Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Semangat dan harapan

Selamat pagi semua, Insya Allah hari ini diberikan kemampuan untuk terus bekerja dan berkarya bagi banyak orang. Rasa syukur itu karena kita dapat merasakan kebaikan (potensi atau nikmat) yang Allah berikan kepada kita. Semakin besar wawasan dan hati dapat melihat nikmat Allah, maka hanya pujian untukMu ya Allah. 

e-Book "Semangat Kerja yang Konsisten", kami tulis dari pengalaman menemukan semangat yang sebenarnya. Awal sebagai karyawan, kerja selalu ada semangat. Semangat karena ingin mendapatkan sesuatu (keinginan). Maka sikap ingin tahu dan belajar terus menjadi bagian dalam kerja. Terkadang untuk proses meningkatkan kemampuan ini mesti mengeluarkan biaya sendiri. Tak mengapa. yang penting terus melakukan sehingga kemampuan saya siap untuk menerima amanah yang lebih besar/hebat.

Keadaan di atas menumbuhkan harapan agar bisa terwujud. Kemampuan atau keinginan kita adalah tujuan yang ingin dicapai. Harapan atau berharap adalah bagaimana saya memohon kepada Allah tujuan yang ingin dicapai dapat terjadi. kemampuan atau keinginan itu adalah rezeki yang Allah berikan kepada siapa yang Dia kehendaki. Jadi mengapa saya mesti berharap kepada Allah karena Allah yang mengizinkan dan meridhainya. 

Apa yang terjadi dengan harapan saya ? Saya menciptakan tujuan yang saya inginkan. Bisa saja Allah mengabulkan harapan saya. Tapi yang menjadi pertanyaan adalah 

1. Apakah tujuan yang saya inginkan itu sesuai dengan keinginan Allah ?

2. Saat saat memiliki tujuan, maka saya merencanakan kerja tertentu. Nah kerja yang sudah saya rencanakan itu juga, apakah sesuai dengan aturan Allah ?

kedua hal inilah yang bisa membuat kita sering bertanya, kok doa dengan berharap kepada Allah belum dikabulkan ? Bisa karena alasan apapun, tapi jika mau introspeksi diri ... maka periksa tujuan dan kerja kita, apakah sesuai dengan kehendak Allah atau apakah Allah meridhaiNya ? Bayangkan jika tujuan dan kerja yang ingin saya lakukan itu diridhai Allah, maka harapan itu lebih dekat menjadi nyata.

Hati-hati sebuah keinginan (nafsu) cenderung kepada kejahatan (keburukan) kecuali keinginan yang dirahmati Allah (QS Yusuf, 12 : 53). Ada hikmah yang dapat saya ambil :

1. Keinginan yang tidak diridhai Allah (karena nafsu ... pengen karena melihat orang lain punya dan sebagainya). 

2. Akibat dari point 1, membawa dampak kepada kerja (tindakan) yang buruk.

3. Sebaliknya jika Allah meridhai keinginan saya, Insya Allah saya dibimbing untuk meraihnya dengan kerja yang baik.



Tulisan ingin mengingatkan saya sendiri untuk selalu memahami petunjuk Allah dan menerapkannya dalam kehidupan nyata. Semangat adalah motivasi yang mendorong saya untuk bergerak meraih apa yang saya inginkan.

Saat saya memiliki keinginan, maka sepantasnya saya mesti melihat referensi Al Qur'an untuk menguji apakah keinginan saya sesuai petunjuk Allah. Atau keinginan saya itu saya sampaikan kepada Allah dalam doa saya. 

