Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri
Showing posts with label Magic Word. Show all posts
Showing posts with label Magic Word. Show all posts

Magic Word petunjuk sukses

Sampai hari ini kita mencari kunci sukses dari berbagai ilmu atau dari berbagai orang. Ada yang kita ikuti adalah motivator, atasan, orang yang dihormati atau orang yang pernah sukses. Dari petunjuk sukses yang satu berpindah kepada petunjuk sukses berikutnya. Mau sampai kapan kita terus mencari ? Berapa banyak waktu yang telah kita habiskan ? Apakah kita sudah sukses ? Mungkin iya, tapi berikutnya tidak dapat diulangi lagi. Yang ada yang sukses itu bilang ,"dulu saya pernah sukses ...".

Kita sebagai muslim atau manusia adalah hamba Allah. Allah sudah menurunkan kitab yang memberi pedoman hidup yang sukses, sukses dan bahagia. Apakah bisa dikatakan sukses tanpa bahagia ? Atau sebaliknya. Untuk semua manusia, Allah telah menjanjikan kesuksesan dan kebahagiaan itu dengan mengikuti petunjukNya yang ada dalam Al Qur'an. Sudah dibuktikan di era Nabi Muhammad dan zaman keemasan Islam yang telah melahirkan orang-orang sukses dalam bidang ilmu kedokteran, ilmu arsitek, ilmu perang dan ilmu berdagang dan sebagainya.


Yuk kita membaca, memahami arti dan memahami yang tersurat dalam petunjuk itu dengan hati, Semoga Allah merahmati kita untuk mengamalkannya dan mendapatkan balasannya.




Hidup lebih dari sederhana

Hidup lebih dari sederhana memerlukan ilmu dan ketrampilan agar siap menghadapinya. Siapkan diri untuk bisa mengendalikan emosi, dan pikiran agar tetap sederhana.


Dari hari ke hari kita bekerja agar semakin baik, hanya dengan sabar semua kita lewati untuk meraih kesederhanaan baru. 




Hidup sederhana

Awalnya kita ini hidupnya sederhana dan tidak neko-neko. Hidup sederhana itu nikmat, mencukupkan apa yang kita miliki. Mengerjakan banyak hal tanpa ada tekanan apapun.


Semua orang merasa nyaman saat hidup sederhana. Kesederhanaan itu berubah menjadi tidak sederhana karena ada keinginan untuk yang lebih baik. Salah nggak ? Nggak juga sih. Jalani hidup dengan sikap dan perilaku yang sederhana sekalipun ada keinginan. Bersiaplah belajar untuk bisa menghadapi hidup yang di atas hidup sederhana. 


Yuk hidup dengan keinginan tanpa harus tertekan, karena hal inilah hidup ini menjadi tidak sederhana lagi. 



 

Magic Word Yang buruk terlihat baik

Judul di atas saya jadikan tulisan saya kali ini. Inilah yang banyak terjadi di sekitar kita. Kalau dulu banyak orang baik (dibenci penguasa) masuk penjara, sekarang orang terlihat baik masuk penjara karena korupsi. Saat ini terasa sulit untuk membedakan orang baik dan orang yang tidak baik (bukan orang jahat tapi orang yang terlihat baik). Sepertinya sama dihadapan umum, bahkan orang yang terlihat baik itu memang kebaikannya diviralkan. Apa yang terjadi dengan kita ? Kita selalu berusaha melakukan pencitraan baik saat tidak berada di rumah.

Pencitraan dalam kerja pun ada. Karyawan selalu berusaha terlihat baik, atau menutupi kesalahannya dengan hal yang baik. Bukankah keseharian kita terlihat "sok sibuk kerjanya", "di depan komputer terlihat kerja", dan sebagainya. Sebenarnya nggak ada yang salah sih, tapi yang menjadi ukuran adalah hasil kerjanya. Bahkan penilaian kerja sering kepada suka atau tidak suka, ada atasan yang seneng orang kerja keras sekalipun hasilnya masih kurang. Atau atasan lebih suka mereka yang lembur sampai malam daripada yang pulang tepat waktu, padahal keduanya menghasilkan kerja yang sama.


