Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Bukan bisnisnya yang salah

Kalau Anda suka memperhatikan di suatu tempat, ada pedagang yang sama dagangannya dalam satu area (berderet). Toko elektronik tidak berbisnis sendirian tapi dalam satu deret ruko ada minimal 2 toko elektronik. Ada yang ramai dan ada yang biasa aja serta ada yang tutup. Sama halnya pedagang kuliner, satu deret pedagang ada yang jualannya sama. Ada yang ramai dan ada yang sepi. Terus yang sepi menyalahkan bisnisnya nggak bagus dan persaingannya ketat.
Mari kita perhatikan lagi, toko elektronik ada yang ramai ada yang sepi. Bisnis elektroniknya tidak salah, karena ada toko yang bisa jualan dan ramai. Yang "salah" adalah pelakunya yang tidak tepat menjalankan bisnisnya. Toko yang ramai memiliki keunggulan, bisa jadi dari pelayanannya atau produknya yang berkualitas. Toko yang sepi mengikuti pola toko yang ramai untuk bersaing dengan hal yang sama. Pemenangnya adalah satu toko dan yang lain kalah. Bisnis elektroniknya yang tidak salah itu mesti dikelola dengan bener, yaitu menjualnya dengan perbedaan. Kalau yang satu ramai karena pelayanan, maka toko yang lain menjadikan pelayanan itu standard saja dan menjual produk yang khusus yang tidak dijual di toko lain. Jadi disini peran pelaku bisnis menjadi penentunya dengan memperhatikan pembelinya.


Berbeda dengan pedagang kuliner, setiap pedagang memiliki resep tersendiri dan memiliki rasa yang khas. Misalkan pedagang bakso, semua bakso bisa jadi enak. Ada bakso rusuk, bakso ceker, bakso gede dan sebagainya. Pedagang bakso tidak bersaing satu sama lain, tapi memberikan pilihan rasa enaknya bagi pelanggan. Setiap pelanggan pun memiliki keinginan yang berbeda. 
Temen saya bilang,"Jadi admin itu nggak enak dan jarang yang sukses". Persepsi umum memang begitu, tapi sangat tergantung dari orangnya. Bisa jadi pekerjaan admin itu menjadi penting dan semua hebat dengan cara bekerja yang berbeda. Ada seorang manager admin yang sukses dan ada juga manager admin yang biasa-biasa saja. Pekerjaannya sama tapi pelaku atau orangnya yang membuat sukses.

The man behind the gun, semua orang sudah pada paham bahwa orang adalah penentu segalanya. kalau sudah begitu, mengapa orang tidak mengambil hal itu ? Bukankah semua orang mau sukses. Dan semua orang bisa menjadi sukses dimana pun dia bekerja. Yuk menjadi orang yang memiliki kemampuan yang kuat dengan sikap dan perilaku sukses. 

Katanya mau percaya sama Allah

Kalimat di atas agak berat jalaninya, tapi memang kita tidak serius menjalaninya. Memang sih kita ini sudah beriman kepada Allah dengan izinNya. Lalu mengapa iman itu tidak dikuatkan ? Bukankah jika kita tidak menguatkannya, maka iman itu menjadi turun nilainya. Untuk apa kita menguatkan iman ? Untuk hidup yang lebih baik di dunia dan di akhirat.

Dilematisnya adalah kita mesti menjalani hidup dengan kerja dan aktivitas lainnya sehingga persoalan iman itu menjadi lalai. Iman hanya disaat kita shalat, itupun shalatnya kurang iman. Mana yang diutamakan, kerja atau iman ? Bagi kebanyakan orang dua-dua dijalani. Shalat ya shalat dan kerja ya kerja. Kita percaya shalat kepada Allah, tapi agak kurang percaya kerja kepada Allah. Paling kalau ada masalah dalam kerja kita minta kepada Allah dengan shalat

Karena sudah terlanjur “tidak bersih hati” dimana  tempatnya  iman, maka kita suka melihat yang nyata mulai meluruskan iman itu yang utama dan diwujudkan dalam kerja ?



Kita percaya kepada Allah, yang memberi rezeki kepada kita. Dan kita mengambil rezeki itu dengan kerja dan aktivitas. Maknanya kita kerja dan beraktivitas sesuai dengan petunjuk Allah. Mulai dari niat kepada Allah, kemudian mempertunjukkan kerja dan aktivitas dari rasa syukur yang terbaik yang bisa kita kerjkan, mengevaluasi dan memperbaiki diri semakin baik dengan terus belajar dari petunjuk Allah, beribadah dan beramal saleh untuk semakin percaya kepada Allah, ketika kita menemui hambatan dan masalah, maka kita wajib kembali kepada Allah minta pertolongan.

