Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Makna karyawan baru

 Selamat siang semua, Insya Allah selalu diberikan kemudahan kerja.

Umumnya Karyawan yang baru diterima kerja di sebuah perusahaan atau usaha mengucapkan Alhamdulillahirabbilalamin, Segala puji hanya bagi Allah pemilik alam semesta. Maknanya adalah Allah mengizinkan karyawan baru itu diterima bekerja. Apakah izin tersebut karena kemampuan karyawannya ? Bisa jadi, tapi sebenarnya karyawan baru itu diterima karena banyak hal. Kalau hanya pintar, masih ada yang lebih pintar. Atau mau bilang yang paling baik, kan masih ada juga yang lebih baik. Bisa jadi karyawan itu datang lebih awal dan test duluan sehingga memberi kesan positif kepada HRD atau pemilik usaha. Atau ada rasa kasihan dan ingin membantu. Dan pasti ada banyak kemungkinan yang terjadi. Kata yang terucap hanya Alhamdulillahirrabbilalamin. Bukan karena apapun atau siapapun, karena Allahlah karyawan itu diterima.

Allah mengizinkan karyawan baru diterima karena kehendaknya. Jika karyawan baru merasa dirinya pintar (kemampuannya) tinggi dan memenuhi persyaratan, maka bersyukurlah dengan kepintarannya. Cara bersyukurnya pasti tidak sombong. Bukankah kepintaran dari ilmu yang dimilikinya adalah pemberian Allah. Karyawan baru itu menjadi pintar karena memiliki sikap dan perilaku untuk selalu belajar. Apa yang menjadi tanggung jawabnya setelah bekerja ? Menjadikan kepintarannya sebagai dasar mengambil keputusan dalam bekerja.  Orang pintar tidak merasa dirinya paling pintar, memiliki sifat rendah hati. Sifat rendah hati ini membawa karyawan untuk bisa menerapkan ilmu dengan memperhatikan sikap dan kebiasaan atasan dan rekan kerja. Tidak semua pekerjaan mengandalkan ilmu, tapi bisa juga adab atau akhlak. Jadi sebagai karyawan baru mesti menjaga sikap rendah hati, empati dan adab yang baik sehingga kepintaran yang dimilikinya dapat berkembang dan mendukung kerja yang semakin baik. Inilah makna Memuji Allah dengan apa yang telah Allah berikan berupa ilmu untuk disyukuri.

Dari sisi lain, Allah memilih karyawan baru itu dari sekian banyak orang yang melamar. Memang HRD atau pemilik yang memilih, tapi semua itu atas izin Allah. Ada pelamar yang pintar tapi kurang sreg, dan HRD atau pemilik merasa nyaman aja memilih karyawan baru  itu. Terlepas dari itu semua, yakinlah memang HRD atau pemilik usaha memilih atas izin Allah. Kalau dpilih artinya dipercaya. Dipercaya untuk diberi amanah untuk mengerjakan apa yang dibutuhkan perusahaan atau usaha. Ada kata dipilih dan sebelumnya pasti diseleksi, lalu dipercaya dan akhirnya amanah.  Amanah dari siapa ? Amanah dari HRD atau pemilik usaha, dan yang pasti amanah dari Allah. kalau ada amanah berarti ada tanggung jawab. HRD atau pemiliki usaha memberikan tugas dan tanggung jawab untuk dikerjakan (deskripsi pekerjaan). Apakah ada juga tugas dan tanggung jawab dari Allah ? Pasti ada dong, dan bagaimana menyikapi kedua tugas dan tanggung jawab tersebut. 

