Memberi ruang bagi pikiran untuk disemangati agar menjadi apa yang kita inginkan dengan Perbuatan yang baik
e-Book Munir Hsan Basri
Rabu, Februari 22, 2023
kebahagiaan saat mengulang keberhasilan dulu
Berpikir sekarang dan fokus
Hasil yang kurang sesuai harapan membuat kita kurang positif menyikapinya, tapi ada beberapa orang bisa menerimanya. Bayangkan saat kita berhasil mewujudkan apa yang menjadi passion kita, maka terbukti kita sangat puas dan senang banget. Hal ini menambah semangat atau membuat kita senang melakukannya lagi untuk hal lain. Memang perlu kesungguhan dan berani menyisihkan waktu untuk mewujudkannya. Siapkah kita ?
Ada yang merasa belum siap karena aktivitas rutin dan yang menarik itu sangat menyita perhatiannya dan bisa mengalahkannya. Memulainya tidak mudah dan ringan. Kita melawan sesuatu yang sudah berjalan dan rutin (kebiasaan). Bagaimana kita memulai dengan menumbuhkan keyakinan terhadap apa yang kita kerjakan ?
Buat apa sih kita kerjakan ? Buat dapatin uang ? Bisa saja yang terjadi untuk menambah uang kita. Oke saja, tapi kan tidak sekedar itu ? Apakah uang bisa mengarahkan kita ? Kita sendiri yang mengarahkannya. Keyakinan itu merupakan sesuatu yang bisa menjamin apa yang kita kerjakan itu baik dan menghasilkan. Sesuatu itu pasti lebih besar dari kita sendiri, memiliki kekuatan dan dorongan dari Allah. Keyakinan ini menjadi energi besar untuk memulai, dan perlu pemeliharaan yaitu dengan adanya aktivitas/kerja yang terus-menerus meningkat.
Mengapa keyakinan itu mesti kepada Allah ? Kan seringkali juga bisa muncul dari luar kita. Keyakinan dari luar kita itu bisa saja terjadi, tapi tidak mutlak. Cenderung relatif, suka berubah seiring waktu. Yakin dengan kerja keras memberikan hasil bisa saja, tapi hal ini sangat bergantung kepada hasil kerja kerasnya.
Berpikir sekarang bukan untuk hari ini saja, tapi untuk hari berikutnya (hasilnya). Jadi sangat menentukan apa yang kita yakini sekarang, yang kita pikirkan dan apa yang kita kerjakan saat ini, fokuslah dan sungguh-sungguh. Insya Allah kita diberikan kekuatan dan bimbingan dalam melakukannya.
Kultum motivasi kali ini untuk selalu memberdayakan diri tanpa peduli dengan orang lain, agar kita fokus untuk mewujudkannya.
Selasa, Februari 21, 2023
Magic Word pintar sedikit aja
Senin, Februari 20, 2023
Kritik belum tentu mau mengubah keadaan
Dalam sebuah diskusi kecil, seorang temen berani berkomentar untuk menyatakan bahwa ada yang salah dengan langkah yang diambil oleh team. Langkah yang diambil selama ini tidak banyak memberi dampak, dia kritik dan protes. Mesti ada cara lain yang bisa menjamin langkah team menjadi semakin meningkat. Terus dengan semangat itu dia mengemukakan pendapatnya. Semua team menyambutnya.
Dalam semangat brainstorming tersebut ada pertanyaan iseng kali ya atau ada yang bilang lawannya kritik itu. Pertama yang ditanyakan, apakah temen tadi mau menjadi pimpronya ? Jawabannya sederhana,"saya hanya kasih ide dan pimpronya silakan yang lain". Pertanyaan selanjutnya adalah "kan yang tahu isi dari kritik itu adalah yang menyampaikan dan sangat mengerti. Mengapa tidak menjadi pimpronya aja ? Bukankah dengan jadi pimpronya kan bisa tahu salah dan benernya dan tidak menyalahkan orang lain". Dengan ringan temen tadi bilang,"saya siap bantu". Keadaan ini menjadi tidak berujung dan tidak ada kesepakatan untuk melaksanakannya. Semestinya menyampaikan ide atau kritik itu memang benar-benar memahami dengan benar dan yakin untuk membawa perubahan yang dikawal sendiri. Insya Allah hal seperti ini memberi kebaikan ke semua pihak.
