Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Jumat, September 11, 2015

Badai pasti berlalu

Bergantinya malam dan siang, kerja dan istirahat, bangun dan tidur, dan banyak lagi peistiwa yang berganti dan berulang. Bahkan setiap kesulitan lalu ada kemudahan ... Maka sering kali kita mengikuti pola itu. Jika ada kesulitan maka jalani aja nanti juga hilang atau mereda dan kembali lagi seperti biasa. Persepsi ini berkembang menjadi pola pikir kita sampai hari ini. Kondisi ini seperti judul lagu badai pasti berlalu, apakah begitu ?
Lihatlah diri kita sendiri, tanpa banyak usaha untuk menyelesaikan banyak hambatan atau persoalan yang menimpa kita dianggap sebagai ujian dari Allah dan pada saat dicabut ujian itu maka kondisi kita menjadi normal. Kondisi ini hanya Allahlah yang tahu, kita hanya menafsirkan saja. Bisa salah dan bisa benar.
Dari makna tersirat bisa jadi kita diuji agar mampu bersyukur dengan mengembangkan potensi sehingga menjadi manusia beriman. Saat ini kita hanya percaya dengan ujian dari Allah dan Allah itu Maha Rahman dan Rahiim di saat kondisi apapun. Tapi di sisi lain hendaknya kita pun percaya bahwa Allah mempunyai petunjuk untuk diamalkan atas persoalan yang kita hadapi dan pasti janji Allah itu benar jika kita jalani petunjuk itu. 
Contoh saat kesulitan uang, maka kita diuji apakah kita percaya bahwa Allah Maha Pemberi Rezeki ? Dan apakah kita percaya pula apa yang harus kita lakukan dengan yakinlah amal saleh itu menjadi solusinya ? DisiniLah kita diajak oleh Allah dengan kasus by kasus agar kita bisa langsung memahaminya, seperti halnya bedah kasus di dalam dunia pendidikan atau bisnis. Faktanya kita lebih banyak mencari solusi selain dari Allah dan sedikit kurang pede dengan petunjuk Allah. Yang kita jalani untuk bisa dapat adqlah kerja dan ditingkatkannya hubungan komunikasi kepada Allah dengan intensitas tinggi dalam berdoa. Renungkanlah contoh di atas, kesulitan uang juga merupakan ujian dari Allah dan solusinya pun datang dari Allah. Mari berpikir dan menyakini bahwa Allah lah sumber dari segala sumber kehidupan kita.
Kesulitan uang bisa jadi kita selama ini pelit, maka bersedekahlah. Kesulitan uang itu bisa jadi karena kita banyak memperoleh dengan cara yang tidak benar, maka perbaiki cara yang jujur. Kesulitan uang itu bisa jadi karena dosa kita selama ini, maka taubat dan perbanyaklah amal saleh. Kesulitan uang itu bisa jadi karena kita sombong atas apa yang telah kita raih sebelumnya, maka rendahkan hati untuk tunduk kepada Allah. Dan kesulitan uang saat ini bisa jadi memang kita belum mampu menghasilkannya tapi lebih banyak karena faktor pemberian dari orang lain atau bantuan orang lain, maka sadariLah untuk meningkatkan kemampuan yang sebenarnya.
Insya Allah semua itu menjadikan kita semakin baik hari ini dan sekaligus menjadi motivator dalam diri untuk terus menjadi yang terbaik.

Senin, September 07, 2015

Tip sabar

Take a look at @munirhasanbasri's Tweet: https://twitter.com/munirhasanbasri/status/640873153871216640?s=09

