Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Kamis, November 17, 2022

Harapan = masalah

Masalah ? Iya, masalah itu harapan. Kan semua orang ingin harapan, harapan baru yang membuat kita semakin hidup lebih baik. Perhatikan orang yang banyak masalah dan masalahnya selesai, maka kehidupannya lebih baik (sukses). Bahkan dalam agama difirmankan,"setelah kesulitan itu ada kemudahan". Saya menafsirkan setiap orang memiliki kesulitan (menghadapi masalah) dengan harapan mereka. Setelah menyelesaikan kesulitan itu, maka yang ada adalah kemudahan (tercapainya harapan). Yuk melihat masalah sebagai sebuah harapan. 

Saya pernah mencoret-coret kata masalah yang terdiri dari m - a - s - a - l - a - h, ada dua sudut pandang melihat kata perkata dari masalah :

Yang pertama adalah sisi negatif : M A S, A S A L, S A L A H. ada pesan yang ingin disampaikan yaitu "mas jangan ngasal (tanpa ilmu) nanti salah". Kerja yang tanpa dibekali ilmu (asal) nanti berujung kepada kesalahan. Ciri kerja yang tidak dibekali ilmu itu adalah proses mengerjakannya sangat berat. Disinilah kita mesti banyak belajar.

Yang kedua adalah sisi positif : M A S,  M A S A, A S A, pesanya adalah "mas ada masa untuk belajar dan sabar menghadapi apa yang kita kerjakan, yang berakhir kepada ASA atau harapan". Jadi Masalah itu = ASA (harapan). Kalau masalah itu harapan, maka sebaiknya masalah itu jangan dipersepsikan berat mengerjakannya, tapi hasilnya yang perlu kita imajinasikan dalam pikiran dengan jelas agar menjadi motivasi kerja untuk meraih asa.

Karena masalah itu selalu ada dan berkelanjutan, maka ubahlah sikap kita menghadapinya. Imajinasikan harapan dari masalah yang terselesaikan dengan jelas, lalu berikan ruang bagi pikiran untuk belajar dan hati untuk sabar menjalani kerja kita. Alangkah indahnya kemudahan hidup yang indah setelah kesulitan (masalah).


Rabu, November 16, 2022

Ikuti petunjuk dapat rahmat

Selamat malam rekan-rekan muslim, malam ini waktu yang pas untuk menerima pesan atau ilmu karena keadaan malam yang membuat kita relax dan mudah memahami sesuatu.

Malam ini saya berbagi bacaan Al Qur'an dan hanya dengerin aja dan baca sedikit. Sebelumnya pesan Al Qur'an itu  mudah dan tidak membuat kita susah. Saya lanjutkan dengan kalau mudah, maka kita semestinya membaca dan memahaminya (mengikuti). Apa yang kita dapatkan dengan mengikuti Al Qur'an ? Kita dapat rahmat, dengan rahmat itu kita bisa diberikan kebaikan di dunia dan di akhirat. Rahmat itu lebih baik dari apa yang kita kumpulkan di dunia ini, masak nggak mau ?

Apakah jika kita tidak mengikuti Al Qur'an tidak berdampak pada diri kita ? Ternyata ada, jika kita tidak mengikuti Al Qur'an, Allah yang Maha rahman maka Allah siapkan syetan sebagai temen kita. Temen yang menghalangi kita untuk berbuat baik, menuju Allah. 

Orang yang mengikuti Al Qur'an itu adalah mereka yang berakal. Allah murka kepada mereka yang tidak mau memahami Al Qur'an, tidak bersyukur dengan akal yang telah Allah berikan. Siapa mereka yang berakal itu ? Mereka yang dalam setiap saat, berbaring, berdiri dan duduk selalu memikirkan ciptaan Allah.

mari kita dengarkan ayat-ayat Allah :


























Selasa, November 15, 2022

Kok Masalah lagi ?

Seorang temen curhat,"Mas, kok masalah saya nggak habis-habis ?" Saya hanya bisa berempati dan mengajak untuk sabar. Saya bilang,"bukan masalahnya nggak habis-habis, masalahnya besar". Temen saya bilang lagi,"kok orang "kaya" itu seperti nggak ada masalah". Saya menguatkannya,"Tidak pantas untuk dibandingkan, setiap orang mempunyai masalahnya sendiri". Yuk kita tenangkan diri.

Masalah itu bisa jadi ada lagi, tapi sebenarnya masalah itu belum tuntas penyelesaiannya. Lihatlah masalah dalam secara menyeluruh. Menghadapi masalah bukan berarti masalah sudah selesai. Sebenarnya masalahnya besar, saat kita menganggap sudah menyelesaikan masalah. Padahal masalahnya belum selesai. Mulailah bukan ingin menyelesaikan masalah, karena saat kita berpikir masalahnya selesai, maka muncul masalah lagi.  Mulailah bekerja semakin baik dengan terus belajar sehingga kerja itu bagian yang mesti kita jalani dan fokus. Masalah tidak disikapi sebagai masalah, masalah tidak jadi masalah karena kita semakin kerja yang semakin baik setiap hari.

