Memberi ruang bagi pikiran untuk disemangati agar menjadi apa yang kita inginkan dengan Perbuatan yang baik
e-Book Munir Hsan Basri
Sabtu, Oktober 01, 2022
katanya belajar
Jumat, September 30, 2022
Katanya mau ibadah
Katanya mau ibadah, tapi malah banyak kesibukan hingga lalai lagi. Hari berikutnya mau ibadah lagi, tapi banyak kerjaannya.sama halnya untuk hari berikutnya lagi .... sampai akhirnya kita beribadah saat berada di bawah, bermasalah dan terpuruk. Kita baru sadar saat itu tidak ada apa-apa yang lagi yang mau dikerjakan, dikerjakan pun terasa kosong. Mengapa sekarang kita sadar dan butuh ibadah. Disinilah Allah hadir sebagai penolong.
Berarti banyak orang mempersepsikan ibadah itu penolong mereka saat bermasalah, tidak begitu butuh saat lagi sibuk dan menikmati hidup. Mengapa Allah ? Naluri kita yang selalu terhubung dengan Allah, hanya saat sibuk kita membuat kita tidak fokus kepada Allah. Ibadah bukan sekedar untuk memuluskan pekerjaan kita, misalkan berdoa (ibadah) untuk meminta Allah mengabulkannya. Atau kita shalat pun demikian. Memang Allah itu penolong, Maha Penolong.
Terus kita mau begitu lagi keluar dari masalah. Sibuk lagi dan sibuk lagi. Bukankah jika kita sadari ternyata Allah yang memberi kesibukan itu. Pekerjaan yang kita lakukan sebagai amanah yang Allah izinkan kepada kita, lalu dengan potensi dan rahmat Allah (pikiran, perasaan dan hati serta tubuh) dapat kita manfaatkan mengerjakan amanah. Artinya kita sibuk kerja karena Allah, kok lupa untuk bersyukur dengan beribadah.
Apakah ibadah itu berat ? Pasti berat kecuali bagi mereka yang khsuyuk. Mereka yang yakin tanpa ragu kepada Allah. Sesuatu yang berat itu karena memang belum kita laksanakan, jadi kerjakan saja langkah demi langkah. Mau shalat ? Pergilah ke tempat wudhu, basahi tubuh untuk menjadi fresh. lalu berdiri untuk shalat. dan lakukan. Hari ini kita bisa shalat, lalu berikutnya shalat lagi dan hari berikutnya shalat lagi. maka kita sudah berusaha mendirikan shalat. Sempurnakan shalat kita dengan membaca ilmu shalat dan selalu diamalkan.
Insya Allah "katanya mau ibadah" dimudahkan dan dilancarkan Allah. Shalat ya shalat aja tanpa banyak berpikir shalat itu dapet ini dan itu. Hal ini bikin kita tidak ikhlas ibadahnya. Allah hanya menerima ibadah hambanya yang ikhlas.
Katanya mau lebih kalem
Katanya mau lebih kalem, tapi berat juga ya. Pemsa aja tenang tapi saat menghadapi sesuatu bisa menjadi responsif atau reaktif.Apa bisa ya kita menjadi lebih kalem. Jika kita lebih kalem, maka sering terlihat agak aneh dari tampilan kita. Kata temen, "tumben kalem". Lebih kalem bukan merubah tampilan kita menjadi aneh, aneh sih tapi tampilan yang lebih menarik. Salah satunya adalah murah senyum dan tenang.
Lebih kalem bukan sekedar menahan emosional kita saja, tapi banyak melibatkan pemahaman dan faktor Allah yang memberikan kita rahmat dan karuniaNya. Apakah kita langsung bisa ? Belum tentu, karena kita sudah menyimpan memori yang tidak kalem cukup lama. Kita wajib menggantikan perilaku kalem yang tenang itu sesering mungkin. Latihan untuk tidak responsif (tidak menjawab/merespon) langsung apa yang kita hadapi. Paling mudah, setiap bangun pagi tidak langsung bangun ke kamar mandi, tapi bisa merasakan suasana dan duduk sebentar di tempat tidur. Lalu mengucapkan syukur atas bangun pagi kita dengan berdoa dan mengucapkan syukur kepada Allah sampai kita membersihkan diri dan siap untuk ibadah. Langkah demi langkah ini untuk melatih kita untuk tenang dan sabar dalam melaksanakan tahapan demi tahapan. Lakukan setiap hari.
