Memberi ruang bagi pikiran untuk disemangati agar menjadi apa yang kita inginkan dengan Perbuatan yang baik
e-Book Munir Hsan Basri
Sabtu, Januari 07, 2023
Kerja yang suka aja 1
Kerja atau beraktivitas apa yang disukai aja, bener nggak ? Kayaknya bener. Apakah ada yang saya sukai tidak dikerjakan ? Bisa jadi tidak dikerjakan karena ada kerja lain yang lebih penting. Yang lebih penting itu apa ? Kerja yang seharusnya saya lakukan karena memang tanggung jawab saya atau rutinitas atau karena kebutuhan. Yang menjadi pertanyaan, bagaimana kerja/aktivitas yang tidak disukai ? Apakah dikerjakan dengan "terpaksa" ?
Paling sederhana adalah saya suka menulis, maka saya banyak menghabiskan waktu untuk menulis. Menulis yang menjadi pengetahuan dan pengalaman saya. Menulis itu menarik bagi saya, dan tanpa disadari sering mengatakan "bagus loh menulis itu dengan segala keuntungannya" kepada orang lain. Padahal tidak semua orang suka menulis. Kalau bukan ada hal lain, maka saya terus menulis. Menulis terus membutuhkan ilmu yang masuk, maka membaca menjadi aktivitas yang senangi juga. Terkadang ada malesnya membaca, padahal membaca itu bagian dari menulis (satu paket). Sebenarnya menulis lebih saya sukai dari membaca, tetapi seiring waktu membaca juga menjadi yang disukai. Saya mengerjakan dua hal ini dengan senang hati dan hasilnya memang ada. Tak hanya aktivitas yang sukai menulis dan membaca bisa merembet kepada hal lain yang terkait, saya suka membuat video atau presentasi (bagian dari jenis dari menulis), saya suka banyak tanya untuk menggali data dan informasi, dan banyak lagi. Membayangkan ada orang yang suka belanja, juga suka jalan-jalan, juga suka petualangan, suka fashion, suka mengendarai dan sebagainya. Tetapi banyak dari kita hanya suka satu hal saja, dan tidak mau ingin suka hal yang terkait dengan kesukaan yang utama ?
Sebenarnya kerja juga demikian, ada yang terpaksa mengerjakan. kerja cari duit, tidak suka tapi harus. Bukankah kerja memberi support kepada kerjaan lain yang saya sukai. Apa bisa saya menulis tanpa duit untuk membeli laptop, membayar listrik, membayar internet ? Mengapa saya tidak menyukai kerja, padahal kerja itu bagian dari menulis yang saya sukai ? Secara logika saya bisa menyukai kerja karena hal itu berdampak kepada kesukaan saya yang lain. Tapi dalam prosesnya, perasaan saya (atau emosional) saya menolak aktivitas lain (kerja) sekalipun terkait karena merasa menambah waktu, membuat aktivitas fisik lebih dan bikin lelah, dan menambah resiko lainnya. Semua itu membuat rasa tidak nyaman, maka dengan banyak aktivitas terkait itu melawan berpikir logika di atas. Yang menang adalah emosional saya. Saya menyukai menulis, tapi terpaksa membaca, terpaksa kerja untuk dapat duit, terpaksa juga untuk hal lain. Disinilah saya sadar masih ada penguasaan dari emosional saya dalam menyikapi kerja/aktivitas dengan tidak bener. Akibatnya saya hanya mengerjakan satu hal yang saya sukai saja.
Saya menyadari sekarang bahwa saya menjadi tidak mudah untuk menjadi semakin produktif (semakin hebat) karena banyak kerja/aktivitas yang tidak terpaksa saya lakukan. Akibatnya saya gampang "bete", saya mudah lelah, saya merasa terbebani dan banyak lagi yang tidak baik bagi diri saya. Apalagi apa yang saya sukai itu tidak tersalurkan dan tidak ada waktunya.
