Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

25.12.22

Kadang seneng kadang "kecewa" edisi 1

 Dalam hidup ini tak semua yang kita rasakan itu menyenangkan terus, ada kalanya seneng, tapi ada juga kecewanya. "Mengapa ya kecewa itu nggak enak " ucap saya dalam hati. Padahal saya sudah berusaha untuk menyikapinya dengan seneng. Sepertinya semua orang mengalaminya, tapi yang bermasalah adalah "kekecewaan" yang berlangsung lama. Inilah akibatnya kecewa yang berkepanjangan merusak aktivitas saya selanjutnya. Terus saya mau ngapain lagi ?

Semakin sering kecewa membuat suasana hati menjadi tidak nyaman, dan tidak banyak aktivitas yang bisa saya kerjakan. Inilah saya yang dikuasai emosional yang merusak diri. Berharap segera pulih, tapi tidak cepet pulihnya dan barulah saya tidak merasakan lagi kekecewaan itu setelah melewati berbagai aktivitas yang tidak menarik (menurut saya). Barulah rasa kecewa itu pulih menjadi nyaman. Ini adalah solusi yang mau tidak mau saya lakukan agar pulih daripada tidak ngapa-ngapain yang membuat rasa kecewa itu samakin lama. Dari sini saya diajari untuk banyak beraktivitas itu membuka wawasan probabilitas tidak kecewa itu semakin tinggi. Dan aktivitas yang saya kerjakan mendorong saya fokus dan mengalihkan kekecewaan itu "hilang". Perhatikan orang yang sibuk tidak terlena dengan kekecewaan tapi mereka terus beraktivitas dan menemukan kesenangan yang beragam, sekalipun ada yang bikin mereka kecewa.

Dalam dunia kerja, setiap karyawan tidak mudah untuk banyak beraktivitas karena ruang kerja yang itu-itu saja. Apalagi mereka yang staf yang hanya di depan komputer saja. Keadaan ini membuat "kebetean (kecewa)" sering terjadi. Yang pertama suasananya itu-itu saja bikin bosen. Kedua yang dikerjakan itu-itu saja. Kan bikin bete bikin moody. ketiga bikin mudah ngantuk di dalam ruangan. Banyaklah beraktivitas baik di dalam ruangan kerja atau mengambil ruang di luar. Saya merasakan bahwa kondisi ini mesti didukung dengan kesegaran yang luar biasa agar aktivitas bisa "lama". Untuk menjaga kesegaran itu perlu serutin mungkin untuk minum air putih dan mengerjakan hal-hal kecil yang berbuah kepada hasil yang nyata. hasil yang nyata itu membangkitkan semangat dan kesegaran semakin tinggi. Hindari beraktivitas tanpa perencanaan, karena dapat merusak kesegaran itu menjadi menurun. Rencanakan kerja hari ini dan menuntaskannya.

Mau memulihkan kekecewaan atau bete atau moody ? 

1. Siapkan diri untuk selalu fresh (kesegaran fisik yang baik). Tidak mengapa ada kekecewaan, tapi yang penting dapat dipulihkan. Kekecewaan selalu ada dan tidak mudah dihilangkan.

2. Rencanakan apa yang ingin dikerjakan agar terarah dan termotivasi. Kerjakan rencana secara bertahap yang mudah dan segera menuntaskannya. Hasil yang saya dapatkan bisa memelihara kesegaran dan motivasi saya.

3. Banyak beraktivitas, dan diantara aktivitas itu ada yang menyenangkan. kesibukan saya beraktivitas bisa meredam kekecewaan dan menikmati aktivitasnya dengan baik.

4. Sesekali lakukan aktivitas yang banyak membuat tubuh bergerak.

5. berusaha menuntaskan aktivitas segera. 

Semoga saya dan Anda terus dapat belajar dari apa yang kita alami, yang akhirnya kita mendapatkan cara untuk mengatasinya. Mau seneng ? Siapkan diri untuk segera memulihkan kekecewaan. maka kekecewaan itu adalah jalan menuju kesenangan.


