Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Jika ada maka ada

Ada nasehat yang baik dari seorang temen,"belajarlah biar nanti pintar". Kedengarannya sih standard nasehat itu, apalagi jika anda udah pada gede. Pastilah anda bilang,"semua orang juga tahu". Lah terus artinya apakah anda sudah mengerjakannya ? Jawabannya,"belum"
Isi nasehat selalu baik dan ditujukan kepada orang yang lagi "tidak baik". Orang dinasehati itu pun seringkali mengatakan,"saya sudah kerjain tapi hasilnya beda". Dan memang nasehat itu bukan untuk dikerjakan pula saat itu, tapi mereka membutuhkan temen untuk bisa merasakan bersama.
Yang kita telusuri adalah bahasa nasehat di atas,"belajarlah biar nanti pintar" dapat kita tafsirkan pesannya adalah disuruh belajar dan hasilnya pintar. Kalimat ini seperti jika .... maka ...., tapi pada kenyataannya orang belajar belum tentu semakin pintar atau tambah pintar. Pertanyaannya buat apa sih kita belajar ? Jika Kita belajar untuk tahu, maka kita hanya sekedar tahu saja tapi belum tentu pintar menghadapi persoalan yang kita hadapi. Jika kita belajar untuk menyelesaikan persoalan yang kita hadapi maka kita menjadi pintar beneran terhadap persoalan yang kita hadapi. Rumus inipun ternyata tidak berlaku untuk semua orang, ada yang pintar bisa menyelesaikan masalah tapi ada juga orang pintar tidak mampu menyelesaikan masalah.
Hikmah yang dapat kita ambil adalah menjadi bijak jika kita belajar bukan ilmunya dulu tapi belajarlah mengenal masalahnya lalu temukan solusinya. Setiap persoalan yang sebenarnya sudah ditemukan maka solusinya merupakan tindakan sederhana.
Contoh, pengen jadi sabar bukan berarti kita banyak belajar ilmu sabar, tapi belajarlah bagaimana kita menjadi sabar dengan persoalan yang kita hadapi ? Pahami persoalannya dan temukan akar persoalannya. Kita tidak sabar karena ada yang cerewet, bagaimana agar si cerewet tidak cerewet lagi ? Disitulah kita menjadi sabar.
Mari kita belajar dan menjadi pintar untuk memotivasi diri menjadi semakin baik hari ini.

Badai pasti berlalu

Bergantinya malam dan siang, kerja dan istirahat, bangun dan tidur, dan banyak lagi peistiwa yang berganti dan berulang. Bahkan setiap kesulitan lalu ada kemudahan ... Maka sering kali kita mengikuti pola itu. Jika ada kesulitan maka jalani aja nanti juga hilang atau mereda dan kembali lagi seperti biasa. Persepsi ini berkembang menjadi pola pikir kita sampai hari ini. Kondisi ini seperti judul lagu badai pasti berlalu, apakah begitu ?
Lihatlah diri kita sendiri, tanpa banyak usaha untuk menyelesaikan banyak hambatan atau persoalan yang menimpa kita dianggap sebagai ujian dari Allah dan pada saat dicabut ujian itu maka kondisi kita menjadi normal. Kondisi ini hanya Allahlah yang tahu, kita hanya menafsirkan saja. Bisa salah dan bisa benar.
Dari makna tersirat bisa jadi kita diuji agar mampu bersyukur dengan mengembangkan potensi sehingga menjadi manusia beriman. Saat ini kita hanya percaya dengan ujian dari Allah dan Allah itu Maha Rahman dan Rahiim di saat kondisi apapun. Tapi di sisi lain hendaknya kita pun percaya bahwa Allah mempunyai petunjuk untuk diamalkan atas persoalan yang kita hadapi dan pasti janji Allah itu benar jika kita jalani petunjuk itu. 
Contoh saat kesulitan uang, maka kita diuji apakah kita percaya bahwa Allah Maha Pemberi Rezeki ? Dan apakah kita percaya pula apa yang harus kita lakukan dengan yakinlah amal saleh itu menjadi solusinya ? DisiniLah kita diajak oleh Allah dengan kasus by kasus agar kita bisa langsung memahaminya, seperti halnya bedah kasus di dalam dunia pendidikan atau bisnis. Faktanya kita lebih banyak mencari solusi selain dari Allah dan sedikit kurang pede dengan petunjuk Allah. Yang kita jalani untuk bisa dapat adqlah kerja dan ditingkatkannya hubungan komunikasi kepada Allah dengan intensitas tinggi dalam berdoa. Renungkanlah contoh di atas, kesulitan uang juga merupakan ujian dari Allah dan solusinya pun datang dari Allah. Mari berpikir dan menyakini bahwa Allah lah sumber dari segala sumber kehidupan kita.
Kesulitan uang bisa jadi kita selama ini pelit, maka bersedekahlah. Kesulitan uang itu bisa jadi karena kita banyak memperoleh dengan cara yang tidak benar, maka perbaiki cara yang jujur. Kesulitan uang itu bisa jadi karena dosa kita selama ini, maka taubat dan perbanyaklah amal saleh. Kesulitan uang itu bisa jadi karena kita sombong atas apa yang telah kita raih sebelumnya, maka rendahkan hati untuk tunduk kepada Allah. Dan kesulitan uang saat ini bisa jadi memang kita belum mampu menghasilkannya tapi lebih banyak karena faktor pemberian dari orang lain atau bantuan orang lain, maka sadariLah untuk meningkatkan kemampuan yang sebenarnya.
Insya Allah semua itu menjadikan kita semakin baik hari ini dan sekaligus menjadi motivator dalam diri untuk terus menjadi yang terbaik.

Tip sabar

Take a look at @munirhasanbasri's Tweet: https://twitter.com/munirhasanbasri/status/640873153871216640?s=09

Kesadaran yang memampukan

Seorang tanya, kok mau kerja sih mas ? "dengan lugas dijawab iyalah, karena butuh uang". Percakapan ini sederhana tapi bisa kita ambil maknanya, orang tadi bekerja karena butuh uang, uang telah diyakini hanya dapat diperoleh dengan kerja. Orang tersebut terus bekerja demi uang yang diinginkannya. Itulah kesadaran terhadap uang.
Bagaimana dengan orang yang sakit parah ? Apakah dia mau sembuh ? Pasti dia mau sembuh karena tidak mau mengalami sakit. Sadarkah orang ini ? Selama sehat dia tidak menyadari penting untuk hidup sehat, maka baru tersadarkan setelah sakit. Maka untuk sembuh dia melakukan apa saja. Itulah kesadaran untuk sehat.
Setiap hari seorang pengemis berharap mendapatkan belas kasihan orang lain. Sadarkah untuk bekerja ? Pengemis ini tidak sadar untuk bekerja untuk mendapatkan rezekinya, tapi dia sadar dengan belas kasihan orang lain itu mudah. Untuk itu dia berusaha berbagai cara agar bisa dikasihani.
Kesadaran yang sesungguhnya adalaha kematian. Ada dilakukan seseorang jika tahu dirinya segera mati ? Semua orang menjawab yang sama untuk berbuat baik terhadap apa yang telah ditinggalkannya atau meninggalkan kesadaran yang semu untuk kepentingan sesaat. Itulah kesadaran yang kita butuhkan.
Ternyata kesadaran kepada Allah menjadi kunci bagi kesadaran yang lain, kesadaran terhadap uang menjadi lebih mudah, kesadaran untuk sehat merupakan suatu anugrah, dan lainnya. Masihkah kita berpikir sebaliknya bahwa kesadaran untuk mendapatkan uang bisa memunculkan kesadaran kepada Allah, atau kesadaran menjadi sehat bisa membuat kita sadar kepada Allah ... Jawabannya belum tentu. Mari memotivasi diri kita untuk semakin sadar kepada Allah agar selalu dibimbing untuk menjalani keasadaran yang lainnya. Aamiin

