Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

10.6.25

Karyawan bisa kaya

 Semangat pagi semuanya. Insya Allah selalu dalam kebaikan dan dalam rahmatNya.

Hari ini saya menulis tentang karyawan kaya dengan menyediakan waktu yang saya berikan untuk memenuhi keinginan saya. Apa memang ada waktu itu ? Dengan cepat saya menjawab waktu itu ada. Lalu saya tanya lagi, kapan ? dan berapa lama ? Ternyata saya dan sekian banyak orang tidak mampu menjawabnya. Waktu yang ada adalah untuk kerja rutin saja dengan apa yang dipilih sebagai profesi. Seorang karyawan menghabiskan waktu untuk pekerjaannya yang telah diberikan untuk dipertanggungjawabkan. Apakah pekerjaan itu adalah keinginannya dalam hidup ? Ya dan tidak. Pekerjaan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan, bukan keinginan karyawan tersebut. Bisa jadi karyawan ingin kaya ? Apakah iya dengan pekerjaan itu menjadi seseorang itu kaya ? 



Keinginan itu adalah hal yang diatas kemampuan saya, Kalau saya ingin kaya, maka sekarang saya belum kaya. Artinya saat ini saya memiliki kemampuan A yang memberi saya kekuatan untuk mengerjakan A. Kondisi A ini adalah saya belum kaya. Maka untuk menjadi kaya saya mesti mengerjakan di atas A, yang bisa menjadikan saya luar biasa dari level A. Pertanyaannya adalah apakah saya sudah siap ? Kebanyakan orang tidak meningkatkan kemampuan sehingga apa yang dikerjakannya masih sama, alias tidak berubah. Di awal mungkin iya bersemangat, tapi selanjutnya kalah dengan rutinitas yang ada. 

Yang pertama kali saya mesti mempersiapkan waktu. Waktu adalah segalanya, waktu untuk menambah kemampuan adalah belajar. Sudah ada waktunya juga belum tentu saya bisa konsisten belajarnya. Sudah cukup ? Tidak. Karena ilmu yang dipelajari bukan untuk ditunjukkan kepada orang lain, tapi mesti dipraktekkan oleh diri sendiri. Apakah sudah ada waktunya ? Apakah juga termotivasi dengan lahan prakteknya ? Sekali lagi praktek ini perlu waktu. Resiko mempraktekkan adalah menyediakan waktu untuk mengevaluasi dan memperbaikinya. Ini memakan waktu yang banyak, ada cek data, analisa data dan memberi penilaian dan koreksi. Dari mereka yang setiap hari bekerja sebagai karyawan ... apa iya ada waktunya ? dan ada juga hal yang mesti dikerjakan menuju keinginan ?? Bagaimana pulang kerja ? Kayaknya sudah tidak kuat lagi untuk melakukan banyak hal. Dari sini saya dapat memberi catatan bahwa ketersediaan waktu itu butuh tenaga untuk mengerjakannya ..mempersiapkan diri sehat sepanjang hari.



Bayangkan keinginan karyawan itu ingin kaya bukanlah keinginan atau tujuan terakhir. Agar keinginan itu memiliki frekuensi yang sama dengan alam dan orang lain, alangkah baiknya keinginan menjadi kaya itu ditemukan alasan baiknya. Misalkan ingin kaya itu untuk niat yang baik diantaranya :

1. Ingin menjadikan saya orang yang dermawan

2. Ingin membuat saya semakin dekat dengan Allah, karena Allah itu Maha Kaya.

3. Membahagiakan keluarga dan tetangga dengan memberi kebaikan dari kekayaan saya.

4. Semakin kaya semakin rendah hati.

5. dan seterusnya

Dari alasan di atas, bukankah semua orang dan lingkungan bisa mendukung. Niat dan alasan ini menjadi daya tarik yang bisa mendorong saya bisa mengerjakannya dengan lebih baik dan mudah. Bagaimana dengan Allah ? Tentunya niat baik ini mesti dijaga dan dipertanggungjawabkan sehingga mengundang ridhai Allah.

Mengapa hal ini saya jelaskan seperti di atas ? Inilah jalan terbaik yang membuat saya (karyawan) dapat menyediakan waktu memenuhi keinginan saya dengan saya bekerja. Langkah kaya itu dapat dipecah menjadi beberapa tahapan, diantara adalah bekerja sangat produktif, memperoleh kepercayaan dan meraih karir yang tinggi. Soal waktu ? Jadikan waktu kerja itu sebagai waktu untuk belajar dan waktu untuk mempraktekkan, serta mengevaluasi dan memperbaiki. Kalau waktu tidak cukup, maka bisa menambahkan waktu di awal masuk kerja dan mengambil waktu istirahat. Seiring waktu, maka kemampuan yang dimiliki bertambah tinggi sehingga dapat mengerjakan diluar apa yang telah diberikan sebagai job descnya. Apa yang terjadi ketika karyawan telah bekerja dengan kemampuan tinggi ? Pasti performancenya tinggi dan ini membuka peluang karyawan untuk dipercaya. Siap dipercaya, Insya Allah ada peluang karir yang lebih tinggi. Siap digaji tinggi.

Jangan lupa untuk mempersiapkan diri jadi sehat, jasmani dan rohani. Hal kecil yang bisa membangun diri jadi sehat itu, bangun pagi dan menjaga makanan agar diri terhindar dari mood yang tidak baik. Lakukan pekerjaan dengan sendiri, bila perlu meminta bantuan orang lain. Berikan waktu, perhatian, tenaga dan lainnya untuk membahagikan keluarga. Kondisi batin yang bahagia dapat mendorong bekerja menjadi produktif. Saat menghadapi masalah dan stress, maka hadirkan Allah dan berkomunikasi dengan inten agar semua dimudahkan.

Inilah cara yang lebih untuk baik karyawan memenuhi keinginannya. Waktu untuk memenuhi keinginan itu tersedia selama kerja dan belajar, ada tempat prakteknya ... bahkan karyawan masih dibayar. Perusahaan tempat kerja mendapatkan efek dari apa yang dikerjakan oleh karyawan berupa performance perusahaan meningkat. Tak kalah pentingnya adalah keinginan itu memiliki niat baik bagi semua orang dan lingkungan. Sempurnakan langkah ini dengan terus ibadah dan berdoa.

Jadikan apapun sebagai motivasi positif dan mampu memberdayakan diri semakin baik hari ini.

Sahabatmu

Munir Hasan Basri

No comments:

Post a Comment

Featured post

Sikap terhadap pekerjaan atau profesi

 Semangat pagi semuanya. Insya Allah selalu ada kebaikan yang diperbuat hari ini, minimal memberi rasa bahagia bagi diri sendiri. Bagaimana ...