Kita lebih fokus kepada masalah yang kita hadapi dan akibatnya. Jarang kita fokus kepada kerjanya dan upaya memperbaikinya. Bisa jadi masalah itu dihadirkan Allah untuk menguji kita, apakah kita tetep berada di jalan Allah atau tidak ?

Hati-hati dengan kerja kita yang suka melalaikan kita kepada (percaya) Allah dan porsi waktu begitu besar hampir 80% dari kehidupan kita sehari-hari. Mari kita selalu masukkan petunjuk (nilai) dari Allah dalam setiap kerja dan aktivitas kita.

Pesan tren Orang Marah

Selamat pagi semuanya, semoga pagi ini memberi semangat kerja.
Setiap hari rasanya kita terbawa emosi, apalagi dalam kerja. kerja yang penuh dengan target dan tekanan. ketidaksamaan latar belakang mestinya membuat kita menjadi saling memahami sehingga komunikasi dalam kerja jadi baik. Marah atau emosi itu biasanya dari atasan ke bawahan, tapi bisa juga sebaliknya. Yang lebih tinggi marah itu wajar, karena dia memiliki kekuasaan dengan jabatannya. Terus apakah mesti marah untuk menyelesaikan persoalan ? Tidak dikerjakan, jadi marah. Tidak capai target lebih marah dan ada masalah bikin marah menjadi-jadi.

Orang marah itu menganggap dirinya bener dan terlihat kuat. Marah seolah menganggap orang yang dimarahi itu lemah dan yang marah itu orang kuat (berkuasa). marah adalah salah satu cara untuk menutupi kelemahan diri karena tidak mampu menghadirkan apa yang diinginkan terjadi. Sekali lagi jika kita marah artinya kita orang lemah karena tidak mampu mengendalikan diri, dan tidak berkuasa karena memang mengatur diri sendiri saja tidak mampu.











 

Pesan tren, e-Book Semangat kerja yang konsisten

Saat ini saya sudah mengeluarkan e-Book "Semangat kerja yang konsisten", yang bicara tentang semangat yang bisa membangkitkan kita untuk bekerja dengan benar yang optimal. Terkadang kita kerja terdorong karena materi, jabatan atau gengsi dan sebagainya. Semua dorongan itu bersifat relatif dan tidak langgeng sehingga membuat kita bekerja dengan semangat naik-turun

e-Book "Semangat kerja yang konsiten" ini membahas tentang penyadaran apa yang sudah kita lakukan dengan semangat, tidak dicari tapi pengen. Pencarian semangat kerja itu menjadi bagian penting agar kerja yang optimal.

Berminat dengan e-Book "Semangat kerja yang konsisten" silakan Wa sekarang 087823659247 dengan harga hanya Rp 50.000 gratis e-Book pendampingnya dan e-Booknya dalam power point.




Pesan tren, Malas tapi pengen

Selamat malam semuanya, semoga dalam keadaan sehat.

Malam ini saya menyambung tentang awal dari Yes I did it, yaitu malas atau tidak ingin. Tapi faktanya orang malas masih memiliki keinginan. Sedangkan tidak ingin memang tidak ada sama sekali dengan apa yang kata orang "itu mesti dilakukan".

Dalam Islam, Allah lewat nabi Muhammad saw memberi petunjuk dalam menghadapi malas dengan doa. Memang ada hal yang mesti dilakukan saat rasa malas itu kita alami, dan dibarengi dengan doa berlindung dari rasa malas. Jika rasa malas itu karena kita tidak tahu, maka kita bisa belajar. Tapi mau belajar aja malas ? Disisi lain jika malas itu karena tidak adanya harapan untuk meraihnya, maka mengapa kita tidak berharap kepada Allah ? Bagaimana mau berharap kepada Allah sedangkan suasananya udah malas. Bisa jadi semua kemalasan itu memang diciptakan oleh setan untuk menghalangi kita untuk berbuat baik. Oleh karena itu Allah mengajarkan kita untuk berdoa agar tidak malas. 

Jika kita diajarin untuk berdoa dalam mengatasi rasa mala, mengapa kita tidak kita lakukan. Karena Allahlah yang Maha Tahu semuanya ini. Insya Allah dengan berdoa ini kita diberikan kekuatan untuk berbuat sesuatu yang baik.





Yes, I did it

Selamat pagi semuanya, salam sejahtera dan bahagia.

