Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

22.11.22

Pesan tren Berani berniat dan mewujudkannya

Selamat malam,
Semoga menjadi malam yang menyehatkan rohani kita. Malam ini saya mengajak diri saya sendiri untuk menambah wawasan dari referensi yang bener sehingga berani untuk berniat di setiap aktivitas. Bagaimana dengan Anda ?


Kalau diganjar dengan pahala yang besar, apakah kita masih ingin niat yang tidak baik ? 





 

Pesan tren kembali ke niat

 Selamat sore semuanya. Semoga sehat dan kerjanya mudah dan lancar. 

Terkadang kerja itu menghabiskan tenaga dan waktu yang tidak sedikit, bahkan apa yang sudah kita rencanakan menjadi buyar karena ada kerja lain yang lebih penting. Atau kita larut dalam masalah yang tak pernah selesai, yang akhirnya membuat kita tidak melihat niat kita lagi. Yang penting kerja. 

Teruskan kerja yang sudah kita niatkan, jika membuat kita menjauh dari niat, maka kembalilah ke niat lagi. Karena semua itu kita memilih niatnya. Masak mau dihilangkan ? 

Tidak ada yang sempurna, maka kembali ke niat itu wajar karena banyak hal. Semakin kita dapat melihat niat awal, maka kita bisa mengikutinya dengan kerja yang bener. 


Pesan tren Niat lagi

Kemarin saya mengajak diri saya untuk mulai program membiasakan diri dengan niat dalam setiap aktivitas, terutama dalam kerja. Sudah niat kerja kemarin ? Insya Allah sudah ya. Hari ini juga sama membuat niat lagi sebelum kerja. Kok niat lagi ? Ya lah agar kita semakin terbiasa dengan niat, karena niat itu merupakan tujuan atau target dari kerja kita.

Niat kerja kepada Allah, jika diucapkan dengan kesadaran penuh kepada Allah. Maka hal ini bisa menjadi kebiasaan yang baik. Kita sadar bahwa kita selalu mempunyai target kerja, yaitu menunjukkan kerja yang terbaik dari kita di hadapan Allah melalui ihsan. Niatkan yang setiap hari kita ucapkan dalam hati menjadi semakin kuat yang dapat mendorong kita untuk meraihnya. Setiap hari kita niatkan (target kerja) maka semakin hari pula kita meningkatkan kerja kita. Nggak mau ? Yuk teruskan niat itu setiap dan menjadi kekuatan untuk semakin baik.


Jika hari ini niat dari kerja kita belum optimal, maka tingkatkan kerja kita dengan menguatkan kembali niat. Begitulah setiap hari yang kita lakukan dan tidak membuat kita bosen, karena selalu dinamis setiap hari atas kerja kita.


Bila perlu kita mesti membuat grafik niat untuk sebulan ke depan. Ukuran dari niat dapat kita tentukan sendiri dengan nilai kuantitatif dari angka 0 - 10. Tidak niat dimulai dari 0, niat aja tanpa ada kesadaran sampai kepada niat dengan sengaja. Akhir bulan kita bisa evaluasi agar bisa meningkatkannya lagi dan mengetahui faktor yang mempengaruhinya.









21.11.22

Pesan tren, Apa yang sudah dikerjakan hari ini ?

Setiap hari semua orang sudah bekerja di siang hari dan di malam hari semestinya kita istirahat dengan banyak merenungkan apa yang sudah dikerjakan. Begitu Allah menciptakan siang dan malam dengan maksud yang baik, dan hanya orang memiliki akal lah yang memahami. Tapi fakta sesuai era dan life style membuat banyak orang menghabiskan istirahatnya dengan menikmati malam dan tidak pulang ke rumah sebagai base kehidupannya. Apakah ini yang dimaksudkan dengan istirahat ? Mungkin berbeda saat malam harinya dihabiskan di rumah-rumah Allah di Masjid dalam majelis ilmu.

Pertanyaan yang bisa kita tujukan kepada diri kita sendiri, katanya kita ini kerja untuk keluarga, tapi mengapa tidak menghabikan waktu istirahat bersama keluarga ? Mau membahagiakan keluarga dan orang tua tanpa banyak berinteraksi, apakah bisa ? Apakah hanya dengan memberikan uang yang lebih untuk memenuhi kehidupan mereka dianggap sudah membahagiakan ? 