Disisi lain, ada orang berbuat salah dalam agama merasa tidak salah. Karena nggak sadar ? Nggak ingat Allah, dan yang salah itu terlihat nikmat (proses) menjalaninya,"yang buruk itu terlihat baik". Padahal saat kita ingat Allah maka yang dibayangkan mestinya balasannya. sebaliknya yang baik terlihat buruk, karena kita nggak sadar kepada Allah yang dilihat adalah prosesnya berat, padahal balasannya baik. Pencuri melihat kerjanya baik, karena nggak ingat Allah. yang dipikirkan saya perlu makan (baik dalam pandangan pencuri). Jika kita memahami petunjuk Allah, maka yang buruk terlihat baik adalah kerjaan syetan. Yang menjadi fokus kita adalah kenikmatan yang dijanjikan syetan saat mengerjakannya. 


Apakah ada hubungannya dalam kerja dan perbuatan buruk ? Pasti ada, dan semua itu kerjaan syetan. Syetan membisikkan ke dalam dada manusia berupa angan-angan kosong, yang enaknya aja. Luruskan pikiran baik kita kepada hati agar tindakan kita yang baik menjadi baik.

Magic Word Sampai kapan kamu tidak berubah ?

Seorang temen bilang ke saya, "mas kamu kok nggak berubah dari dulu ?" Saya jawab pasti berubah lah. Umur tambah, fisik mulai melemah dan pikiran pun mulai lupa. Temen saya bilang secara fisik tidak berubah banyak. "oh gitu", jawab saya. Tapi memang kamu berubah banyak secara fisik, "rambutmu udah uban banget dan wajah kelihatan tua". "Soal yang lain masih kuat kan ?" sambil saya tersenyum.


Benerkan saat kita tidak mau berubah secara utuh, tetep aja yang tubuh dan pikiran kita berubah seiring waktu. Biasanya sih orang bilang,"berubah itu cenderung kepada pekerjaan dan hasilnya". Kok kerjanya masih gitu-gitu aja ? Dan pendapatannya naik mengikuti inflasi. Ayam aja dengan direkayasa untuk berubah agar lebih cepat untuk dimakan, tumbuhan juga sama. Apakah kita sama dengan pohon yang ada di hutan bertumbuh tanpa dipelihara. Menua mengikuti usia. Pohon di hutan itu disebut Penglamaan sedangkan kita berubah dan merubah sikap dan perilaku kita lebih baik disebut Pengalaman.


Jadi kita jangan kalah bersaing dengan usia. Pikiran dan praktek hidup mesti diubah menjadi semakin baik. Berubah itu ingin menikmati hidup semakin baik. Terbayangkan ada anak tamatan kuliah udah jadi manager, sedangkan kita masih jadi karyawan. 



Magic Word Ganti Harapan

Magic Word kali ini meneruskan tulisan sebelumnya. Saat kecewa muncul harapan baru untuk memulai kehidupan baru. Tapi masih sering ada keraguan, bisa jadi harapan baru itu tidak jelas (tidak tergambarkan dalam pikiran) atau memang tidak cukup ilmunya sehingga tidak mudah untuk diwujudkan. Keraguan itu bisa memunculkan ketakutan, beranikan untuk memunculkan harapan baru atau membuat harapan itu menjadi bertahap.


Semoga apapun harapan yang hadir dalam pikiran kita menuntun kita mengurangi keraguan dan ketakutan sehingga hadir yang namanya keberanian.




 

If I can see it then I can do it

If i can see it, then i can do it. Jika saya bisa melihat apa yang ada dalam pikiran dengan jelas, maka saya bisa melakukannya. Mengapa ? Karena apa yang ada dipikiran (imajinasi) dengan jelas menjadi perintah oleh pikiran yang mudah untuk dijalankan oleh tubuh. Tubuh kita hanya menerima perintah dan menjalankan, jika perintah itu jelas maka tubuh dapat melakukannya. Misalkan perintah makan, maka tubuh tidak bisa melaksanakannya. Karena perintah makan itu tidak jelas, makan apa ? makan sekarang ? dan banyak pertanyaan yang muncul. Bisa berbeda saat perintah itu seperti ini,"makan sekarang di warung A dengan sayur dan rendang".  Maka saat perintah itu minta dilaksanakan maka tubuh merespon dengan melakukannya.

