Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Berdoa buat orang lain

Kok berdoa buat orang lain ? Berdoa buat diri sendiri saja belum dikabulkan. Tapi begitu pesan yang kita terima bila berdoa bersama-sama. Memang tanpa kita sadari hal itu sudah dilakukan, berdoa buat orang tua dan yang mengamini doa ulama atau ustadz habis ceramah atau shalat jamaah. Nah ternyata terkabulnya doa kita seringkali ada kaitan dengan seberapa banyak kita berdoa buat orang lain, khususnya orang tua dan orang terdekat kita. Dan pola ini membuat semua orang mendoakan satu sama lain. Pernahkah kita mendapatkan sesuatu yang baru saja kita merasa berdoa atau belum pernah berdoa ? Ada beberapa hal yang terjadi pada saat kita terpuruk. Bisa jadi Allah swt mengabulkan keinginan kita atas doa orang tua atau orang tertentu yang berdoa  atas kebaikan yang pernah kita berikan. Dan disaat bersamaan kita pun berdoa kepada Allah swt. Secara matematis, bisa jadi saat itu kita dihisab bernilai sangat negatif (banyak berbuat keburukan/dosa) ... maka sangat sulit keinginan kita dikabulkan. Bisa jadi begitulah Allah swt dengan rahman dan rahiimNya memberikan kebaikan atas permintaan orang yang mendoakan kita. Ingatlah saat seperti itu kita merasa bahwa doa kitalah yang didengarkan dan dikabulkan Allah swt dan kondisi ini bisa membuat kita tersanjung dan merasa seperti orang shaleh saja, "doaku dikabulkan Allah swt, hebatkan aku ?" Memang kita baru saja berdoa dan dikabulkan sesuai dengan apa yang kita minta, tapi doa kita pun dikuatkan oleh doa orang lain. Untuk itu berdoa tidak hanya untuk diri sendiri, tapi berdoa pula untuk keluarga, masyarakat, tempag kita bekerja, negara dan lainnya.
Contoh nyata saat kita kesal atau kecewa atas pwrilaku orang lai  kepada kita, maka kitapun dapat meredam kekecewaan itu dengam berdoa kepada mereka untuk kebaikan. Seorang yang kesal setelah menjelaskan panjang lebar dan  konsumen tidak mau dengan alasan tidak punya uang. Maka sebagai salesmen hal ini bisa bikin kecewa dan untuk menutup kekecewaan itu dapat dilakukan dengan berdoa. Berdoa mampu mengajak kita ikhlas, "terima kasih pak, Insya Allah bapak besok dapat rezeki atau uang". Apa yang terjadi ? 90% orang mengamininya. Dan jika konsumen itu mendapatkan rezeki, dengan izin Allah swt. Yang diingat bisa jadi kita berdoa dulu kepadanya. Dan berdoa kepada orang lain juga bisa tidak perlu didengarkan oleh orangnya. Saat kita melihat orang yang kena musibah dan sangat disarankan untuk berdoa agar mereka itu mendapatkan kebaikan dan8 kelancaran.
Begitulah sebenarnya doa dan saling mendoakan itu adalah baik buat sesama. Doa buat orang lain bisa jadi tabungan kita untuk menguatkan izin Allah swt kepada kita dengan apa yang kita mintakan.

Jika berdoa mesti lapor dong

Berdoa telah menjadi biasa dan yang tidak biasa itu adalah doanya selalu sama. Ada yang hal yang mesti kita perhatikan dalam berdoa agar lebih bermakna dan mendorong kita semakin baik dengan berdoa. Awalnya, Berdoa itu memohon sesuatu dan dalam perjalanannya bisa jadi kita mendapatkan secara bertahap atau mendapatkan sebagian atau penuh atau juga belum sama sekali. Rasanya tak pantas untuk berdoa yang kedua kalinya atau seterusnya dan kita tidak melaporkan kembali progres yang sudah kita dapatkan. Aplikasinya sepeeti berikut awal doa kita memohon keinginan kita dikabulkan dan saat berdoa lagi sepantasnya kita melaporkan kepada Allah swt kondisi yang kita alami apapun itu. Kemudian doa kedua berisi memohon kembali sesuai dengan apa yang belu kita peroleh. Dan seterusnya selalu berdoa yang disesuaikan dengan apa yang sudah kita peroleh dengan mengucapkan rasa syukur dan apa yang belum untuk dimohonkan kembali.
Hal di atas membuat kita bersikap dan bertindak positif :
1. berdoa selalu tidak sama sehingga meminimalkan doa yang sama yang membosankan.
2. Berdoa mengajak kita untuk berusaha dan melaporkan sehingga kita pun sering berucap terima kasih.
3. Doa kita selalu dinamis, berdoa dari satu keinginan ke keinginan lain, satu urusan selesai dan melanjutkan  ke urusan berikutnya.
4. Menciptakan komunikasi yang baik kepada Allah swt.
5. Berdoa hanya untuk satu keperluan saat ini bukan sesuatu yang masih jauh waktunya. Bukankah doa atau apa yang kita kerjakan hari menentukan apa yang terjadi di kemudian hari. Artinya boleh saja kita berdoa untuk tahun depan tapi yang lebih nyata adalah apa yang bisa kita lakukan hari ini menjadi penting (yang merupakan bagian dari perjalanan keinginan kita tahun depan). Kondisi ini mengajarkan kita untuk membuat rencana target jangka panjang dan program -program jangka pendek uang mesti dicapai.
Bagaimana dengan makna doa seperti di atas ? Insya Allah, semua itu mendorong kita untuk selalu berdoa, bertindak positif dan bersyukur.