Malam hari adalah waktu yang tenang dan bisa mendorong kita untuk merenung tentang apa yang sudah kita kerjakan hari ini ? dan adakah rencana untuk memperbaikinya di hari berikutnya ? Dua pertanyaan itu jika ditanyakan dengan jujur dan dijawab pula dengan jujur, maka tidak banyak kerja hari ini yang membuat kita semakin baik. Bisa jadi kita habiskan dengan hasil yang tidak menggembirakan dan bahkan bisa menjauhkan kita kepada Allah. Lalu beranilah untuk menjawab pertanyaan kedua, apa yang bisa dilakukan untuk memperbaiki keadaan hari ini ? Apakah kita berani mengungkapkan hari ini kepada Allah untuk memohon ampun ? Ya mesti dan harus. Dengan pengakuan ini bisa membuka hati kita merasa plong atau nyaman, karena kita memiliki Allah yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Dan kita sangat ingin memperbaikinya di hari berikutnya. Berdoalah kita masih diberi kesempatan untuk memperbaiki diri dan dibangunkan pada pagi hari dengan ibadah yang ditunggu Allah.



Insya Allah  renungan di malam hari dari apa yang sudah kita kerjakan hari ini dapat membuat kita meningkatkan kemampuan (iman) kita menjadi lebih baik. Yang terbaik adalah selalu memperbaiki diri dan kapan waktunya ? setiap hari, karena kita selalu banyak berbuat tidak baik.

Magic Word Meningkatkan kemampuan

 Apa yang Anda pikirkan agar kemampuan meningkat ? langsung dijawab oleh banyak orang "belajar". Ya memang itu yang dipersepsikan orang untuk "bertambah pinter" dalam beraktivitas. Ya belajar dulu, tai ada pertanyaan, berapa lama belajar ? Pasti sesuai ilmunya. Lalu darimana ilmu itu Anda dapatkan ? Dari berbagai orang atau referensi. Terus apakah ilmu yang Anda ingin pelajari itu dapat meningkatkan kemampuan Anda ? Ya. Persoalannya lagi, untuk apa Anda meningkatkan kemampuan ? Yang pasti untuk mengatasi masalah dalam pekerjaan Anda. Lalu apakah ilmu yang sudah Anda pelajari bisa membantu ? Ya ada, belajar tapi nggak pasti.

Saya melihat dari sisi yang lain tentang meningkatkan kemampuan yaitu hadapi dulu masalah atau hambatan dalam kerja. Kesungguhan kita menghadapinya adalah pintu masuk untuk mengetahui kekurangan kemampuan kita, lalu belajarlah apa yang dibutuhkan. Tapi percayalah orang yang pernah melewati masalah seringkali menemukan ide (solusi) setelah terus-menerus menghadapi masalah tersebut. Inilah cara belajar yang baik untuk meningkatkan kemampuan kita. Percayalah yang dibutuhkan adalah teruslah kerja dengan masalah dan ide itu muncul dari kebaikan Sang Pencipta. 


Nggak percaya ? Bayangkan orang dulu yang pintar sebagai ilmuwan, mestinya mereka tidak belajar dulu. Seperti Thomas Alfa Edison menemukan lampu setelah melakukan percobaan sampai 1001. Kesungguhannya membuah hasilnya. Thomas Alfa Edison melakukan berbagai cara agar bisa menemukan lampu tak henti. Sama halnya dengan ilmuwan yang lainnya.



Mau belajar dari menghadapi masalah atau belajar dari referensi dulu ? Keduanya perlu dan yang utama adalah teruslah dengan kesungguhan kerja agar menemukan kemudahan.

Pesan tren, Sudah niat kerjanya ?

Satu hal yang mudah kita lakukan dalam mengamalkan petunjuk kesuksesan itu adalah niat. Tidak butuh modal dan tidak memerlukan banyak waktu. Perbuatan atau kerja apapun mesti dimulai dengan niat. Mengapa ?  karena niat menentukan arah tujuan dari apa yang kita kerjakan. Niat untuk dunia, maka maksimal dapat dunia dan tidak lebih. Sedangkan niat ikhlas kepada Allah, maka mendapatkan akhirat dengan bonus dunia.

Kata niat (نية) dalam Bahasa Arab berarti keinginan dalam hati untuk melakukan suatu tindakan. Tidak terdapat definisi khusus untuk niat. Karena itu, banyak ulama yang memberikan makna niat secara bahasa. Misalnya Imam Nawawi berkata, niat adalah bermaksud melakukan sesuatu dan bertekad mengerjakannya. 

"Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya dan seseorang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan." (HR Bukhari dan Muslim)



  • Tidak ada amalan yang diterima kecuali berdasarkan niat. Misalnya, tidak sah melakukan wudhu atau sholat jika tidak diawali dengan niatnya.
  • Manusia akan diberi pahala dan siksa menurut niatnya. Sebab jika niatnya baik, maka amalnya baik. Jika niatnya buruk, maka amalnya buruk walaupun bentuknya baik.
  • Segala perbuatan manusia terdiri atas tiga bagian yaitu; keta’atan, kemaksiatan dan perkara mubah. Perbuatan maksiat tidak bisa diubah sama sekali dengan niat baik. Misalnya saat seseorang yang mencuri harta orang lain dengan niat untuk sedekah ke fakir miskin, maka hukumnya tetap dosa dan haram.
“Barangsiapa menuntut ilmu hanya ingin digelari ulama, untuk berdebat dengan orang bodoh, supaya dipandang manusia, Allah akan memasukkannya dalam neraka.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Mereka tidak diperintah, kecuali untuk menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya lagi hanif (istikamah), melaksanakan salat, dan menunaikan zakat. Itulah agama yang lurus (benar). [QS. Al-Bayyinah ayat 5)


Sempurnakan niat kita kepada Allah dalam ibadah dengan mengerjakan ibadah dengan sungguh-sungguh dan diawali dengan persiapan yang bener. Yuk tidak hanya niat dalam beribadah yang kita wajib lakukan, dan mulai saat ini kita pun memiliki niat dalam mengerjakan apapun yang baik. Semua niat itu kita tujukan ke Allah. Niat kepada Allah melebihkan niat untuk manusia atau dunia. Awali niat dengan Bismillahirrahmanirrahiim. Mau kerja, mau aktivitas apa saja.



20.11.22

Magic Word Lembaran baru

Setiap orang begitu bersemangat saat ada dorongan untuk memulai dari nol atau membuka lembaran baru. Lembaran baru itu tidak sama sekali meninggalkan lembaran lama, sikap dan perilaku yang baik tetap dijaga dan bahkan ditingkatkan lebih baik. Lembaran baru itu selalu memunculkan semangat untuk diwujudkan, tapi terkadang hilang di tengah jalan. Kita suka merasakan lembaran baru itu tidak mudah dan banyak hambatannya. Kita menganggap hambatan  itu datang dari luar dan banyak. Apakah iya begitu ?

Mari kita perhatikan saat lembaran baru mau dimulai, kita hanya mengandalkan semangat yang besar untuk mengerjakan hal baru. Sebenarnya bukan hal baru, masih yang lama tapi dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Apa yang kita kerjakan saat itu tidak sesuai dengan keadaannya, sehingga sikap dan perilaku merasa berat menghadapinya. Bukan karena hambatan yang tidak mudah tapi karena kita tidak menguatkan pemahaman dan keyakinan dari sikap dan perilaku baru. Misalkan untuk tidak emosi, kita hanya mengandalkan pemahaman lama sehingga tidak mampu menguasai diri saat ada yang membuat kita emosi. Kalau sesuai dengan keadaan kita, pasti kita tidak emosi. Keadaan ini bukan lembaran baru dengan sikap dan perilaku baru. Tapi karena apa yang kita hadapi memang tidak membuat kita emosi. Sukses ? Tidak. kesuksesan kita membuka lembaran baru itu karena kita bisa merubah sikap dan perilaku lama yang suka emosi dengan sikap dan perilaku yang tidak emosi lagi, bisa karena ada pemahaman baru atau yang lama yang dapat kita jalani dengan bener.

Tak ingin hidup ni seperti biasa-biasa aja dan emang hidup ini mesti dipertanggungjawabkan kepada Sang Pencipta. Jika memang hidup ini biasa-biasa saja, maka sebenarnya kita tidak memperbaiki kehidupan kita dan bahkan banyak hal yang menghambatnya (dosa/kesalahan). Ini ditandai dengan kesulitan menjalani hidup.


Lembaran baru pasti menyemangati kita, maka mulailah paling tidak memahami ilmu sikap dan perilaku baru. Atau sikap dan perilaku lama yang dilihat dari pandangan yang baru. Referensi yang terbaik adalah Al Qur'an yang telah dijanjikan Allah sebagai pedoman hidup manusia untuk sukses di dunia dan di akhirat. Memahami semua hal itu dengan hati yang bersih agar kita mendapatkan rahmat dan pengajaran dari Allah. 


Featured post

Mencintai tubuh dengan perubahan kecil

  Semangat pagi rekan-rekan. Insya Allah hari ini diberikan kesehatan mental yang kuat untuk bertumbuh menjadi semakin sukses dan bahagia. A...