yang memotivasi Anda dan saya sendiri untuk selalu bergerak dan meningatkan kemampuan. Pemberdayaan diri menjadi langkah utama yang mesti dilakukan. Tetap semangat ya. 

Seorang manager dengan aktivitas bawahan

Menurut para profesional, banyak orang yang sudah menjadi manager, faktanya mereka mengerjakan pekerjaan bawahannya. Kok bisa ? Seringkali manager hanya memerintahkan apa yang seharusnya dilakukan bawahan agar kinerja team tercapai. Lalu mau ngapain kalau udah tercapai ? Diterusin aja, job desc biasanya tidak bertambah banyak, maka apa yang sudah dicapai itu dan terus terjadi. Perusahaan menjadi tidak berkembang. Bos terbuai dengan laporan yang aman-aman saja dari para manager dan menjadi tidak mudah menghadapi beberapa tahun berikutnya karena kinerja tetap tidak semakin baik.

Yang terjadi adalah perusahaan menambah sdm agar kinerja meningkat. Sah-sah aja. Tapi biaya perusahaan meningkat sehingga kebijakan yang diambil adalah menaikkan harga produk/layanan. Kebijakan ini hanya untuk mempertahankan keuntungan bos. Salah nggak ? Nggak salah juga, karena tren yang ada adalah menaikkan harga setiap tahun. Boleh dong kita berpikir tentang produktivitas, bukankah dengan kecanggihan teknologi dan IT telah mampu meningkatkan kinerja karyawan, lebih cepat dan lebih mudah. Harga pelayanan atau produk bisa saja dinaikkan tapi kenaikan itu bisa untuk mendongkrak kesejahteraan karyawan. Karyawan yang sejahtera dapat mendorong karyawan untuk bekerja semakin produktif. Tetapi faktanya semakin harga produk/layanan yang meningkat tidak mampu menaikkan kesejahteraan karyawan. Keadaan ini membuat karyawan tidak termotivasi meningkatkan produktivitas. Lalu ? Karyawan merasa berat mengerjakan pekerjaannya. 

Bagaimana dengan kehidupan saya sendiri ? Saya ingin mendapatkan kesejahteraan lebih tinggi. Bagaimana caranya ? Sama halnya dengan perusahaan. Untuk mendapatkan pendapatan lebih, maka saya mesti memberikan produktivitas yang tinggi. Pendapatan itu seperti kesejahteraan, maka hanya bisa dicapai dengan produktivitas kerja tinggi. Untuk menjadi produktif bisa dengan berbagai cara. Salah satunya adalah meningkatkan kemampuan dengan belajar lebih banyak ilmu dan melatih ketrampilan. kemampuan yang rendah menyebabkan saya tidak mendapatkan pendapatan tinggi, saya tidak percaya orang dan kepercayaan itu diberikan kepada orang yang produktif. 

Sejalan dengan diri sendiri dan sebagai karyawan, menjadi produktif itu penting, meningkatkan kemampuan itu harus dengan belajar atau dengan meningkatkan ketrampilan. Keadaan ini membuat diri saya menjadi produktif, yang berakibat juga pada pekerjaan. Akhirnya kemampuan itu menghasilkan kepercayaan. Disinilah saya mendapatkan nilai dari kepercayaan itu dengan pendapatan yang lebih baik. Teruslah untuk meningkatkan kemampuan saya untuk selalu diap menghadapi persaingan. kalau saya adalah manager, maka saya mesti mulai berpikir menjadi GM atau direksi, maka saya pun mengerjakan tugas GM atau direksi dan saya mesti mulai pula memberdayakan bawahan saya untuk mandiri. Mulailah mempercayai bawahan untuk mampu mengerjakan tugas saya sebagai manager.


Kultum ini menjadi peringatan bagi seorang manager yang mengaku manager tapi masih belum bisa menunjukkan produktif. Seakan ingin menunjukkan kepada bawahannya saya ini hebat sebagai bawahan. Tapi tanpa sadar saya telah menunjukkan pula saya bukan manager dan hanya bawahan yang hebat. Permberdayaan diri sendiri dan memberdayakan bawahan menjadi kunci untuk menjadi semakin produktif. Saya manager tapi kerja saya adalah GM atau direksi. Yuk motivasi diri kita semua untuk selalu berpikir dan bertindak pada level yang lebih tinggi mulai sekarang.