Berdoa tapi tidak Berdoa

Doa tidak hanya sekedar doa yang kita ucapkan dalam hati kepada Allah swt. Dengan doa yang selalu sama dan menjadi rutin maka doa itu tidak memberi makna apapun. Mengapa ? Karena doa hanya rekaman saja dan bahkan bisa jadi kitapun tidak "peduli" dengan isinya lagi. Padahal doa itu adalah cermin dari harapan hidup kita ... seberapa besar keinginan atau target hidup yang ingin kita raih yang tentu mencerminkan pula usaha-usaha yang kita tempuh.
Berdoa tapi tidak berdoa, itulah yang bisa menggambarkan apa yang sudah kita lakukan dalam berdoa. Merenungkan kembali bahwa kekuatan doa itu luar biasa bagi seseorang karena mereka tahu apa yang harus dilakukan untuk menggapai harapannya. Doa orang yang mau sembuh, doanya begitu merasuk jiwa dan bukan lisan lagi yang tersusun dari kata tapi sudah hati yang bicara tanpa perintah. Maka kondisi doa ini membakar semangat untuk melakukan apapun untuk sembuh agar kesembuhan itu terwujud dalam waktu singkat. Bagaimana dengan doa kita ?

Hadapi persoalan dengan tenang dan ilmu

Check out @munirhasanbasri's Tweet: https://twitter.com/munirhasanbasri/status/418866576821985280

Mengapa Doa mesti mengikuti waktu

Doa seringkali memang kita samakan setiap saat, terutama yang umum. Doa kita bertambah atau semakin fokus bila ada persoalan atau keinginan yangbingin diraih. Doa yang paling dasar adalah memohon ampun dan meminta maaf, lalu memohon rezeki dan kebahagian di dunia dan di akhirat.
Mari kita bayangkan, satu contoh doa memohon rezeki,
Hari pertama kita panjatkan doanya
Hari kedua sampai keadaan yang merubah kita yaitu kita betul-betul mendapatkan rezeki Dan DOA KITA MASIH SAMA
Renungkan kembali, "apakah kualitas dan kuantitas rezeki yang kita mohonkan masih sama saat hari pertama dan kedua ?" ....iya ya mesti sudah berbeda dan sebaiknya kita sudah memberitahu kepada Allah swt bahwa "saya sudah dapet sebagian rezeki dan mengucapkan terima kasih". Dan boleh melanjutkan doa untuk sisa yang belum kita dapatkan atau doa yang baru. Inilah yang mesti kita lakukan sebagai bentuk rasa syukur atas sebagian doa yang dikabulkan. Agar rasa syukur itu bermanfaat ... kita pun bisa berdoa memohon petunjuk bagaimana cara memanfaatkan rezeki yang sudah kita terima tadi. Dan ingat juga bahwa dengan rezeki yang sudah kita terima itu BISA juga tergoda untuk foya-foya, maka berdoalah untuk memohon dilindungi dari godaan buang-buang rezeki  (boros dan mubazir).
Jadi dapat kita simpulkan bahwa berdoa itu sebaiknya berubah sesuai perkembangan dengan apa yang sudah kita alami.
1. Di awal bermohon atas keinginan dan memohon pula petunjuk untuk mendapatkannya.
Setelah itu, kita menjalankan hal-hal yang menuju pencapaian keinginan kita yang kita mohonkan dalam doa. Dalam proses ini kita harus selalu meningkatkan kemampuan agar pencapaiannya bisa lebih cepatò atau melebihinya.
Jika kita sudah merasakan/menerima apapun berupa kemudahan dan kenyamanan atau berupa materi, maka sepantasnyalah kita berterima sehingga dalam doa kita melaporkan dan mengucapkan terima kasih kepada Allah swt. dan ingat pula untuk mohon dibimbing dalam memanfaatkan rezeki yang ada dan mohon diberikan petunjuk untuk mencapai sisa keinginan kita.
3. Teruslah berdoa ....  berdoa berarti berharap, tapi bukan menggantungkan pada doa/harapan. Ingat pula doa dan tindakan kita itu ibadah yang berarti kita menjalankan perintah Allah swt yang disukai Allah swt asalkan niatnya ikhlas.
4. Belum atau tidak dikabulkan doa kita sesuai keinginan Bisa jadi ada skenario lain buat kita dari Allah swt. Yang baik menurut kita bisa tidak menurut Allah dan sebaliknya. Maka kita pun dilatih untuk menerima dengan ikhlas keadaan kita setiap saat dan mulailah berpikir seperti yang Allah maksudkan. Ingatlah untuk berdoa agar kita diberi kemudahan dan petunjuk untuk hal tersebut.
Masihkah kita tidak menyadari bahwa Allah swt itu baik dengan rahman dan rahimNya  atas doa yang kita panjatkan ?