Membuat jadi menarik

 Dalam banyak pekerjaan menjadi penting untuk membuatnya menarik agar mudah dipahami dan dicerna oleh pikiran orang lain. Tapi memang ini seperti basa-basi, cukup menyampaikan apa adanya saja sudah luar biasa. Sebenarnya orang seperti rada malas dan hanya mengerjakan sesuai yang diminta/diberikan. Ada yang benar-benar ingin menyempurnakan pekerjaannya/aktivitasnya agar menjadi baik dan dapat dipahami, hal ini membutuhkan waktu dan ilmu.

Adakala membuat jadi menarik itu berkesan tidak baik karena untuk menutupi pekerjaan/aktivitas yang kurang oke. Kalau kondisi ini yang terjadi maka pesan dari pekerjaan atau aktivitas menjadi kurang menarik, walaupun dibuat semenarik mungkin. Orangnya rada malas atau orangnya terlalu teknis. Orang yang terlalu teknis memang tidak suka dengan yang menarik, teknis selesai.

Menarik adalah upaya untuk menimbulkan ketertarikan orang untuk mau membaca atau melihat pekerjaan/aktivitas, lalu mengundang orang untuk memahami dan menjalankannya. Pekerjaan atau aktivitas yang menarik itu bukan pekerjaan yang mudah, tapi membutuhkan perhatian dan ilmu. Sesuatu yang dikerjakan dengan senang hati dan tidak diminta. Hasilnya memberi kepuasan batin, ada kebahagiaan bagi yang mampu mengerjakannya. Tak hanya itu membuat menarik ini menjadi ladang amal karena pekerjaan sunnah yang disenangi Allah. Artinya ada rasa syukur dan bertambah kemampuan. Insya Allah ditambah nikmat yang bisa kita dapatkan.


Yuk kita memulai yang menarik itu di rumah, membersihkan rumah dengan merapikan. memasak sepenuh hati agar rasanya enak, mengerjakan tugas yang lebih dari yang diminta, datang lebih awal di kantor dan langsung mengerjakan tugas, membuat laporan dengan analisa dan kesimpulan untuk meningkatkan kinerja, selalu menuntaskan pekerjaan sebelum waktunya. Dan banyak lagi yang bisa kita lakukan. Insya Allah kita dimampukan Allah.

24.12.22

Sekira beriman dan bertaqwa

 Judul di atas merupakan solusi yang ditawarkan Allah bagi hambaNya. Beberapa orang tidak menganggap itu sebagai solusi yang serius, seakan jika kita tidak melaksanakannya tidak terjadi apa-apa. Bagaimana dengan bencana alam, banjir, gunung meletus dan sebagainya ? Apakah memang terjadi begitu saja atau tidak ? Pemerintah atau ulama lebih fokus membangun bangunan fisiknya saja. Dan menjalankan solusi pencegahan agar tidak terjadi bencana. Bagaimana dengan ayat Allah ini ... Negeri yang mendustakan ayat-ayat Kami, maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.

Dalam benak kita, "itu kan sebuah negeri" dan tidak berlaku kepada kita secara personal atau keluarga. Bukankah negeri itu terdiri kumpulan banyak orang. Maka menjadi kewajiban kita untuk mengikuti solusi Allah itu sesuai kesanggupan kita secara bertahap. Membangun diri dan menjaga pula keluarga, tetangga dan seterusnya menjadi kunci membangun sebuah negeri yang dipenuhi keberkahan dari Allah dengan sumber kehidupan yang berlimpah.
Bayangkan kita semakin beriman dan bertaqwa, maka kita mendapatkan keberkahan hidup dari Allah. Keluarga semakin beriman dan bertaqwa, maka keluarga yang diberkahi Allah. Masyarakat yang beriman dan bertaqwa, maka masyarakat itu diberkahi kehidupan bermasyarakatnya dengan keberkahan alam yang berlimpah. 
Insya Allah kita mulai dari kita sendiri dan mengingatkan orang lain dan mengajak orang lain untuk terus meningkatkan iman dan taqwa 







Apakah kita mesti belajar ilmu lain ?