Berani kritik memberi dampak memberi keberanian untuk mewujudkannya. Mulai saja mengkritik diri sendiri tentang hal kecil, misalkan bisakah kita sendiri bangun pagi dengan aktivitas yang bermakna, mengkritik diri untuk selalu ada waktu belajar agar semakin meningkatkan kemampuan, atau bisakah kita lebih fokus bekerja lebih meningkat. Keberanian mengkritik diri yang bertanggung jawab terhadap perubahannya menjadi modal penting untuk meningkatkan nilai diri di mata orang lain.
Tetapi adakalanya saat dikritik orang lain menjadi kita semakin berubah. Kita sebagai orang yang mau berubah (belajar), yang tidak mempedulikan siapa yang menyampaikan. Tapi kita peduli untuk memahami lebih lanjut agar kritik dapat merubah diri kita sendiri. Ini adalah langkah baik untuk semakin meningkatkan kemampuan kita.
Terkadang kritik itu memang datang dari orang yang bisa mengkritik saja, hal inipun mesti berterima kasih karena kita dievaluasi secara gratis. Sebaliknya banyak temen kita yang hanya ABS saja, jadi kita tidak mendapatkan feedback yang baik. Ciptakan persepsi apapun kritik itu pasti ada nilai baik dan kita pun mesti terbuka menerimanya (tanpa melibatkan emosional kita).
Insya Allah kultum motivasi ini dapat memberdayakan diri semakin baik. Jangan melihat orang lain itu sebagai "lawan" tapi anggaplah mereka adalah temen lama yang ketemu lagi, jadi apa yang disampaikan itu merupakan feedback (kritik) yang membangun.
Minggu, Februari 19, 2023
Mulai semangat tapi nggak jadi
Dalam sehari-hari sering kita mengalami apa yang kita kerjakan menjadi rada malas untuk dikerjakan lagi bahkan sudah tidak dikerjakan lagi. Pagi hari semangat berangkat kerja dan ingin menyelesaikan pekerjaan hari ini, tapi disiang hari pekerjaan itu berat dan akhirnya menundanya. Apa yang terjadi ?
Semangat itu sudah cukup memberi energi untuk mengerjakan apa yang kita targetkan. Ternyata semangat yang memiliki energi tidak cukup, mengapa ? Karena kita memikirkan hasilnya tanpa menguatkan kemampuan untuk menyelesaikannya. Yang kita pikirkan adalah hasilnya, dalam proses kerja itu tentu terkadang belum memperlihatkan hasil, maka hasil kerja tersebut direferensikan dengan semangat kita tadi dinilai belum berhasil. Perasaan kita menilai hal itu sebagai ketidakberhasilan, perasaan jadi tidak nyaman dan merasa berat. Keadaan ini menyebabkan pikiran tidak menindaklanjuti pekerjaan sampai tuntas.
Ternyata hasil kerja menjadi pemicu menurunnya semangat karena perasaan ikut berperan dalam menyikapi hasilnya. Oleh sebab itu mulailah berpikir tentang hal berikut ini :
1. Semangat yang sudah kita miliki sebaiknya digunakan untuk membuat perasaan senang, tumbuhkan selalu sikap positif agar mampu menghadapi ketidakberhasilan. Hal ini membutuhkan fisik yang kuat agar energi terjaga.
2. Buatlah konsep setiap pekerjaan itu dapat dilakukan secara bertahap atau dikerjakan secara ringan sesuai kedetailan pekerjaannya. Setiap tahapan pekerjaan mesti mendasari pikiran mudah dikerjakannya dan perasaan merasa ringan. Kecenderungan hasilnya lebih mudah dicapai. Apa yang terjadi jika ada keberhasilan ? Maka perasaan senang dan menambah nilai semangat. Kita pun semangat menjalani proses tersebut sampai tuntas.
