Yakin dan percaya sepertinya sama, bisa jadi hanya soal
Bahasa dan persepsi saja. Jika kita percaya kepada Allah dengan segala
kekuasaanNya, maka mengapa kita tidak mengikutiNya ? Kita percaya sesuai dengan
pengetahuan yang kita dapatkan, tapi apakah kita yakin di hati ? Saat kita
percaya banyak orang yang menjatuhkan diri dari ketinggian pada alas yang empuk
TIDAK MEMBUAT ORANG SAKIT. Kita pun melihat sendiri mereka melakukan dan tidak
ada masalah. Kita adalah orang yang takut berada di ketinggian, maka kita
PERCAYA. Tapi mengapa kita tidak berani melakukannya sendiri ? Diisinilah kita
tidak YAKIN.
Begitu pula halnya untuk menjawab bahwa kita sebagai muslim
masih bisa benar-benar taat kepada Allah. Maksudnya adalah kita belum beriman …
belum YAKIN tapi sudah percaya. Hati kita belum utuh kepada Allah, karena bisa
jadi ada beberapa hal yang merusak hati itu diantara dosa kita, kelalaian kita
dan tidak patuhnya kita untuk mengikuti petunjuk Allah (bahkan tidak pernah
membaca petunjuk Allah). Perhatikan saat kita belum YAKIN dalam bersabar, maka
kita berhenti untuk sabar karena berbagai alasan,”sampai kapan saya sabar
dengan keadaan ini”. Saat kita PERCAYA maka kita tahu bahwa kesabaran itu tidak
ada ujungnya dan buah kesabaran itu manis. Tapi saat kita menjalani yang
sebenarnya, “kok sabar itu berat dan susah”, ada pikiran lain yang mengajak
untuk tidak sabar lagi karena sepertinya ada angan-angan yang memberi solusi
lain selain sabar. Bisa karena ilmu yang kurang atau salah yang bisa
menyebabkan kita sulit sabar lalu menjadi tidak sabar. Inilah situasi yang
menentukan apakah kita YAKIN atau tidak ? Kesabaran itu selalu mengajak hal
lain dalam diri kita seperti mengajak kita selalu mengevaluasi dan
memperbaikinya, mengajak kita menyempurnakan ilmu sabarnya, mengajak kita untuk
terus konsisten dengan harapan Allah, mengajak pula semakin banyak ibadah
(shalat) dan banyak lagi. “Mintalah pertolongan kepada Shalat dan Sabar”. Kunci
keYAKINan kita adalah tuntasnya persoalan yang kita hadapi.
Terus gemana dong kalau kita yang hanya sebatas PERCAYA tapi
belum YAKIN ? bersyukurlah bahwa modal PERCAYA yang kita miliki dengan semakin
banyak melakukan ibadah hati agar semakin terbuka hati kita dan diizinkanNya
memperoleh hidayah untuk YAKIN kepada Allah. Memohonlah dengan doa agar kita
selalu dilindungi dan dibimbing untuk mendapatkan IMAN itu (keYAKINan).
No comments:
Post a Comment