Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Logika banyak atau sedikit

Fbanyak atau sedikit bisa berarti baik buat seseorang. Jika uang yang banyak, maka diyakini semua orang ingin memilikinya. Tapi sebaliknya jika pekerjaan yang banyak, maka diyakini pula sedikit yang pengen. Artinya banyak atau sedikit itu menjadi baik buat seseorang sangat tergantung konteknya.
Demikian juga makna banyak ditafsirkan usia yang banyak (panjang) sampai tua menjadi doa setiap mereka yang berulang tahun sejak dulu. Tapi sekarang ada beberapa orang tidak mau umur panjang yang penting sehat dan bahagia di sisa umurnya. Jika kita tahu umur pendek itu ada baiknya, maka tidak banyak dosa yang kita lakukan. seperti anak kecil yang belum baligh meninggal, maka secara logis anak itu masuk syurga. Tapi persoalannya muncul, kita tidak bisa mengatur kematian itu. Jadi bukan soal banyak umurnya (usia panjang) atau pendek usianya tapi bagaimana kita mengabdi kepada yang menciptakan umur kita.
Terus ada ungkapan "banyak anak banyak rezeki", fakta yang ditunjukkan orang zaman dulu cenderung banyak anak yang berjumlah lebih dari 4 bahkan 10 anak. Prinsip ini tidak diyakini profesional muda dan menyakini bahwa banyak anak semakin susah. Banyak atau sedikit tidak menjadi masalah atau cenderung mengalami kesulitan dalam mendidik dan mencukupkan anak sangat tergantung keyakinan kita kepada Allah dan mengamalkannya dalam amal saleh. Orang tua zaman dulu masih kuat iman dan budi pekertinya dan banyak dari mereka menyakini pula rezeki datang dari Allah.  Tapi saat ini mungkin bisa jadi iman masih ada ... Dan mulai fokus bahwa rezeki bergantung usaha dan kerja keras. Allah ditempatkan diakhir jika diperlukan yaitu saat kita merasa rezeki kurang atau mengalami kesulitan. Jika kita bertanya kepada orang tua yang hidup di masa lalu, maka mereka sangat yakin kepada Allah dan siap untuk bekerja di jalan Allah. Dan hasilnya anak-anaknya sampai bisa berhasil. Bagaimana dengan profesional muda saat ini ? Bukankah mereka mengedankan hidup mewah dan bisa membahagiakan anaknya. Bisa jadi logika mereka beriman tapi hati mereka belum tunduk. Maka mereka tahu rezeki datang dari Allah, tapi mereka ragu apakah hasil dari pekerjaan mereka bukan datang dari Allah tapi dari penilaian manusia. Untuk itu mereka berlomba yang menjadi yang terbaik dimata dunia tapi tidak dimata Allah. Sejak mulai bekerja profesional tidak berpikir untuk menerima amanah Allah dengan anak atau mau menerima cukup maksimal 2 saja. Disinilah muncul godaan untuk semakin berkurang iman kita dan syetan merasuki dengan dukungan penuh.
Dari makna banyak atau sedikit BUkan perkara suka dan tidak suka, semua terjadi atas izin Allah. jika sungguh-sungguh beriman maka kita tidak perlu risau dengan banyak atau sedikit karena yang apa yang perlu kita lakukan adalah bagaimana amalan itu menjadi disukai (dirahmati) Allah dan diizinkan untuk menerima balasan Allah yang lebih baik.
Insya Allah kita selalu dipelihara imannya dengan dimampukan untuk selalu yakin kepada Allah lewat perbuatan yang dirahmatiNya. Aamiin

No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...