Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Makhluk Allah

Banyak hal yang sudah kita ketahui, tapi tak banyak yang kita ikuti dan bahkan kita mengikuti yang belum kita ketahui dan mencari hal yang menarik. Apa yang sudah kita miliki dan belum dimaksimalkan tapi kita sudah mulai bosen dan ingin meraih yang lain, banyak menambah kualitas dan kuantitas.
Yang sudah punya motor, sebelum ada keinginan membeli mobil. Kemana-mana kita menggunakan motor yang ada. Kita rawat dan selalu dijaga penampilannya karena hanya dengan motor itu kita bisa mencari rezeki. Dan kita bangga memiliki motor itu dan bilang ke semua orang,"motor ini berjasa dan jantung kehidupan saya. Hemat lagi. Kalau hujan saya masih bisa menggunakan jas hujan". Dan yang lebih hebat lagi ... "saya sehat dengan motor ini".
Lalu ada apa dengan mobil ? Karena melihat orang lain pakai mobil, "kok enaknya. Nggak panas dan nggak kena hujan" Inilah barang kali dorongan untuk memiliki mobil dengan ditambah karena gengsi dan ingin membahagiakan keluarga. Jadi deh mau beli mobil. Tapi belum punya mobil. Apa yang terjadi pada diri kita, maka kita sudah mulai stress dengan beban pikiran ingin memiliki mobil, antara fakta belum punya uang dan impian untuk nyaman dalam hidup.
Keadaan ini membuat kita tidak bisa berpikir jernih, jalan pintas adalah membeli mobil dengan kredit. Ada tawaran pula bahwa DPnya murah dan cicilan lumayan. Artinya kita sudah harus berhutang untuk membeli mobil, lalu bagaimana dengan makan, dan kebutuhan lainnya. Bukankah jadi ikut berkurang .... ? Ditambah lagi nanti untuk menjalankan mobil butuh uang bensin dan perawatan, parkir dan jajanan saat mobil parkir di mall dan sebagainya. Mau juga mobilnya dibagusin dengan asesoris. Tidakkah kita berpikir semua itu karena kita sudah menjadi hambanya nafsu. Nafsu hanya mengarahkan kita menuju yang enak aja dan Nafsu tidak bisa memenuhinya ... kita aja yang mau mengikutinya. Dan akhirnya Nafsu tidak memberikan kebaikan apa-apa, jika kita terpuruk maka kita sendiri aja yang menanggungnya
Renungkan sesaat, kita ini adalah makhluk Allah, Allah yang menciptakan dan Dia pula yang memeliharaNya. Bahkan Allah juga memberi petunjuk dan siap membimbing kita untuk kehidupan yang lebih baik di dunia dan di akhirat. Kalau begitu mengapa kita tidak menjadi makhluk Allah saja ? Bukankah Allah mendengar curhatan makhlukNya, melihat makhlukNya selama 24 jam sepanjang usia kita. Bukankah Allah juga mengabulkan doa kita. Apa lagi ya ? Allah pula yang menerima kita yang sering salah dan Allah siap menerima taubat kita. Jalan yang Allah berikan adalah sederhana yaitu ikuti petunjukNya dan Allah siap membimbing dengan ikhlas. Dan yang luar biasa hasilnya diberikan kepada kita di dunia dan di akhirat. Jika kita ingin tambah uang, maka Allah mengajarkan kita berinvestasi ibadah dan sedekah. Tapi kita malah mencari uang dengan kerja yang luar biasa dengan sering mengabaikanNya. Ayo kita tanamkan agar kita tidak menjadi fasik karena keluar dari petunjuk Allah dan bahkan berlaku zalim terhadap kita sendiri dengan mengabaikan hak-hak tubuh ini (pikiran, tubuh, perasaan dan hati) untuk menghadap Allah. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang yang fasik dan zalim. Insya Allah kita diberikan hidayah untuk menjadi semakin baik


No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...