Kesadaran yang memampukan

Seorang tanya, kok mau kerja sih mas ? "dengan lugas dijawab iyalah, karena butuh uang". Percakapan ini sederhana tapi bisa kita ambil maknanya, orang tadi bekerja karena butuh uang, uang telah diyakini hanya dapat diperoleh dengan kerja. Orang tersebut terus bekerja demi uang yang diinginkannya. Itulah kesadaran terhadap uang.
Bagaimana dengan orang yang sakit parah ? Apakah dia mau sembuh ? Pasti dia mau sembuh karena tidak mau mengalami sakit. Sadarkah orang ini ? Selama sehat dia tidak menyadari penting untuk hidup sehat, maka baru tersadarkan setelah sakit. Maka untuk sembuh dia melakukan apa saja. Itulah kesadaran untuk sehat.
Setiap hari seorang pengemis berharap mendapatkan belas kasihan orang lain. Sadarkah untuk bekerja ? Pengemis ini tidak sadar untuk bekerja untuk mendapatkan rezekinya, tapi dia sadar dengan belas kasihan orang lain itu mudah. Untuk itu dia berusaha berbagai cara agar bisa dikasihani.
Kesadaran yang sesungguhnya adalaha kematian. Ada dilakukan seseorang jika tahu dirinya segera mati ? Semua orang menjawab yang sama untuk berbuat baik terhadap apa yang telah ditinggalkannya atau meninggalkan kesadaran yang semu untuk kepentingan sesaat. Itulah kesadaran yang kita butuhkan.
Ternyata kesadaran kepada Allah menjadi kunci bagi kesadaran yang lain, kesadaran terhadap uang menjadi lebih mudah, kesadaran untuk sehat merupakan suatu anugrah, dan lainnya. Masihkah kita berpikir sebaliknya bahwa kesadaran untuk mendapatkan uang bisa memunculkan kesadaran kepada Allah, atau kesadaran menjadi sehat bisa membuat kita sadar kepada Allah ... Jawabannya belum tentu. Mari memotivasi diri kita untuk semakin sadar kepada Allah agar selalu dibimbing untuk menjalani keasadaran yang lainnya. Aamiin

Minggu, September 06, 2015

Kehidupan di luar rumah

Banyak orang berpikir bahwa kehidupan di luar rumah menjadi bagian awal untuk membuat kehidupan di dalam rumah menjadi baik. Konsep bekerja seharian, berteman dengan berbagai aktivitas, dan yang membuat orang berlomba untuk terlihat baik dengan penampilan dan perilakunya. Bisnis asesoris dari kehidupan di luar rumah itu seperti perhiasan, pakaian, parfum, gadget, kendaraan dan sejenisnya menjadi berkembang pesat. Begitulah banyak orang memerlukan itu semua untuk penampilan demi menjaga hubungan baik dengan sesuatu yang di luar rumah.
Dan akibatnya adalah kelelahan lalu istirahat di rumah. Apa artinya ? Kehidupan sudah tidak lagi ditopang dengan kehidupan di dalam rumah dan rumah hanya sebagai tempat tidur alias hotel. Di dalam rumah sebenarnya sumber kehidupan, "jadikanlah rumah sebagai syurgamu". Di dalam rumah ada potensi besar untuk kebaikan kita, tapi kehidupan di luar rumah mengaburkan dan meniadakannya dengan menciptakan syurga dunia saja.
Oleh sebab itu hendaknya kita mulai berpikir bahwa kehidupan di dalam rumah itu harus diperbaiki dengan aktivitas yang berbasis kesadaran spiritual kepada Allah agar mampu memberi kebaikan di dalam rumah itu sendiri dan apapun yang kita lakukan di luar rumah. Aktivitas di luar rumah terjadi karena efek dari aktivitas di dalam rumah.
Insya Allah renungan ini menjadi bagian motivasi hidup untuk selalu menjadi diri kita semakin baik hari ini.

Sabtu, September 05, 2015

Sesuatu yang membiasa bikin hilang kesadaran

Setiap kali kita diminta untuk bisa sesuatu dan setelah itu kita pun wajib menjalaninya terus-menerus sehingga menjadi sebuah kebiasaan. Dan inilah citra diri kita. Sering bangUn pagi maka kita dikenal orang yang rajin bangun pagi, dan jika kita terlambat bangun pastilah banyak orang bertanya,"kok sibangun pagi belum bangun, ada apa ya ?" Kejadian sangat positif bagi kita yang bangun pagi karena adanya feedbak dan peringatan dari orang lain yang tidak kita bayar tapi mau melakukannnya.
Bagaimana sebaliknya yang tidak bangun pagi, rasanya kita sering memberi sebutan,"si malas yang bangun pagi" dan tidak kepedulian banyak orang untuk merubahnya. Dan si malas bangun pagi menjadi jarang dilibatkan dalam banyak hal.
Tapi hati-hati juga jika kita sudah biasa, ada gangguan yang membuat kita jadi malas karena sudah menjadi sebuah kebiasaan. Terkadang terlintas dalam pikiran,"nggak bangun sekali ya nggak apa-apa". Mengapa ini terjadi ? Karena kita membandingkan aktivitas bangun pagi kita dengan mereka yang malas bangun pagi dan seolah-olah kita menang. Maka kita pun sedikit mengeremnya.
Inilah kebiasaan yang menjadikan kita malas ... Hindari mengukur kepada yang tidak baik. Mengukur pada diri kita sendiri itu untuk semakin baik hari ini adalah yang terbaik. Kita bertanggungjawab dan menanggung resikonya. Orang lain hanya sampai berempati saja. Jika bangun pagi sudah menjadi biasa, maka yang perlu dilakukan adalah
1. Mengisi dan memaknai bangun pagi dengan berbagai aktivitas yang memberi kebaikan pada diri kita dan orang di sekitar kita.
2. Temukan hal-hal baru dari apa yang kita kerjakan dan bila perlu kita memperdalam apa makna yang sudah kita lakukan
3. Menambah ilmu dan pengetahuan agar selalu update
Jika kita melakukan 3 hal di atas, maka Insya Allah kita menjadi manusia yang selalu memberi kebaikan dengan kebiasaan kita.
Mari kita ciptakan diri kita dengan tindakan baik atau amal saleh atau akhlak baik sebagai kebutuhan hidup untuk semakin baik hari ini. Inilah motivatornya dan menjadi motivasi diri kita.