Saya mulai mengaitkan apa yang saya sukai itu dengan kerja/aktivitas yang mendukung (terkait) sebagai bagian dari proses menjalankan apa yang saya sukai. Masak sih saya hanya berdoa agar apa yang saya sukai tidak diganggu orang lain atau dimudahkan ? Kan tidak mungkin saya bisa menulis tanpa ada uang secukupnya ? kan tidak mungkin juga saya bisa menulis tanpa membaca atau menggali informasi ? kan tidak mungkin saya bisa menulis tanpa menyenangi kerja (cari duit) untuk membiayai saya menulis ? Saya mesti jawab semua itu dan saya mesti merubah sikap untuk menyenanginya.
Saya menyukai sesuatu karena nyaman dan sebagainya, peran perasaan atau emosional saya yang kuat. Salah satu caranya kerja/aktivitas yang lain yang tidak saya sukai juga karena pilihan oleh perasaan saya. Berarti saya bisa merubah perasaan saya itu dari terpaksa (tidak disukai) menjadi suka. Perasaan saya bilang,"nggak bisa", tapi perasaan positif saya ingin menyukainya. Keadaan ini saya membutuhkan logika (ilmu) terhadap apa yang tidak disukai. Jika saya memiliki ilmu yang membuat yang tidak disukai itu menjadi menarik atau mudah, maka perasaan saya bisa menyukainya. Jadi sikap menyukai memang dasarnya karena nyaman, mudah, menarik. Untuk itu saya bisa membuat semua saya sukai, asal saya memiliki ilmu untuk menjadikan nyaman, mudah dan menarik.
Yuk sekarang saya mengajak saya sendiri mulai belajar untuk membuat yang saya tidak mau saya kerjakan itu, yang saya kerjakan terpaksa, yang saya tidak sukai menjadi mulai disukai. Tak terbayangkan dengan banyaknya kerja/aktivitas yang saya lakukan dengan suka, maka hidup ini menjadi bermakna.
Jumat, Januari 06, 2023
Hanya kepadaMu kami bergantung
Ada gengsi dan ada harga diri
mau sabar ? cukup dengan ilmu logika ?
Alhamdulillah hari ini telah banyak saya lakukan dan memohon agar semua itu Engkau terima amalanku. Semakin hari hanya ingin berbuat sesuatu yang bernilai di mata Allah. Kami bersyukur selalu ada hikmah dan ilmu yang menyertai apa yang kami kerjakan. Hanya izin Allah ilmu itu dapat mengantarkan pekerjaan kami menjadi menyenangkan tanpa mengeluh lelah dan sebagainya. Tapi Engkau beri nikmat "lelah" untuk beristirahat agar kami mengharapkan rahmatMu untuk bangun yang lebih baik dan fresh.
Saya setiap hari menghadapi orang yang sama dengan perilaku yang hampir sama setiap hari. Kadang menyebalkan dan mengundang emosional yang tidak perlu. Tapi semua bisa terjadi dan saya merasa tidak menguntungkan. Sisi baiknya, saya diingatkan untuk menjadi pribadi yang lebih kuat dan mampu. Yang tadinya tidak sabar, sekarang berlatih sabar dengan lingkungan di sekitar saya. kan sabar itu baik untuk diri saya. Saya mesti berlatih dan ujung kesabaran itu tak berujung, hal inilah membuat saya sabar terus.
Saya merasakan bahwa ada kebaikan yang luar biasa untuk belajar dari orang-orang di sekitar saya. Proses belajar itu tidak mudah, banyak rayuan "malas" dan emosional yang merusak semua itu. Mau menjadi lebih baik dari apa yang saya lihat, kadang mikir,"apakah iya saya bisa menghadapi orang seperti ini yang bikin emosional dan merusak diri saya". Pengen aja tidak ada orang tersebut, tapi kan tetep ada. Tidak salah dengan lingkungan disekitar saya, yang salah adalah cara memandang saya yang tidak tepat. Saya masih dikuasai perasaan (emosional) dan logika hanya yang menguntungkan diri sendiri sehingga apa yang saya lihat adalah yang tersurat (fisik) dan tak mampu melihat yang tersirat (dibalik fisik/makna).
