Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Katanya membaca Al Qur'an itu berpahala

Hampir setiap muslim tahu bahwa membaca satu huruf dari Al Qur'an saja mendapat pahala. Terus jika didalami lebih lanjut Al Qur'an yang dibaca adalah petunjuk Hidup manusia atau solusi hidup atau pedoman hidup orang yang beriman. Bisa dibayangkan jika kita membaca setiap hari .... Bukankah pahalanya banyak. Dan pahala itu bisa untuk mengimbangi dosa yang kita perbuat.
Faktanya lagi banyak pula orang bisa dengan fasih membaca Al Qur'an tapi kalau ditanya apakah mereka sering membacanya ? Sepertinya jarang. Bahkan orang yang memahami dengan baik ilmu tentang Al Qur'an bisa jadi juga tidak sering membacanya.
Perhatikan metode iqra dalam belajar Al Qur'an yang menganut konsep bukan cara cepat tapi belajar membaca sedikit demi sedikit yang akhirnya sampai bisa membaca Al Qur'an. Anak saya pun melakukan itu. Tapi ada orang yang belajar cepat membaca Al Qur'an dan terbukti sebagian bisa, apa yang terjadi setelah itu mereka yang sudah membaca tidak membaca lagi. Cukup bisa membaca saja.
Dalam salah satu bukunya "urusan lancar dengan Al Qur'an", Yusuf Mansyur mengutip hadist bahwa siapa saja yang membaca dan memahami serta mengamalkan Al Qur'an merupakan keluarga Allah (hadist riwayat Ahmad dan Ibnu Majah). Mesti kita mulai berpikir untuk membaca Al Qur'an.
Membaca dan memahami Al Qur'an bukan perkara sudah bisa atau sudah mahir atau sudah hafal tapi persoalannya mau nggak baca setiap hari dan setiap hari juga mau memahami dan mau juga mengamalkan secara bertahap seperti halnya Al Qur'an diturunkan secara bertahap pula. Sudah saatnya kita bertanya, saat waktu kematian tiba. Malaikat bertanya, mengapa kamu tidak beramal ini dan itu ? Bisa jadi kita menjawab,"sudah". Tapi malaikat menajamkan pertanyaannya, "tahukah kamu cara beramal yang benar ?" Jawaban atas pertanyaan inilah yang kayaknya kita jawab,"saya melakukan apa yang sudah diajarkan orang tua atau guru saya". Tahukah cara yang kita lakukan itu benar atau salah ? Ya percaya saja. Kemudian malaikat bertanya," bukankah cara beramal yang benar dan sempurna itu ada dalam Al Qur'an ? Kalau begitu kamu tidak pernah membaca Al Qur'an
Mari kita ambil hikmahnya, bukan sekedarnya mendapatkan pahala tapi jadikan membaca untuk bisa beramal saleh yang diperintahkan Allah dalam Al Qur'an. Amal saleh itu adlah solusi hidup kita di dunia ini.pahalanya adalah kebaikan Allah dalam menyempurnakan kita dalam beramal saleh.

Kematian dan amal saleh

Jika seseorang ditanya tentang kematian, maka jawabannya "semua juga mati termasuk saya". Dan bisa jadi merasa kematian datangnya masih lama karena masih muda. Bagi yang tua merasa kematian itu sudah dekat dan seolah menunggu. Tapi di saat kita mendengar orang yang meninggal dunia dan baru saja kita bertemu, rasanya tak percaya. Semua itulah fakta yang tidak bisa dibantah lagi. Bagaimana dengan kita ?
Saat tak berdaya seperti mendapat musibah seperti sakit dan kecelakaan hebat, maka kematian itu terasa lebih dekat. di saat itulah kita merasa tak berdaya dan mengakui keberadaan Allah lalu segera memohon ampun. Dan segera sekuat tenaga untuk berbuat sesuatu yang baik.
Satu hal lagi saat kita mengantarkan orang terdekat meninggal dunia mulai dari dimandikan, dikafani, dishalatkan sampai dimakamkan (dan kita sempat menemani saat meninggalnya) atau kita sering melihat orang meninggal dan mengantarkannya ke kuburan, maka muncul hikmah yang yang menggugah hati kita saat itu .... Ternyata mereka pergi meninggalkan dunia tanpa membawa apapun dan hanya sendirian. Bagaimana jika kita yang meninggal dengan kondisi begitu ? Apakah kita masih mengumpulkan harta, murah, mobil, jabatan atau apa saja yang kita inginkan di dunia dengan berdoa kepada Allah untuk mengabulkannya ? Sedangkan semua materi itu dan doa kepada Allah itu hanya sebatas dunia yang tidak bermanfaat sama sekali saat kita memasuki kuburan. Astaghfirullah al azhiim.
Ketiga hal di atas jika kita maknai di saat sehat, maka kematian itu yang datangnya pasti dan tidak diketahui kapan datangnya. Mesti memacu kita untuk mempersiapkan banyak amal saleh yang dirahmati Allah.
1. Hendaknya membuat kita smakin Percaya dan yakin dengan kekuasaan Allah yang Besar
2. Berdoa hanya untuk Allah berikan iman dan kemampuan beramal saleh yang banyak.
3. Menjadikan hari demi hari hanya untuk beramal saleh demi mengabdi kepada Allah
4. Jadikan amal saleh itu untuk kebaikan di dunia bagi diri sendiri, keluarga, teman, perusahaan, masyarakat dan rahmatan lil alamin
Untuk mengapilkasikannya maka bangun tidur kita, mandi kita, subuh, sarapan kita, berangkat kerja dan semua pekerjaan yang kita lakukan, isitirahat kita, silaturahmi kita dan semua aktivitas bisa menjadi amal saleh dengan menerapkan petunjuk Allah. Sempurnakan dari hari ke hari sehingga menjadikan kita semakin tenang hati ini dan siap selalu sadar kepada Allah. Percayalah semua itu jika diridhai Allah kita mendapatkan pahala kebaikan di akhirat dan BONUS kebaikan di dunia (apa yang kita inginkan). Insya Allah hari ini kita diberi cahaya yang menerangi hati untuk semakin beriman dan beramal saleh. Aamiin

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...