Kerja dan masalah bukan dua hal yang berbeda, bagaimana kita menyikapi kerja dan masalah sebagai satu-kesatuan. Saat kerja kita semakin baik, maka masalah itu tidak sebagai masalah. Saat kerja yang tidak semakin baik, masalah itu menjadi nampak besar.

Hidup lebih dari sederhana

Hidup lebih dari sederhana memerlukan ilmu dan ketrampilan agar siap menghadapinya. Siapkan diri untuk bisa mengendalikan emosi, dan pikiran agar tetap sederhana.


Dari hari ke hari kita bekerja agar semakin baik, hanya dengan sabar semua kita lewati untuk meraih kesederhanaan baru. 




Masalah mas ?

Masalah ? Setiap orang bilang ada masalah. Kata orang lagi,"hidup ini penuh dengan masalah". Iya sih sepertinya setiap kerja pasti ada masalah. Terus kalau masalah hadir disetiap aktivitas, buat apa ada solusi, toh nanti ada masalah lagi. 
Ada orang yang hidup dengan masalah biasa aja dan semakin mereka kerja terus. Kelihatannya mereka punya uang, sehingga setiap ada masalah bisa selesai dengan uangnya. Disisi lain ada orang yang punya masalah malah bikin hidupnya terpuruk. Umumnya mereka yang terpuruk dan banyak masalah itu sedikit uangnya. Apa begitu ?
Masalah bukan milik orang yang sedikit uangnya, masalah itu menjadi bagian dari kehidupan semua orang. Ada yang ringan dan ada yang berat masalahnya. Setiap orang menghadapi masalahnya masing-masing dan sesuai dengan keadaannya. Bisa jadi masalah itu sama, ringan dan beratnya tergantung dari sikap dan kemampuan mereka yang menghadapinya. Tidak hanya itu, bisa juga masalah itu tidak pernah ditemukan solusinya karena keinginannya yang tidak baik (berangan-angan kosong).
Bagaimana jika kita bersikap positif dengan prasangka baik kepada Allah dalam menghadapi masalah ? Hal ini mendorong kita untuk terus bekerja dengan memperbaiki kemampuan (dibarengi doa untuk dimampukan). Dan mulai berpikir untuk terus bersyukur daripada memiliki keinginan yang tinggi. Bersyukur itu menerima keadaan dan berusaha untuk mengoptimalkannya lebih baik.


Kerja adalah rasa bersyukur untuk melewati masalah sehingga dapat menerima nikmat yang lebih baik. Masalah mas ? Ya nggak lah, yang penting kerja dan memperbaiki kerja lebih baik lagi (proses belajar). 

Senin, November 14, 2022

Keinginan merubah kesederhanaan

Hati-hati dengan keinginan, karena keinginan itu merubah segala hal. Apakah kita siap untuk menghadapinya ? Keinginan menaikkan kemampuan kita, merubah sikap dan perilaku agar mengikuti keinginan, dan terakhir butuh kesabaran tinggi untuk menjalaninya


Kita yang sudah hidup terbiasa mesti tetap mempertahankan sikap dan perilaku sederhana tersebut, kalau tidak kita menjadi selalu tertekan. Saat kita sudah memiliki yang lebih dari sederhana. Punya banyak harta BUKAN berarti harta itu kita miliki semua. Ada milik kitanya dan ada pula untuk berbagi untuk orang yang butuh. 


Hidup sederhana tetap kita jaga sekalipun kita memiliki yang lebih. Kita hanya butuh untuk kebutuhan dasar saja, lebihnya berbagilah bagi yang kurang




Hidup sederhana

Awalnya kita ini hidupnya sederhana dan tidak neko-neko. Hidup sederhana itu nikmat, mencukupkan apa yang kita miliki. Mengerjakan banyak hal tanpa ada tekanan apapun.


Semua orang merasa nyaman saat hidup sederhana. Kesederhanaan itu berubah menjadi tidak sederhana karena ada keinginan untuk yang lebih baik. Salah nggak ? Nggak juga sih. Jalani hidup dengan sikap dan perilaku yang sederhana sekalipun ada keinginan. Bersiaplah belajar untuk bisa menghadapi hidup yang di atas hidup sederhana. 


Yuk hidup dengan keinginan tanpa harus tertekan, karena hal inilah hidup ini menjadi tidak sederhana lagi. 



 

Featured post

Senyum itu bukan untuk orang lain saja

Alhamdulillahirabbilalamin. Di hari Jum'at yang dimaknai sebagai bentuk hari baik, dan Insya Allah kita selalu dimampukan berbuat baik h...