Selasa, Januari 24, 2023

Tuliskan keinginan ... teruskan atau tidak

 Setiap orang memiliki keinginan, ya sebuah harapan untuk membawa kita kepada kehidupan yang semakin baik. Apakah setiap orang memiliki keinginan ? Pasti ada lah, tapi beberapa orang hidupnya bersyukur aja dan keinginan itu tidak penting. Kalau ada keinginan (atau mimpi lah pengen sesuatu), rasa saya bersemangat untuk mewujudkannya. Tapi belum selesai keinginan dicapai, sudah ada keinginan yang mau dicapai. Begitulah seterusnya saya selalu berada dalam keinginan (mimpi). Masihkah begitu ?

Seorang trainer bilang,"stop dreaming dan just action now". Rasanya tidak mudah menghentikan mimpi (keinginan). Karena hal itu selalu hadir dalam pikiran saya. Saya menafsirkan stop dreaming itu BUKAN menghentikan mimpi, tapi memfokuskan satu keinginan diwujudkan jadi nyata (tercapai). Bisa jadi keinginan saya saat ini mendukung keinginan saya sebelumnya. Satu keinginan dari keinginan yang lain hampir mirip hanya bahasa yang sedikit berbeda. Misalkan ingin kaya, belum kaya tapi ada keinginan lain berupa ingin kerja bener. Maka kedua keinginan ini saling mendukung. Pesan yang disampaikan trainer itu bisa disikapi dengan selalu mencatat keinginan (mimpi) dan memahami dengan bener dan melaksanakannya step by step. Mengapa mesti mencatat ? Bukti keseriusan dan kesungguhan untuk mengupayakannya. Jika ada keinginan lain, catat kembali dan bisa jadi saya dapat melihat skala prioritasnya.

Ingin kaya, menjadi keinginan semua orang. Dengan kaya, semua dapat melakukan apa yang dia inginkan. Kondisi ini merasuki perasaan seseorang untuk memotivasinya. Bayangan kondisi menjadi orang kaya tidak perlu diajarin, semua orang siap membayangkannya. Tapi saat kita memikirkan dengan serius, kok tidak mudah untuk meraihnya dan butuh waktu lama ? Memikirkan untuk serius aja seperti sudah tidak mudah dan membuat perasaan kita tidak nyaman untuk melakukannya. Bagaimana kalau nanti kerja keras bikin sakit ? Bagaimana kalau nggak berhasil dan bisa menghabiskan waktu percuma ? dan banyak lagi hal yang dipikirkan tentang yang tidak positif. Kalau begini buat apa kita memiliki keinginan ? Yuk tenangkan diri dan beri ruang untuk berpikir positif dan baik agar yang tidak mudah itu menjadi mungkin dilakukan.

Yang pertama adalah pasti kita menggantungkan harapan (keinginan) itu kepada Allah yang Maha Berkuasa dan mengizinkannya terjadi. Dalam pemahaman ini, kita menjadi mungkin meraih keinginan kita. Tidak ada yang mustahil bagi Allah, tinggal kita yakin nggak. Salah satunya adalah mengerjakan apa yang Allah ridhai. Misalkan shalat yang tepat waktu, bukankah persyaratan ini tidak butuh modal. Tinggal mau nggak ? Membaca dan memahami Al Qur'an agar mendapatkan petunjuk menjadi kayanya. Diantara petunjuk itu adalah memberi (sedekah). Semakin banyak sedekah semakin bikin kita kaya (pahala). Dengan pahala itu kita diizinkan dan dimampukan Allah dalam mengerjakan keinginan.

Tak hanya itu, belajar ilmu apa saja agar bisa mengerjakan langkah-langkah untuk kaya. Dengan ilmu kita bisa melayani banyak orang. Pelayanan yang baik mesti mendapatkan balasan. Tidak ada yang tidak mungkin kalau kita bisa belajar (menguasai ilmu) untuk meraih keinginan. Ilmu yang kita miliki yang mungkin kita tidak pede, karena ilmunya tidak berhubungan langsung tentang kekayaan. Tapi yakinlah memberdayakan diri agar selalu belajar dan mengambil kebaikan dari setiap kejadian adalah dilihat Allah. Mengajarkan ilmu, Allah balas pahala jariyah. Amal jariyah itu bisa mendampingi kita dalam bekerja. Dengan ilmu itu kita membantu orang lain menjadi lebih baik. Bis jadi juga ilmu yang sudah kita miliki bisa mendorong kita memiliki ilmu lain yang sangat bermanfaat bagi kerja kita menuju keinginan.


Insya Allah kultum hari ini bisa jadi motivasi dan ingin selalu memberdayakan diri. Setiap keinginan bisa menjadi keburukan, tapi bisa juga menjadi kebaikan. Untuk itu kita selalu mendasarinya dengan iman. Siapkan keinginan dengan menyiapkan langkah-langkahnya.