Kehidupan di luar rumah

Banyak orang berpikir bahwa kehidupan di luar rumah menjadi bagian awal untuk membuat kehidupan di dalam rumah menjadi baik. Konsep bekerja seharian, berteman dengan berbagai aktivitas, dan yang membuat orang berlomba untuk terlihat baik dengan penampilan dan perilakunya. Bisnis asesoris dari kehidupan di luar rumah itu seperti perhiasan, pakaian, parfum, gadget, kendaraan dan sejenisnya menjadi berkembang pesat. Begitulah banyak orang memerlukan itu semua untuk penampilan demi menjaga hubungan baik dengan sesuatu yang di luar rumah.
Dan akibatnya adalah kelelahan lalu istirahat di rumah. Apa artinya ? Kehidupan sudah tidak lagi ditopang dengan kehidupan di dalam rumah dan rumah hanya sebagai tempat tidur alias hotel. Di dalam rumah sebenarnya sumber kehidupan, "jadikanlah rumah sebagai syurgamu". Di dalam rumah ada potensi besar untuk kebaikan kita, tapi kehidupan di luar rumah mengaburkan dan meniadakannya dengan menciptakan syurga dunia saja.
Oleh sebab itu hendaknya kita mulai berpikir bahwa kehidupan di dalam rumah itu harus diperbaiki dengan aktivitas yang berbasis kesadaran spiritual kepada Allah agar mampu memberi kebaikan di dalam rumah itu sendiri dan apapun yang kita lakukan di luar rumah. Aktivitas di luar rumah terjadi karena efek dari aktivitas di dalam rumah.
Insya Allah renungan ini menjadi bagian motivasi hidup untuk selalu menjadi diri kita semakin baik hari ini.

Sesuatu yang membiasa bikin hilang kesadaran

Setiap kali kita diminta untuk bisa sesuatu dan setelah itu kita pun wajib menjalaninya terus-menerus sehingga menjadi sebuah kebiasaan. Dan inilah citra diri kita. Sering bangUn pagi maka kita dikenal orang yang rajin bangun pagi, dan jika kita terlambat bangun pastilah banyak orang bertanya,"kok sibangun pagi belum bangun, ada apa ya ?" Kejadian sangat positif bagi kita yang bangun pagi karena adanya feedbak dan peringatan dari orang lain yang tidak kita bayar tapi mau melakukannnya.
Bagaimana sebaliknya yang tidak bangun pagi, rasanya kita sering memberi sebutan,"si malas yang bangun pagi" dan tidak kepedulian banyak orang untuk merubahnya. Dan si malas bangun pagi menjadi jarang dilibatkan dalam banyak hal.
Tapi hati-hati juga jika kita sudah biasa, ada gangguan yang membuat kita jadi malas karena sudah menjadi sebuah kebiasaan. Terkadang terlintas dalam pikiran,"nggak bangun sekali ya nggak apa-apa". Mengapa ini terjadi ? Karena kita membandingkan aktivitas bangun pagi kita dengan mereka yang malas bangun pagi dan seolah-olah kita menang. Maka kita pun sedikit mengeremnya.
Inilah kebiasaan yang menjadikan kita malas ... Hindari mengukur kepada yang tidak baik. Mengukur pada diri kita sendiri itu untuk semakin baik hari ini adalah yang terbaik. Kita bertanggungjawab dan menanggung resikonya. Orang lain hanya sampai berempati saja. Jika bangun pagi sudah menjadi biasa, maka yang perlu dilakukan adalah
1. Mengisi dan memaknai bangun pagi dengan berbagai aktivitas yang memberi kebaikan pada diri kita dan orang di sekitar kita.
2. Temukan hal-hal baru dari apa yang kita kerjakan dan bila perlu kita memperdalam apa makna yang sudah kita lakukan
3. Menambah ilmu dan pengetahuan agar selalu update
Jika kita melakukan 3 hal di atas, maka Insya Allah kita menjadi manusia yang selalu memberi kebaikan dengan kebiasaan kita.
Mari kita ciptakan diri kita dengan tindakan baik atau amal saleh atau akhlak baik sebagai kebutuhan hidup untuk semakin baik hari ini. Inilah motivatornya dan menjadi motivasi diri kita.

Doa yang menjadi biasa

Berdoa itu diajarkan sejak kecil untuk dihafalkan dan dibaca. Memang tak banyak orang yang tahu artinya dan maknanya. Doa bangun tidur bisa jadi kita tahu artinya, tapi belum tahu maknanya. Tidak ada kata waktu terlambat ... Sebelum ajal tiba.
Berdoa banyak hal yang bisa kita maknai ....
1. Implementasi iman kepada Allah sebagai perintah.
2. Menyadari bahwa kita adalah makhluk Allah dan semua milik Allah
3. Doa itu merupakan langkah untuk memohon izin dan dirahmati atas apa yang kita inginkan
4. Memotivasi diri untuk mengerjakan sesuai petunjuk Allah
5. Konsistenlah untuk melaporkan point 1 sampai 4 melalui komunikasi langsung, shalat dan doa
Doa dan ucapan yang baik seperti Bismillahi rahmani rahiim, dalam keseharian kita seringkali memperpendek doa itu menjadi Bismillah. Benar atau nggak, yang pasti diajarkannya dengan lengkap. Dan rasanya aneh jika kita tidak mengikutkan kata rahmani rahiim, maka membaca lengkap menjadi sempurna dan tertuju kepada Allah yang kita sifati yang sebenarnya rahman dan rahiim.
Mari kita belajar dan mempraktekkan (mengamalkan) mulai saat ini dan menyempurnakannya setiap saat.
Jadikan doa sebagai motivator kuat untuk menjalani hidup ini dengan sungguh-sungguh dan menekuni dengan mudah dan nyaman.

Doa yang menjadi biasa

Berdoa itu diajarkan sejak kecil untuk dihafalkan dan dibaca. Memang tak banyak orang yang tahu artinya dan maknanya. Doa bangun tidur bisa jadi kita tahu artinya, tapi belum tahu maknanya. Tidak ada kata waktu terlambat ... Sebelum ajal tiba.
Berdoa banyak hal yang bisa kita maknai ....
1. Implementasi iman kepada Allah sebagai perintah.
2. Menyadari bahwa kita adalah makhluk Allah dan semua milik Allah
3. Doa itu merupakan langkah untuk memohon izin dan dirahmati atas apa yang kita inginkan
4. Memotivasi diri untuk mengerjakan sesuai petunjuk Allah
5. Konsistenlah untuk melaporkan point 1 sampai 4 melalui komunikasi langsung, shalat dan doa
Doa dan ucapan yang baik seperti Bismillahi rahmani rahiim, dalam keseharian kita seringkali memperpendek doa itu menjadi Bismillah. Benar atau nggak, yang pasti diajarkannya dengan lengkap. Dan rasanya aneh jika kita tidak mengikutkan kata rahmani rahiim, maka membaca lengkap menjadi sempurna dan tertuju kepada Allah yang kita sifati yang sebenarnya rahman dan rahiim.
Mari kita belajar dan mempraktekkan (mengamalkan) mulai saat ini dan menyempurnakannya setiap saat.
Jadikan doa sebagai motivator kuat untuk menjalani hidup ini dengan sungguh-sungguh dan menekuni dengan mudah dan nyaman.