Perhatikan pikiran selama ini, ada keinginan tapi tidak jelas atau tidak detail. Maka kita tidak melakukan apa-apa. Misalkan lagi keinginan kita,"ingin jadi orang kaya". Apakah bisa dilakukan ? Pikiran saja menjadi bingung ingin kaya seperti apa ? dan tidak terbayangkan dalam pikiran apa yang harus dilakukan. Maka sekali lagi keinginan itu sekedar mimpi saja. Kita berpindah dari satu keinginan kepada keinginan lainnya. Apakah yang terjadi bila setiap hari seperti ini ? Tubuh sudah terbiasa tidak melakukan apapun karena memang tidak ada perintah dari pikiran sehingga menjadi malas. Hati-hati untuk tidak terjerumus kepada angan-angan kosong seperti ini. Beranikan diri kita untuk melihat dengan jelas apa yang mesti kita lakukan untuk memenuhi keinginan kita.


Membayangkan diri kita untuk mendapatkan uang dengan berdagang. Misalkan berdagang roti. Saya setiap hari membuat roti sebanyak 100 biji. Saya menjualnya ke warung dan penjual kue dengan titip jual 10 per warung. Dengan harga roti Rp 6000/biji dan diharapkan terjual 80 biji/hari maka saya mendapatkan uang sebesar Rp 480.000 per hari. kalau saya tingkatkan penjualan dengan menambah warung 2 lagi, maka harapan saya bisa menjual 100 perhari dan pendapatan saya naik menjadi Rp. 600.000. Imajinasi ini bisa dengan mudah untuk diwujudkan. If i can see then i can do it. Disinilah muncul semangat untuk berdagang. Demikian juga imajinasi saya tentang kerja di kantor yang sukses mesti diperlihatkan dalam pikiran dengan jelas apa yang mesti dilakukan. Pikiran menuntun atau mengarahkan kita untuk berbuat apa yang ada dalam skenario pikiran.


Dalam keseharian kita, ada orang yang tidak melakukan sesuatu bukan karena tidak bisa, tapi tidak berani. Dalam pikirannya sudah terlihat jelas apa yang ingin dikerjakan. Tidak terjadi karena juga ada pikiran yang menghambatnya atau membuat orang tersebut tidak percaya bisa melakukannya. Akumulasi dari yang ingin dikerjakan dan yang menghambat, jika pikiran yang menghambat juga terlihat jelas maka tidak ada tindakan apapun alias tidak berani. Begitulah kekuatan pikiran kita yang jelas dapat mendorong kita melakukannya, dan saat dilakukan terus-menerus maka keberhasilan semakin nyata. 


Magic Word Menulislah

Menulis itu sama halnya sengan berbicara atau curhat dan sebagainya. Ada yang bilang,"Menulis itu bisa bikin plong dan lega perasaan" dan ada yang membuat therapy menulis untuk kesehatan. Menulis apa ? Tulislah apa yang kita rasakan atau kita pikirkan.




 

Magic Word Change or die

Change or die ? Sebuah pilihan untuk berubah menjadi semakin baik. Tidak ingin berubah bisa "die", tertinggal dari sekitar kita dan yang pasti kita sendiri menjadi tidak mudah menjalani hidup. Banyak masalah yang tidak terselesaikan dan mengakibatkan semakin terpuruk. Sebenarnya tidak ada pilihan, pilihannya adalah change, berubah sekarang. Berubah pun belum bisa menjamin keadaan kita semakin baik.