"Ya Allah, sesuai ilmu dan pemahaman saya sampai saat ini. Saya memiliki keinginan A. Saya mohon kepadaMu jika keinginan A saya ini Engkau rahmati berilah kepada saya petunjuk berupa kemudahan dan jika Engkau tidak merahmati keinginan A saya maka berilah petunjuk kepada saya agar dilupakan atau disusahkan. Jika Engkau berkenan berilah saya petunjuk menuju keinginan terbaik dari sisiMu untuk saya dan lancarkan saya untuk menjalaninya"

Insya Allah kita selalu diberi hati yang mampu memahami petunjuk Allah dan mampu menjalaniNya. Aamiin

Semangat dan logika ilmu pasti

Saat ini kita masih dominan berpikir logis untuk pekerjaan apapun, apalagi untuk urusan kerja. Misalkan untuk meningkatkan pendapatan, apa yang dibenak pikiran kita ? Yang pasti kerja keras, kerja cerdas ... kalau kita karyawan, maka kita kerja yang mencapai target dan disenangi atasan (mengerjakan apa yang diperintahkan). Tanpa itu semua secara logika tidak mudah meningkatkan pendapatan. Gaji (pendapatan) = kualitas dan kuantitas kerja.

Apakah sudah kita lakukan ? Kita bilang,”saya sudah kerja luar biasa, tapi hasilnya tidak menggembirakan”. Apakah benar sudah kerja luar biasa ? Banyak orang masih menunjukkan dia terlihat kerja luar biasa ... tapi kenyataannya belum. Ingat lagi saat kita berpikir logis mengatakan,”kerja keras pasti ada hasilnya”. Artinya pendapatan kita yang belum meningkat menunjukkan kita belum kerja yang benar, bisa jadi kerjanya belum banyak (konsisten) atau kerja kita yang belum berkualitas atau kerja kita yang tidak dengan dasar ilmu yang benar. Sudahkah kita melakukan perubahan dalam kerja ? Untuk tahu itu semua, mari kita tanya diri kita sendiri tentang “Sudah belajar ilmu baru ? atau sudah pernah mengukur dan mengevaluasi ?”

Sudah berapa lama kita mengerjakan hal di atas ? Anda bisa jadi sudah bekerja sampai 5 bahkan 10 tahun lebih ... apa hasilnya ? Ungkapan menyenangkan hati adalah bersyukur aja. Bagaimana jika ternyata Anda berhasil meningkatkan pendapatan ? Bisa jadi Anda mau bilang begini,”semua itu terjadi karena saya kerja keras dan sebagainya”. Begitulah perilaku kita sebagai manusia.

Apakah kita tetap berrpikir secara logis untuk urusan pendapatan ini ? Semua orang melakukan hal yang sama. Berapa banyak orang yang berhasil ? Faktanya hanya sedikit, dalam satu perusahaan hanya ada 1 –  5 orang yang berhasil. Lalu ? Mari pertanyakan beberapa hal ini :

1.       Berpikir logis, kerja A dapat maksimal A. Tanpa kerja A maka hasilnya tidak mendapatkan A.

2.       Saat kita berpikir logis,”kerja A hasil A”. Siapa yang menjamin hasil A itu didapat dengan kerja A ? Bukankah kita berpikir seperti itu berarti kitalah yang menentukannya. Tapi mengapa kita belum juga mendapatkan hasil A, padahal sudah kerja A ?

3.       Kerja A itu kita ciptakan sendiri. Kok kita begitu yakin dengan kerja A itu ?

4.       Pola berpikir logis ...

a.       ternyata tidak selalu benar kerja A menghasilkan A.

b.       Bisa jadi mereka yang tidak kerja A mendapatkan A.

c.       Bisa jadi mereka yang kerja A mendapatkan hasil bukan A

d.       Dan banyak kemungkinan yang bisa terjadi

5.       Masihkah kita berpegang 100% dan yakin dengan pola berpikir logis ?

Apakah ada yang bisa memberikan cara berpikir yang lebih baik ? Bukankah kita ini makhluk yang diciptakan Allah ? Artinya Allah pasti TAHU tentang kita dan Allah juga memberikan petunjuk (kerja) yang benar agar kita mendapatkan hasil yang baik buat diri kita sendiri. Berpikir memahami dengan iman, percaya dan yakin kepada Allah yang meridhai hasil dari apa yang kita kerjakan. Apa yang kita kerjakan adalah amal saleh yang Allah beri petunjuk sebagai cara kita kerja. Allah menjanjikan dengan pasti, bahwa jika kita kerja A maka Allah balas lebih baik dari hasil A. Rumus “berpikir” Allah itu mutlak kebenarannya. Mengapa kita masih mencari jalan lain ?