Kesadaran yang hilang

Setiap hari kita merasa sadar dengan kondisi kita. Tetapi apakah betul kita dalam kesadaran penuh kepada Allah ? Ada sebagian menjawab,"iya dong dan saya inget lagi ngapain". Saat bekerja saya inget kerja atau saya inget saat makan dan seterusnya.
Semua itu betul, tapi apakah Kita menyadari betul keadaan saat kita melakukan aktivitas ? Contoh sederhana adalah tentang bekerja ...
Saat kita bekerja pastilah kita tahu sedang kerja, tapi apakah saat bekerja itu kita merasakan semua keadaan saat itu ? Suasana ruangan kerja, proses pikiran kita berpikir dalam menyelesaikan pekerjaan dan sebagainya. Bisa jadi kita bekerja tetapi pikiran kita yang ada selalu bergantian mengerjakan, kadang serius bekerja dan kadang pula berpindah kepada jam kerja dengan segala kemacetannya, kadang bekerja dan kadang pula tertekan oleh target untuk menyelesaikan pekerjaan, dan banyak lagi. Apa yang kita rasakan setelah bekerja ? Begitu capek dengan hasil kerja yang tidak maksimal. Hal ini disebabkan oleh tidak sepenuhnya kita sadar dengan pekerjaan itu sendiri dan banyak pikiran atau bahkan tindakan yang berbeda.
Dapat kita tafsirkan dengan bekerja tanpa penuh kesadaran, yaitu emosi, pikiran dan khayalan tidak harmonis dalam melakukan pekerjaan. Kesadaran yang penuh memberikan kebaikan yang banyak bagi setiap orang yang mengerjakan ... Cenderung mendorong seseorang bekerja dengan baik dan bersemangat serta dilakukan dengan sungguh-sungguh. Saya sebut kesadaran ini adalah kesadaran kepada pekerjaan (sesuatu selain Allah) dan menjadi semakin baik dengan meningkatkan kesadaran itu kepada kesadaran kepada Allah ... Lakukan semua pekerjaan itu dengan niat hanya untuk Allah dan melakukan pekerjaan sesuai petunjukNya dan orang disekitar kita (bos atau anak buah) adalah media atau fasilitas yang diberikan Allah untuk bekerja. Dengan demikian hal itu merupakan pengabdian kepada Allah, itulah kesadaran kepada Allah (sadar spiritual).
Mau ? Sesuai janji Allah pasti benar, maka jadikan Allah sebagai motivator diri untuk selalu memelihara iman yang tidak saja dengan shalat dan ibadah lainnya tapi dapat dilakukan dalam setiap tindakan kita yang dalam hal ini bekerja.

Aneh tapi ngga aneh

Seseorang telah menjadi dirinya sendiri karena membiasa. Tapi kadang kala perubahan itu membuat seseorang menjadi "aneh", itulah yang terlihat oleh banyak orang disekitarnya. Padahal apa yang dilakukan itu tidak cenderung buruk atau jelek dalam etika. Aneh aja katanya, karena tidak biasa.
Banyak orang protes atas semua itu karena banyak orang ingin seseorang menjadi orang seperti biasanya. Itulah yang repot ... Bahwa seseorang itu bukan untuk menjadi konsumsi orang lain tapi dia ingin menjadi semakin baik bagi dirinya. Dan semua itu terjadi karena situasi dan keadaan berubah, tidak ada yang tahu itu termasuk orang disekitarnya. Mereka yang disekitarnya hanya melihat penampilan dan wajah saja. Hidup seseorang tidak bisa dihidupi oleh siapapun tapi seseorang menanggung dirinya sendiri dan orang sekitar hanya penonton.
Mereka yang melihat seseorang berubah dengan perilaku anehnya tidak perlu dikomentari karena tak ada untungnya. Ada sih yang ingin berempati tapi tetap saja mereka tidak suka dengan keanehan tersebut. Sekali lagi orang tidak suka dengan perilaku aneh.
Tapi disisi lain, ada orang aneh beneran dengan perilaku seperti orang gila dijalanan atau orang yang berlaku kasar, tidak beretika umum dan sebagainya. Semua itu memang aneh tapi tidak ada yang peduli. Banyak memang tidak tahu sama sekali jalan pikiran mereka.
Renungkan kembali diri kita dan orang disekitar kita, yang perlu dan penting hanya kita sendiri yang tahu diri kita, kita sendiri yang bisa menjadikan diri kita sekalipun ada peran orang lain. Kuatkanlah diri kita untuk mampu menghadapi kenyataan hidup. Inilah motivasi yang kuat untuk mendorong kita semakin baik.

Syukur dengan kerja yang apa adanya bukan yang diinginkan

Pada saat kita sudah memiliki sesuatu berupa benda atau apapun, hanya digunakan sesaat saja dan seiring waktu tidak menarik lagi serta bahkan tidak digunakan lagi. Contoh saat membeli kamera, diawal begitu luar biasa digunakannya dan hampir setiap momen digunakan. Bagaimana setelah satu bulan ? Makin jarang digunakan dan setelah dua bulan menjadi pajangan yang disimpan. Begitu juga saat beli sepeda, saat beli tv baru yang canggih yang awalnya membeli fitur canggih tapi akhirnya hanya menonton seperti tv biasa, dan banyak lagi.
Memang ada beberapa barang yang kita gunakan terus-menerus, tapi tidak banyak. Apakah artinya semua yang jarang kita pakai itu mubazir ? Mungkin iya jika beli dengan cicil. Memaksa beli tanpa kemampuan yang bisa diartikan sebagai memenuhi emosional saja.
Lalu apa yang harus kita perbuat ? Mulailah belajar menyadari apa yang kita miliki dan belajar dengan ilmu agar mampu memanfaatkan apa yang kita miliki. Contoh, sepeda yang kita miliki bukankah kita mesti menggunakannya semaksimal mungkin tidak hanya untuk berolahraga tapi digunakan untuk keperluan lain. Seperti berbelanja, bersilaturahmi dan sebagainya. Bukankah semua itu dikerjakan bisa memberi kebaikan bagi kita. Untuk semua itu kita perlu fasilitas agar sepeda itu bermanfaat seperti  helm, masker, dan asesoris lainnya. 
Contoh lain, seseorang membeli smartphone yang bisa menulis (note) karena terpikir oleh pembeli untuk selalu menulis dan bisa menulis dimana saja dan tidak bergantung kertas/pulpen. 
Tapi fakta menunjukkan bahwa kita lebih banyak bermimpi yang lebih lagi dan meninggalkan atau jarang menggunakan lagi. Punya sepeda memunculkan keinginan pengen motor, punya note memunculkan keinginan membeli note terbaru dan sebagainya.
Terkadang qpa yang sudah kita miliki dan disimpan cenderung rusak atau tidak berfungsi normal atau bqhkan rusak. Bisa jadi hal ini merupakan peringatan untuk menggunakannya dengan maksimal. Dan tidak itu saja bahwa kondisi ini pun mengingatkan untuk tidak terlalu bernafsu untuk memiliki yang belum dipunyai .... 
Ada yang bisa kita renungkan, jika kita memanfaatkan sepeda dengan maksimal maka rasa syukur kita menjadi benar ... Dan Insya Allah kita siap dimampukan dan mampu menerima nikmat berikutnya berup motor, atau dengan kita pun siap dengan note terbaru karena begitu banyak membantu kita dalam menulis yang banyak dan cepat.
Marilah bersyukur dengan memaksimalkan pemakaian apa yang kita miliki agar Allah membalasnya dengan nikmatNya Bukan bersyukur dengan cara menerima apa adanya tanpa banyak berbuat banyak terhadap apa yang kita miliki.
Jadikan apa yang kita miliki untuk memotivasi diri agar kita menjadi hidup semakin baik dan diberkahi.