Mau ? Misalkan mau berangkat kerja di pagi hari aja bisa tidak semangat, kalaupun ada semangat bisa membuat semangat turun selama perjalanan. Bagaimana jika kita berangkat lebih pagi ? Bukankah perasaan senang karena tidak macet dan suasana nyaman, inilah proses awal memulai berangkat kerja di pagi hari ini. Terbayangkan saat naik kendaraan pun menjadi mudah bagi pikiran karena perjalanan yang sepi. Maka selama perjalanan membuat perasaan senang dan pikiran tidak stress. Perasaan ini dapat menjaga semangat kerja yang lebih meningkat. Lalu tahapan berikutnya tibalah kita di tempat kerja. Nah disinilah kita diuji, apakah mampu mempertahakan semangat itu ? Apakah kita jadi santai atau ngobrol dengan temen dan sebagainya ? Jika iya kondisi ini dapat mempengaruhi semangat karena tidak langsung kerja. Menjaga semangat itu mesti mengalirkan energinya kepada media, yaitu kerja (bukan ngobrol).
Insya Allah kultum motivasi ini dapat memberdayakan diri semakin meningkatkan kemampuan kita. Sekali lagi jangan pernah menyia-nyiakan energi yang ada untuk hal yang tidak mendukung kita kerja yang bener. Istirahat atau ngobrol itu boleh, tapi jangan sampai energi itu habis dan sulit untuk kembali bersemangat kerja.
Sabtu, Februari 18, 2023
Nilai diri karyawan
Kalau ada yang bertanya," berapa sih nilai dirimu ?" Nilai diri saya pasti tinggilah. Dilanjut lagi, berapa tingginya ? Pokoknya tinggilah. Seperti percakapan tak berujung, yang nanya pengen tahu dan yang ditanya tidak menjawab pasti. Sebenarnya apa sih yang disebut nilai diri ? Orang bilang memiliki harga diri, dan tidak mau direndahkan. Apakah hanya karena tersinggung, bikin harga diri terusik dan langsung emosional. Berarti harga diri Anda sebatas harga emosional itu ?
Dalam perjalanan hidup orang, nilai diri tidak begitu diperhatikan. Tapi banyak orang memperhatikan apa yang diperolehnya, seperti rumah mewah, jabatan tinggi, gaya hidup dan sebagainya. Bukankah yang sebenarnya itu adalah nilai diri merupakan kualitas dan kuantitas apa yang kita kerjakan (perbuatan). Nilai diri itu terlihat atau terukur saat kita melakukan perbuatan yang membuat sebarapa banyak orang dapat menikmati kebaikan. Bahkan ada orang sangat ingin merindukan kita. Memang ada sih hubungan antara perbuatan dan hasil yang diperoleh, tapi tidak selalu. Kalau ditanya harga diri berarti kita bisa menjawab perbuatan apa yang sudah kita lakukan yang membuat kita memiliki kemampuan dan memberikannya kebaikan kepada orang lain.
Berapa sih nilai diri karyawan ? Ya sebesar gajinya. Pembuktiannya adalah proses kerjanya, apakah kerja didukung ilmu yang bener atau tidak ? Terkadang ada kemampuan dari lulus dari sekolah tinggi (MBA), tapi kerjanya tidak bisa ditunjukkan. Maka penilaian diri karyawan itu atas apa yang dikerjakan, contoh Kemampuannya =1.000, dan perbuatan = 10. Sedangkan ada karaywan yang sekolahnya hanya SMA dimana kemampuannya 350 lah dan perbuatan (dipercaya) = 1.000.
Nilai diri adalah perkalian antara kemampuan dan perbuatan
Karyawan MBA = 1.000 x10 = 10.000
Karyawan SMA = 350 x 1.000 = 350.000
Secara nilai diri karyawan SMA lebih tinggi daripada karyawan MBA, tapi gaji sebaliknya. Memang masih banyak perusahaan menghargai mereka yang memiliki sekolah tinggi dengan gaji besar. Tetapi sebagai karyawan yang memiliki nilai tinggi secara dapat meningkat dari gaji.
Yang tidak baiknya adalah karyawan MBA itu senderung sombong dengan kepintarannya sehingga merasa lebih tinggi dan bisa memerintahkan karyawan SMA dengan seenaknya dan harus menurut lagi. Padahal belum tentu ilmu karyawan MBA itu benar ? Sekalipun benar tidak mudah untuk diwujudkan. Perlu ilmu lain selain ilmu MBAnya adalah ilmu mengayomi bawahan yang diterima dan mudah dikerjakan oleh karyawan dibawahnya. Orang yang memiliki kebijakan belum tentu bijak untuk melaksanakan kebijkannya. Jadilah orang yang memiliki nilai diri yang tinggi, bukan sekedar ilmu tinggi. Maka banyaklah menjadi orang yang terus berkarya untuk dipercaya.