Semua kembali kepada Allah, saat kita meninggal dunia ... kita kembali kepada Allah. Sehari-hari kita kerja dan mengalami lelah. Malam hari kita tidur ... kita dipaksa untuk kembali kepada Allah (suka atau tidak suka). Saat kita mengalami kesulitan/musibah/keadaan terpuruk dan sejenisnya ... kita kembali juga kepada Allah dengan memohon doa (pertolongan). Apakah kita bisa hidup tanpa daya dan kekuatan dari Allah ?

Insya Allah kita selalu diberi hidayah agar ingat kepada Allah, Alangkah indahnya kita memulai dari Allah, kerja bersama Allah dan menghadirkan Allah dalam setiap langkah, akhirnya kita pun selalu bertawakkal kepada Allah.



Semangat dan nafsu ?

Dalam e-Book yang saya tulis tentang "Semangat Kerja yang Konsisten" membahas tentang Semangat dan nafsu. Nafsu yang saya maksud adalah keinginan manusia tentang sesuatu, misalkan keinginan menjadi orang kaya. Darimana keinginan itu muncul ? Biasanya kita melihat orang kaya, maka kita pengen kaya. Atau kita pengen jadi kaya karena kita miskin (tidak berkecukupan) dalam hidup. Atau bukan karena lain (agar dihormati orang dan sebagainya), memang kita pengen menjadi orang kaya.   
Apa hubungannya dengan semangat ? Perhatikan saat kita memiliki keinginan di atas, maka ada dorongan untuk memenuhinya ... dorongan ini kita sebut juga semangat. Dari uraian di atas ada 2 semangat
1. Semangat karena adanya keinginan (bukan dari dalam, cenderung dari luar)
2. Semangat karena saya beriman yang hadir dari dalam.
Mari kita bahas sesuai sepengetahuan saya ...
Jika kita telusuri keinginan kita, keinginan yang muncul karena faktor luar. Saya ingin menyatakan bahwa keinginan itu bukan dari dalam kita sendiri. Tapi ada yang bilang,"contoh di atas, saya ingin jadi orang kaya karena pengen saya sendiri". Cek lagi ... bener begitu ? Pengen kaya agar apa yo ?  Bukankah selalu ada faktor penyebabnya. Oke kan ?
Keinginan karena faktor luar menunjukkan kita ingin (hasil) seperti diluar. Artinya apa yang didapat orang luar itu memiliki kemampuan tertentu. Keinginan kaya memiliki kemampuan yang menghasilkan kaya. Bagaimana dengan kita yang pengen juga kaya ? Kita belum memiliki kemampuan seperti orang kaya yang kita lihat dan mungkin kita tidak tahu detail kemampuan agar menjadi kaya. lalu keinginan itu kita terapkan pada diri kita. Apa yang terjadi ? keinginan dan kemampuan kita terjadi gap, artinya kita mesti menggerakkan kemampuan itu dalam kerja nyata. Disinilah kita menafsirkan keinginan itu mesti diraih yang memunculkan semangat. Semangat yang besar itu seringkali diarahkan kepada kerja yang instan atau mudah ... tanpa melalui proses yang benar. Disinilah nafsu (keinginan) itu mengarahkan kita kepada kerja yang tidak baik. Saya ingin mengatakan "keinginan itu cenderung kepada kerja/aktivitas yang tidak baik/benar". Perhatikan apa yang terjadi dengan kita saat memiliki keinginan.
Berarti kita tidak boleh memiliki keinginan ? Boleh, tapi mesti didasari oleh iman. Percaya dan yakin kepada Allah yang mengizinkan dan meridhainya. Misalkan tetap kita ingin menjadi kaya, maka dasarnya kita percaya dan yakin bahwa Allah adalah Maha Pemberi Rezeki. Saat saya yakin, maka hadir semangat untuk mengikuti apa yang Allah janjikan dengan rezeki kepada kita. Apa yang kita kerjakan ? Insya Allah kita terbimbing kepada kerja yang baik. Tapi dalam perjalanannya pasti ada bisikan setan, maka dalam kerja yang baik itu kita tetap selalu berkomunikasi dengan Allah untuk selalu diberikan bimbingan dan terus mencari ilmu yang bisa menyempurnakan kerja yang baik yang sudah kita lakukan. Apakah ada gap antara keinginan dan kemampuan kita dalam hal ini ? Karena kita percaya kepada Allah, maka kita kerja sesuai kemampuan kita (bersyukur), memanfaatkan potensi yang ada dan terus belajar sehingga kemampuan meningkat. Keadaan ini tidak bikin kita stress, berbeda dengan nafsu. pada kejadian nafsu, kemampuan kita dipacu untuk meraih keinginan. Disini tidak ada pegangan sehingga pencapaiannya tergantung kepada kemampuan kita sehingga mengundangkan dorongan yang memaksa (tertekan)
Semangat karena adanya keinginan (nafsu) tidak sama dengan semangat dengan dasar keimanan. jadi dengan pilihan itu, kita bisa memilih. Pilihan yang terbaik adalah semangat karena saya beriman. Insya Allah motivasi ini menjadi inspirasi Anda untuk mengevaluasi apa yang sedang kita kerjakan sehingga dapat menentukan langkah berikutnya. 