Beramal tapi tidak beramal saleh

Awalnya kita ingin beramal, maka banyak cara untuk mendorongnya. Kita mencari ilmunya lewat teman, guru dan lainnya. Ilmu didapat dan kita pun semakin yakin untuk beramal saleh. Dorongan lain pun menjadi kita cari untuk menguatkan nilai amal saleh itu .... semangat yang bisa muncul di dalam lingkungan orang baik atau pahala dan balasan atas amal saleh. Semakin tinggi nilai amal saleh.
Ada kebanggaan dalam diri yang membuat hati jadi tenang, amal saleh dari yang kecil sampai yang besar bisa kita lakukan. Syukur Alhamdulillah, tiada hari tanpa amal saleh. Senyuman yang paling sering kita lakukan kepada siapa saja mendapatkan gelar Mr. Smile. Kondisi ini menjadikan kita semakin merasa "saya adalah orang yang beriman".
Hati-hati tingkatan ini bisa menjerumuskan kita kepada amal saleh yang bukan amal saleh. Mari kita perhatikan dan renungkan berikut  ini :
1. Pengakuan diri atas segala yang dirasakan 
2. Pujian dari orang lain 
3. Rutinitas yang menjadikan kita mengerjakannya secara otomatis.
Ternyata ketiga hal di atas tidak mengurangi semangat dan tidak pula oleh ilmu yang tidak memadai. Semua terasa sempurna. Tapi ingat lebih dalam bahwa ketiga hal itu mengikis nilai amal saleh itu yang bersemanyam di dalam hati.
Dalam perjalanan menuju amal saleh, seringkali kita melupakan untuk banyak melibatkan hati untuk banyak berperan dalam amal saleh. Hati yang kuat yaitu hati yang dekat dengan Allah yang menciptakan kondisi kita selalu dirahmati dan dibimbing Allah.
Untuk itu amal saleh memerlukan penyegaran yang dimaksudkan meningkatkan aktivitas hati dengan banyak berdzikir, beribadah dan beramal saleh yang terus-menerus.
Sekolah lebih banyak mengajarkan kita ilmu dalam beramal dan lingkungan mengajarkan kita pentingnya beramal saleh. Tapi Allah mengajak kita untuk dekat agar amal saleh itu adalah amal saleh yang dirahmati Allah, semua amal saleh itu merupakan amal yang digerakkan Allah.
Insya Allah ... kita dimampukan dan dirahmatiNya. Aamiin

Semakin sukses semakin bahagia ?

Masih kuat dalam pikiran kita dan telah menjadi apa yang kita inginkan, bahwa kesuksesan itu membawa kepada kebahagiaan. Fakta menunjukkan bahwa hidup tidak bisa bahagia tanpa kecukupan makan dan minum. Dengan kata lain, orang yang makan dan minum tercukupi dalam jumlah dan kualitas mampu memberikan kebahagiaan. Begitulah slogan,"semakin sukses semakin bahagia".
katakanlah saat Anda ingin mencapai kesuksesan itu terwujud dalam meraih materi atau jabatan, umumnya menjadi kaya dan memiliki harta yang banyak itu merupakan tanda kesuksesan. Pertanyaannya adalah apakah dengan mobil Mercy membuat Anda puas dan cukup mengantarkan Anda kepada kesuksesan  ? Bisa jadi Anda tidak cukup dengan mobil Mercy dan ingin menambah Mercy nya dan mobil merek terkenal lainnya. dan terus berlanjut tak berujung. Jika perjalanan itu tidak berujung, apakah ada kesuksesan ? 
Oke lah banyak orang meragukan kalimat sebaliknya, " semakin bahagia semakin sukses". Benar itu, tapi bagaimana caranya ? Terkadang kita merasa bahagia tapi cenderung meninggalkan kehidupan dunia. Artinya ada orang bahagia tidak sukses atau ada orang tidak bahagia tapi orang sukses.
Tip mudah ... Kesuksesan itu mewujudkan kerja untuk memuaskan/memenuhi kebutuhan pikiran dan emosional dan Kebahagian adalah mewujudkan kerja yang melibatkan hati untuk tenang/nyaman. Jadi jauh lebih mudah mendapatkan kebahagiaan yang membuat kita semakin sukses ....daripada semakin sukses semakin bahagia. Mewujudkan kerja kita dengan melibatkan hati yang memimpin pikiran dan emosional kita.
Insya Allah kita mampu meraih kebahagiaan yang memenangkan hati yang juga mampu mengendalikan emosional dan pikiran sehingga mudah berpikir yang sehat.

Apa motivasi hidupmu ?

Seorang teman ditanya, buat apa kamu kerja ? Dengan yakin dijawab buat cari duit lah. Dan ada teman yang lain menjawab kerja buat keluarga dan buat orang tua serta buat memenuhi kebutuhan hidup. Saya pastikan lagi, apakah jawaban itu benar dan yakin.
Oke, saya lanjutkan dengan pertanyaan, "jika kamu kerja buat uang, artinya kamu kerja dimotivasi oleh uang. Segala buat uang. Tapi apakah Anda sudah mendapatkan uang banyak ?". Dengan agak ragu Anda menjawab,"belum". Bukankah uang sudah bisa membuat Anda bekerja luar biasa untuk uang yang banyak. Sama halnya mereka yang menjadikan kerja buat keluarga, orang tua dan memenuhi kebutuhan hidup.
Yang perlu kita pahami Ada orang yang bekerja luar biasa tapi tidak mendapatkan uang yang banyak dan sebalik ada pula orang yang bekerja biasa malah mendapatkan uang banyak. Sebetulnya uang itu bukan dari bos tempat kita bekerja saja tapi uang itu merupakan pemberian Allah buat kita melalui bos kita. Bos kita pun memberikan uang karena melihat hasil kerja kita dalam memajukan perusahaan. Allah yang menggerakkan bos kita ... Bos bisa lihat kerja dan bisa juga tidak melihat kerja kita .. Itulah kekuasaan Allah.
Oleh sebab itu yakinlah kita percaya Allah dan berpikirlah bahwa kita bekerja untuk Allah. Insya Allah karena Allah maka motivasi kerja pun sudah semestinya untuk Allah. 

Tidak sama bersyukur dengan kufur ?

