Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Katanya mau berani

Katanya mau berani, tapi belum juga. Bonek dalam menjadi contoh baik  tapi ada juga buruk. Mereka berani berangkat menonton bola sekalipun nggak ada duit dan saking maunya mereka memiliki semangat luar hanya ingin mendukung klub sepakbolanya. Ada kepuasaan. Tetapi sedikit ada sisi negatif. Mereka menghalalkan segala cara untuk berangkat yang sedikit agak memaksa naik transportasi dan perilaku sedikit tidak sopan dalam perjalanan mereka.
Bagaimana jika mau berani dalam bekerja ? Sebenarnya seseorang hanya mau kerja lebih baik yang membuat dirinya nyaman dan menguntungkan. Kerja yang lebih baik itu sering terhambat saat kita merasa tidak nyaman dan tidak terlihat saat itu untungnya. Hambatan ini bisa menjadi kerja kita kembali dengan gaya rutinitas dan banyak berharap. Ternyata kata berani itu mengajak kita meninggalkan kenyamanan dan keuntungan pada akhirnya. So mau berani, bersiaplah untuk bekerja dengan tidak nyaman dan tidak berpikir untuk untung saat ini.
Ada orang yang ekstrem bisa melakukan ini karena sudah terbiasa atau ada tekad yang kuat karena desakan dari dalam dirinya. Bagaimana kita diberi kerja tambahan atau target lebih tinggi ? Di saat mengambil keputusan logika kita "iya" karena ada iming-iming untung, tapi tidak dengan perasaan kita yang sudah nyaman. Pahami dengan hati bahwa target tinggi adalah amanah untuk meningkatkan kemampuan kita. Bukankah kita diberi potensi pikiran, petunjuk, perasaan dan hati untuk bersyukur ? Allah lewat teladan Nabi menyampaikan bahwa Allah menyukai ibadah yang terus-menerus sekalipun tidak besar. Hikmahnya kerjakan dengan hal kecil yang terus-menerus untu membentuk kebiasaan. Setelah itu kita mulai berani untuk melangkah lebih besar.
Katanya mau berani, yuk aktifkan hati kita agar memahami bahwa Allah telah menciptakan kita untuk percaya dan yakin, dan kita pun dibekali modal pikiran dan perasaan. Harmoniskan hati  pikiran dan perasaan. Insya Allah kita dimampukan.

No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...