Berharap banyak ternyata tidak semangat

Dalam hidup selalu ada harapan, harapan itu merupakan keinginan kita. Harapan dari kerja untuk dapat banyak uang, tidak lain untuk mencukupkan kehidupan berkeluarga. Harapan itu kadang menyemangati dan kadang pula tidak menyemangati kita kerja. kalau dipikir-pikir, kita kerja (suami) dipaksa cari uang untuk keluarga. Apa iya ? Tapi memang itulah harapan menjalani hidup dalam berkeluarga.

Karena memang pendapatan yang stabil dari tahun ke tahun, sedangkan kebutuhan keluarga terus meningkat menjadi keadaannya tidak tercukupi. Saat seperti inilah, kita yang bekerja merasa agak turun semangatnya. karena yang didapat sudah pasti segitu, sedangkan kebutuhannya lebih tinggi. Begitulah harapan kerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga menjadi naik-turun.

Ternyata untuk membangkitkan semangat kerja lagi tidak mudah dilakukan. Dicari-cari semangat itu tidak ketemu dan hanya ada sedikit saja. Dipikir-pikir harapan hidup itu untuk keluarga ... tidak menguatkan semangat. Harapan satu-satunya adalah harapan kepada Allah. Kita mesti gantungkan harapan itu kepada Allah yang pasti janjiNya. 
Dengan dasar iman kepada Allah, kita percaya dan yakin bahwa Allah "membalas" kerja kita dengan keberkahan. Kalau hitungan logika pastilah uang hasil kerja itu tidak cukup, tapi berharap Allah mencukupkan kebutuhan kita.
Kita cenderung memikirkan segala hal secara logika, padahal kita masih punya hati yang jarang untuk ditanyakan (untuk memahami apa yang kita pikirkan). Rasanya hati yang memahami sesuatu dengan keyakinan dapat menumbuhkan semangat dan hati pun bisa membimbing pikiran (logika) untuk mengerjakannya. 
Motivasi kali ini mengajak kita untuk tidak bersandar 100% kepada logika, tapi mulai mengaktifkan hati yang juga bisa menjadi sandaran kita dalam menyelesaikan pekerjaan.

Power of Question

Assalamualaikum, semoga keselamatan dan kesejahteraan selalu hadir buat kita semua. Dalam keseharian kita, kita banyak beraktivitas (kerja) tanpa banyak ingin belajar ilmunya atau tidak ingin bertanya tentang apa yang kita kerjakan. karena tidak ada yang baru dari belajar dan bertanya, maka kerja kita pun selalu sama caranya ... alhasil apa yang kita dapatkan tidak jauh berbeda. keadaan ini membuat kita merasa nyaman, atau bosen tapi tetap saja menjalani hari-hari yang sama setiap hari

Bagaimana kalau disela kerja, kita berani untuk bertanya. Buat apa ? yang penting kerja. Betul !! Tanpa banyak beranalisa ... Mari kita buktikan ternyata bertanya itu memiliki kekuatan dan memberi semangat.
Bayangkan jika kita bertanya, "Apakabar hari ini ?" Bisa jadi kita malas untuk menjawab karena jawabannya tidak mempengaruhi kerja kita hari ini. Tapi sebaliknya jika pertanyaan tersebut kita ganti dengan "bagaimana bersemangat kerja hari ini ? Kira-kira jawaban kita adalah cara-cara untuk bersemangat. Jawaban ini mengantarkan kita untuk kerja yang lebih baik.

