Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Tidak tahu

mana yang enak, tahu atau tidak tahu ? Banyak orang memilih nyaman kalau tahu, karena dengan tahu banyak hal bisa dikerjakan.Ada juga sih yang tahu tapi malah tidak melakukan sesuatu, bisa takut atau malas. Dengan kita tahu tentang sesuatu maka kita memiliki tanggung jawab atas apa yang apa yang kita tahu. Jika tidak tahu maka kita tidak melakukan apapun.
Jika ditanya, apakah sebenarnya kita tahu tentang banyak hal atau tahu lebih detail ? Banyak tahu sih. Lalu buat apa tahu banyak ? Ujung dari kita tahu adalah tindakan atau perbuatan. Apa bedanya orang yang tahu banyak dengan mereka yang tahunya tidak banyak ? Yang tahu banyak pasti banyak hal yang bisa dikerjakan dan sebaliknya orang yang tahu sedikit. Tidak sampai di sini saja hal baiknya, tapi ada hal buruknya
Mari kita dalami tentang tidak tahu, tidak tahu bukan berarti seseorang tidak melakukan sesuatu. Perhatikan ada orang yang ilmunya sedikit, maka dia hanya melakukan yang bisa dilakukannya sekalipun salah. Hasilnya ada dan sesuai dengan ketidaktahuannya. Jika kita telusuri maka diperoleh bahwa orang yang tidak tahu mempunyai fokus pada tindakannya maka mereka memiliki kuantitas tindakan. Kerja dan kerja. ketidaktahuannya mendorong selalu fokus untuk mengerjakannya, jika tidak berkenan (susah atau mengalami kesulitan) maka orang ini segera merubah tindakannya dengan harapan hasil yang diperoleh lebih baik. Begitulah seterusnya ... selalu melakukan perubahan pada tindakan.Apa yang terjadi selanjutnya ? mereka menjadi tahu, kalau mengerjakan ini maka hasilnya ini yang sudah terbukti. Bagaimana mereka yang tahu ? orang yang tahu dari pengetahuan (bukan pelakunya) maka mereka selalu mengacu(fokus) kepada ilmunya dengan menganalisanya. Setiap tindakan yang tidak menghasilkan sesuatu maka mereka kembali menyalahkan ilmunya, barulah melakukan tindakan baru lagi. Ada kecenderungan tidak berani untuk melakukan tindakan jika tidak tahu.
Tahu dulu baru mengerjakan sesuatu itu baik, tapi kita banyak bertarung dengan diri kita sendiri untuk memulainya. Tahu dan tidak tahu BUKAN sekedar untuk menjadkan kita PINTAR (tahu tentang sesuatu), menjadi bermakna pada tindakan dan hasil yang ingin diraih. Perhatikan lagi bahwa orang yang tahu pun tidak merasa yakin dengan apa yang dikerjakannya memberikan hasil sesuai harapan. semestinya tahu atau tidak tahu tetap membutuhkan keberanian untuk melakukannya. Ilmu perlu tapi kita perlu keberanian untuk mengerjakan, orang yang berilmu belum tentu mampu mengamalkannya dan orang yang tidak tahu sangat ingin tahu tapi dia hanya bisa mengerjakan apapun yang dia bisa agar tahu.  
1. Tidak tahu itu ada baiknya karena mendorong kita untuk fokus bergerak melakukan sesuatu
2. Tapi banyak orang ingin tahu dulu baru mengerjakannya agar tidak banyak energi yang terbuang (sia-sia)
Tidak tahu ingin tahu hasilnya dan yang sudah tahu juga ingin tahu hasilnya (apakah benar ?). Maka hasil itu bisa diketahui jika sudah dikerjakan. Maka kerjakanlah sesuai apa yang kita tahu atau apa yang kita tidak tahu. Kita BUKANlah penentu hasil akhir, maka teruslah kerja dan kerja yang semakin baik.
Sisi lain, sejak lahir kita tidak berdaya dan pasti tidak tahu ...... akhirnya kita tahu karena kita belajar atau kita mengerjakannya. Kok kita bisa melakukan sesuatu atau kok kita tahu tentang banyak hal ? Kita ngakunya karena kita belajar dan melakukan sesuatu, tapi sebenarnya kita itu tidak tahu apa-apa. Karena kita tidak tahu besok maka kita mengerjakan sesuatu hari ini. 
Karena kita tidak tahu kapan kita memiliki pendapatan yang lebih baik maka kita mengerjakan banyak hari ini.
Karena kita tidak tahu kapan kita menikah maka kita pun berusaha berteman dan silaturahmi
Karena kita tidak tahu banyak hal maka kita mengerjakannya sekarang
karena kita tidak tahu maka kita pun berdoa
Jadi tidak tahu itu tidak mesti disesali tapi kerjakan yang bisa, Allah membuat kita tidak tahu agar mau belajar hingga jadi tahu. Jika sudah tahu, tidak perlu jadi sombong karena Allah menguji kita apakah kita mengerjakannya apa tidak ? Disinilah kita merasa menjadi makhluk Allah. 
Bagaimana dengan yang satu ini, 
Tapi mengapa kita yang tidak tahu kematian kita ? kok tidak mempersiapkannya sekarang ?


No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...