Judul yang mengajak kita berpikir tentang banyak hal. Saat kita tidak berdaya seringkali kita berkata, "bersyukur aja" ... bisa jadi memang kita tidak berbuata apa-apa lagi, maka ucapan itu semacam menenangkan hati kita. Tapi begitu juga saat kita menerima sesuatu dari orang lain, maka yang diucapkqn hampir sama, padahal apa yang kita terima tidak berarti banyak buat kita. Lalu apakah kita sudah bersyukur ?
Kala mengklaim,"sudah sih". Tapi jika kita telusuri judul di atas ... Makna kufur bisa bermakna menutupi kebenaran atau dengan arti lain menutupi nikmat yang telah kita terima. Yang baru kita terima masih terlihat tapi yang sudah kita miliki seringkali tidak terlihat sehingga yang kita inginkan adalah mau menerima lagi dan menerima lagi. Inilah orang yang tidak bersyukur atau kufur.
Jadi untuk menjadi bersyukur yang pasti berbeda dengan kufur adalah beranilah kita melihat apa yang sudah ada dan mau bersyukur yaitu mau memanfaatkan apa yang sudah menjadi sesuatu yang bernilai tambah. Ada pikiran dan hati yang menuntun kita untuk memanfaatkannya.
Orang bersyukur berarti lebih banyak memberi .... Tapi sebaliknya orang yang kufur lebih banyak menerima. Insya Allah semua ini menjadi bekal kita untuk mulai banyak bersyukur

Perbuatan baik itu tidak sama dengan amal shaleh

Terjemahan untuk amal shaleh adalah perbuatan baik. Terjemahan yang maksimal karena bisa jadi jika diterjemahkan menjadi panjang. Yang paling baik adalah tetap menggunakan bahasa aslinya yaitu amal shaleh. Sekalipun amal diartikan perbuatan atau tindakan, maka tindakan yang baik tidak sama dengan amal shaleh.
Amal shaleh sudah pasti perbuatan baik, tapi perbuatan baik belum tentu amal shaleh. Perbuatan baik hanya mendasarkan perbuatannya dengan etika dan adat di tempat tertentu, perbuatan baik di Amerika belum tentu perbuatan baik di Indonesia. Maka perbuatan baik itu bukan amal shaleh. Sedangkan amal shaleh merupakan tindakan yang mengacu pada syariat Allah yang ditujuan hanya kepada Allah. Contoh sederhana adalah soal makan. Bagi orang Barat makan dengan sendok dan garpu adalah perbuatan baik, dan bisa menjadi amal shaleh jika kita memulai makan dengan niat dan doa dan menutupnya dengan doa pula. Sikap makan pun mengikuti petunjuk atau syariat Allah yaitu makan yang halal, thayib bagi kesehatan dan berkah. Makanlah selagi lapar dan berhenti sebelum kenyang. Penjelasan di atas semakin membedakan dengan jelas perbuatan baik atas amal shaleh.
Bagi muslim kita mesti tidak sekedar berbuat baik karena tidak punya nilai pahala tapi hanya sekedar fisik saja. Maka pelajarilah amal shaleh yang Allah turunkan dalam Al Qur'an dan hadist dari perilaku Rasulullah. Bisa dibayangkan dalam setiap perbuatan bisa mendatangkan keridhoan Allah jika benar-benar kita mampu beramal shaleh.

Bercermin

Di saat kita bersilaturahmi banyak hal yang kita bisa maknai, yang utama adalah menyambung hubungan dengan saling berinteraksi untuk berbincang kebaikan. Dengan interaksi itu pastilah kedua belah pihak mempunyai kondisi yang berbeda. Ada yang lebih baik dari yang lain. Untuk itu pahami lebih dalam ... Untuk bercermin.
Apa yang mesti dilihat dengan bercermin itu ? Pastilah kebaikan dari orang lain atau cerita orang lain yang kita dengar.
1. Ada sikap untuk menonjolkan diri dan keluarga. Sah-sah saja, maka kebaikannya adalah kita mesti semakin banyak beramal shaleh agar dirahmati Allah derajatnya. Dengan kedudukan yang dirahmati Allah maka kita tidak perlu menonjolkan diri ... Dan malah membuat kita semkin rendah hati dan sederhana.
2. Keyakinan seseorang untuk lepas dari ketergantungan pada hal yang dilarang Allah, misalkan utang. Hari gini nggak utang, mana mungkin. Jika demikian salah dong petunjuk Allah itu. Beriman berarti kita pasti mengatakan petunjuk Allahlah yang benar, maka mohon diberi hati yang terbuka untuk menyempurnakan ilmu hidup tanpa utang bisa kita jalani. Yang pasti kita mesti menguatkan shalat dan ibadah yang lain agar kita semakin kuat bergantung kepada Allah dan semakin kecillah ketergantungan kepada dunia, khususnya utang.
Mari kita melihat sisi kesuksesan seseorang bukan dari hasilnya tapi lihat apakah mereka mengikuti petunjuk Allah atau tidak.

Saya yakin kepada Allah maka saya bertindak

Ada sebagian orang merasa bahwa saat mereka bertindak merupakan keputusan yang didasari oleh pengetahuan yang sudah mereka miliki. Seperti halnya nasehat berikut ini, "mikir dulu sebelum melakukan sesuatu". Begitulah yang menjadi keseharian kita untuk selalu berpikir agar lebih banyak tahu sebelum bertindak.
Mari kita renungkan sejenak tentang hal di atas, apakah betul kita benar-benar tahu tentang apa yang ingin kita lakukan ? "Iya dong", kata kita. Tapi bukankah sebenarnya kita tidak tahu banyak, karena kita hanya tahu sedikit. Itupun ke-tahu-an kita hanya pada proses atau cara yang ingin kita lakukan dan begitu optimis dengan hasilnya. Perhatikan banyak tindakan kita yang salah atau hasilnya meleset.
Di lain sisi jika ditanya, dimana peran Allah ? Tidak ada. Karena kita bertindak atas ilmu yang kita miliki dan kita cari tahu untuk melakukan sesuatu dan sok tahu tentang hasilnya. Semua itu terwujud dalam keyakinan kita, lalu kita bertindak.
Dimana peran Allah sebagai orang yang beriman ? Bukankah shalat dan ibadah kita hanya untuk Allah dan begitu pula dengan hidup kita hanya untuk Allah. Bertindak hanyalah sebagian kecil dari hidup kita yang seharusnya kita persembahkan kepada Allah. Dimana peran allah sebagai orang bertindak dalam implementasi hidup kita kepada Allah ? Kayaknya belum ada. Untuk itu kita melibatkan Allah dalam niat dan doa.
Mari kita merenungkan semua hal di atas agar kita mampu bertindak karena kita yakin kepada Allah Bukan karena kita yakin atau tahu (kepada proses atau hasilnya). Yakin kepada Allah merupakan perwujudan kita beriman. Keyakinan itu mesti diikuti dengan yakin untuk membaca, memahami dan mengikuti petunjuk Allah (bertindak) Al Qur'an.

Antara bersabar atau bermasalah

Kehidupan ini lebih mudah untuk berkata tegas kata kita sih. "Kalau begitu udah aja dibilang kok nggak ngerti-ngerti .... " inikah sikap yang diajarkan nabi ? Insya Allah semua sudah memahaminya, tapi soal memilih mana yang mau diterapkan .. Tetap bersabar yang benar atau mengambil sikap
Kita adalah milik Allah dan orang lain pun milik Allah. Nabi tidak bisa mengislamkan pamannya, tapi apakah nabi mesti tegas terhadap hal ini ? Bisa jadi banyak hal yang tidak kita ketahui dengan skenario Allah, oleh karena itu bukankah semestinya kita mengintensifkan hubungan dengan Allah untuk menemukan jawaban apa yang kita hadapi.
Insya Allah dengan selalu beribadah dan bekerja dengan petunjuk Allah ...kita dibimbing dalam menemukan tindakan yang benar