Dalam kerja, kita sering mengalami panik saat menghadapi pekerjaan yang berat. Memang kenyataannya kita selalu merasa tidak cukup ilmu setiap menghadapi pekerjaan. Oleh sebab itu sisihkan waktu untuk belajar lagi. Belajar apa ? Belajar untuk meningkatkan kinerja apa yang kita kerjakan sekarang, baik dalam dimensi waktu yang lebih cepat atau kualitas kerja yang menjadi semakin baik.
Katanya mau lebih kalem, yuk sisihkan waktu untuk belajar dan mempraktekkan hal kecil dengan logika dan hati. Perhatikan pula bagaimana kita mampu menjalani step by step dengan tenang (tidak terburu-buru). Insya Allah kita diberikan rahmat dan karunia Allah agar mampu lebih kalem setiap hariKatanya mau berani
Kamis, September 29, 2022
Katanya mau
Katanya mau .... bagaimana caranya ? Jawab dan jalani. Seringkali kita bertanya dan menjawab tapi tidak dikerjakan. Maka yang muncul pertanyaan lagi dan kita pun tidak yakin dengan jawabannya, akhirnya hanya sebagai tanya-tanya aja. Hati-hati jika kita bertanya dengan kata awal mengapa ? Karena pertanyaan mengapa membawa kita mencari alasan tapi tidak membawa kita kepada tindakan.
Katanya bisa bermakna keinginan untuk melakukan sesuatu atau meraih sesuatu. Ada yang salah ? Mestinya tidak ada yang salah, dan boleh saja membuat pernyataan "katanya ..." Katannya mau ... hampir semua orang bilang mau. Mau apa ? mau sukses atau mau itu dan ini. Kata mau sudah cukup bagi orang tertentu untuk melakukan tindakan, tapi perlu dorongan kuat lagi untuk mewujudkannyaDalam sehari-hari banyak yang mau, tapi belum tentu melakukannya. Bisa jadi maunya itu masih berada dalam pikiran kita. Dan pikiran memutuskan untuk bertindak, apa untung dan ruginya ? Kalau pikiran kita dominan memikirkan untung, maka cenderung kita melakukannya. Tapi sebaliknya jika kita fokus kepada rugi, maka kita tidak mengerjakannya. Solusinya sederhana, berikan input hal-hal yang menguntungkan tentang apa yang kita mau, bisa lewat berita, buku, pelatihan dan banyak sumber lain.
Apa yang terjadi jika katanya mau tadi dominan oleh perasaan ? Perasaan memiliki 2 sisi, nyaman dan tidak nyaman atau enak/ringan mengerjakan atau berat mengerjakannya. Jika maunya kita itu didominasi perasaan tidak nyaman, maka kita tidak ingin bergerak, nyaman dengan situasi sekarang. Sebaliknya perasaan nyaman menjadikan kita tergerak untuk mengerjakannya.
Katanya mau masuk syurga, kok nggak deket atau belum banyak mengerjakan yang Allah mau. Tetap mau kan beriman dan beramal saleh ? Fokuskan hati kita yang didukung dengan ilmu (logika) dan perasaan nyaman. Perbanyak baca Al Qur'an, berteman dengan orang saleh, menyempurnakan amal saleh dan membiasakannya.
Insya Allah katanya mau, sisihkan waktu dan
dapat kita kerjakan. Mulai hari ini tentang hal kecil. Hari berikutnya dikerjakan lagi dan lagi.
Katanya mau sukses
Selasa, September 27, 2022
Katanya mau dapat hasil
Featured post
Udah bisa bangun paginya
Alhamdulillahirabbilalamin masih diberi kesempatan hari ini, dibangunkan dan diberi pikiran fresh untuk memperbaiki keadaan sendiri. Hari se...
-
Banyak orang diperdaya dirinya dan senang, hasilnya materi. But sedikit orang berdayakan dirinya dan bahagia, hasilnya produktif bisa mendap...
-
Setelah saya menulis membangun training center dari nol , saatnya saya bercerita mengembangkan training center itu sendiri. Bermodal awal ...
-
Selamat siang semuanya, Semoga sehat selalu dan bisa beraktivitas yang menyenangkan. Saya ingin berbagi tentang pengalaman berada di dalam ...