Apa perasaan Anda saat bisa melakukan kerja dengan bener ? Pasti senang luar biasa. Tapi apa yang terjadi sebelumnya ? Apakah waktu itu Anda ingin bener-bener mengerjakannya ? Mungkin awalnya malas dan mempertanyakan buat apa saya melakukan ini ? Dan banyak lagi. Anda melakukannya melalui proses yang panjang dan memang begitulah yang terjadi

Apa saja sih proses sampai kepada,"Yes I did it. Berbagi agar bisa memahami prosesnya dan berani melakukannya.

  1. Berawal dari banyak orang malas atau tidak ingin melakukannya, bisa karena tidak tertarik.
  2. Ada hambatan karena tidak bisa
  3. Lalu ada dorongan untuk mau mengerjakannya
  4. Tapi saya tidak tahu caranya
  5. Saya kerjakan aja kan nggak rugi juga
  6. Saya bisa mengerjakan
  7. Saya mampu mengerjakannya dengan cara yang bener (Yes I did it)
Hal utama untuk mampu mengerjakan sesuatu adalah membuka pikiran untuk hal-hal baru agar mendorong kita ingin mengerjakannya. Karena dengan inilah semua berawal. Bukan karena kita tidak mampu, tapi sabarlah berproses menjadi mampu, tambah wawasan, berani dan berlatih. Semoga kita dapat terus berani dan belajar untuk menjadi mampu melakukan untuk kebaikan kita sendiri



Pesan tren Berani berniat dan mewujudkannya

Selamat malam,
Semoga menjadi malam yang menyehatkan rohani kita. Malam ini saya mengajak diri saya sendiri untuk menambah wawasan dari referensi yang bener sehingga berani untuk berniat di setiap aktivitas. Bagaimana dengan Anda ?


Kalau diganjar dengan pahala yang besar, apakah kita masih ingin niat yang tidak baik ? 





 

Pesan tren kembali ke niat

 Selamat sore semuanya. Semoga sehat dan kerjanya mudah dan lancar. 

Terkadang kerja itu menghabiskan tenaga dan waktu yang tidak sedikit, bahkan apa yang sudah kita rencanakan menjadi buyar karena ada kerja lain yang lebih penting. Atau kita larut dalam masalah yang tak pernah selesai, yang akhirnya membuat kita tidak melihat niat kita lagi. Yang penting kerja. 

Teruskan kerja yang sudah kita niatkan, jika membuat kita menjauh dari niat, maka kembalilah ke niat lagi. Karena semua itu kita memilih niatnya. Masak mau dihilangkan ? 

Tidak ada yang sempurna, maka kembali ke niat itu wajar karena banyak hal. Semakin kita dapat melihat niat awal, maka kita bisa mengikutinya dengan kerja yang bener. 


Pesan tren Niat lagi

Kemarin saya mengajak diri saya untuk mulai program membiasakan diri dengan niat dalam setiap aktivitas, terutama dalam kerja. Sudah niat kerja kemarin ? Insya Allah sudah ya. Hari ini juga sama membuat niat lagi sebelum kerja. Kok niat lagi ? Ya lah agar kita semakin terbiasa dengan niat, karena niat itu merupakan tujuan atau target dari kerja kita.

Niat kerja kepada Allah, jika diucapkan dengan kesadaran penuh kepada Allah. Maka hal ini bisa menjadi kebiasaan yang baik. Kita sadar bahwa kita selalu mempunyai target kerja, yaitu menunjukkan kerja yang terbaik dari kita di hadapan Allah melalui ihsan. Niatkan yang setiap hari kita ucapkan dalam hati menjadi semakin kuat yang dapat mendorong kita untuk meraihnya. Setiap hari kita niatkan (target kerja) maka semakin hari pula kita meningkatkan kerja kita. Nggak mau ? Yuk teruskan niat itu setiap dan menjadi kekuatan untuk semakin baik.


Jika hari ini niat dari kerja kita belum optimal, maka tingkatkan kerja kita dengan menguatkan kembali niat. Begitulah setiap hari yang kita lakukan dan tidak membuat kita bosen, karena selalu dinamis setiap hari atas kerja kita.


Bila perlu kita mesti membuat grafik niat untuk sebulan ke depan. Ukuran dari niat dapat kita tentukan sendiri dengan nilai kuantitatif dari angka 0 - 10. Tidak niat dimulai dari 0, niat aja tanpa ada kesadaran sampai kepada niat dengan sengaja. Akhir bulan kita bisa evaluasi agar bisa meningkatkannya lagi dan mengetahui faktor yang mempengaruhinya.









Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...