Senin, Januari 23, 2023

Mbah Google

 Mbah Google sudah menjadi ikon bagi semua orang untuk tahu apa yang ingin diketahui. "Mas mau tanya tentang ini bolh nggak ?" Jawabannya adalah pengen tahu, bilang aja sama mbah Google. ternyata mbah Google yang menampung banyak hal dari berbagai sumber dapat memberi solusi bagi mereka yang tanya. Mau tanya agama aja bisa dijawab dan lebih cepat. Siapa sih mbah Google ? Tak lebih dari sebuah mesin yang direkayasa oleh orang (team). Mbah Google selalu dibilang pinter, padahal kan nggak pinter. Orang yang mengatur mbah Google lah yang pintar.

Apa yang terjadi dengan kita yang selalu bisa mendapatkan apapun dari mbah Google. Kita membutuhkan "petunjuk" sebagai langkah awal untuk menyelesaikan persoalan kita atau keperluan lainnya. Biasa informasi dari mbah Google menjadi modal kita untuk mengembangkannya menjadi lebih bermakna. Yang hebat lagi kita selalu menjadi "percaya", kalau pun kurang tepat kita tidak benci tapi tetep berlangganan dengan mbah Google. Karena merasa tidak ada yang bisa membantu kita selengkap mbah Google. Begitulah mbah Google dipercaya sekalipun tidak menjanjikan 100% yang kita butuhkan. Kepercayaan itu sudah cukup kuat untuk mengikutinya. Padahal kita tidak tahu apakah mbah Google itu bener atau tidak. Dasarnya percaya dan kita tidak tahu, maka kita ikuti.

Google Map salah satu layanan Google, kita perlu maka kita merasa salah satu yang dipercaya daripada yang lain. Agar kepercayaan kita menjadi kuat, maka kita mesti memahami tentang cara penggunaan Google Map. lalu kita sampai tujuan kita mau kemana dan dimana kita berada. Terus apa yang terjadi ? Google Map memberi petunjuk jalan yang mesti dilalui, jalan motor atau mobil, dan selalu memberi jalan yang tercepat (terdekat). Tidak hanya itu, Google Map bisa memprediksi perjalanan kita, dan tinggal berapa dekat kepada tujuan. Dengan petunjuk itu, kita pun sudah percaya. Lalu ? kita mengikuti dan taat pada perintah Google Map. Bagaimana jika kita tidak taat kepada Google Map ? Kita semakin jauh dari tujuan, dan Google Map menuntun kembali dari lokasi kita dengan petunjuk baru. Kata mas Tukul,"Amazing". 

Dalam hidup ini sama seperti mbah Google tadi. Kita selalu mencari petunjuk lebih dari itu. Mbah Google itu mesin, kok kita percaya ? Bagaimana dengan Allah yang menciptakan kita dan yang menciptakan mbah Google juga lewat hambaNya ?  Adakah kita percaya tanpa ragu kepada Allah seperti halnya dengan mbah Google ? Bukankah Allah itu Jauh lebih Maha dari mbah Google. Allah Maha Mendengar dan Maha Melihat, sedangkan mbah Google tidak. Allah membalas apa yang kita kerjakan, sedangkan mbah Google hanya sekedar memberi petunjuk (yang tidak bener 100%). Dengan menganalogi mbah Google itu, kita hendaklah memikirkan ulang tentang iman kita. Iman kepada Allah, yang telah menurunkan petunjukNya yaitu Al Qur'an, yang bisa menjawab semua keperluan kita, yang bisa membimbing kita dan yang mengizinkan semuanya terjadi.

Iman kita kepada Allah, mesti dimulai dari percaya (iman) itu sendiri yang Allah telah berikan kepada kita yang muslim. lalu ? Iya kita mesti memahami iman itu sendiri dengan mensyukuri dengan mengenal dan memahami Allah. Abis itu ? Kita mengikuti petunjukNya yang dengan bener dan semakin disempurnakan. Mengikuti petunjuk Allah itu mesti menjalani yang diperintahkan dan tidak mengerjakan yang dilarang, semua itu dikerjakan karena Allah. Mengikuti itu berarti mengerjakannya terus-menerus, maka taatlah kepada Allah, taat kepada Rasul yang diutus Allah, taat pula kepada pemimpin yang Allah rahmati, dan taat pula kepada petunuk yang Allah telah turunkan.

Alhamdulillah dengan kultum singkat ini, kita dapat memberdayakan diri untuk menjadi semakin baik. Dapat menjadi inspirasi dan motivasi untuk terus belajar dan meningkatkan iman kita kepada Allah.

Featured post

Udah bisa bangun paginya

Alhamdulillahirabbilalamin masih diberi kesempatan hari ini, dibangunkan dan diberi pikiran fresh untuk memperbaiki keadaan sendiri. Hari se...