Belajar itu hanya butuh keberanian untuk mengubah sikap saja. Sikap saya menentukan tindakan saya. Secara ilmu sudah cukup untuk saya bisa merespon (sikap) yang bener, tapi pada kenyataan tidak mudah saat terjadi. Sikap saya menjadi lebih baik saat ada pemahaman yang bener lewat hati. Hatilah yang dapat memperkuat sikap baik saya. Hati mengajak sikap saya untuk berprasangka baik kepada Allah saat saya menghadapi sesuatu yang tidak sesuai harapan. Perhatikan saat ilmu cukup, saat ada orang marah-marah kepada saya, maka ilmu saya mengajari tidak boleh ikut marah (logika). Tapi perasaan saya bilang,"enak aja saya dimarahin, saya balas dong". Begini lah respon (sikap) saya yang mengandalkan ilmu. Ilmu masih diragukan oleh perasaan dan perasaan (emosional) itu selalu menang. Bagaimana caranya untuk bersikap yang bener ?
Saya menyempurnakan ilmu saya "tidak boleh ikut" tadi dengan memberi keyakinan di hati bahwa ada Allah memberi balasannya. Caranya dengan selalu berprasangka baik kepada Allah. Maka hati yang terkoneksi (sadar) kepada Allah dapat menuntun sikap yang berdasarkan ilmu tadi lebih kuat untuk menghadapi yang terjadi. Insya Allah hati yang yakin dan tanpa ragu mampu mendorong akal sehat memerintahkan tubuh untuk bertindak. Keadaan ini tidak memberi kesempatan kepada perasaan (emosional) yang bisa menggoda saja. mengapa emosional tidak bisa mengubah/ mempengaruhi saya ? karena hati saya tersambung dengan Allah. Saat ada Allah, maka tidak ada namanya keburukan (emosional dan setan). Sebaliknya tidak Allah di hati ini, maka emosional (dan temennya setan) selalu masuk dan merusak diri saya.
Belajar tanpa sikap yang baik (hati), maka belajarnya tidak terarah dan dapat pula ilmu dipelajari jadi tidak baik. Kuatkan sikap belajar dengan hati yang bersih, yaitu bersikap prasangka baik kepada Allah. Insya Allah belajarnya menjadi semakin baik dan selalu melihat keadaan dari hal yang tidak baik
Kamis, Januari 05, 2023
Bosen nggak ?
Kata bosen menjadi tidak menarik buat saya. Bisa jadi Anda juga, pasti semua orang. Kalau begitu apa sih bosen itu ? Terkadang saya tidak merasa bosen tapi hal itu terjadi. Kalau ditanya,"bosen nggak sih dengan pekerjaan hari ini ?" Pastilah Anda dan saya menjawab, "tidak". Jawaban ini mewakili gengi saya dan Anda agar tidak rendah nilainya di mata orang yang bertanya. Sebenarnya pada saat pertanyaan dilontarkan kepada saya, barulah saya "ngeh" atau sadar,"iya ya kok saya melakukan yang sama tanpa banyak mikir".
Ada yang merasa bosen dengan pacar, maka mereka memilih ganti suasana atau apa saja yang tidak bikin mereka bosen. Yang tadi hanya jalan-jalan, ganti dengan kuliner unik. Kayaknya asyik, setelah berselang waktu ternyata tidak asyik juga. Mereka pun mengganti aktivitas menjalani hobby mereka. Begitulah bosen mengajak semua orang mikir untuk merubah keadaan dengan berbagai aktivitas baru. Tapi bagaimana soal kerja yang setiap hari dilakukan ? Sepertinya tidak bosen, "kok cari uang bosen ?" Tanpa disadari banyak karyawan merasakan itu. Nggak bosen tapi nggak ada juga yang diubah, itu nama bosen tanpa disadari. Akibatnya jadi tidak produktif dan tidak ada motivasi untuk menjadi lebih baik.
