Semangat pagi rekan-rekan. Insya Allah hari selalu ada keberkahan dari sisi Allah dan dimampukan untuk mensyukurinya.
Tulisan saya sebelumnya tentang pengalaman dunia training center dan trainer adalah Membangun training center dari nol, Mengembangkan training center, Menjadikan training center sebagai pusat informasi, Membangun training center sebagai pusat pelatihan, Meneruskan keberadaan training center, Membangun kemampuan trainer, dan Efek kemampuan trainer, dan Membuat materi training itu mudah.
Berdoa selalu ada dalam diri manusia dengan menghadirkan harapan untuk mencapai tujuan. Harapan kepada Allah mendorong semua orang masih melakukan banyak hal dalam hidup ini. Harapan itu jalan menuju tujuan.
Selalu menarik untuk berbincang training center, ada banyak ilmu dam ketrampilan di dalam training center. Yang utama adalah teamnya mesti selalu mencari ilmu-ilmu baru agar mampu meramunya dalam training yang disampaikan. Saat memasuki dunia kerja, pasti ada banyak masalah. Mengapa terjadi ? Terlalu fokus kepada masalah itu sendiri, sedangkan pikiran tidak dibuka untuk melihat banyak peluang untuk melewati masalah tersebut. Yang dibayangkan oleh seorang trainer adalah membuat training yang hebat dan membuat orang terpukau. Gampang nggak sih ? Bisa aja ATM BCA dengan training yang ada. Tapi kan jadi follower ? Disinilah masalahnya, hanya sedikit orang yang memiliki kemampuan mencreate training yang pas buat orang lain. Dalam perjalanannya, trainer begitu kesulitan dan tak mampu melakukannya. Lalu apa yang mesti trainer lakukan ?
Berpikirlah sederhana dan lihat peluang agar mampu dikembangkan menjadi materi training yang menarik. Saya lebih suka membahas yang kecil yang dianggap banyak orang tidak menjadi penting. Kalau bisa detail pembahasan yang kecil itu belum pernah dipikirkan banyak orang, hanya tahu kulitnya saja. Atau bahkan kalau ditanya bahasan kecil itu, mereka tidak bisa menjawab dengan benar. Saya kasih contoh, saya menemukan "Masalah" menjadi materi training yang menarik. Awali bertanya kepada trainee, apakah mereka tahu tentang arti masalah ? Ada yang jawab masalah ya kesulitan atau tidak tercapainya keinginan. Hanya sebatas itu. Mereka memahaminya kalau ada masalah, bagamana ? Hadapi saja. Selesai nggak ? Umumnya tidak selesai masalahnya. Lalu saya mengajak trainee untuk mendalami apa yang mereka sampaikan ...
Kata kesulitan, apa sih artinya ? Apa ya. Beberapa saat ruangan training menjadi hening dan seperti bingung untuk menjawab arti kesulitan. lalu saya lempar pernyataan,"bukankah kesulitan itu kemampuan yang tidak cukup menghadapi keinginan ?" Trainee mengangguk tanda setuju. Bagaimana cara mengatasi kesulitan ? Begitu banyak jawaban dan bahkan masih bingung mau ngapain. Saya aja mereka untuk memahami kata kesulitan tadi yang artinya kemamampuan yang tidak cukup, maka kesulitan itu bisa dilewati dengan cara menambah kemampuan (belajar). Tapi ada yang nyeletuk, kesulitan itu seringkali selesai setelah didiemin. Saya beranikan diri untuk menjelaskannya saat menghadapi kesulitan sering membuat mereka yang mengalaminya seperti tertekan,"kok sulit ya ?" Kondisi mereka tidak mampu berpikir sehat karena tertekan (stress), lalu kesulitan itu dapat diselesaikan selang beberapa waktu karena kondisinya relax yang mampu membukan pikiran sehat hadir. Dan ternyata kesulitan itu mudah kok untuk dilewati, "Mengapa kemarin saya tidak melakukannya". Begitulah kesulitan itu mudah untuk diselesaikan dengan menambah ilmu dalam keadaan relax. Ada kata kesulitan - ada kata kemampuan, lalu saya sambungkan dengan kata masalah yang juga memiliki padanan keinginan yang tidak tercapai, alias keinginan yang tidak diiringi dengan kemampuan yang menyebabkan tidak tercapai. Materi ini sederhana dikemas secara interaktif dua arah yang menyebabkan kondisi training menjadi menarik dan bisa berlangsung 2 jam. Jadi saya dan team tidak perlu mempersiapkan materi yang heboh, tapi cukup materi sederhana yang dikembangkan lebih detail dan biasanya dibalut dengan judul emosional, "Masalah itu enteng" dan dikaitkan lagi dengan "Masalah kerjamu ada dipikiranmu"Seperti biasa proses knowledge management terus saya lakukan dengan mencatat hal yang mesti dilakukan dan juga ditambah dengan keterkaitan materi ini banyak pihak. Ditampilkan dengan power point yang menarik lewat gambar dan animasi. Apakah ada kesulitan dalam membuat training ? Kalaulah masih terasa sulit, maka ciptakan relaksasi bagi diri dengan membaca buku atau sejenisnya. Kalau pun belum mendapatkannya, mulailah mencoret-coret tulisan tangan dengan menuangkan ide, dan berdoalah.