Percaya dan lakukan atau mengerti baru percaya

Dari sebuah percakapan film anak-anak, ada orang tua yang tak percaya dengan aktivitas anaknya yang bisa terbang. Lalu anaknya berkata, "ayah tak perlu mengerti tapi ayah percaya saja semua bisa terjadi".
Percakapan ini menarik pikiran kami, bagaimana dengan kita beriman kepada Allah ? Bukankah kata beriman itu berarti percaya, lalu lakukan apa yang diperintahkannya. Dalam perjalanan amal kita tadi barulah kita mengerti apa artinya percaya itu dengan bukti-bukti yang Allah tunjukkan lewat hati, mata, telinga dan pikiran. Disinilah kita mengerti bahwa shalat itu bermanfaat bagi kesehatan saat ini tapi zaman dulu orang hanya shalat saja. Begitu pula puasa dan iabdah lainnya baru kita ketahui kebaikannya tapi orang dulu hanya beribadah dan beribadah saja.
Masihkah kita menjadi percaya setelah memahaminya dengan benar. Orang beriman dan beramal shaleh ... Merupakan kalimat yang sering diungkap oleh Allah dalam Al Qur'an. Beriman ... Percaya dan beramal shaleh ... Lakukan saja perintahNya. Allah tidak menyuruh kita mengerti dulu baru percaya. Insya Allah pemahaman ini menjadi kebaikan buat kita dan menjalankannya. Aamiin

Modernisasi Lebaran

Puasa sudah kita lewati, tibalah saatnya bulan syawal hari Lebaran hari meraih kemenangan jika kita mampu berpuasa dengan benar. Sekalipun puasa yang telah kita lakukan banyak pula kelalaian dan belum sempurnanya menahan nafsu, selalu ada optimisme kita menjalani Lebaran dengan suasana yang menciptakannya. Suasana "maaf saya puasa" di saat bekerja dan menghadapi orang yang tidak berpuasa, sahur, berbuka dengan bukbernya, taraweh dengan kajian keislaman, persiapan Lebaran dengan baju dan makanan yang ngangenin dan banyak lagi .... Hal itulah yang mengantarkan kita kepada kePDan menuju hari yang fitri.
Dan semakin sempurnalah Lebaran itu dengan kecanggihan teknologi terutama smartphone. Lebaran yang identik dengan silaturahmi yaitu saling berbalas kunjung dengan saudara atau teman. Silaturahmi itu sudah luntur dengan "silaturahmi" lewat pesan bbm atau pesan what app dan lainnya. Masihkah ada nilai silaturahmi itu ? hanya anda yang tahu. Tidak ada lagi sapaan yang asli ... Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh. Salam itu kita baca pada pesan dari orang lain oleh kita sendiri dan kita sendiri yang jawab. Bagitu pula tak ada lagi .... bersalaman tangan dengan senyum. Semua itu masih bisa sih diganti dengan emoticon. Yang terakhir ... Kata mohon maaf bukan lagi dari ucapan orang lain kepada kita tapi sekali lagi kita membaca pesan "mohon maaf dari mulut kita sendiri dan kita pun menjawabnya ... Atau ala kadarnya tanpa menjawab". Masihkah ada makna silaturahminya ? Silaturahmi tidak bisa digantikan dengan alat apapun dan hanya silaturahmi jika kita saling berkunjung. Paling tidak menelpon lebih baik daripada lewat pesan. Mari belajar untuk mengembalikan nilai silaturahmi disaat Lebaran. Insya Allah dibimbing dan diberkahi. Aamiin.

Kesadaran kepada Allah

Hanya orang banyak beraktivitas apa yang diperintahkan Allah saja yang mempunyai kesadaran kepada Allah, itupun masih ada rayuan untuk meninggalkan kesadaran itu. Bagaimana denga Anda ? Bisa jadi kesadaran itu ada tapi oesadaran kepada apa yang kita inginkan. Mengapa ? Yang ada di pikiran Anda hanya keinginan yang mesti dicapai. Keinginan Anda banyak tentang kesenangan dunia yang hanya bisa dicapai di dunia. Mumpung masih didunia ya mesti diraih.
Kesadaran kepada Allah memberikan bukan saja kesadaran kepada Allah tapi kesadaran tentang dunia seperti yang Anda inginkan. Jadi mengapa kita tidak meningkqtkan kesadaran kepada Allah ? Mari untuk memperbanyak hal tentang Allah terutama memahami petunjukNya.

Manusia itu suka mengeluh

Mengeluh menjadi dasar setiap manusia, mulai males bangun pagi sampai enggan melakukan sesuatu karena hal sepele. Keluhan itu mulai dari yang kecil sampai yang besar, jika kita terus memanjakannya maka semua itu menjadi kebiasaan dan karakter kita. Yang pasti sangat mempengaruhi produktivitas.
Jadi sifat mengeluh itu bisa berubah asal kita action ya beramal ya bekerja. Memulai langkah awal saja berat tetapi tetaplah action lagi ya beramal terus dan bekerja terus. Maka menghasilkan produktivitas.

Banyak atau berkualitas

Banyak orang sangat ingin mengerjakan amal yang berkualitas, tapi sulit dilakukan. Hari ini merasa berkualitas dan hari berikutnya merasakan yang lebih baik lagi. Jadi apakah ada yang berkualitas itu ? Tidak ada dan yang ada adalah mengerjakan sesuai harapan atau persyaratan yang ada. Harapan atau persyaratan itulah yang menjadi rujukan kualitas kerja. Untuk menjadi berkualitas memerlukan waktu maka kerjakan saja amal itu dan terus membenahi ilmu agar besok menjadi berkualitas.
Dengan kondisi di atas, mengerjakan amal itu secara bertahap menuju semakin baik mengajarkan kita untuk tidak khawatir salah/kurang. Mari berpikir sederhana lakukan saja sesuai ilmu kita miliki dan teruslah membuatnya semakin baik.

Bersyukur

Bersyukur sering kali jadi pijakan saat kita terpuruk, lagi ngga uang ... Bersyukur aja. Padahal perhatikan saat kita mendapatkan kebaikan atau kesuksesan yang sering juga kita ucapkan syukur terhadap apa yang sudah kita raih. Saat itu kita bekerja luar biasa tanpa pamrih. Apa maksudnya ? Ternyata dapat kita jadikan renungan bahwa bersyukur itu bekerja luar biasa
Mari kita sambut puasa dengan banyak bersyukur yaitu bekerja luar biasa sehingga kita mendapatkan kenikmatan yang luar biasa. Hal ini sejalan dengan puasa yang tidak sekedar melawan lapar, haus dan hawa nafsu tapi banyak berpikir sebagai upaya mengalihkan pola pikir puasa adalah melawan nafsu yang tidak pernah kita menangkan bahkan membuat kita capek.

Sabar

Check out @munirhasanbasri's Tweet: https://twitter.com/munirhasanbasri/status/606270198325248000?s=09

Motivasi diri semakin sukses

Check out @SLCNew's Tweet: https://twitter.com/SLCNew/status/606268490245271553?s=09

Allah itu adil dan bijaksana

Jika kesuksesan itu adalah milik orang pintar, milik mereka yang mempunyai gelar sarjana, milik orang kaya, milik orang yang punya ketrampilan dan memiliki kehebatan, milik orang yang fisiknya sempurna maka banyak orang berjuang untuk mendapatkan kondisi di atas dengan berbagai cara.
Apa yang terjadi adalah kompetisi menjadi yang terbaik dengan apa yang dimiliki agar meraih sukses. Terus bagaimana orang cacat,orang yang tidak sekolah atau tidak sarjana,orang miskin yang tinggal di desa dan lainnya ? Ternyata Allah itu Maha Adil dan Bijaksana karena siapapun bisa sukses tergantung kedekatan semua orang kepada yang Maha Sukses. Kedekatan itu ditunjukkan dengan ketaatan kepadaNya dan Allah memberikan kesuksesan itu sebagai balasan atau ujian kita untuk tidak iri (sabar untuk menerima) terhadap mereka yang sukses dimana kita melihat tidak sesuai dari kriteria Allah.
Mari jadikan motivasi kepada Allah sebagai motivator utama dalam meraih kesuksesan. Kita adalah motivator utama untuk diri kita sendiri.