Di kantor dalam kerja, tidak berubah membuat kita menjadi tidak dipercaya dan bekerja ala kadarnya. Target perusahaan selalu berubah dari tahun ke tahun, tapi bagaimana dengan Anda ? Jika Anda masih merasa berat menjalani target yang berubah setiap tahunnya, maka Anda bisa dipastikan tidak banyak berubah mengikuti target yang diberikan. Lalu ? Ya berubah atau digantikan orang baru yang lebih baik. Tidak berubah juga, maka Anda tidak menjadi team yang diandalkan oleh perusahaan. Masihkah Anda merasa malas untuk berubah, belajar dan berlatih untuk lebih cepat ? Orang-orang disekitar Anda memaksakan diri berubah karena ingin bertahan di perusahaan. Yang berubah pun belum menjamin mereka bisa bertahan didalam perusahaan.



Diluar kantor, tidak diperoleh lingkungan yang kondusif untuk berubah. Tapi tanda disadari perubahan lingkungan begitu cepat. Ada kisah tetangga, "dulu dia masih belum hebat, kok sekarang sudah luar biasa bisnisnya" dan kisah sejenisnya. Cerita ini hanya sebagai obrolan dan kekaguman saja. Anda masih seperti dulu.  Rumah dan lingkungan sekitar kita tidak banyak mendorong kita untuk berubah. Jadi kita mesti proaktif untuk memilih berubah. 

Perubahan itu sering dipersepsikan ingin berubah yang besar. Apa bisa ? Hanya beberapa orang yang mampu karena kemampuan dan dorongan untuk berubahnya besar. Kebanyakan orang hanya mampu berubah yang kecil, jadi sering menjadi tidak berubah karena merasa tidak mudah berubahnya (berubah yang besar). Cara berpikir ini menyesatkan, yang terbaik adalah perubahan itu dimulai dari hal kecil dan konsisten. Ketidaksabaran untuk mendapatkan hasil itu yang melemahkan perubahan yang kita lakukan. Padahal perubahan yang kecil mudah diraih dan membawa kita semakin bersemangat untuk berubah lagi. Kejadian ini berproses dan semakin perubahan besar bisa dilakukan.



Yuk kita bangun diri kita untuk mengerjakan hal kecil dan dilakukan terus-menerus yang membentuk kebiasaan dan karakter. Karakater inilah yang membawa kita kepada leader perubahan.

Magic Word Nggak bosen

Dalam keseharian saya kerja, hampir 80% mengerjakan hal yang sama. Misalkan datang pagi dengan melakukan finger print, memulai pekerjaan dengan mengecek pekerjaan yang belum diselesaikan dan apa yang mesti dikerjakan hari ini. Bertemu dengan rekan kerja yang sama setiap hari. Kepikiran nggak sih bikin bosen" ? Kok yang saya kerjain itu-itu aja dan tetep saya lakukan. Bagaimana dengan produktivitas kerja ? Tidak lebih baik.

Bosen kerja atau rutinitas kerja menjadi "berat" untuk dijalani, mungkin hal itu kerja ringan. Karena mengerjakan hal yang sama dengan cara yang sama, maka tidak ada peningkatkan kualitas (produktivitas) dari pekerjaan tersebut. Begini terus ? Pertanyaan ini cenderung mengantarkan saya kepada jawaban untuk tidak "begini terus", artinya da semangat untuk menjadi semakin baik. Tapi kan memang begitu-begitu aja kerjaannya.


Perhatikan orang lain, kok masih bisa sibuk dengan pekerjaannya ? Ada aja yang menarik untuk dikerjakan agar tidak bosen. Bayangkan jika saya mengerjakan dengan cara yang berbeda :

1. Melakukan dengan cara yang berbeda yang bisa jadi ilmunya tetep sama. Mengapa tidak ?

2. Melakukan dengan ilmu yang berbeda, tentu caranya pun berbeda. Sikapi aja semua itu membuat saya tertarik melakukannya.

3. Memotivasi saya mengerjakan pekerjaan itu dengan motif yang berbeda.

4. Memberikan pekerjaan itu sebagai kebaikan buat orang lain agar mereka seneng.

5. Menyikapi pekerjaan itu dengan hal baik yang bisa saya kerjakan.

6. Menciptakan suasana hati yang menyenangkan agar bisa mengerjakannya dengan seneng.

7. Atau mengajak orang lain kerja bersama saya agar nilai pekerjaannya semakin kaya.


Yakinlah bahwa ada banyak cara untuk bisa produktif dalam kerja, bosen itu mengarahkan saya kepada malas kerja (maker) sebagai pilihan yang nyaman bagi diri saya. BUKAN pilihan yang menjadikan semakin baik.

