Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Training berpikir kritis

 Selamat sore semua, Insya Allah selalu ada ilmu baru buat dipelajari.

Saya ingin bercerita tentang pengalaman memberi training tentang berpikir kritis. Untuk memberikan training, saya mempersiapkan training dengan lebih baik. Apa itu ? Pilihan materinya, yaitu mengambil dari perkembangan saat ini. Kemampuan-kemampuan yang mesti dikuasai adalah berkemampuan berpikir kritis, manajemen problem solver dan berpikir kreatif. Semua ini sangat mendorong saya berbaginya. Pilihan pertama saya adalah berpikir kritis. Referensi berpikir kritis dilakukan untuk kritis terhadap kebijakan dan keputusan yang sudah ada di dalam perusahaan. Dan yang menjadi kritis mesti memberikan solusi. Untuk itu tidak banyak yang bisa kritis karena mesti memiliki kemampuan lebih dan menguasai persoalan dengan situasinya. kalau saya training materi ini, maka menjadi bagi karyawan kebanyakan. Agar training ini menjadi menarik buat semua karyawan, saya memilih kritis kepada diri sendiri. Hal ini dilakukan agar karyawan menjadi produktif dengan solusi yang mereka miliki sendiri. Disini ternyata menjadi penting memilih materi yang menarik yang update agar dibutuhkan peserta training


Persiapan menjadi penting dalam training. Saya membuat training dengan membuat simulasi seolah saya sudah berkomunikasi dengan pesertanya. Dalam simulasi ini saya sudah membayangkan materi saya mesti terkait dari slide awal sampai slide akhir, dan juga sanggahan, komentar dan pertanyaan yang muncul. Disini saya juga mempersiapkan jawaban, memberikan respon atas komentar dan sanggahan. Dengan cara ini saya dapat memberikan materi yang lebih baik dan membuat saya lebih percaya diri. Saya pun melakukan evaluasi terhadap materi dari training pertama ke training berikutnya. Saya selalu mengupdate materi dari hasil training pertama. Tak bisa dipungkiri topik materi mesti update atau mengupdate materi yang sudah ada menjadi kunci training sebagai solusi bagi produktivitas kartawan. Tidak itu saja, buatlah isi slide demi slide menjadi hidup dan menarik bagi peserta. Jangan lupa untuk selalu mengupdate isi materi untuk pelatihan berikutnya.


Training menjadi hidup, saat saya mampu menyampaikan materi untuk menjadi bagian dari peserta. Saya mengajak peserta untuk terlibat dalam training. Diantaranya, peserta saya ajak membaca materi dan memberi komentar. "Silakan mas A bantu baca slide ini" dan memberi kesempatan memberikan pendapatnya. Atau peserta saya minta untuk menjawab dari pertanyaan peserta lain. Penghargaan seperti ini membuat peserta menjadi merasa hadir dalam training, karena bisa ditunjuk untuk keterlibatannya. Tak hanya ini, saya mengajak beberapa peserta untuk role play dalam menerapkan materi. Beginilah saya menerapkan training agar menjadi menarik bagi peserta dengan melibatkan semua peserta.

Saatnya saya berbagi tentang materinya, saya memilih kritis terhadap diri sendiri. Mengapa ? Saya tidak ingin terjadi "konflik" antar karyawan, karena ada banyak orang tidak begitu suka dikritisi dan lebih cenderung "melawan". Maka saya memilih setiap orang mengkritisi dirinya sendiri. Tidak mudah karena setiap orang belum tentu mau mengkritisi dirinya sendiri. Training ini lebih banyak untuk "menyadarkan" setiap orang untuk tahu keadaannya sekarang. Lalu menyadarkan mereka bahwa keadaan mereka sekarang ini tidak cukup siap untuk menghadapi masa depan atau keinginan mereka. Akhirnya saya membawa mereka dengan sebuah pertanyaan "Apakah bisa meraih keinginan (masa depan) dengan apa yang mereka lakukan sekarang ? Keadaan sekarang kesesuaian dengan kemampuan sekarang, maka tidak mudah untuk mendapatkan keadaan di masa depan (keinginan) dengan kemampuan sekarang. Saya mengajak peserta untuk menentukan sendiri kemampuan yang dibutuhkan untuk meraih apa yang mereka inginkan. Saat mereka menemukan kemampuan itu, maka mau tidak mau mereka mengerjakan kemampuang itu sekarang. Dilakukan hari demi hari sehingga menjadi kebiasaan baru. kebiasaan baru inilah yang bisa mengantarkan mereka menjadi semakin baik. Apa yang terjadi ? Setiap karyawan bisa kritis terhadap dirinya dan mampu meningkatkan produktivitas, maka team atau perusahaan menjadi lebih baik. Dan sikap ini bisa membangun budaya dalam perusahaan untuk berpikir kritis.

Alhamdulillah saya dapat mendeliver training ini yang membuat peserta bisa menyadari untuk terus mengkritisi diri menjadi semakin produktif. Saya sangat berterima kasih kepada peserta training dengan keterlibatannya. Dan saya mendapatkan banyak hal untuk memperbaiki materi menjadi lebih baik. Terima kasih. 

Munir Hasan Basri

No comments:

Post a Comment

Featured post

Membangun training center dari nol

 Selamat siang semuanya, Semoga sehat selalu dan bisa beraktivitas yang menyenangkan. Saya ingin berbagi tentang pengalaman berada di dalam ...