Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Training center untuk Manager dan Direksi

 Semangat pagi, Insya Allah tulisan yang saya share tentang training center dan trainer menjadi inspirasi dan membangkitkan siapa pun yang ingin meningkatkan kemampuan semakin tinggi.

Tulisan saya sebelumnya tentang pengalaman dunia training center dan trainer adalah Membangun training center dari nol, Mengembangkan training center, Menjadikan training center sebagai pusat informasi, Membangun training center sebagai pusat pelatihan, Meneruskan keberadaan training center, Membangun kemampuan trainer, dan Efek kemampuan trainer,  Membuat materi training itu mudah, dan Training center untuk Manager dan Direksi (tulisan saat ini)

Saya berkecimpung dalam training center sejak 2003 sampai sekarang. Saat ini saya tetap produktif dalam mencreate training dan mendelivernya untuk mereka yang merasa sudah produktif tapi nyatanya belum. Dalam sharing saya tentang training center dan trainer, perjalanan pengalaman berharga bagi saya. Dari tahun ke tahun saya terus mengembangkan diri menjadi "Trainer Profesional" dan yang pasti mengembangkan training center itu sendiri. Sebagai trainer saya memimpikan training center sebagai pusat pelatihan sudah terwujud waktu itu, dan satu lagi yang saya inginkan adalah training center untuk manager dan direksi. Saya berimajinasi, saya menjadi trainer bagi manager dan direksi. 

Ternyata dalam perjalanan training center yang sudah diakui oleh perusahaan mengantarkan saya benar-benar menjadi trainer yang memberi training kepada manager sales, branch manager dan direksi. Training untuk direksi dilakukan bersamaan waktunya dengan meeting tahunan nasional. Seperti biasa saya merespon ini dengan rasa senang dan banyak khawatir, apakah saya bisa ? Yang ada dalam gambaran saya, seorang trainer profesional di luar sana begitu menyakinkan dalam menyampaikan dalam trainingnya. Apa yang bisa saya lakukan ? Bersiap dengan bener, walaupun dalam pikiran saya pasti tidak ada yang bener dan sempurna.

Dari mulai mencari materi yang sederhana saja, seperti biasanya setiap tahun bos dan manager selalu meeting dan yang menarik adalah membicarakan hal yang sama dan solusi yang sama. Tema ini menjadi bagus menurut saya untuk disampaikan kepada direksi dan manager. Membicarakan yang sama menunjukkan adanya program yang tidak mampu dijalankan, bisa karena memang kemampuan orang yang menjalankannya tidak mumpuni atau memang program itu hanya di atas kertas tanpa adanya tindakan lanjutan untuk mempersiapkan segala hal bisa terjadi. Banyak bos bilang semua harus berubah, tapi pada kenyataannya bos sendiri tidak berubah. Kembali kepada rutinitas. Bos selalu minta omset, kalau tidak capai target dianggap gagal. Sehingga yang terjadi adalah semua manager berusaha berbagai cara untuk memenuhi target, cenderung tidak berorientasi kepada masa depan (cara yang kreatif). Perubahan disikapi sebagai bertambahnya omset BUKAN pengalaman baru yang bisa menambah kemampuan manager yang dapat merubah semua team untuk meningkatkan omset. 

Waktu itu, Saya mengajak semua orang berubah dengan rumus sederhana. Perubahan = potensi x action, saat action itu sama dari tahun ke tahun maka hasil cenderung sama. Action adalah perwujudan potensi yang sama pula. perubahan itu memang harus dimulai dari pikiran setiap orang untuk mampu melihat dengan ilmu agar menjadi potensi yang lebih baik.  Kalau seseorang ilmunya sama dari tahun ke tahun, maka kemampuan orang itu tidak bisa melihat peluang dari apa yang dimilikinya. Efeknya actionnya juga sama. Bagaimana hasilnya ? Maksimal bisa sama dan besar kemungkinan tidak sama. Kok bisa ? karena kompetisi diluar perusahaan berubah dan "menghambat" saya. Dalam keadaan seperti ini banyak bos dan manager panik dengan menyelesaikan dengan kondisi stress. Apa yang dilakukan, "marah-marah kalau belum capai omset". Manager hanya "yes-man" dan berusaha mencapai omset. Mereka kalau ada omset lebih ditahan untuk belum berikutnya, dan cenderung meminta program sales dan macem-macem sebagai alasan untuk bisa mencapai omset.


