Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Lihatlah janji kita sebelum ini ...

Hari ini adalah hasil dari apa yang telah kita lakukan sebelumnya. Mari kita cek, apakah janji atau komitmen kita sebelumnya sudah kita penuhi ??? Sebelum masuk kerja ... kita bersemangat untuk berkarya tanpa syarat, but sudahkah kita memenuhi janji itu ? Kita mulai mengingkari janji dan mempersalahkan dengan "saya bisa berkarya kalau ada ...". Renungkan hal itu dan Insya Allah hutang itu bisa terbayarkan dan kita dimudahkan dalam berkarya

Berdoalah

Semakin fokus kita kepada tindakan dan merasa optimis/yakin maka doa hanya sekedar formalitas atau kita lupa berdoa. Karena kita bukan 100% penentu hasil, maka berdoa itu membuat kita yakin Allah lah yang mengizinkan semua terjadi SEHEBAT apapun tindakan kita. 

Kesadaran atas diri kita sendiri ... Awal kebaikan

Banyak orang merasa mampu menjadikan mereka lebih baik, tapi sekian lama tidak terjadi. Perubahan tidak sekedar kita ingini berubah "tentang apa yang kita inginkan", tapi kita perlu menyadari diri kita saat ini dan menerima keadaan itu dengan baik. Lalu perbaiki semuanya dan inilah awal perubahan menuju impian kita.

Bisakah UANG membeli segalanya ?

Tanpa kita sadari atau tidak, kita berfokus dan selalu mencari UANG. Bekerja luar biasa dari pagi hingga malam untuk mendapatkan UANG. Kalau masih ada waktu (hari libur dan lembur), kita jalani juga. Alhasil, hanya sedikit orang yang mendapatkan UANG yang banyak DAN kebanyakan tetap terus mencari UANG.
Bagi mereka yang telah mendapatkan UANG yang banyak, terasa dengan UANG bisa membeli apa saja. UANG bisa membeli rumah mewah, tapi tidak bisa membeli kenyamanan rumah di dalamnya. UANG bisa membeli BUKU tapi tidak bisa membeli isinya. UANG bisa membeli Wanita tapi tidak bisa membeli cinta. UANG bisa membeli JABATAN, tapi tidak bisa membeli kehormatan jabatan.
Semua yang tidak bisa dibeli itu hanya bisa diraih dengan kebahagian. Jadi selalulah mendahulukan kebahagian daripada UANG sehingga kita tidak merasa ada yang hilang pada diri kita. 

 

Perasaan Bahagia setiap hari

Perasaan bahagia selalu menghampiri kita setiap hari dan setiap saat, hanya kita yang "menolak" dengan emosi dan pikiran yang tertuju kepada rutinitas. Artinya kitalah yang menghampiri perasaan bahagia itu ... "menciptakan"nya. Bagaimana caranya ? Lakukan saja dengan banyak memberi secara kualitatif dan kuantitatif.
Bekerja dengan membantu pekerjaan orang lain, memberi senyuman,  menyelesaikan pekerjaan lebih cepat, membahagiakan orang-orang di sekitar kita yang ada dimana saja. Dampak baik adalah kesehatan kita menjadi jauh lebih baik (badan terasa ringan) dan bila sudah tiba kelelahan ... istirahat kitapun menjadi sangat nikmat. Sudahkah kita memberi ??? dan jadikan pemberian kita menjadi lebih banyak lagi.
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                    

Tubuh mengajari kita menjadi sensitif

Dalam keseharian kita, banyak hal yang dapat kita pelajari dari tubuh kita sendiri. Lapar mengindikasi kita ingin makan, badan terasa hangat mengindikasi kita untuk istirahat atau berobat, capek mengindikasi kita untuk beristirahat, lemah mengindikasikan kita untuk lebih berdaya, malas mengindikasikan kita untuk beraksi, bodoh juga mengindikasikan kita untuk belajar. Dan banyak lagi. Semua tanda atau gejala yang ditunjukkan oleh tubuh kita mengajari kita untuk lebih tahu keadaan kita dan mendorong kita untuk menjalakannya.
Mengapa kita sakit ? Karena mengabaikan sinyal tubuh yang sudah tidak enak sehingga tubuhlah yang mengambil tindakan untuk menyeimbangkan dan tubuh yang bereaksi itu menimbulkan sakit. Hal yang sama dengan kondisi kita yang tetap bodoh, mengapa ? Karena kita mengabaikan ketidaktahuan kita yang berkelanjutan. jadi tak perlu repot untuk menjadi lebih baik, tangkap sinyal dari tubuh kita dan jalankan dorongannya. Hasilnya kita menjadi orang yang selalu berubah dan hebat.
Mari kita memahami diri kita sendiri daripada selalu ingin repot memberitahu/mengomentari "sinyal" ketidakberesan orang lain. Semakin banyak dan luas kita mengenal diri kita berarti kita mengenal Sang Pencipta kita, Allah swt. Insya Allah sinyal tubuh itu adalah pesan yang tersirat yang disampaikan Allah swt kepada kita DAN kitapun dituntun dan dibimbing dengan petunjuk untuk menyelesaikannya.

Pilih sabar sebagai solusi

Saat kita terdzalimi, maka ingin membalas. Dan Membalas itu mambangkitkan emosi yang tak terkendali ... yang akhirnya memicu perselishan baru dan ada kebencian. Sabar menjadi pilihan terbaik yang Allah ajarkan agar kita mendapatkan kebaikan, dan sabar bisa juga berarti hijrah (menjauhi). 

Semamgati hidup dengan masa lalu

Setelah kita bekerja, maka semakin banyak hal yang menyenangkan mulai kita tinggalkan dan bahkan hilang sama sekali. Ada hobby yang tidak pernah kita lakukan lagi dan ada kebiasaan menyenangkan yang hilang karena tidak ada waktunya. Salah satu kebiasaan saya yang menyenangkan adalah mendengar radio sambil istirahat atau sambil belajar .... belajarnya tambah semangat. Tapi semua itu tak pernah lagi.
Disaat kita memerlukan teman untuk mensuuport kita dalam hidup ... terasa hambar karena sudah banyak nasehat dan petuah yang kita dengar setiap hari. Maka sebetulnya motivasi internal terbaik untuk membangkitkan semangat hidup kita adalah diri kita sendiri, yaitu membuat diri kita SENANG. Yang paling mudah adalah mengembalikan memori lama dimana saat kita melakukannya menjadi senang, itulah hobby kita atau kebiasaan kita .... mengapa kita tidak melakukannya lagi ? Saya menemukan semangat yang baik yang datang dari dalam untuk meneruskan hidup ini adalah mendengarkan musik dikala masih muda, MENYENANGKAN. Semua itu membuat saya bersemangat. Bagaimana dengan Anda ? Mari membuka lembaran lama yang menyemangati ... yang akhirnya memperbarui semangat hidup Anda.

Berbangga dengan anak dan harta

Punya anak dan harta cenderung membuat kita ingin berbangga ria, "inilah lho anakku, cantik, ganteng dan pintar" demikian juga dengan harta kita sekalipun sedikit kita ingin selalu menunjukkannya "ini rumahku dan sambil mengendarai mobil dan bercerita tentang apa menjadi kesenangan kita", Semua ini adalah nafsu buruk yang cenderung mengubah perilaku menjadi buruk juga. Berperilaku sederhana yang  mampu menyembunyikan kedua hal di atas untuk menjadi mulia, yaitu harta yang mengantarkan kita kepada kebaikan dan anak yang memuliakan kita pada waktunya.

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...