Kita tidak suka menunggu, tapi mengapa kita masih sering menunggu ? Menunggu gaji, menunggu konsumen datang, menunggu pulang waktu pulang, menunggu balasan dan yang tidak kita tunggu adalah kematian.
Saat kita menunggu segala hal dalam kehidupan ini, maka sebenarnya bukannya kita tidak menunggu kematian tapi menunggu gilirannya saja. Yukk isi kehidupan ini dengan berbagai ibadah dan amal shaleh sehingga kita tak ada waktu untuk meninggu yang lain.
Memberi ruang bagi pikiran untuk disemangati agar menjadi apa yang kita inginkan dengan Perbuatan yang baik
e-Book Munir Hsan Basri
Kamis, Desember 12, 2013
Masihkah menunggu ?
Bahagia itu memberi ..
Bahagia ? Apa yaaa ? Kayaknya nggak bisa diungkapkan. Kebahagian adalah bicara hati dan itu hanya bisa diekspresikan lewat emosi, maka orang bahagia terlihat senang atau sedih atau terharu dam sebagainya. Tapi orang yang senang belum tentu bahagia.
Apa yang membedakan orang bahagia dengan orang senang, orang senang hanya untuk kebaikan dirinya dan hanya sedikit hal yang di share buat orang lain. Senang diperoleh dari rangsangan luar dimana hal itu menarik kita. Keadaan ini membuat kita tersenyum, tapi tidak bisa bertahan lama. Sangat berbeda dengan orang yang bahagia, senyum yang terpancar dari orang yang bahagia bisa bertahan lama dan memberikan efek luar biasa kepada orang lain yang bisa merasakan kebahagian itu. Orang yang bahagia selalu ingin memberi sesuatu sebagai ungkapan terima kasihnya. Jadi kebahagian itu datang dari hati kita sendiri dan hanya kita yang bisa membuatnya dengan seizin Allah swt. Maka dari itu keinginan untuk bahagia bisa kita bangun dengan ibadah dan amal shaleh serta berusaha untuk membaca dan merenungkan penciptaan Allah Di alam semesta ini. Dan tidak lupa berdoa memohon diberikan hati yang bahagia ... hati yang tenang. Dengan banyak berdzikir hati menjadi tenang .. bahagia.
Orang yang senang seringkali ingin merasakannya sendiri dan tidak ingin orang lain merasakannya atau berbagi. Fakta menunjukkan bahwa orang kaya menjadi pelit, orang pintar menjadi sombong dan seterusnya. Maka orang kaya selalu ingin tambah kaya agar perasaan senang terus terpelihara dengan maksud orang lain tahu bahwa dia orang kaya yang murah senyum. Apa akibatnya bila orang kaya tidak menunjukkan kekayaannya ? Maka orang lain "orang kaya kok bete, lagi abisnya duitnya". Dan yang pasti orang senang selalu merasakan capek dan lelah.
Kondisi orang kaya yang sudah capek dan lelah ... membuat mereka merenungkan apa yang sudah mereka lakukan dan mau ngapain dengan kekayaan yang tak pernah habis itu. Titik balik orang kaya seperti ini membuat mereka memcari makna hidup, yaitu mencari kebahagian. Dan mulailah golongan orang seperti ini banyak melakukan aksi sosial untuk menyumbang bagi masyarakat yang kekurangan dengan apa yang mereka miliki. Tindakan itu bis berdampak nagi hati mereka yang terbuka dan terciptalah kebahagian itu.
Ingin bahagia atau senang ? Temukan kebahagian itu pada diri kita sendiri dan tidak perlu materi Hanya butuh Allah untuk mengaktifkannya. Sedangkan kesenangan membutuhkan sesuatu dan kita cari diSekitar kita. Ngapain repot mau seneng tapi susah dan mahal. Kebahagoan menciptakan rasa senang.
Rabu, Desember 04, 2013
Cuek atas kesalahan berbahaya
Hampir setiap hari kita membuat kesalahan. Terus diapakan keslahan itu ? Karena gengsi, malu dan sebagainya kesalahan itu kita biarkan berlalu. Tidak ada upaya untuk memperbaiki dan seiring waktu kita baru sadar untuk memperbaiki kesalahan itu karena terdesak untuk berubah. Memperbaiki itu karena terpaksa, artinya kesalahan itu tetap tidak mau diakui oleh kita sendiri .. akibatnya bisa merusak kesimbangan tubuh kita.
Bisa dibayangkan kesalahan yang kita buat sampai hari ini begitu banyak yang pasti mempengaruhi kesehatan kita hari ini dan bahkan telah membentuk karakter kita. Yang tidak mau memgakui lesalahan dan berdampak tidak meminta maaf dan bahkan sulit memaafkan. Kondisi ini memperburuk kesehatan jasmani dan rohani kita. Salah satu jalan terbaik adalah setiap kita melakukan kesalahan, maka sadarilah kesalahan itu dan aegera perbaiki ... maka cara ini memberikan banyak kebaikan bagi kita. Menyadari kesalahan berarti memaafkan diri kita sendiri, meminta maaf kepada orang lain jika ada, tidak ingin mengulangi kesalahan itu dengan mencari tahu perbaikan yang bisa dilakulan.
Janji hanya milik Allah swt
Kalau dipikir, kita sering berjanji kepada orang lain. Dan yang paling banyak berjanji itu, kita berjanji kepada diri sendiri. Berjanji merencanakan sesuatu untuk waktu selanjutnya. Kapan waktunya ? Bukan sekarang artinya nanti atau besok. Ternyata nanti atau besok itu hanya milik Allah swt. Maka dari itu hindarilah untuk sering berjanji dan kalau pun sudah berjanji katakan dalam hati "Insya Allah". Agar janji itu menjadi nyata, maka kerjakan apa yang bisa kita kerjakan dan berikan kepada orang lain dan diri kita sendiri kejutan kebaikan.
Fakta menunjukkan kit sering ingkar janji termasuk banyak ingkar janji kepada diri sendiri. Tanya pada diri Anda,kemarin mau janji kalau ada uang mau makan enak .. tapi sudahkah Anda penuhi janjinya ?
Insya Allah menjadi renungan buat kita untuk menjadi orang yang amanah terhadap diri kita sendiri dan orang lain
Senin, November 04, 2013
Sinyal perubahan diri menjadi lebih baik
Rabu, Oktober 30, 2013
Uang yang kita cari ternyata tak cukup
Jumat, Oktober 25, 2013
Pengalaman hidup
Featured post
Udah bisa bangun paginya
Alhamdulillahirabbilalamin masih diberi kesempatan hari ini, dibangunkan dan diberi pikiran fresh untuk memperbaiki keadaan sendiri. Hari se...
-
Banyak orang diperdaya dirinya dan senang, hasilnya materi. But sedikit orang berdayakan dirinya dan bahagia, hasilnya produktif bisa mendap...
-
Setelah saya menulis membangun training center dari nol , saatnya saya bercerita mengembangkan training center itu sendiri. Bermodal awal ...
-
Selamat siang semuanya, Semoga sehat selalu dan bisa beraktivitas yang menyenangkan. Saya ingin berbagi tentang pengalaman berada di dalam ...