Doa yang sama setiap hari

Cek kembali, apakah doa kita selama ini selalu sama setiap hari ? Iya dan diulang-ulang agar menjadi semakin kuat doa kita kepada Allah swt. Tapi apa yang terjadi, semakin kita berdoa yang sama setiap hari maka doa itu menjadi hafal dan seringkali sewaktu berdoa tidak membuat kita merasakan isi doa itu alias sama halnya seperti kita memutarkan kaset. Hasilnya ... karena kita beriman dan yakin kepada Allah swt, maka doa seperti itu ok-ok saja.
Pernahkah kita mengevaluasi doa kita ? Bukan berarti kita ingin tahu tentang pengabulan doa kita. Evaluasi di sini hanya untuk selalu meningkatkan kualitas keberadaan doa kita kepada Allah swt dan sekali lagi Hasilnya. Maka sebenarnya kita tidak pernah tahu dikabulkan atau tidak doa kita, tapi mengevaluasi doa dapat menambah keyakinan kita kepada Allah swt. Doa yang berulang-ulang punya kelemahan yang membuat kita jenuh berdoa sehingga dapat menurunkan keyakinan (prasangka) kepada Allah swt. Disamping itu, doa yanv berulang-ulang tak memberi semamgat atau raaa optimis kita kepada apa yang ingin kita raih. Olah sebab itu, penting sekali mengerti isi doa sekalipun diulang-ulang untuk menyakinkan diri kita terutama pikiran bawah sadar yang nantinya mendorong kita untuk melakukan hal-hal yang mengantarkan kita kepada apa yang kita inginkan (isi doa kita). Dan bila perlu kita berdoa ada yang sama dan ada pula yang berubah mengikuti progres yang kita alami. How ? Ikuti terus lanjutan tulisan ini.

Tak sabarlah berdoa

Judul di atas, kok aneh ? Biasa pesan itu adalah yang positif, maka masak sih ... disarankan tidak sabar dalm doa, bukannya harus sabar dalam berdoa.
Baca lagi deh, doa itu apa ? Doa itu harapan yang dimohonkan kepada Allah swt. Pengennya sihh harapan segera tercapai. Mau dong begitu. Jadi untuk cepet tercapai kita mesti ngapaian ? Jawabnya pasti kerjanya mesti luar biasa dan jika diizinkan Allah segera aja dikabulkannya.
Atas dasar kalimat terakhir inilah, ada yang positif yang menyuruh kita tidak sabar yaitu mengerjakan sesegera mungkin bukan menunda dan menunggu. Bukankah sabar itu mau "menungggu" menurut persepsi kita. Maka tidak sabar artinya tidak perlu menunggu sehingga mendorong kita bekerja lebih cepat dan tidak menunda, dan bekerja lebih cepat itu bukan sembrono tapi bekerja dengan kualitas. Bekerja berkualitas bisa meningkatkan nilai ibadahnya karena berilmu. Dan Allah swt suka dengan orang berilmu ... kita berharap Allah meridhai apa yanv kita lakukan dan mengizinkan apa yang kita inginkan. Lalu tidak sabar berdoa bukan berarti pula kita doanya harus cepet-cepet tapi tidak sabar berdoa diartikan menyegerakan ibadah atau shalat tepat waktu (tidak menunda) sehingga kita berdoa juga ikut tepat waktu. Bukankah tepat waktu itu disukai Allah swt ? Dengan demikian kita berharap segera mengabulkan doa kita.
Bener atau salah ... karena selalu ada banyak pandangan, tapi menjadi baik dengan sikap baik. Baik atau buruk hanya dari sisi manusia - tergantung kita yang menyikapinya, tapi disisi Allah tidak ada ukuran itu.

