Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Yang baik itu menutupi yang tidak baik

 Dalam keseharian saya, ada sikap dan tindakan yang tidak baik. lalu terjadi dan berlalu begitu saja. Beberapa jam kemudian terjadi lagi dan lagi. Awalnya saya kesal dengan hasil yang kerjakan, karena tidak sesuai harapan. Lalu merembet kepada respon atas orang lain pun jadi tidak nyaman. Satu bulan yang lalu, satu minggu yang lalu, satu hari yang lalu, sekarang dan bagaimana dengan hari berikutnya, apakah masih terjadi ? Mau jawab tidak, tapi terjadi lagi.

Bagaimana caranya ? Apakah bisa instan merubah hal tersebut. Tidak ada cara yang instan, caranya mesti berproses dan butuh waktu. Konsepnya adalah mengganti yang tidak baik itu dengan yang baik. Misalkan saya tidak nyaman dengan sikap pasangan yang tidak sesuai harapan. Apakah mesti terus disikapi yang sama ? Saya pasti tidak bisa mengontrol pasangan saya, maka sayalah yang mesti mengganti dengan sikap dan tindakan yang baik terhadap apa yang saya alami. Lalu, apakah saya bisa mempertahankan sikap dan tindakan baik itu ? Disinilah saya butuh amunisi yang kuat agar saya bisa konsisten. Pengulangan menjadi mudah dilakukan dan bisa menguatkan. Dan saya selalu memperbarui makna yang baik itu dengan sesuai situasi dan kondisi saat itu sehingga menjadi dinamis dalam bersikap dan bertindak yang baik tersebut.

Misalkan kalau saya melihat temen jadi tidak senang. Pertama saya mesti melihat temen adalah orang yang bisa membantu saya. Lalu saya bersikap dan bertindak dengan senyum aja saat bertemu. Bisa jadi hanya bicara seperlunya. Lalu pada pertemuan berikutnya, saya mengganti sikap dan perilaku saya dengan memulai untuk berbicara tentang kesukaan temen. Berikutnya saya mengganti lagi sikap tidak senang dengan bertanya tentang kesuksesan temen saya dalam kerja dan seterusnya. Keadaan ini membuat saya menjadi semakin baik dan bisa mempengaruhi temen saya untuk bersikap dan bertindak baik pula kepada saya.

Tulisan ini untuk memperkuat buku semangat kerja yang konsisten. 

Bayangkan air teh dalam gelas bila diisi terus dengan air putih, maka dengan berjalannya waktu air dalam gelas itu menjadi air putih. Kebaikan membutuhkan waktu dan ketekunan untuk menggantikan sikap dan tindakan yang tidak baik. Tapi sebaliknya sikap dan tindakan yang tidak baik SEGERA merubah sikap dan tindakan yang baik.
Insya Allah saya bisa belajar untuk terus konsisten melakukan sikap dan tindakan yang baik tanpa perlu respon atau pujian dari orang lain. Ini adalah hak saya untuk menjadi baik.



No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...