"Sehari mengerjakan hal yang sama dengan cara yang sama, sama dengan kehilangan 1 hari untuk menjadi lebih hebat". 



Magic Word Berani

Saya sering mempertanyakan dalam diri sendiri tentang Bonek dari fan sepakbola. Yang ada adalah nekat bukan berani. Perilakunya tidak baik dan membuat orang terganggu. Tapi mereka meraih apa yang diinginkan, bisa menonton langsung. Puas, seneng dan bahagia. Apakah peristiwa ini tidak baik ? Semua hal ada yang baik dan tidak baik, tapi saya dapat mengambil pelajaran untuk ditingkatkan menjadi kebaikan. Apa itu ?



Bonek tadi sebenarnya memiliki keberanian untuk bisa menonton bola langsung tim kesayangannya. Keberanian itu untuk menonton menyingkirkan ketakutan mereka karena mereka tidak ada uang yang cukup. Berani menyingkirkan ketakutan. Tetapi faktanya memang kurang apik, karena keberanian mereka yang ditunjukkan membuat orang lain jadi takut. Perilaku boneknya kurang santun dan tidak baik (umumnya). Ada bonek yang santun, mereka pergi dengan menumpang dari truk (gratis) ke kendaraan lainnya. Apa yang terjadi ? Saya bisa mengetahui bagaimana mereka yang gagal tidak bisa menumpang truk ? Mereka tahu caranya yang tidak tepat sehingga membuat mereka memperbaiki caranya, dan bisa berhasil menumpang. 

1. Berani menyingkirkan ketakutan, Semakin berani semakin mengecil nilai ketakutan sehingga saya bisa segera bertindak/kerja

2. Berani mengajak saya tidak banyak memikirkan caranya bener atau salah dan hasilnya. Yang penting kerjakan dulu dan hasilnya memberitahukan saya bahwa ini bener atau salah. Karena memang semua orang tidak tahu apa yang terjadi. Setelah terjadi, maka beranikan untuk memperbaikinya agar tujuan tercapai.



Untuk bisa berani mesti banyak berlatih dari satu ketakutan kepada ketakutan lainnya. Misalkan takut saat sakit saat naik kendaraan dalam keadaan hujan, maka beranikan diri untuk menggunakan jas hujan atau tanpa jas hujan dan diikuti dengan tindakan untuk menyegarkan tubuh. Atau saya takut lapar kalau mau puasa. Puasa dulu aja dan tidak perlu mikir laparnya, bila perlu sahur yang sehat dan minum vitamin. Atau saya mau shalat, tapi takut ada panggilan dari atasan. Mengapa tidak shalat aja dulu dan jika ada panggilan bisa memberi tahu saat dipanggil. berlatihlah terus agar keberanian itu semakin bertumbuh dan besar.

Saya mulai memberanikan diri dengan cara memancing emosi (harga diri) saya untuk tergerak. Masak sih nggak berani ? Ini mah mudah ? kerjakan saja sudah mengurangi rasa takut salah dan sebagainya. Saya mau nulis ini saja selalu ada ketakutan dikomentari orang yang lebih ahli. Saya tulis aja, dan kalau ada komentar berarti saya bisa belajar memperbaiki tulisan saya dan tentunya saya berterima kasih. 

Magic Word Hilang harapan

Harapan ? Ya, harapanlah yang membuat kita masih ingin mengerjakan banyak hal untuk kekhidupan kita besok hari. Harapan muncul karena apa yang kita kerjakan hari ini belum memuaskan kita alias kita masih kecewa.


Bagaimana seseorang yang malas atau kerja begitu-gitu aja ? Disinilah kita tidak memaknai harapan sesuatu yang penting. Harapan itu masih ada tapi kita sudah tidak percaya, apakah harapan itu bisa dicapai ? Padahal harapan itu bisa dicapai jika kita berusaha optimal dan terus-menerus. 