DOA .. DO in Action

Doa ... DO Action, maka doa itu memang harus diamalkan yaitu mengamalkan apa saja yang mengantarkan kita kepada permohonan yang kita inginkan. Keinginan adalah harapan yang ingin kita raih dimasa mendatang yang bisa kita tafsirkan "orang yang mempunyai visi (visioner)". Doa itu memang pantas kita sampaikan kepada Allah swt karena Allah swt lah yang menguasai hari esok, termasuk hari akhirat. Kita beriman kepada Allah juga beriman kepada hari akhirat.
Doa mengajarkan kita untuk menindaklanjuti apa yang kita doakan dan mengerjakan yang disukai Allah swt. Doa memohon rezeki, berarti kita harus meningkatkan kemampuan menghasilkan uang dan kesiapan mental dan fisik agar bisa melakukan dengan sungguh-sungguh. Dan bila mendapatkan uang, kita pun mesti bersedekah dimana kita mengerjakan apa yang disukai Allah swt. Insya Allah, Allah memberikan rezeki yang berkah yang mencukupkan.

Praktekkan doa kita

Saat ilmu yang kita peroleh menjadi manfaat bila ilmu itu dipraktekkan dan diamalkan. Maka sama halnya dengan sebuah keyakinan (ada dalam pikiran) menjadi bernilai setelah kita mempraktekkan. Apakah doa seperti itu juga ? Mari kita dalami makna doa .... doa itu lisan yang kita ucapkan kepada Allah swt agar diizinkan keinginan dalam doa.
Lisan menjadi bener atau nyata bila kita praktekkan, maka doa itu menjadi nyata alias dikabulkan wajib dipraktekkan. Bagaimana caranya :
1. Doa itu berisi keinginan, maka doa mesti memotivasi kita untuk melaksanakan dan meraihnya. Jadi mulailah menterjemahkan doa kita dalam bentuk tindakan yang ingin kita praktekkan sebagai dorongan dari doa yang ingin dikabulkan. Misalkan doa mohon ampun, maka kita terdorong untuk melakukan perbaikan untuk tidak melakukan keaalajan yang sama.
2. Doa yang merupakan lisan untuk memohon izin, maka bisa juga kita memgerjakan tindakan yang disukai oleh sang Pemberi. Agar doa kita diizinkan, maka jadilah orang yang diridhai sama Allah swt. Beribadah dan beramal shaleh adalah tindakan yang disukai Allah swt.
3. Hanya berdoa dan berdoa terus. Karena doa itu adalah ibadah maka sempurnakan keikhlasan doa seperti halnya shalat dan yang lainnya. Dalam hal ini, memohonlah sesuai petunjuk yang benar.
Dari ketiga hal di atas, maka doa tidak sekedar doa yang hanya menunggu pengabulan dari Allah swt. Mari kita tanamkan doa sebagai ibadah dan mempraktekkannya dalam kehidupan ini. Insya Allah, Allah yang Maha Melihat apa yang kita kerjakan.

Sudah biasa berdoa

Ungkapan itu sering terjadi pada diri kita. Bukan kita tidak mau berdoa, tapi itu terjadi dengan sendirinya tanpa kita sadari.
Kapan itu terjadi ? Sesudah kita merasa doa kita dikabulkan Allah swt. Mengapa ? Merasa cukup dan tidak ada lagi persoalan. Bisa juga kita dekat dengan sang Maha  Pencipta, sehingga kita tidak merasa butuh pertolongan. Dan ada satu hal lagi yaitu doa kita sudah berulang-ulang sama dari satu shalat ke shalat, dari hari ke hari yang membuat kita bosan atau doa sudah menjadi rutinitas alias doa tanpa hati. Oh ya bagaimana kalau kita sudah tidak ingin apa-apa atau harapan ? Biasanya kita tidak terdorong untuk meminta bantuan atau berdoa. Dan bisa jadi banyak lagi alasannya.
Mari kita memahami apa yang ingin kita sampaikan dalam doa dan memusatkan kemampuan kita untuk meraihnya. Dan yang juga penting melaporkan kondisi setiap saat kepada sang Pencipta agar kita termasuk orang yang tahu diri dan bsrsyukur.

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...