Kamis, September 03, 2015

Doa yang menjadi biasa

Berdoa itu diajarkan sejak kecil untuk dihafalkan dan dibaca. Memang tak banyak orang yang tahu artinya dan maknanya. Doa bangun tidur bisa jadi kita tahu artinya, tapi belum tahu maknanya. Tidak ada kata waktu terlambat ... Sebelum ajal tiba.
Berdoa banyak hal yang bisa kita maknai ....
1. Implementasi iman kepada Allah sebagai perintah.
2. Menyadari bahwa kita adalah makhluk Allah dan semua milik Allah
3. Doa itu merupakan langkah untuk memohon izin dan dirahmati atas apa yang kita inginkan
4. Memotivasi diri untuk mengerjakan sesuai petunjuk Allah
5. Konsistenlah untuk melaporkan point 1 sampai 4 melalui komunikasi langsung, shalat dan doa
Doa dan ucapan yang baik seperti Bismillahi rahmani rahiim, dalam keseharian kita seringkali memperpendek doa itu menjadi Bismillah. Benar atau nggak, yang pasti diajarkannya dengan lengkap. Dan rasanya aneh jika kita tidak mengikutkan kata rahmani rahiim, maka membaca lengkap menjadi sempurna dan tertuju kepada Allah yang kita sifati yang sebenarnya rahman dan rahiim.
Mari kita belajar dan mempraktekkan (mengamalkan) mulai saat ini dan menyempurnakannya setiap saat.
Jadikan doa sebagai motivator kuat untuk menjalani hidup ini dengan sungguh-sungguh dan menekuni dengan mudah dan nyaman.

Doa yang menjadi biasa

Berdoa itu diajarkan sejak kecil untuk dihafalkan dan dibaca. Memang tak banyak orang yang tahu artinya dan maknanya. Doa bangun tidur bisa jadi kita tahu artinya, tapi belum tahu maknanya. Tidak ada kata waktu terlambat ... Sebelum ajal tiba.
Berdoa banyak hal yang bisa kita maknai ....
1. Implementasi iman kepada Allah sebagai perintah.
2. Menyadari bahwa kita adalah makhluk Allah dan semua milik Allah
3. Doa itu merupakan langkah untuk memohon izin dan dirahmati atas apa yang kita inginkan
4. Memotivasi diri untuk mengerjakan sesuai petunjuk Allah
5. Konsistenlah untuk melaporkan point 1 sampai 4 melalui komunikasi langsung, shalat dan doa
Doa dan ucapan yang baik seperti Bismillahi rahmani rahiim, dalam keseharian kita seringkali memperpendek doa itu menjadi Bismillah. Benar atau nggak, yang pasti diajarkannya dengan lengkap. Dan rasanya aneh jika kita tidak mengikutkan kata rahmani rahiim, maka membaca lengkap menjadi sempurna dan tertuju kepada Allah yang kita sifati yang sebenarnya rahman dan rahiim.
Mari kita belajar dan mempraktekkan (mengamalkan) mulai saat ini dan menyempurnakannya setiap saat.
Jadikan doa sebagai motivator kuat untuk menjalani hidup ini dengan sungguh-sungguh dan menekuni dengan mudah dan nyaman.

Featured post

Udah bisa bangun paginya

Alhamdulillahirabbilalamin masih diberi kesempatan hari ini, dibangunkan dan diberi pikiran fresh untuk memperbaiki keadaan sendiri. Hari se...