 Judul di atas apakah memang kita mesti belajar ilmu lain ? Sedangkan ilmu yang kita tekuni saja sudah menghabiskan banyak waktu. Beberapa orang bilang,"bukankah menjadi mahir atau ahli jauh lebih penting daripada belajar ilmu yang lain". Terus jadi nggak mau belajar lagi ?

Tidak mau belajar lagi, tentu mengundang resiko tidak bisa berkembang dengan orang lain. Kita cocok dengan orang yang sama ilmunya. Tapi kan tidak semua orang sama dengan kita ? Keadaan inilah yang bisa mendorong kita untuk belajar lagi ilmu lainnya. Termasuk semua orang mesti belajar ilmu agama, tidak sekedar mendengar dan bertanya kepada ustad. 

Membayangkan kita banyak tahu dan paham berbagai ilmu, saat berbincang dengan ustad atau orang yang kurang paham agama, maka ada lahan amal untuk berbagi ilmunya. Lalu terjadi silaturahmi dan membuka pintu rezeki. Dengan memahami berbagai ilmu, maka kita lebih mudah m


enyampaikan pemahaman kepada orang lain dengan bijak sesuai ilmunya. Kita bisa menjadi menarik bagi orang lain. Saat menghadapi masalah, tentu faktor dari masalah semakin luas diketahui dan membuka pikiran menemukan solusinya. Solusinya bernuansa luas dan mudah dipahami.

Masihkah kita tidak mau atau malas belajar lagi ? Yuk jangan dikendalikan emosional kita yang inginnya kita cukup dengan ilmu yang dimiliki sekarang. Kita tidak pintar, tapi kurang gaul dan tidak mudah bersosialisasi. 





 


am 


Open Mind

 Apakah kita perlu belajar ilmu yang bukan bidang kita kuasai ? Seorang profesional bilang,"kuasailah ilmu kita yang tekuni sendiri dan jadi ahli". Pernyataan ini ada benernya, tapi dalam kondisi tertentu dimana ilmu kita bekerja sama dengan yang lain. Sering terjadi "konflik" karena sudut pandang yang berbeda, banyak kejadian saling mengatakan,"saya benar". Dalam hal ini seringkali ada pihak yang dikalahkan, tapi sebenarnya pandangan dari pihak lain itu bisa memperkaya keputusan bersama.

Ada gengsi untuk mengatakan kitalah yang bener, dan menganggapi pendapat orang lain itu tidak tepat. Inilah jadi awal perdebatan yang bisa panjang dan tidak berujung. Mesti ada cara yang relax dan mudah dipahami oleh orang lain, jika pemahamannya itu kurang tepat. Mengajak berpikir logika dengan agar bisa diterima atau bisa disinergikan menjadi lebih baik. Menjadi terbuka menerima pendapat orang lain itu adalah modal untuk bisa lebih maju lagi.

Open mind adalah peran hati bukan logika, logika dimainkan setelah kita menerima pendapat orang lain untuk dipahami, diolah dan diuji kebenarannya. Keadaan ini menyempurnakan open mind (pikiran yang terbuka). Open Mind membuka hati dengan menghargai pendapat atau sudut pandang orang lain terhadap apa yang kita hadapi bersama.


