Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

10.11.24

Magic Word Uang atau Kebahagiaan

 Semangat pagi rekan-rekan. Insya Allah berdoa untuk kebahagian itu mampu disempurnakan Allah dengan apa yang sudah dilakukan. Aamiin

Pada tulisan sebelumnya, saya menulis "Katanya mau banyak uang" ... terungkap bahwa keinginan itu tidak salah, tapi perlu dimaknai lebih dalam dengan menyempurnakan keinginan tersebut dapat mendorong untuk mewujudkannya. Bersama Allah keinginan itu tidak ada yang mustahil, tapi perlu merasa dekat dengan Allah dengan menjalankan apa yang Allah perintahkan.

Lalu, ada apa dengan Magic Word ? Kata magic menghadirkan kekuatan atau sugesti bagi yang melisankannya, seakan menjadi nyata. Magic yang diiringi kata Word, ingin memberi motivasi atau sugesti bagi yang melisankan kata. Dalam pengetahuan tentang imajinasi, sebuah kata bisa menjadi jangkar bagi pikiran untuk membayangkan sesuatu yang menyenangkan. Hal ini menciptakan suasana emosional yang terkendali sehingga mendorong untuk melakukan hal yang diinginkan.

Kali ini Magic Word mengambil tema, "Magic Word Uang atau kebahagiaan". Kata uang sudah menjadi kata magic yang membangkitkan semangat orang melakukannya atau menerimanya. Bisa jadi dengan menyebut saja, banyak orang melirik, banyak orang bertanya, banyak orang bergerak kepada sumber suara, dan banyak orang mau melakukannya untuk mendapatkannya. Tapi sebaliknya kata uang bisa menjadi tidak disukai karena harus mengeluarkan uang. Membayar zakat, sedekah, iuran dan sejenisnya menjadi beban bagi seseorang dan merasa uang yang dimilikinya segera berkurang. Uang bisa menambah atau uang bisa mengurangi nilainya. Ini cara berpikir logika.


Emang ada berpikir tidak logika ? Dalam hal ini kata logika tertuju kepada pikiran manusia. Tidak logis berarti berpikir tidak mengacu kepada manusia, bisa berpikir setan atau yang sangat mungkin adalah cara "berpikir" Allah. Berpikirnya setan, menunjukkan uang itu adalah hasil dari  kerja tidak baik atau malas kerja. mendapatkan uang banyak dengan cara tidak baik dan instan. Sedangkan cara "berpikir" Allah adalah bekerja dengan cara baik (dihalalkan dan dithayibkan) dan Allahlah yang membalasnya, baik berupa uang atau selevel. Bekerja yang ikhlas semakin ikhlas pula Allah membalasnya dengan sempurna. Dalam logika umumnya mengeluarkan pasti mengurangi, tapi cara "berpikir" Allah mengeluarkan itu bahkan bisa mendapatkan uang lebih banyak. Dalam berpikir logika manusia, sebenarnya tidak terlepas dari cara berpikir Allah. Misalkan ada orang yang bekerja keras mendapatkan hasil uang yang banyak, tapi ada juga yang tidak mendapatkannya. Disisi lain ada yang berpikir setan yang melakukan niat dan perbuatan tidak baik, malah mendapatkan uang lebih banyak. Kok bisa begitu ? Dimana peran Allah ? Allah memiliki kehendak dalam memberi uang dan hasilnya (rezeki) seusai kehendaknya. Bisa jadi Allah memberinya, ada kalanya Allah melentarkan cara berpikirnya semakin tidak baik, ada kalanya Allah menguji dan karena hal lain dimana manusia tidak mengetahuinya. Sebagai hamba Allah hendaklah diambil hikmahnya untuk tetap terus mengikuti apa yang diperintahkan Allah, dalam rangka meningkatkan iman dengan ketaqwaan.