Era digital banyak terbantukan oleh AI, Mudah tapi tidak orisinil dan tidak memberi nilai tambah bagi trainer. Bisa saja dengan mind mapping semakin mudah untuk mengembangkan materi training. Dengan terus-menerus membuat materi training "baru" membuat semakin mahir dan kemampuan pun semakin tinggi. Apa efeknya ? Terkadang saya dan team diminta membahas suatu masalah, baik yang hadir lewat pertanyaan atau terlintas dalam pikiran. Tidak ada dalam rencana training, tapi mesti siap menghadapi semua itu. Karena terbiasa mengembangkan satu kata menjadi lebih bermakna, maka saya dan team pun mampu mengolah masalah dan selalu mengkoneksikan dengan banyak hal atau kejadian saat itu. Alhamdulillah kemampuan yang dikembangkan sebelumnya lebih mudah diingat karena dibuat sendiri dan dialami sendiri. Bayangkan AI yang memudahkan banyak orang tapi mesti dihafal dan dipahami, kan lebih mudah mengcreate sendiri.
Hari demi hari begitu banyak materi yang sudah dibuat, lalu saya pun membaca ulang dan biasanya selalu ada pembaharuan materi. Saya terus melakukan revisi materi dan mengembangkan materi sebelumnya semakin luas. Kemampuan ini menjadi modal bagi saya dan team untuk selalu update dalam memberikan training kepada siapapun. Ada trainee bilang,"kok materinya nggak habis-habis untuk training dari waktu ke waktu sepanjang tahun" atau "selalu ada aja materi baru yang lebih menarik saat training".
Apa yang hikmahnya ? Karena membuat materi training itu mudah, maka saya pun semakin kritis terhadap diri saya sendiri. Saya memilih materi yang berhubungan dengan hidup dan kerja saya. Bayangkan saat saya mengembangkan materi yang berhubungan langsung dengan saya, alangkah indahnya materi training bisa menyelesaikan persoalan hidup saya. Inilah materi training yang membumi bagi trainer, yang mampu selalu memotivasi diri dan juga memberi inspirasi bagi banyak orang. Nggak lucu dong, trainer (motivator) kok ngga bisa motivasi sendiri. Nggak lucu dong, trainer (memberi ilmu) kok tidak mampu menyelesaikan dirinya sendiri.
Apa yang saya jelaskan di atas adalah pola membuat materi training yang mudah, tapi sekaligus materi yang benar-benar dikuasai sendiri dengan baik dan dapat dilakukan banyak orang. Training center yang saya bangun dan kembangkan memberi saya banyak inspirasi untuk menjadi semakin baik. Dan yang tak terbayangkan oleh saya hari ini adalah saya sudah mampu membuat materi dengan baik dan saya juga sudah mampu menulis buku dan menerbitkannya. Ada 3 buku yang telah terbit, dan beberapa lagi dalam bentuk ebook yang berkualitas. Judulnya "Semangat kerja yang konsisten", "kerja bahagia dengan BUS Way", "keyakinan memperkaya kerja produktif", dan buku berikutnya "7 langkah manajemen syukur".
Menjadi pengalaman yang menarik sebagai trainer dan manager training. Ada banyak tulisan lagi tentang training center dan trainer selanjutnya. Ikuti terus sharing saya.
No comments:
Post a Comment