Tidak produktif tidak masalah bagi karyawan, karena persepsinya adalah gajinya sudah sesuai apa yang dikerjakan (SOP), dalam hatinya,"kalau saya bagus dan produktif perusahaan yang untung". Ini terjadi pada beberapa karyawan saja. Sebenarnya kata bosen itu baik, yaitu sama halnya dengan sakit. Memberi peringatan apa yang tidak beres dengan saya. Kalau sakit yang membuat fisik merasakan tidak enak, maka saya ke dokter atau istirahat dan berdoa pengen segera sembuh. Bagaimana dengan bosen ? Semestinya sama, tubuh merasakan tidak enak dan menurunkan semangat untuk beraktivitas. Memang tidak merasakan sakit, tapi tetep kalau bosen juga nggak nyaman. Mau kemana saya ? Nggak mungkinlah ke dokter, paling curhat. Ketemu yang dicurhatin lebih cerdas, maka saya dapat inspirasi untuk berubah agar tidak bosen.
Kalau ditanya,"bosen nggak sih makan setiap hari ?" makannya tidak bosen tapi makanannya bisa bikin bosen. Tapi makanan apapun dan sama tiap hari bisa jadi nggak bosen kalau lapar, kayak saya nggak bosen. Sebenarnya bosen tapi butuh, apa adanya. Ada dalam pikiran saya untuk makan makanan yang berbeda. Atau memasak makanannya berbeda. Selalu ada upaya untuk mendapatkannya. Inilah solusi agar tidak bosen. Ada lagi yang cerdas, makanannya tetep sama tapi karena disikapi rasa syukur, maka sudah semestinya bersyukur (membayangkan orang lain yang makannya tidak cukup bahkan tidak makan). Cara bersikap seperti inilah yang bisa menikmati makanan dan tidak bosen (bukan juga butuh).
Sama halnya saya kerja. Saya butuh kerja dan butuh gajinya, maka saya kerja aja sekalipun itu membosenkan. Mau belajar males, mau berubah juga tidak termotivasi, mau kerja lebih baik asal ada uangnya. Saya kesampingkan dulu soal belajarnya dan soal motivasinya. Saya kan muslim dan percaya kepada Allah. Allah mengajarkan saya bersyukur dan sabar. Saya mengubah sikap saya dengan bersyukur,"berterima kasih saya masih kerja dan ada beberapa orang yang susah cari kerja", Kerja itu amanah yang diizinkan Allah, bagaimana kalau dulu Allah tidak izinkan saya kerja di tempat ini ? Samakan dengan yang belum dapat kerja. Rasa bersyukur itu menumbuhkan semangat untuk kerja maksimal dengan pekerjaan yang ada. Insya Allah dengan berjalannya waktu dengan selalu bersyukur, ada kebaikan untuk belajar dan berubah menjadi pekerjaan lebih mudah dan ringan. Begitulah syukur memberi kebaikan kepada saya. Pintu kebaikan itu lewat kerja saya yang sungguh-sungguh. Nggak salah juga, saya berdoa agar tidak bosen dengan banyak istighfar. Istighfar itu membersihkan hati dan hati yang bersih pintu mendapatkan petunjuk/ilmu Allah.
Insya Allah saya dapat bersyukur dengan menerima keadaan sekarang dan bersikap bahwa apapun hari ini mesti dioptimalkan menjadi kerja yang bernilai plus (kebaikan).
Rabu, Januari 04, 2023
Pengulangan itu kesempatan
Hari ini adalah pengulangan hari sebelumnya, Insya Allah hari berikutnya adalah pengulangan dari ini. Hari demi hari terjadi lagi dan lagi. Bangun pagi dan bangun pagi lagi, kerja dan kerja lagi, istirahat dan istirahat lagi. Semua orang ingin sukses dengan menunggu kesempatan yang pas untuk mengerjakannya, yah mereka bilang,"pada saat waktu yang tepat". Setiap hari ada kesempatan, sudahkah saya bersyukur ?