Menganggap harapan itu tidak mungkin dicapai telah menghilangkan kepercayaan kita kepada yang memberi harapan. Siapa sih yang memberi harapan itu ? Orang yang hebat, tetap aja yang nanya manusia tidak menjamin harapan itu bisa diraih. Harapan sesungguhnya kita harapkan datang dari Allah. Yang Maha Tahu dan Berkuasa. 

Harapan untuk hidup lebih baik, Allahlah yang memberi kita rezeki dan berusahalah.
Harapan untuk menyelesaikan masalah kita, Allahlah yang memiliki solusi (solusi di atas manusia) dengan memberi petunjuk dan ikuti petunjukNya
Harapan apapun membuat kita percaya kepada Allah, dengan sabar dan shalat serta doa ... Allah memberi yang terbaik buat kita.

Magic Word tidak tahu

Awalnya kita tahu lalu belajar mulai tahu dan paham, tapi juga tidak pernah tahu. Ilmu dan ketrampilan itu luas sekali. Jika Anda yang merasa sudah tahu semuanya, berarti Anda hanya tahu sedikit. Kali ini saya menuliskan kata tidak tahu hari esok. Apakah pernah tahu kejadian besok hari ?

Mungkin kita hanya memprediksi kejadian besok hari, dan prediksi itu berdasar kejadian hari ini. Sebenarnya kita tidak tahu dan hanya berharap bahwa kejadian besok seperti apa yang pikirkan. Sekalipun kejadian hari ini sama dengan apa yang kita prediksi, tapi tidak sama 100%. 
Buat apa kita tidak tahu hari berikutnya ? Salah satu yang positif adalah kita tetap bekerja dan berusaha lebih baik agar apa yang terjadi sesuai harapan kita. Ketidaktahuan kita adalah motivasi untuk bekerja semakin baik. Bayangkan kita sudah tahu hari esok ... apakah kita mau bangun dan bekerja lebih baik ?

Dalam Islam kita pun diajarkan untuk percaya kepada Allah, percaya kepada kiamat yang bersifat sesuatu yang kita tidak tahu. Keimanan ini bukan persoalan logika (pikiran) tapi soal hati, bagaimana kita percaya dan yakin kepada Allah dan hari kiamat ? Maka dampaknya kita percaya dan yakin dengan ilmuNya (Al Qur'an). Lalu kita pun menjadi hambanya yang mengabdi kepada Allah, dan mempersiapkan kiamat dengan perbuatan yang diyakini mengantarkan kita kepada kehidupan yang baik diakhirat nanti.
Setiap hari kita beraktivitas (beramal saleh) lalu tidur, diajarkan kita ikhlas dalam tidur dan berserah diri kepada Allah. Tidur adalah kematian kecil yang melatih kita untuk berusaha setiap hari dengan amal saleh yang semakin baik dan berserah diri untuk kehidupan esok hari. Setiap hari pula kita diajarkan untuk mengucapkan Insya Allah untuk hal nanti, artinya kita percaya Allahlah yang menguasai kehidupan ini dan memohon untuk hari esok yang lebih baik.

Magic Word Orang Mau Sukses

Mau sukses nggak ? Semua orang menjawab pasti dong. Yang menjadi pertanyaan selanjutnya, kok belum sukses ? Ada yang jawab tidak punya modal, berarti belum memulai untuk sukses dong. Beberapa bilang, "waktunya dan terus aja kerja". Ternyata kita larut dengan alasan yang kita iyakan bahwa kita belum sukses alias gagal. Lalu alasan itu pernah ada solusinya ? Belum ada sampai sekarang.