Sekali lagi dalam rumus yang saya sampaikan, dua hal yang bisa dilakukan untuk berubah. Itulah yang saya sampaikan kepada bos dan manager dalam trainingnya. Saya mengemukakan bahwa penting buat semua orang berubah lewat 2 cara berikut :

1. Kondisi yang nyaman dan tidak stress. Kondisi yang dibutuhkan untuk mampu berpikir positif, bukan stress dan tertekan yang memang menghadirkan pola pikir emosional. Kondisi nyaman ini bisa diciptakan sendiri atau dibentuk oleh team, tapi peran diri sendiri sangat menentukan. Apa yang terjadi ? Pikiran dengan mudah mengelana untuk hal yang sudah ada dalam pikiran dan terbuka untuk pikiran baru. Artinya jika hal ini dilakukan, maka potensi menjadi bertambah. Potensi yang bertambah mengantarkan diri untuk actionpun jadi lebih. perubahan ? Pasti terjadi, dan mesti harus konsisten.

2. Untuk meningkatkan potensi dapat pula dilakukan dengan menambah ilmu. Memahami ilmu dengan benar, tidak perlu banyak tapi sedikit tapi benar-benar paham. Misalkan ilmu networking, bila dijalani dengan ilmu bener, maka penambahan jaringan sedikit demi sedikit menjadi penting untuk menambah omset. Ilmu yang dipahami dapat membuka action mengikutinya sehingga perkalian potensi x action menjadi berlipat.

Tentunya dalam training itu saya tunjukkan perubahan itu melalui permainan sulap. Saya sudah mempersiapkan peralatan sulapnya untuk semua orang. Misalkan dengan permainan kartu saja, seorang manager dapat memberi kejutan kepada dealer dalam mengembangkan keakraban yang berujung kepada penjualan. Ilmu barunya ilmu sulap, actionnya bermain sulap, hasilnya semakin akrab dan penjualan yang meningkat. Saya minta manager itu membayangkan dilakukan 10 dealer, 20 dealer dan seterusnya ... mereka berubah dan berubah pula hasil yang proporsional.

Setelah training tersebut,Training center benar-benar telah menjadi pusat pelatihan seperti konsultan training. Perbedaan training center sendiri  pasti tahu keadaan perusahaan dengan baik dan memberikan solusi dengan "ikhlas". Bagaimana dengan konsultan training di luar perusahaan ... semua berujung uang dan apa yang diberikan belum tentu pas dengan keadaan manager dan persoalannya. Alhamdulillah setiap ada pelatihan bagi manager dan supervisor nasional, Training center menjadi pengisi acara. Terpenuhi sudah apa yang saya impikan, yang meningkatkan kemampuan training saya.

Manager dan direksi sangat respek dengan apa yang saya berikan, dan ternyata mereka merasakan hal baru yang belum pernah dialami sebelumnya. Dalam satu kesempatan saya pun training untuk manager dan direksi perusahaan lain, semua terpesona dan angkat jempolnya. Tersanjung deh saya, dan selanjutnya kemampuan ini membekali saya untuk memberanikan training untuk "publik". Ikuti terus pengalaman saya dalam training center dan trainer dari blog ini.

No comments:

Post a Comment

Featured post

Training center menciptakan manager sales

  Semangat pagi buat rekan-rekan, Insya Allah hari ini selalu kemampuan mengenali nikmat yang diberikan Allah dan dimampukan dengan petunjuk...