Jangan-jangan hanya tugas dan tanggung jawab perusahaan yang dikerjakan, tapi lupa dengan Allahnya. Ingat waktu diterima, karyawan baru mengucapkan Alhamdulillahirrabbilalamin. Lagi kerja di kantor atau tempat usaha lupa waktu shalat. Apa ini tanggung jawabnya ? Sepertinya banyak tanggung jawab kepada Allahnya berkurang. Bagaimana sikap dan perilaku ? Bukankah tersenyum menjadi sebuah ibadah kepada Allah yang bisa diterapkan dalam bekerja. Senyum bertemu atasan dan rekan kerja, jangan sampai saking sibuk dan fokusnya kerja ... menjadi tidak mudah untuk tersenyum. Bukan saja ibadah seperti shalat, adab seperti tersenyum mest menjadi tugas dan tanggung jawab kepada Allah dalam bekerja. Atau ada kecil lainnya yang mudah untuk tidak dilakukan, menyapa dengan ikhlas BUKAN menyapa untuk basa basi. Bayangkan menyapa rekan kerja atau atasan dengan doa "Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh" adalah kewajiban karyawan baru untuk menebar salam sejahtera, rahmat dan keberkahan di tempat kerja tau tempat usaha. Sebagai karyawan baru, yang beragama Islam wajib memenuhi tugas dan tanggung jawab kepada Allah. Apakah tugas dan tanggung jawab ini bertentang dengan tugas dan tanggung jawab dari atasan  dalam kerja ? Yang pasti tidak pernah bertentangan, tapi malah sangat mendukung pekerjaan. Maknanya didalam jiwa yang sehat dengan menjalankan tugas dan tanggung jawab kepada Allah membuat karyawan baru itu bersemangat dan bahagia. Keadaan ini membawa kepada kerja yang produktif.


Karyawan baru ? Iya dong. Nggak sombong tapi rendah hati. Bagaimana karyawan baru menjadi dicintai Allah dalam bekerja ?  Awalnya kan karyawan baru itu diizinkan Allah, diberi amanah dan menjadi dicintai karena bertanggung jawab dengan terus meningkatkan kerjanya. Bekerjalah untuk Allah ? Bukankah karyawan baru bekerja langsung kepada atasan atau pemiliki usaha. Bekerja untuk Allah itu lebih tinggi nilainya dari yang diberikan atasan. Contoh karyawan yang bekerja sebagai administrasi, diminta membuat laporan setiap minggu. Maka karyawan itu selesai mengerjakannya pada waktunya. Bekerja untuk Allah, seolah Allah hadir dalam setiap karyawan baru itu bekerja. Allah melihat karyawannya sekalipun karyawan tidak melihat langsung kepada Allah (ihsan). Dalam membuat laporan, karyawan tidak mau melakukan dengan cara yang tidak benar misalkan tidak jujur isi laporannya (yang penting ada laporannya) karena Allah melihat. Maka dalam situasi apapun dalam membuat laporan itu, karyawan baru merasa terjaga untuk membuat laporan dengan benar. Dan yang paling menarik adalah saat membuat laporan itu mau menunjukkan kemampuan dihadapan Allah dengan laporan terbaik, isi laporan dibuat simaksimal dapat dijadikan kesimpulan bagi atasan membuat keputusan. Dan laporan dibuat semenarik mungkin agar atasan senang melihat dan membacanya serta diselesaikan sebelum waktunya. Dalam hal ini, karyawan baru mengerjakan laporan melebihi apa yang dimintai oleh atasan. Karyawan baru memenuhi tugas dan tanggung jawab kepada Allah dan pasti menyenangkan bagi atasan.


Tapi kan atasan saya bukan muslim. Bagaimana dong ? Islam itu untuk seluruh alam. Bayangkan apa iya atasan yang bukan muslim tidak mau karyawannya bekerja memiliki sifat rendah hati, empati dan memiliki juga adab baik. Dan selalu bekerja maksimal dan semakin baik. Sekalipun tidak muslim, seorang atasan senang dengan apa yang dilakukan karyawan baru yang muslim. Hanya orang bodohlah yang tidak mau menerima karyawan seperti di atas.

Kepada siapapun, yang baru bekerja atau sudah lama bekerja. Ingat bahwa Allah telah memilih dan mengizinkan untuk bekerja. Berterima kasihlah dan bersyukurlah dengan cara menerima amanah kerja yang ikhlas dan mempertanggungjawabkannya kepada Allah. Bagi atasan atau perusahaan atau tempat usaha berikan support dan lingkungan kondusif agar karyawan bekerja untuk Allah dan tempat dimana dia bekerja.

Terima kasih, semoga menginspirasi menjad semakin baik

Munir Hasan Basri

Trainer, Writer, Pendamping pemberdayaan diri

No comments:

Post a Comment

Featured post

Membangun training center dari nol

 Selamat siang semuanya, Semoga sehat selalu dan bisa beraktivitas yang menyenangkan. Saya ingin berbagi tentang pengalaman berada di dalam ...