Kultum ini sebagai motivasi kita untuk mengukur diri dan memperbaikinya. Pemberdayaan diri selalu menjadi tolak ukur upaya meningkatkan nilai diri dari dorongan internal. Salah satunya adalah terus membaca dan memahami kerja dengan bijak dan selalu menerapkannya.
Jumat, Februari 17, 2023
Karyawan malas
Bisa jadi malas itu bagi sebagian orang tidak ingin, tapi sebagaian lain pengen banget. Jika seorang karyawan sudah MALAS kerja, maka ungkapannya tidak MALAS, malah rajin. Keadaan adalah yang sering terjadi. Misalkan ada karyawan yang suka ngobrol, bilang diskusi dan belajar sama orang lain. suka ngobrol itu bagian dari MALAS kerja. Ada juga yang sok sibuk seperti mengerjakan pekerjaan dengan komputer, kesibukan itu ditutupi posisi monitor yang tidak terlihat orang lain.
MALAS itu lawannya RAJIN. Perhatikan banyak orang selalu menutupi kemalasannya dengan seperti rajin, apalagi di hadapan atasannya. Karyawan seperti ini adalah toxic yang bisa menyebar kepada karyawan yang lain. Karyawan yang malas selalu membela dirinya dengan sikap baik dan perilaku baik (rajin), dan merasa tersinggung kalau dibilang malas. Bagaimana mengubah malas menjadi lebih baik beraktivitas ?
Paling mudah adalah kontrol atas karyawan itu sendiri, bisa kontrol langsung atau bertanya sama temennya. Manfaatnya ada, dimana karyawan yang malas merasa dimonitor dan diawasi. Bisa jadi dia mengerjakan pekerjaannya. Tapi yang menjadi persoalan adalah apakah ada waktu untuk mengontrolnya. Karyawan yang malas pasti bersiap untuk dikontrol, dan setelah dikontrol menjadi waktu yang diinginkan oleh karyawan malas. Bayangkan kontrol karyawan itu mesti tidak hanya satu karyawan, tapi bisa banyak. Disinilah atasan telah kehilangan waktu banyak
Bagaimana kalau memberi kepercayaan dengan kerja yang cukup agar waktu kerjanya menjadi sempit (seperti dikejar waktu) ? Tidak hanya bersandar kepada job desc tapi pekerjaan tambahan yang related. Job desc yang diberikan mesti dibuat kontrol (output kerja) berupa laporan dan hasil berupa fisik. karyawan diminta untuk melaporkan ke atasan setiap waktu yang ditentukan.
Yang berikutnya adalah memberi motivasi tentang tujuan kerja. kecenderungan malas itu karena tidak bisa mengerjakan atau ilmu tak cukup sehingga bikin bosen dengan apa yang sudah dikerjakan. Motivasi ini menerangkan bahwa kerja itu menjadi kebutuhan semua orang dan mesti mengalahkan rasa malas. Diajarkan cara mengatasi malas dan memberi lead untuk masa depan dan karirnya, serta mendorong bahwa kerja itu ibadah.
Demikian kultum kali ini untuk memberdayakan diri agar tidak jadi malas. Hendaklah selalu memotivasi diri untuk menjadi lebih baik. Kapan lagi ? kalau bukan sekarang.
Featured post
Udah bisa bangun paginya
Alhamdulillahirabbilalamin masih diberi kesempatan hari ini, dibangunkan dan diberi pikiran fresh untuk memperbaiki keadaan sendiri. Hari se...
-
Banyak orang diperdaya dirinya dan senang, hasilnya materi. But sedikit orang berdayakan dirinya dan bahagia, hasilnya produktif bisa mendap...
-
Setelah saya menulis membangun training center dari nol , saatnya saya bercerita mengembangkan training center itu sendiri. Bermodal awal ...
-
Selamat siang semuanya, Semoga sehat selalu dan bisa beraktivitas yang menyenangkan. Saya ingin berbagi tentang pengalaman berada di dalam ...