Hati dan logika

Ada banyak hal konflik terjadi antara hari dan pikiran, apalagi dengan perasaan. Perasaan dan pikiran pun sering bentrok. Maka hanya hati yang jadi pemimpin bisa menentramkan atau sadar. Check out @SLCNew's Tweet: https://twitter.com/SLCNew/status/600783781025304579?s=09

Proses atau hasil

Seringkali kehidupan kita ditentukan oleh pikiran yang berorientasi hasil. Dengan hasil atau tujuan maka terbentuklah cara-cara untuk mendapatkan hasil. Dalam setiap langkah yang bermasalah maka kita mencari apapun untuk tercapai. Inilah perilaku buruk terjadi disamping ada tekanan atau stress untuk mencapai tujuan atau hasil. Bukankah kita rasakan dan alami sekarang ini.
Bagaimana jika dibalik berpikirnya ... Bukan berorientasi hasil tapi dimulai dengan niat baik yaitu untuk berproses menjadi baik. Orientasi berproses ini mendorong kita mengerjakan semakin baik setiap hari. Hasilnya ? Insya Allah hasil bergantung proses yang diawali niat baik. Jadi niat baik dengan proses baik menghasilkan tujuan yang baik.
Cari uang tidak salah dengan segala upayanya, tapi beramal sesuai ketentuan Allah INSYA ALLAH dibalas kebaikan yang salah satunya adalah uang dan diberkahi (dicukupkan).

Pemanas air solar water heater hemat

Banyak yang belum diketahui orang waktu membeli pemanas air solar water heater adalah hemat listriknya. Pemanas air solar water heater yang hemat adalah yang minimal menggunakan listrik bahkan hanya mengandalkan sinar matahari saja. Semua itu hanya bisa digunakan dengan solar water heater dengan sistem non pressure. Call 085100757352 untuk konsultasi. Check out @pemanasairsolar's Tweet: https://twitter.com/pemanasairsolar/status/600460077753970688?s=09

Kurang bersemangat atau kurang motivasi

Seorang teman bilang,"pak, kok hari ini saya kurang semangat dalam kerja atau kurang motivasi" dan dengan semangat dia tanya lagi,"bisa nggak pak kasih saya motivasi biar semangat kerjanya". Pertama saya rada bingung sama temen ini, dia bilang,"kurang semangat tapi pembicaraannya semangat banget". Tapi begitulah adanya. Setelah ditanya lebih mengapa kurang semangat ? Jawabannya sederhana saja karena BOS marah-marah melulu kayak datang bulan aja.
Alasannya masuk di akal, tapi bentar dulu,"apakah hubungan bos marah dengan semangat ?" Ada katanya, yaitu tadi kita semangat bekerja jadi males (kurang semangat) karena melemahkan bukan menyemangati. Dimana-mana bos marah kepada bawahan itu wajar bukan sebaliknya. Lihatlah dengan kaca mata positif, maka Bos marah bisa jadi target belum capai atau bos dimarahi sama atasannya atau bos lagi pusing atau Anda yang tidak mengikuti bos (bos tidak suka dengan apa yang kita lakukan).
Yang ada hubungan erat dengan kita adalah alasan terakhir, mari introspeksi diri sama halnya kita marah sama orang lain ... marah itu menunjukkan kita tidak suka atau orang itu tidak sesuai dengan kita. Tunggu dulu tapi saya nggak gitu. Oke berarti Anda yang waras kan. Kalau begitu mudah nih motivasinya sebagai solusinya :
1. Semangat itu adalah energi yang menyertai apa yang kita lakukan dan bisa mempercepat pengerjaannya atau bisa menghasilkan yang luar biasa.
2. Semangat bisa dihadirkan dan ditingkatkan dari faktor eksternal, tapi hal itu menjadi hilang saat faktor eksternal itu menghilang dalam imajinasi/pikiran kita
3. Semangat lebih tepat merupakan hasil dari kuatnya pendorong yang berasal dari internal diri kita sendiri yang dirasakan secara emosional. Bisa jadi juga pendorong internal ini dikuatkan oleh orang disekitar kita. Contoh, dorongan emosi dihina oleh orang di depan umum bisa menjadi pendorong positif untuk membuktikan bahwa kita tidak demikian yang mampu membakar semangat kita bekerja luar biasa agar saat saya jadi bos nanti saya akan putar balikkan faktanya. Atau bisa juga 
4. Dari contoh point 3 diperoleh bahwa pendorong-pendorong kita itu mengacu kepada sesuatu tujuan. Maka dapat disambungkan bahwa semangat bisa dibangkitkan dengan konsisten lewat imajinasi tujuan kita. Seberapa kuat ? Mau semangat ... kuatkan makna dari tujuan terhadap apa yang ingin kita kerjakan.
5. Dalam menghadapi lingkungan di sekelilingi kita mestinya kita tidak perlu merespon dengan negatif. Ingat tujuan kita adalah untuk kita, semangat kita hanya untuk kita. Dan apapun yang orang minta dan mereka merasa puas TIDAK pernah membuat kita senang, maka lakukan terus dengan semangat itu untuk sampai pada tujuan kita.
6. Bekerja kita punya target yang diberikan perusahaan, tapi ingat target itu hanya untuk perusahaan sesuai hitungannya dan hasilnya tidak memberikan kepuasan atau tidak menciptakan kesenangan buat kita alias masih menderita. Jadi pastilah kita ingin lebih, maka naikkan target kerja (tujuan kerja) kita melebihi di atas target perusahaan maka kita dapat merasakan semangat kerja yang luar biasa.
Semoga hikmah ini dapat kita jalankan bagi kehidupan kita yang semakin baik setiap hari. Jadilah motivator bagi diri sendiri agar termotivasi dalam meraih cita-cita kita.

Temukan motivasimu

Check out @SLCNew's Tweet: https://twitter.com/SLCNew/status/594560770278461441?s=09

Semakin yakin semakin beramal hari ini

Semakin baik setip yang kami aplikasi dengan semakin yakin hari yang bisa menumbuhkan semakin beramal atau action positif. Kata yakin dan amal merupakan kata yang saling terkait, jika kita yakin maka otomatis kita beramal. Dalam Al qur'an disebutkan banyak yang yang berulang-ulang " beriman dan beramal shaleh". Jika kita belum yakin benar maka amal itu kadang baik dan kadang buruk. Dengan kata lain iman yang benar membawa kita kepada amal yang baik.
Sudahkah kita semakin yakin dengan apa yang kita jalani seperti betulkah bangun pagi adalah dibangunkan Allah setelah mati ? Jika bangun pagi sebagai langkah awal dalam memulai kehidupan kita, maka sangat berarti bagi kita bangun pagi. Dengan demikian dibangunkan atau dihidupkan kembali dari tidur oleh Allah merupakan nikmat terbesar bagi kita. Sepantasnyalah kita bersyukur dengan beramal baik yaitu mengisi hidup hari ini dengan banyak kebaikan.
Tidak yakin .... Kita terbangun hanya oleh keadaan yang sudah berisik dan kesibukan pagi atau kita tidur selamanya.
Mari kita rasakan bangun pagi kita .... Dan semakin hati semakin yakin Allah membangun kita dan menandakan kita mesti beramal shaleh. Inilah motivasi dan sekaligus memotivasi diri agar menjadi orang yang termotivasi dalam hidup ini. Kita adalah motivator terbaik bagi kita sendiri

Selalu ada kesempatan belajar

Seringkali di setiap kejadian membuat orang ingin mengeluh dan mengumpat atas ketidaknyamanan atau ketidakberesan. Atau terakhir kita pasrah dengan keadaan tapi hati ngedumel.
Bercerminlah bahwa wajah kita saat itu semakin buruk dan menjadi sangat lelah. Tapi dengan iman seharusnya kita dapat menangkap keadaan di atas untuk meningkatkan kemampuan kita menjadi semakin baik. Dimana banyak orang mencuekkan keadaan di atas dan siaplah kita menjadi orang pertama melakukannya untuk menjadi ahli masalah. Dengan semangat belajar agar kita bisa lulus dan diakui.
Mau ? Jangan berpikir dan dengar kata orang lain lagi. Just dolagi.Inilah motivasi terbesar agar kita menjadi motivator diri terbaik.