Ada yang bilang,"Bertanya yang benar adalah 50% Jawaban". jawaban itu sendiri sudah mengantarkan kita kepada oslusi atau tindakan yang lebih baik. Mulailah sering bertanya pada diri sendiri, lalu jujur pula untuk menjawabnya. Insya Allah kita mendapatkan cara-cara baru untuk kerja yang lebih baik
Semoga sharing ini bisa menjadi inspirasi kita untuk hidup lebih baik. Hal ini menjadi motivasi (islami) yang memberi keberkahan


Presentasi e-Book Semangat Kerja yang Konsisten download free

Assalamualaikum warahamtullahi wabarakatuh. Semoga kesejahteraan dan keselamatan selalu tercurahkan kepada kita semua. Apa kabar hari ini ? Insya Allah baik. Kabar baik untuk mengajak saya untuk berbuat baik. Mulai hari ini saya memberikan download gratis e-Book "Presentasi Semangat Kerja yang Konsisten" sebagai materi untuk memperkaya e-Book Semangat Kerja yang Konsisten. 

Slide berikut ini memberikan link downloadnya. Semoga bermanfaat
Banyak hal dalam hidup tidak bisa kita prediksi, seolah hidup ini tidak mudah dalam meraih keinginan/impian. Untuk itu kita belajar dan berusaha dengan berbagai cara untuk meraih impian. Ada yang sekolah tinggi sampai S3 untuk mampu menundukkan dunia agar mereka mencapai kebahagiaan dengan apa yang mereka raih. Ada juga yang dagang dan banyak sekali yang menjadi karyawan untuk harapan yang sama.

Motivasi atau penggerak untuk meraih hidup yang semakin mudah dicari dalam pelatihan atau tawaran dengan cara cepat meraih sukses dan banyak lagi. Tapi banyak orang tidak ingat, bahwa ada faktor yang juga penting dalam usaha itu ... yaitu Semangat, semangat yang sesungguhnya, semangat kerja.
Mari kita perhatikan beberapa kesuksesan yang pernah ada dalam sejarah. Mereka yang sukses sekarang adalah mereka yang tidak mengandalkan materi (uang) atau ilmu yang sempurna. Kata mereka,"hanya modal dengkul". Apakah dengkulnya besar ? ya, tidak. tapi mereka hanya bermodalkan semangat untuk menjalani hidup menuju impian.
Dulu saya ingat pada pertandingan Piala Eropa, saya tidak ingat tahunnya ... yang Juara adalah Yunani. Negara yang tidak pernah diperhitungkan dan bisa menjuarai. Seluruh team memiliki semangat juara dan mereka mengumpulkan semua semangat itu menjadi satu team yang kuat. Demikian juga dengan Leicester City yang mampu menjuarai Liga Inggris tanpa pemain bintang.  Saya yakin semangat bersama dimiliki sehingga menjadi energi yang besar. Energi besar itulah yang membuat mereka bermain kreatif dan tanpa "matinya" dalam mengejar bola. Di Asia kita melihat Korea tanpa pemain bintang pun bisa berjaya di Piala Dunia.
Jika ditanya, "modal apa yang Anda butuhkan dalam berbisnis ?" Seorang temen menjawab,"mesti punya modal (uang)". Yuk berpikir ulang bahwa modal utama adalah percaya bahwa kesuksesan yang ingin kita raih itu adalah pemberian Allah. Keyakinan ini menghadirkan semangat ... semangat dari Allah. Maka berterima kasihlah dengan semangat itu lewat kerja yang baik yang Allah ridhai. 

bertanya kabar hari ini

 Assalamualaikum, Insya Allah keselamatan dan kesejahteraan selalu menyertai kita semua. Hari ini ingin berbagi motivasi secara Islam. Bukan berarti tidak bermanfaat bagi yang lain, Islam itu rahamtan lilalamin. 

