Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Mendekatlah kepadaKu

Kita sering merasa tidak dekat dengan seseorang secara fisik, tapi kita selalu ingat kepada orang itu apalagi dia adalah orang yang kita sayangi atau hormati. Bagaimana jika kita tidak ingat ? maka seseorang itu tidak nampak kehadirannya dalam pikiran kita dan bisa jadi kita bertemu tapi seperti tidak bertemu. bertemu secara fisik terasa berat ("malas bertemu"), waktu terasa lama sekalipun bertemunya sebentar. Apa yang terjadi ? Mengingat seseorang menjadi kunci kita dekat dengannya, dan kedekatan itu semakin dekat ketika keduanya juga saling mengingat. Yang sering terjadi kita ingat tapi seseorang yang diingatkan tidak mengingat kita. Kita semakin merasa dekat dan ingat, jika apa yang kita kerjakan untuk seseorang yang kita ingin dekatin. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah orang yang kita dekatin atau kita ingat atau yang kita merasa dekar JUGA dekat dan inget kita ? Bisa ya dan tidak. Jika sudah ada tali ikatan hati hal itu pasti tersambung, jika tidak pastilah tidak nyambung dan kita saja yang merasa dekat.
Bagaimana dengan kisah kita dengan Allah. katanya Allah itu dekat. Karena Allah itu ghaib dan tak terlihat mata maka kita merasa Allah itu dekat (ada) saat kita dikabulkan doanya. lalu terpikir oleh kita untuk mendekat kepada Allah.Allah berfirman," Aku dekat dengan hambaKu dan bahkan lebih dekat dari urat nadi hamabKu. Aku mendengar hambaKu yang berdoa dan Aku kabulkan doanya". Allah itu dekat dan Maha mendengar, dalam persepsi manusia "dekat sekali". Apakah kita perlu mengeraskan suara kita dalam berdoa ? Allah memerintahkan lembutkan suaramu. karena ada kata dekat, maka kita mempersepsikan bahwa kitalah yang seharusnya mendekat kepada Allah. kata dekat seperti kisah di atas maka yang didekatkan itu adalah hati kita, Bagaimana mendekatkan hati kita kepada Allah, BUKANKAH Allah itu meliputi segala sesuatu, termasuk diri dan hati kita. Bagaimana kata dekat itu kita ganti dengan kata "terhubung". Dekat atau jauh itu sola jarak, kita dengan Allah bukan soal jarak tapi soal belum terhubung.
Perhatikan "ingatlah kepada Allah maka hati kita menjadi tenteram". kata ingat seperti kisah diatas berarti kita merasa dekat. Untuk itu kata ingat atau zikir kepada Allah membuat kita terhubung seperti halnya kita berbicara dalam telepon dengan seseorang. "jika kita ingat maka Allah pun ingat kita, sebaliknya jika kita lupa maka Allah melupakan kita". Ada orang ingin dekat dengan Allah menempuh berbagai cara dan media, padahal Allah tidak menyediakan perantara bertemu denganNya. mari kita pahami bahwa Allah itu dekat, bukan menyuruh kita untuk mencari dan menemukan Allah. Tapi Allah yang Maha meliputi segala sesuatu dan Maha Mendengar serta Maha melihat ...... sudah ada di hati kita dan siap terhubung dengan kita. Sudahkah kita menghubungi Allah Allah ?
Tanyakan diri kita, seberap banyak kita imengingat Allah ? apakah hanya dalam shalat saja ? Atau dalam shalat pun kita masih ingat selain Allah ?
Tanyakan seberapa sering kita menggunakan hati dalam kehdiupan kita ? Bukankah kita masih pakai ikiran dan nafsu ? Hampir semua kehidupan kita berujung kepada untung dan rugi atau nyaman dan tidak nyaman, pilihan kita adalah mengerjakan yang untung dengan sungguh-sungguh dan menikmati kenyamana yang kita ingin jalani.
BUkankah mengingat Allah itu bisa dengan lisan mengucapkannya, atau kita mengerjakan apa yang Allah minta kepada kita atau kita merasakan nikmat Allah dan bersyukur.
Insya Allah kita selalu ingat kepada Allah dan Allah pun ingat dan mendengar persoalan kita. Motivasikan diri kita untuk selalu ingat dan mengerjakan amalan kepada Allah. . 

No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...