Tahu nggak kenapa belum sukses ? Maka sederet jawaban sebagai alasannya. Alasan itu semua memberatkan atau hambatan kita tidak menuju sukses. Lalu begaimana ? Pertanyaannya dibuat seperti ini, apa menjadi alasan kita untuk sukses ? Supaya hidup lebih baik. Bayangkan jika kita terus mengisi pikiran dengan alasan untuk sukses, maka ada dorongan untuk meraihnya. Hindari selalu mencari alasan karena belum sukses. Lupakan alasan dan jalankan apa yang pernah kita bicarakan atau orang lain sampaikan


Banyak kejadian orang yang tidak pintar itu bisa sukses, karena mereka tidak mau berdebat soal apa-apa tentang sukses. Mereka senang dan selalu mempraktekkan apa yang dibicarakan orang atau apa yang dia pikirkan. Jika mengalami hambatan, mereka tanya lagi atau mikir dan mempraktekkannya lagi. Dengan mempraktekkan apa-apa tentang kesuksesan, maka kita bisa meraih ilmu sempurna (bukan sekedar tahu, tapi sudah menjalaninya) dan juga mampu mengatasi masalah.

Sama halnya, mau nggak shalat khusyuk ? Mau dong. Nggak cukup. Dengerin ceramah shalat khsuyuk dan jalani aja. Bisa jadi kita dapet hidayah dalam perjalanannya sehingga mampu shalat khusyuk. Kalau mau lagi cari ilmu shalat khusyuknya dari hadist dan ulama. Ilmu tentang shalat khusyuk sudah banyak, tapi kita harus berani mengamalkannya. Jangan pernah berpikir shalatnya berat tapi berpikirlah baiknya shalat khusyuk. 

Kami telah menulis e-Book dan melaksanakan pelatihan motivasi spiritual untuk karyawan, pengajian, umum dan keluarga. Hubungi kami di WA 087823659247 







Magic Word ikuti saja

Selamat siang semua, semoga selalu sehat dan bahagia,

Teringat dengan kata sabar, adakala kita bisa bersabar karena memang tidak ada jalan lain. Hanya bisa mengikuti saja. Bagi peternak ayam, tidak bisa mempercepat mendapatkan anak ayam dari telur dengan cara membanting telurnya. Tapi peternak itu sabar dengan mengelola telur dengan baik dan ditempatkan di tempat khusus dan pada waktunya telur itu menetas, barulah peternak mendapatkan anak ayam. Mempercepat proses penetasan pun bisa berakibat tidak baik dengan anak ayamnya.

Pelajaran penting bahwa semua memiliki proses dan waktunya. Sama halnya dengan yang lain, lawan kata dari ikuti saja adalah instant. Mau sukses pake jalur instant, bisa jadi kita mampu tapi ada hal yang "merusak" diri kita setelah sukses. Setelah lulus sekolah pun belum tentu bisa menjadi pemimpin tanpa pernah mengalaminya. Hanya karena sekolah tinggi lalu bisa memimpin ? Rasanya tidak semudah itu. Bisa saja mampu mengatur tapi belum tentu bisa memimpin.

Kami memasarkan e-Book tentang semangat kerja dan iman berdasarkan pengalaman kerja lebih dari 30 tahun. Semangat kerja yang konsisten sehingga diperoleh kerja yang produktif.

Berminta untuk membacanya, hanya dengan Rp 50.000 saja Anda bisa mendapatkan e-Book nya. WA Sekarang 087823659247





Magic Word Sisi lain dari masalah

Saya mencari sisi lain dari masalah, beberapa orang menyatakan bahwa masalah itu ya masalah bahkan melihat sebagai takdir. Atau ada yang bilang,"masalah ya masalah dan tidak ada hubungan dengan agama". Tapi apakah iya ? Kalau dipikir pakai logika, masalah itu bagian dari perjalanan hidup kita dan mesti diselesaikan, dan kita bisa minta tolong kepada orang yang mampu menyelesaikannya.





Membayangkan jika ada masalah di desa yang jauh dari orang yang memiliki kemampuan, maka apakah masalah itu bisa selesai ? Bisa jadi masalah itu bisa selesai oleh orang yang mengalami masalah. Mereka menyelesaikan dengan petunjuk atau ide yang terlintas dalam pikirannya. Kondisi mereka sangat relax dan tidak panik dalam menghadapinya, karena menggunakan hati. Pernahkah kita membayangkan, dari mana ide tersebut ?  Tentu dari Sang Pencipta yang Maha Memelihara alam dan manusianya.