Banyak merasa jarang untuk bertanya tentang kabarnya hari ini ? "Ngapaian tanya-tanya ?" dan dilanjutin jawabannya,"kan udah tahu dan tidak merubah banyak hal". Tapi sebaliknya saat kita bertemu orang lain, "apak kabar hari ini ?" sering kita tanyakan sebagai basa-basi dan pertanyaan ini sebagai pembuka pertemuan kita. Dengan tidak mau tanya atau pertanyaan basa-basi, maka hal ini menunjukkan kita tidak fokus pada keadaan kita hari ini. Padahal kabar kita hari ini, terutama di pagi menjadi penentu kerja kita selanjutnya. 

Kabar hari ini, misalkan kurang sehat ... mengajak kita untuk kerja sesuai keadaan dan cenderung meminta maklum orang lain. Jika kita tanya kabar kita hari ini (kurang sehat), maka mestinya kita menjawab pengen sehat. Bagaimana cara pengen sehat ? Minum vitamin atau obat, lalu kita ingin bersemangat sekalipun kurang sehat. Pekerjaan kita hari ini adalah tanggung jawab kita yang mesti diselesaikan. Apalagi kabar kita hari ini sehat dan bersemangat, maka banyak hal yang ingin direncanakan dan dikerjakan.
Yuk latih diri kita untuk tahu, paham dan sadar keadaan (kabar) kita hari ini ? dan jawab dalam hati. Teruskan.




Dari staf menuju direktur

Sampai saat ini saya sudah bekerja lebih dari 30 tahun, mulai selepas kuliah tahun 1990. Memulai kerja di Federal Motor, dimana pabrik tempat pembuatan motor Honda. Disana saya bekerja dan belajar dengan berbagai training dan proyek yang mesti diselesaikan. Proyeknya pun merupakan masalah di pabrik dan rencana perbaikan proses produksi. Jadi saya merasa nyaman bekerja ... dan lumayan waktu itu sampai dapat bonus 5 kali gaji.

Pengalaman ini berkesan kuat bagi saya untuk meniti karir selanjutnya. Hanya 1 tahun dan sudah diizinkan menjadi asisten manager Service Electrolux selama 3 bulan pertama. selanjutnya saya menjadi Manager Service Electrolux. Tidak terpikirkan oleh saya bagaimana mengembangkan amanah itu ? hanya bermodalkan perilaku selalu ingin belajar, saya jalani tugas itu dengan baik bersama team teknisi.  Capaian yang bagus waktu itu dimana kinerja service center mencapai kepuasan yang tinggi di atas 97%. 

Tak lama setelah itu saya menimba pengalaman menjadi sales dan marketing manager. jabatan yang belum pernah saya tekuni dan dasarnya pun tidak ada. Beruntung saat itu saya disupport penuh oleh atasan saya waktu itu untuk belajar. Saya mengikuti training sales dan marketing ... Alhamdulillah saat itu saya mewakili indonesia menjadi the best selling in the world untuk produk insectkiller dari Inggris. Indonesia saat ini tidak termasuk hitungan penjualannya dan dalam 1 tahun bisa langsung juara 1. Ini pengalaman yang luar biasa buat saya dengan ilmu salaes yang nol dan mampu mengembangkan penjualan menjadi besar. Disisi lain saya pun mampu meningkatkan 4 kali penjualan Clarke untuk mesin cleaning dari USA, karena keberhasilan itu saya dikirim untuk belajar langsung marketing di USA selama 2 minggu. Semua itu saya syukuri karena saya senang belajar dari pekerjaan.
Setelah itu saya meniti karir di SANKEN sampai sekarang, kembali ke basic menjadi service manager sampai saat ini memegang amanah direktur customer care. Pekerjaan saya saat ini menangani service center, call center, training, technical & sales untuk solar water heater. perjalanan yang panjang. sekali lagi saya jalani dengan sikap positif, melihat yang tidak nyaman terhadap pekerjaan yang diberikan menjadi sesuatu tantangan untuk dibuktikan saya bisa mengerjakannya. Belajar otodidak.

