Kata "Sesungguhnya" yang saya pernah baca dalam Al Qur'an belum menggugah apapun terhadap dulunya. Biasa saja. Bisa jadi memang begitulah saya membaca dengan penglihatan dan hanya sebagai kata biasa, tapi saat ini saya membacanya dengan penuh hikmah. ternyata kata "sesungguhnya" memiliki makna yang luar biasa untuk menggugah saya untuk berbuat yang baik dan berusaha untuk taat kepada Allah.
Kata "sesungguhnya" dalam ayat-ayat Al-Qur'an umumnya bermakna penegasan atau penguatan akan kebenaran suatu pernyataan atau fakta. Ini dapat berarti "sungguh-sungguh," "benar-benar," "sesungguhnya," atau "sesungguhnya" dalam bahasa Indonesia. Dalam persepsi saya, Allah menggunakan kata "sesungguhnya" untuk menyakinkan saya tentang petunjuk yang disampaikan.
Ada beberapa makna dari kata "sesungguhnya" ;
Pertama, Penegasan Kebenaran. "Sesungguhnya janji Allah itu benar" berarti janji Allah pasti akan ditepati, tidak ada keraguan.
Kedua, Penguatan Pernyataan. "Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak disukai Allah" menegaskan bahwa sikap sombong adalah hal yang dibenci Allah.
Ketiga, Penjelasan yang Lebih Jelas. "Sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan" memberikan penjelasan bahwa setiap kesulitan akan diikuti dengan kemudahan.
Keempat adalah Penekanan pada Keutamaan. "Sesungguhnya Al-Qur'an adalah syafaat bagi pembacanya di hari kiamat" menekankan pentingnya membaca Al-Qur'an.
Kelima memberi makna Pernyataan yang Pasti. "Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya kami akan kembali" menyatakan kepastian bahwa semua makhluk adalah milik Allah dan akan kembali kepada-Nya.
Singkatnya, "sesungguhnya" dalam Al-Qur'an berfungsi untuk mengukuhkan kebenaran, memberikan penjelasan lebih jelas, menekan keutamaan, atau menegaskan suatu pernyataan yang pasti.
Berikut ini adalah makna spesifik dari kata "Sesungguhnya" dari ayat-ayat Al Qur'an
"Sesungguhnya janji Allah itu benar." (Artinya: Benar-benar janji Allah itu benar.) Memberikan penekanan: "Sesungguhnya manusia itu tidak ada yang sempurna." (Artinya: Benar-benar manusia itu tidak ada yang sempurna.)
Menyatakan suatu fakta, "Sesungguhnya Allah itu Maha Pengasih dan Maha Penyayang." (Artinya: Benar-benar Allah itu Maha Pengasih dan Maha Penyayang.)
Secara umum, "sesungguhnya" dalam Al-Quran berfungsi untuk:
Menegaskan kebenaran: Memastikan bahwa suatu pernyataan itu benar dan tidak dapat disangsikan.
Menambah penekanan: Membuat suatu pernyataan menjadi lebih kuat dan memiliki dampak yang lebih besar.
Memberikan informasi dengan lebih jelas: Mengatakan suatu fakta dengan jelas dan tegas, sehingga tidak ada keraguan atau kesalahpahaman.
Kata "sesungguhnya" dalam Al-Qur'an memiliki makna yang penting dan beragam, tergantung pada konteksnya. Berikut beberapa makna yang umum terkait dengan kata "sesungguhnya" dalam Al-Qur'an:
1. Penegasan: Kata "sesungguhnya" digunakan untuk menegaskan kebenaran atau kepastian suatu pernyataan.
2. Peringatan: Kata "sesungguhnya" digunakan untuk memberikan peringatan atau ancaman kepada orang-orang yang tidak beriman atau melakukan kesalahan.
3. Pengumuman: Kata "sesungguhnya" digunakan untuk mengumumkan atau memberitakan kabar baik atau buruk kepada orang-orang.
4. Penjelasan: Kata "sesungguhnya" digunakan untuk menjelaskan atau memperjelas suatu konsep atau prinsip.
Dalam Al-Qur'an, kata "sesungguhnya" sering digunakan untuk:
- Menegaskan kebenaran Allah dan Rasul-Nya
- Memberikan peringatan kepada orang-orang yang tidak beriman
- Mengumumkan kabar baik kepada orang-orang yang beriman
- Menjelaskan konsep dan prinsip agama
Contoh ayat Al-Qur'an yang menggunakan kata "sesungguhnya" adalah:
- "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri." (QS Ar-Ra'd: 11)
- "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk." (QS Al-Bayyinah: 7)
Dengan demikian, kata "sesungguhnya" dalam Al-Qur'an memiliki peran penting dalam menegaskan kebenaran, memberikan peringatan, mengumumkan kabar baik, dan menjelaskan konsep agama.
Mungkin saya dulunya membaca kata “sesungguhnya” tidak berdampak besar dalam hidup. Alhamdulillah saya dapat merasakannya sebagai nikmat Allah.
Sudahkah saya sangat yakin dengan janji Allah,” Sesungguhnya janji Allah itu benar”
Oleh sebab itu saya tidak boleh sombong,”Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong”
Mengapa saya tidak yakin dengan membaca Al Qur’an itu menjadi syafaat di akhirat nanti,”Sesungguhnya Al-Qur'an adalah syafaat bagi pembacanya di hari kiamat”
Saya tidak ingin berputus asa, karena selalu ada kemudahan Bersama kesulitan,”Sesungguhnya Bersama kesulitan ada kemudahan”
Dan yakinlah Allah Maha melihat semuanya karena Dialah yang memiliki semuanya dan saya diminta pertanggunganjawabnya,” Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya kami akan Kembali”
Sadarkah ternyata saya diciptakan tidak sempurna, maka saya mesti bergantung kepada yang Maha Sempurna, "Sesungguhnya manusia itu tidak ada yang sempurna.“
Oleh sebab itu saya berharap kasih sayang Allah dalam ketidaksempurnaan saya, “"Sesungguhnya Allah itu Maha Pengasih dan Maha Penyayang.”
berikan hikmah dari Allah. Inilah motivasi saya dan aktivitas yang memberdayakan diri menjadi semakin baik.
No comments:
Post a Comment