Boleh dong Allah yang menciptakan kita mau menguji kita juga ? Salah satu ujian itu adalah masalah yang diberikan. Bisa karena kita tidak mau mengindahkan petunjukNya sehingga kita berada di jalan yang tidak semestinya. Allah ingin dengan masalah itu untuk mengingatkan kita, yuk kembali kepadaNya.

Magic Word Semangat

Swringkali kita ragu mau mengerjakan seauatu. Kadang dikerjakan tapi ogah-ogahan dan hasilnya kurang oke. Saat kita sadar dan berharap penuh kepada Allah, ada semangat untuk mengerjakan yang baik.kita mampu melihat semua dalam lebaikan
Senang menghadapi masalah karena keadaan kita lagi semqngat dan senang. Yuk ciptakan keadaan setiap hari

Magic Word Memulai

Salam bahagia,
Memulai atau tidak memulai ... seperti ada pilihan, tapi sebenarnya tidak ada pilihan. Yang ada adalah hanya memulai karena tidak memulai bukan pilihan. Memulai bagian dari hasil, jadi jangan pernah melihat hasil dari memulai.


 




Munir Hasan Basri

Tidak enak ...

Seorang sahabat "tidak enak" terhadap kita agar kita merasa nyaman, Ada kekhawatiran kita marah, emosi dan banyak hal bisa terjadi yang tidak diduga. Persahabatan menjadi point penting daripada membenarkan apa yang terjadi pada diri kita. Sebaliknya kita pun merasa "tidak enak" untuk menegur sahabat jika ada salah.
Seorang suami merasa "tidak enak"terhadap isteri dan anaknya yang ingin sesuatu, yang menurut suami bisa membuat mereka bahagia. Jika tidak dituruti, maka "kan itu juga tanggung jawab suami". Keadaan ini membuat suami berkorban untuk keluarganya. Dalam hatinya, dia ingin mengungkapkan ada yang mengganjal semua itu. Tak terungkap dan akhirnya suami pun merasakan penderitaannya.
Seorang bawahan di kantor merasa tidak enak menegur atasannya, karena dia (atasan) sudah berbuat baik kepada dirinya. "entar kalau ditegur malah saya disalahin dan dia marah besar". Padahal kita tahu apa yang dilakukan atasan bisa berdampak negatif.
Cerita lain, ada teman yang ingin pinjam uang, tapi kita sendiri tidak suka dengan kelakuan teman yang foya-foya. Mulut tidak mampu bicara untuk mengatakan tidak. Akhirnya kita pun meminjamkan uang juga, padahal kita hanya uang segitunya.
Semua keadaan tidak enak itu memang seperti menutupi "kebaikan" yang berakhir kita mengerjakan atau melakukannya dengan berat (terpaksa) atau tidak ikhlas. Begitulah perasaan yang sangat berperan untuk menciptakan keadaan tidak enak itu. Apakah dampaknya ? Menutupi kebaikan adalah godaan syetan dan kita lah yang terkena dampaknya. Maka orang lain pun mendapatkan balasan yang buruk yaitu "tidak berubahnya perilaku atau sifat mereka".
Allah mengajarkan kita untuk mengungkapkan kebaikan itu, untuk disampaikan agar kita mendapatkan balasan kebaikan dan kebaikan itu bisa memberi manfaat kebaikan bagi orang di sekitar kita. Balasnya keburukan dengan kebaikan melalui cara-cara yang santun. Maka merasa tidak enak mesti diambil hikmahnya adalah kita harus belajar banyak untuk memahami orang lain agar kita pun tahu cara yang pas untuk menegur orang lain. Dan yang pasti proses belajar itu juga harus berani mengungkapkan walaupun pahit.
Insya Allah kita diberi hidayah dan bimbingan untuk mampu menciptakan suasana yang nyaman bagi diri kita sendiri dan orang lain dengan amal saleh yang kita lakukan.

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...