Misalkan kata berhemat menjadi pesan yang baik, tapi belum tentu menjadi optimal bagi sebagian orang. Dari sisi orang sales, berhemat membuat mereka kurang termotivasi untuk bekerja. Biaya telpon dihemat, biaya kunjungan dihemat juga dan seterusnya. Akibatnya ruang gerak sales kurang optimal. Disinilah orang yang berpikir hemat mau terbuka menerima kondisi sales dan sales mesti terbuka alasan dari yang bilang. Orang sales berpikir, oke apa yang dimaksud berhemat adalah rasio output/input mesti menurun (input dikecilin). Tidak mesti input dikecilin, tapi boleh dong output dibesarin dan input sangat meminimal. Orang berusaha mencapai target penjualan dan bahkan lebih dengan biaya minimal. Artinya boleh tidak ditakuti untuk berhemat, tapi penjualan meningkat jauh lebih penting dengan biaya yang proporsional.

Bagi seorang sales membuka pikiran dengan tetap membuat aktivitas yang berkualitas yaitu kerja yang optimal (efiesiensi) untuk menghasilkan sales yang tinggi. Maka kedua pihak mendapatkan hasil yang saling menguntungkan tanpa perlu ngotot dengan pendapatnya masing-masing.

Insya Allah berpikir open mind itu mengajak semua orang untuk menemukan cara yang produktif dalam bekerja. 

23.12.22

Rumah sudah jadi penginapan

 Banyak orang tua yang sibuk kerja dan anak yang capek belajar seharian, menumpahkan kelelahan itu di rumah. Apa yang terjadi semua ? Semua minta dilayani. Mau makan tinggal pergi ke meja makan dan makan, abis itu kembali ke kamar masing-masing. Mau istirahat santai, tinggal ke ruang tengah dan ambil remote untuk nonton TV. Mau tidur tinggal masuk kamar dan langsung tidur. Dan yang lain luar biasa, semua sibuk dengan pencetan HP untuk nonton tic toc, wa dan sebagainya. Semua aktivitas itu tidak menunjukkan rumah sebagai rumah yang semestinya.

Begitulah kehidupan di era milenial. Saya menyebutnya rumah itu sudah berubah fungsi menjadi layaknya penginapan yang lengkap. Tidak ada lagi ruangan tengah untuk berkumpul, bercengkrama bersama seluruh keluarga, belajar/beraktivitas bersama-sama, jarang ada yang mengaji dan lainnya. Atau jika hal tersebut terjadi, maka aktivitas di rumah itu HANYA sekedar menggugurkan kewajiban. Tidak ada silaturahmi lagi diantara anggota keluarga.

Padahal, dulu membeli TV yang besar agar bisa nonton bareng, membeli peralatan dapur untuk memberi pelayanan makan yang sesuai selera keluarga, HP dibeli untuk berkomunikasi, membeli tempat tidur yang enak untuk membuat tidur malam/istirahat segera pulih/fresh, dan banyak lagi. Mengapa niat baik itu semua hanya sekedar "melayani" saja ? Apalagi pada hari libur, semua ingin dilayani dan ingin istirahat alias malas-malasan seperti menginap di penginapan. Bukan kedekatan di dalam keluarga untuk mengikatkan kita menjadi semakin merasakan empati dan simpati sesama anggota keluarga.


Janganlah pulang ke rumah untuk hanya untuk capek saja, semua minta dilayani. Dan kalaupun yang bisa melayani sepertinya terpaksa (karena kewajiban). Tidak ada hubungan yang erat secara batin. mestinya ciptakan rumah adalah tempat berkumpul dan beraktivitas bersama. Maka yang harus dilakukan, buatlah aktivitas di luar TIDAK TERLALU CAPEK/LELAH agar kesegaran semua anggota keluarga masih cukup untuk beraktivitas di rumah. Dengan kesegaran fisik sampai di rumah membuat semua orang ingin memberikan perhatian, waktu, bantuan dan sebagainya untuk anggota keluarga yang lain. Rumah menjadi ramai dengan aktivitas dan berkah bagi semua.

