Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Jika Allah itu dekat, kok kita tidak merasakannya ?


Assalamaualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillahirrahmanirrahiim, kita dipertemukan kembali untuk saling mengingatkan dan saling menasehati.. Kali ini saya mengambil petunjuk Allah Surah Al baqarah ayat 186.

186. Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

Bisa jadi beberapa hanya mendengar dari penyampaian petunjuk di atas hanya sampai "Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku" Sehingga amalannya fokus pada doa dan ibadah. Tepi petunjuk ini ada syaratnya doa kita bisa dikabulkan yaitu maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku. Persyaratan itu menjadi kunci dikabulkannya doa kita atau tidak. Buatlah pertanyaan berikut "apakah kita sudah mengerjakan perintah Allah atau belum ? Kita jawab sudah. Tapi kok belum juga dikabulkan doa kita ?
Kalimat terakhir dari petunjuk di atas "agar mereka selalu berada dalam kebenaran". Aa maknanya ? Kita mesti menajalankan perintah Allah itu secara terus-menerus (selalu berada dalam kebenaran).  Insya Allah apa yang kita lakukan dengan menjalankan perintahNya secara terus-menerus maka kita berada di jalan Allah. Keadaan ini dapat kita rasakan bahwa Allah itu dekat. Apa yang bikin kita dekat ? Kita percaya dengan Allah dan menjalankan perintahNya menggiring kita merasa Allah ada disekitar kita.
mari kita motivasi diri kita untuk mendapatkan apa yang kita inginkan dengan
1. percaya kepada Allah
2. Kepercayaan itu butuh ilmu (petunjuk) Allah, maka bacalah Al Qur'an
3. Amalkan apa yang Allah perintahkan dan sempurnakan
4. rasakan semakin banyak yang kita kerjakan semakin ada kehadiran Allah itu, Allah itu hadi dan dekat dengan kita
5. lakukan point 4 itu secara terus-menerus. Keadaan ini membuat kita semakin yakin, "saya percaya kepada Allah"
6. Berdoalah
Insya Allah kita diberikan petunjuk, dorongan dan bimbingan dengan iman yang semakin bertumbuh menjadi kuat. Aamiin



A
sbabun nuzul :
Ayat ini turun berkenaan dengan datangnya seorang Arab Badui kepada Nabi SAW yang bertanya: "Apakah Tuhan kita itu dekat, sehingga kami dapat munajat/memohon kepada-Nya, atau jauh, sehingga kami harus menyeru-Nya?" Nabi SAW terdiam, hingga turunlah ayat ini (S. 2: 186) sebagai jawaban terhadap pertanyaan itu.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, Ibnu Abi Hatim, Ibnu Marduwaih, Abussyaikh dan lain-lainnya dari beberapa jalan, dari Jarir bin Abdul Hamid, dari Abdah as-Sajastani, dari as-Shalt bin Hakim bin Mu'awiyah bin Jaidah, dari bapaknya yang bersumber dari datuknya.)

Menurut riwayat lain, ayat ini (S. 2: 186) turun sebagai jawaban terhadap beberapa shahabat yang bertanya kepada Nabi SAW: "Dimanakah Tuhan kita?"
(Diriwayatkan oleh 'Abdurrazzaq dari Hasan, tetapi ada sumber-sumber lain yang memperkuatnya. Hadits ini mursal.)

Menurut riwayat lain, ayat ini (S. 2: 186) turun berkenaan dengan sabda Rasulullah SAW: "Janganlah kalian berkecil hati dalam berdoa, karena Allah SWT telah berfirman "Ud'uni astajib lakum" yang artinya berdoalah kamu kepada-Ku, pasti aku mengijabahnya) (S. 40. 60). Berkatalah salah seorang di antara mereka: "Wahai Rasulullah! Apakah Tuhan mendengar doa kita atau bagaimana?" Sebagai jawabannya, turunlah ayat ini (S. 2: 186)
(Diriwayatkan oleh Ibnu 'Asakir yang bersumber dari Ali.)

Menurut riwayat lain, setelah turun ayat "Waqala rabbukum ud'uni astajib lakum" yang artinya berdoalah kamu kepada-Ku, pasti aku mengijabahnya (S. 40: 60), para shahabat tidak mengetahui bilamana yang tepat untuk berdoa. Maka turunlah ayat ini (S. 2: 186)
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari 'Atha bin abi Rabah.)

No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...