Uang sebagai kata magic sering ditafsirkan sebagai makna materi. Yang pasti uang itu hasil dari sebuah kerja, kerja apa saja atau kerja yang kecil sekalipun. Uang sering menghadirkan imajinasi tentang banyak uang, memiliki kemampuan membeli apa saja. Atau menghadirkan imajinasi tentang memiliki mobil, rumah dan fasilitas yang sangat mewah. Atau yang menghadirkan imajinasi tentang hidup yang berkecukupan dan berlebih. Tapi mungkin yang sering terlupa dalam imajinasi itu uang dan materinya itu membuat seseorang menjadi serakah atau haus untuk memiliki lebih dan kalau bisa terus memilikinya. Ada pula sifat sombong karena merasa banyak uang. Imajinasi ini yang sering tidak digambarkan dalam pikiran yaitu selalu ingin menjaga uang dan materi tersebut, ada kekhawatirkan uang dan materi itu berkurang atau habis. terus apa yang terjadi ? Sang pemilik uang atau mater selalu menjaga uang dan materinya, dan hadir ketidakpercayaan kepada orang lain. Hal ini dilakukannya 24 jam yang membuat hidupnya malah menjadi budak dan tidak mendapatkan kenyamanan hidup. Senang tapi tidak bahagia. Perhatikan orang yang memiliki banyak uang selalu menghabiskan uangnya dengan berbagai cara, dimana seringkali tidak memberi manfaat sama sekali dan bahkan sebaliknya bisa merongrong kehidupannya. Dari sini dapat dipahami bahwa apakah banyak uang yang diinginkan (kesenangan) atau ketenangan hati (bahagia) diinginkan ? Sebuah pilihan sebagai gaya hidup seseorang.


Mungkin bagi seseorang untuk memiliki banyak uang, umumnya mengindahkan cara berpikir Allah. Tapi kenyataannya cara berpikir Alla itu mutlak berlaku bagi semua hamba Allah. Salah satunya, Magic Word uang itu cenderung melupakan "kematian", bukan tidak percaya mati tapi tidak mempersiapkan kematian tersebut. Bayangkan saat seseroang meninggal dunia, apa sih yang dibawanya di dalam kuburan ? Apakah semua uang dan materinya di bawa ? Pasti tidak. BUkankah uang dan materi tersebut menjadi rebutan isteri dan anak-anaknya. Lalu pernahkah terpikir dengan logika, buat apa semua uang dan materi ? Setelah meninggal dunia, apakah uang dan materi itu menjadi penolong ? Pasti tidak. Karena semua itu tidak bisa dibawa kepada pengadilan Allah. Cara berpikir Allah membuktikan boleh banyak uang dan materi tapi itu adalah media untuk berbuat yang baik. Banyak uang dan materi itu bisa menjadi amal saleh atau sedekah, yang menjadi ukuran Allah. Bahkan orang yang mau berpikir cara Allah, uang dan materi itu bisa semakin kaya lewat amal saleh dan sedekah.

Bagi yang siapapun, yang belum merasa memiliki banyak uang. Nasehat di atas hanya sebagai nasehat baik, tapi saya sekarang butuh uang untuk kebutuhan hidup. Faktanya mungkin pesan itu tertuju kepada mereka yang sudah banyak uang dan materi. Yakinlah pesan di atas belaku bagi siapa saja, bagi yang belum banyak uang, jadikan selalu amal saleh dan sedekah itu dasar yang baik untuk memanfaatkan uang dan materi agar siap memiliki iman yang kuat dengan banyak uang. Bagi yang banyak uang, pesan ini untuk mengingatkan diri semua urusan kembali kepada Allah. Bersegeralah kembali kepad jalan Allah. 


Magic Word Uang, dan uang bukanlah tujuan utama. Tapi bayangkan saat semua orang merasa tentram dan nyaman, bukankah mendapatkan uang itu tidak menjadi beban dan bahkan ringan. Jangan sampai Magic Word Uang itu berubah kepada Magic Word Kebahagiaan diakhir usia. Jauh lebih baik menciptakan Magic Word Kebahagiaan dari sekarang. Insya Allah Magic Word kali ini dapat menginspirasi, memotivasi dan memberdayakan diri menjadi semakin baik setiap hari.

Munir Hasan Basri

Book Writer, Trainer, Motivator

No comments:

Post a Comment

Featured post

Trainer yang menginspirasi

Semangat pagi rekan-rekan, Insya Allah apapun yang dilakukan dapat mengantarkan kepada keikhlasan. Aamiin Tulisan saya sebelumnya tentang pe...