Bayangkan seorang ibu memasak dan mempersiapkan makan dengan dibantu anak dan suami. Saat selesai masak, maka semua keluarga merasakan kebahagiaannya. Tidak ada yang main HP, maka semua berinteraksi dengan baik, nonton Tv bareng, karaoke bareng dan beres-beres bareng dan sebagainya. Begitu indah dan memberi kesan yang dalam dan ingin dirasakan lagi pada hari berikutnya. kalaupun ada yang capek, sambil nonton TV sambil mijit oleh yang lain membuat kehidupan keluarga itu menjadi menyenangkan. Saya yakin banyak yang ingin dikerjakan di dalam rumah, kata nabi,"rumahku surgaku". Siapkan diri saat pulang beraktivitas/kerja tetap fresh dan tidak lelah. 

Yuk ciptakan rumah tidak sekedar tempat berteduh, tidak sekedar untuk beristirahat melepaskan lelah, bukan sekedar menunjukkan kemewahannya untuk dibanggakan, tapi jadikan "rumahku surgaku" dengan aktivitas yang menyenangkan dan membahagiakan bagi seluruh anggota keluarga.

22.12.22

Pengkayaan pelatihan

 Selamat malam, tak terasa semakin menarik memberikan pelatihan dan coaching. Sebagai trainer memang mesti memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas, dan mesti memiliki perilaku "menarik". Pengalaman ini memberi keleluasan saya untuk memberikan solusi yang menarik yang bisa diterima oleh peserta (karyawan).

Awal pelatihan mesti cair antara saya dan karyawan yang ditraining. Disini saya merasa khawatir tidak "lucu" dan tidak menarik. Jika kondisi ini terjadi, suasana yang tegang dan serius membuat pesan yang ingin disampaikan tidak mudah diterima oleh peserta. Untuk itu saya mesti mengenal karyawan lewat perkenalan singkat. Agar perkenalan ini menjadi cair, hanya memberanikan komentar tertentu yang bisa bikin ketawa. Misalkan ada karyawan ibu-ibu, saat memperkenalkan diri ternyata 2 kali nikah. Agar jadi gerrr, saya komentari,"enak dong 2 kali ...". Dengan cairnya suasana training menjadi awal yang baik untuk diteruskan.

Kemudian saya meminta harapan mereka dalam training tersebut. Kesungguhan saya mesti saya tunjukkan dengan cara menulis apa yang menjadi harapan mereka. Sebagai trainer, saya BUKAN pengambil keputusan untuk curhat para peserta training. Maka sebagai trainer mesti menjadi jembatan antara pemilik perusahaan dan karyawan. Training yang sudah ditentukan kurang menarik bagi saya, saya lebih suka dengan menemukan persoalan dari peserta. Setelah itu saya mikir untuk mendorong menyelesaikan curhat mereka. Saya meluruskan curhat peserta dan membuka wawasan mereka tentang curhatan mereka. Setelah mereka menyadarinya, maka barulah dimasuki dengan pengetahuan yang mendukung.

Kebanyakan training memberikan ilmu atau pengetahuan, apa yang terjadi ? Peserta hanya bertambah ilmu dan mereka senang, tapi tujuan training tidak terjadi. Tujuan training adalah merubah peserta menjadi lebih baik lewat sikap, ilmu dan ketrampilan. Maka sebagai trainer tidak hanya menguasai ilmu teknis saja, tapi memiliki daya memotivasi peserta untuk sadar dan berubah dengan sendirinya. Menjadi semakin bermakna saat disentuh hati (spiritual)nya yang semakin perubahan itu menjadi langgeng.

Inilah pengalaman saya menjadi trainer yang Insya Allah diminati peserta. Bagi saya pelatihan itu sebagai ibadah, yaitu amal jariyah. Oleh karena itulah saya selalu  mempersiapkan diri dengan kesungguhan dan benar.


Featured post

Mencintai tubuh dengan perubahan kecil

  Semangat pagi rekan-rekan. Insya Allah hari ini diberikan kesehatan mental yang kuat untuk bertumbuh menjadi semakin sukses dan bahagia. A...