Rasakan kebaikan

Seringkali kita hanya menunggu hasil dari kebaikan tapi sebenarnya yang jauh lebih penting adalah bagaimana kita mampu merasakan kebaikan itu dengan mendorong kita untuk melakukan kebaikan lagi.
Mari fokus dan ikhlas dalam kebaikan dan Insya Allah kebaikan itu membangun diri kita untuk berbuat kebaikan lagi. Mulailah saat ini dengan senyuman lalu beraktivitaslah dengan niat kepada Allah. Jadikan ini motivator kita dalam memotivasi diri untuk menjadi semakin baik setiap hari.

Fokus amal bukan balasannya

Tak terpoikir oleh kita bahwa selama ini kita beramal didorong oleh balasan atas amal itu. Kondisi ini mendorong kita untuk selalu menunggu balasan atas apa yang kita lakukan. Yang alhirnya menjadikan kita selalu berhitung untuk melakukan apapun.
Padahal amal terutama amal baik itu merupakan izin Allah. Contoh tidak semua orang bisa ke haji sekalipun mampu atau tidak semua orang kaya itu dermawan sekalipun uang sangat banyak, dan sebaliknya tidak semua orang miskin tidak bisa pergi haji atau tidak semua orang miskin tidak bersedekah sekalipun mereka punya uang sedikit
Balasan atas amal adalah hasil dan hasil milik Allah diberikan atau tidak atau ditahan. Jadi izin beramal shaleh sudah cukup memberi kita kebaikan dan yakin Allah selalu bersama kita.

Masihkah ada waktu dan kesempatan ???

Kita masih selalu berpikir selalu ada waktu untuk melakukan apa yang belum kita kerjakan, begitu juga kesempatan yang masih sering kita tunggu yang berarti kesempatan itu masih ada. Tapi jika direnungkan lebih dalam ..masihkah ada ??
Waktu itu ada jika ada hal yang kita kerjakan dan menjadi hilang atau waktu itu tidak ada jika kita hanya lewati saja. Sekalipun kita melakukan sesuatu bisa jadi waktu itu tidak ada karena apa yang kita kerjakan hanya sebuah rutinitas atau pekerjaan yang tidak memberi manfaat. Hikmahnya adalah lakukan yang baik dan bermanfaat sekarang yaitu amal shaleh yang didasari iman. Inilah motivator terbaik buat kita


Senakin yakin dengan mengulang-ulang

Semakin baik setiap hari dibangun dengan semakin yakin hari ini dan semakin yakin setip hari. Kata semakin mengajak kita mengulangi sesuatu dengan nilai yang bertambah. Jika semakin yakin setiap hari dimulai dengan semakin yakin hari ini maka bolehlah kita mengulang-ulang zikir kita.
Mengulang dan menambah kualitas zikir semkain membuat kita merasa tentram. Lakukan dengan tenang dan memaknainya. Insya Allah semua itu membuat kita semakin yakin setiap hari.

Semakin yakin setiap hari

Mari berpikir sederhana untuk menjalani hidup ini. Semakin baik setiap hati dapat kita jalani dengan semakin yakin setiap hari. Apa yang mesti diyakini ? Yakin dan percaya kepada Allah.
Mati pahami betul tentang berzikir, dengan berzikir akan menentramkan hatimu. Maka mari berzikir di waktu sebelum dan sesudah shalat. Insya Allah zikir kita bisa menyempurnakan shalat kita dan semakin dikuatkan hati ini dari mengingat Allah. Amin

Semakin baik setiap hari

Hidup datar sangat membosankan untuk sebagian orang dan sebagian lagi merasa nyaman. Yang pasti semua tidak menolak untuk menjadi semakin baik. Semakin baik pastilah membawa sesorang menjadi berubah secara periodik, ada yang suka berubah dengan cepat dan ada pula yang berubah tidak suka tiba-tiba. Tadi yang pasti perubahan itu disukai semua orang karena mudah dikerjakan. Maka jadikan perubahan itu setiap hari, ringan dan mudah.
Bayangkan jika kita hanya semakin baik dari hal kecil, dari diri kita sendiri dan dimulai saat ini. Insya Allah semua berjalan dengan baik dan benar. Mulailah dengan tidur teratur dengan tidur lebih awal tanpa begadang dan bangun hidup pagi sebelum subuh. Ada sebagian orang menganggap hal ini sulit. Oke, tapi mari kita kerjakan saja tidur lebih awal .... Insya Allah bangunnya lebih pagi. Tak mampu juga, berdoalah sebelum tidur dan mempersiapkan alarm jam untuk dibangunkan. Jadikan hari demi hari untuk berlatih dan hargai pencapaian yang diraih. Just do it dan lihatlah dunia baru Anda.
Semakin baik setiap hari .... Menjadikan anda lebih baik dari sebelumnya. Inilah motivasi diri kita yang terbaik dan kita menjadi motivator buat diri sendiri.

Luar biasa ... Biasa di luar

Permainan kata dengan balik terkadang memberi makna yang dalam. Contoh judul di atas kata "luar biasa" yang ditujukan bagi ungkapan yang tidak biasa atau melebihi yang biasa. Tapi betulkah orang yang luar biasa itu adalah orang yang biasa di luar biasa ? Begitu seorang sering mengatakan hal seperti itu "luar biasa" ... "Biasa di luar"
Biasa di luar memberi makna sudah biasa menonjol sehingga menjadi hebat di luar yang terlihat oleh banyak orang. Luar biasa terjadi memang terlihat oleh banyak orang yang tidak biasa, luar biasa tidak terjadi jika orangnya biasa di dalam. Baik nggak makna luar biasa ?
1. Bisa jadi membuat kita tersanjung saat itu. Keluar biasaan itu terjadi bisa disebabkan tidak luar biasa karena memang orang itu mengerjakan yang baru dilihat orang banyak. Sebelumnya orang itu tidak terlihat karena selalu di dalam. So itulah makna biasa di luar.
2. Luar biasa bukan berarti hebat, bisa disebabkan melakukan yang berbeda dari orang lain atau melakukan di luar kebiasaan
3. Perasaan senang saat dipuji bisa membangkitkan kita menjadi bersemangat untuk mengerjakan ya g lebih baik. Tapi bisa juga perasaan senang membuat kita terlena, sombong dan angkuh.
4. Dibalik hal luar biasa itu bisa menunjukkan bahwa kita menjadi biasa di dalam.
Mari kita merenungkan dan mengambil maknanya yang bikin kita menjadi semakin baik. Penting menjadi orang baik tapi jauh lebih baik jadi orang penting.... Mana yang anda kita pilih.

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...