Bangun pagi hari ini mestinya membuat saya bangun lebih awal dan menjadikan bangun pagi setiap hari untuk berkualitas. Tapi adakah itu terjadi ? Hanya keinginan yang berulang juga untuk bangun lebih awal dan tidak terjadi. Ada kalanya bisa dan banyak tidak bisanya. Sekali lagi hari ini dan hari berikutnya adalah kesempatan, kesempatan buat apa ? Kesempatan untuk berubah dengan belajar. Berubah untuk siapa ? Untuk yang telah memberi kesempatan itu, yaitu Allah dan Allah pula memberi petunjuk (ilmu untuk dipelajari) untuk berubah itu. Jika saya tidak merasakan hari ini adalah kesempatan, maka saya tidak tersambung dengan Allah (sadar). Setiap hari merupakan hal biasa dan bukan kesempatan.
Kerja ? Ya setiap hari kerja dengan pekerjaan yang mirip. Hari ini adalah pengulangan dari pekerjaan hari sebelumnya. Susah nggak kerjanya ? Nyaman nggak kerjanya ? Apakah kerja hanya cari uang dan tidak menemukan maknanya ? Hari ini, Allah berikan waktu (masih hidup) untuk memperbaiki itu semua. Kesempatan yang luar biasa Allah berikan, bukankah setiap kita berdoa memohon kerja yang dilancarkan dan dimudahkan sert memohon rezekiNya. Mau mudah, ada kesempatan hari ini untuk memahami persoalan yang kita hadapi dan belajar ilmu untuk memperbaikinya. masih susah juga ? Hari berikutnya belajar lagi dan jangan lupa untuk ingat dan dekat dengan Allah. Sudah nyamankah kita kerja ? hari ini Allah beri kesempatan jika kita mampu mengendalikan perasaan kita. latih setiap hari dan hasilnya juga tidak maksimal. Uang yang kita cari bisa jadi membuat kita gelisah karena tidak memfokuskan kepada makna kerjanya. hati yang gelisah menjadi pendorong tidak nyamannya hari ini. Bagaimana jika kita dekat kepada Allah yang memberikan ketenangan hati ? Insya Allah ketidaknyamanan itu dapat dikendalikan oleh hati yang tenang yang bekerja ikhlas kepada Allah. Ibadah kita jangan sampai direndahkan untuk sebuah keinginan, jadikan ibadah itu murni ikhlas kepada Allah dan Allahlah yang membalasnya dengan pahala kebaikan. Membalas doa-doa kita untuk kebaikan kerja kita. Yakin dan tanpa ragu.
Saya membayangkan setiap hari Allah memberi kesempatan kepada saya dan rekan-rekan. Allah "marah" nggak jika saya tidak mempergunakan kesempatan berulang terus ? Sayalah yang tidak tahu diri atas nikmat Allah tadi. Bisa jadi saya sendiri yang zalim dan menerima kesulitan atas yang saya lakukan. Hati yang semakin bersih atau dibersihkan Allah lewat doa memohon ampunan atau masih ada ibadah yang terus dilakukan ... menjadi pintu Allah hadir di hati ini. Hati yang digerakkan Allah untuk melihat nikmat hari ini, kesempatan untuk jauh lebih baik. Ingatlah usia kita, berarti kesempatan itu tidak banyak lagi. Insya Allah, rahmat Allah itu membuka hati ini.
Featured post
Udah bisa bangun paginya
Alhamdulillahirabbilalamin masih diberi kesempatan hari ini, dibangunkan dan diberi pikiran fresh untuk memperbaiki keadaan sendiri. Hari se...
-
Banyak orang diperdaya dirinya dan senang, hasilnya materi. But sedikit orang berdayakan dirinya dan bahagia, hasilnya produktif bisa mendap...
-
Setelah saya menulis membangun training center dari nol , saatnya saya bercerita mengembangkan training center itu sendiri. Bermodal awal ...
-
Selamat siang semuanya, Semoga sehat selalu dan bisa beraktivitas yang menyenangkan. Saya ingin berbagi tentang pengalaman berada di dalam ...