Dalam perjalanan kerja itu pun saya membekali diri untuk selalu belajar agama dan saya pernah memberikan pelatihan "kesadaran spiritual" untuk umum dan perusahaan. Semua itu saya jalani di waktu libur Sabtu dan Minggu. Pelatihan ini begitu banyak saya lakukan sampai lebih dari 50 kali dengan berbagai peserta. Pengalaman ini mengantarkan saya semakin profesional dalam pelatihan mulai dari mendisain pelatihan dan pengukurannya. Alhamdulillah saya pun bisa melakukan pelatihan outbound.

Di Sanken saya pernah membuat sekolah teknisi dalam 2 periode, dan hasil pelatihan itu sudah membuat pesertanya sudah menjadi manager saat ini. karena pengalaman sekolah itu, saya pun memunculkan sekolah SPG untuk kebutuhan SANKEN.

Itulah perjalanan karir saya dengan kemampuan berbagai bidang, sales, marketing, pr, services, customer care, pelatihan dan motivasi, spiritual training dan bidang terkait. Pengalaman ini saya tuangkan dalam bentuk e-Book ... tentang kerja dan ibadah. 

semoga e-Book "Semangat kerja yang konsisten" dapat memberikan wawasan baru buat Anda yang membaca bukunya yang dapat diperoleh gratis di slideshare. 

Semangat itu memiliki energi

Temen saya bilang,"kok kerjanya males banget seperti nggak ada energinya" .. Kita sering menemukan orang kerja apa adanya, "yang penting kerja dan selesai". Jika kita perhatikan raut muja orang yang seperti itu "kurang enak dilihat" seperti terpaksa kerjanya.

Saya menyebutkannya orang tidak bersemangat. mengapa tidak bersemangat ? Saat itu mereka tidak percaya dan tidak yakin dengan harapan yang ingin diraih. Apakah mereka memiliki harapan atau target ? Ada tapi tidak yakin dapat diraih. Kok bisa ? karena apa yang sudah diraih sampai saat itu belum menunjukkan tanda-tandanya. Hasil-hasil yang diperoleh meragukan mereka tentang hasil atau bahkan mereka ragu dengan apa yang dikerjakan. Maka terjadi kerja yang seadanya. Akibatnya ? Mereka mudah capek dan tidak bisa berpikir lebih baik dalam kerja ... emosional jauh lebih dominan.
Apa yang seharusnya bisa dilakukan ? Temukan harapan kita. Bukankah kita sudah memiliki harapan, terus apanya yang dicari ? Harapan itu ada di pikiran kita, terus kita bertanya siapa yang dapat memenuhi harapan itu ? Siapa yo ? Bos kita di perusahaan .. bisa jadi tapi bisa juga ingkar janji. Sebaiknya harapan itu digantung kepada zat yang memberi janji yang benar, yaitu Allah.
Bagaimana kita melibatkan Allah dalam kerja untuk bersemangat ? Bayangkan saat kita mengalami maslah dalam kerja, bukankah kita minta tolongnya sama Allah. Saat itulah ada harapan dan timbul semangat. Apa yang terjadi ? Kita tersambung dengan Allah yang membuat kita sadar ... lalu menemukan zat yang memberi harapan pasti (benar). Karena kita percaya dan yakin, maka Allah hadirkan semangat untuk berbuat. Semangat ini menjadi sebuah energi positif untuk kerja. Saat kerja itu diteruskan dengan petunjuk Allah maka energinya terus bertambah dengan banyak ide dalam kerja. Kerjanya semakin kaya. Tidak ada lagi tidak semangat. 
Temukan semua tentang semangat di e-Book "Semangat kerja yang konsisten". e-Book ini gratis berisi 209 halaman dan dapat diperoleh di link berikut My presentations (slideshare.net)

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...