Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Belajar doa lagi

Sejak kecil kita hafal doa sehari-hari. Seiring waktu doa itupun semakin sirna dan hanya tinggal doa pamungkas yaitu doa sapujagat, rabbana atina fidunya ....
Doa itu adalah mohon perlindungan dan izin mendapatkan kebaikan. Kalo ditanya doa saat bercermin ? Lupa tuh. Bayangkan sejak bangun pagi kita sudah diajarin berdoa sampai mau tidur lagi. Jadi sepanjang hari kehidupan kita selalu dilindungi oleh Allah. Mari belajar berdoa lagi .. sperti waktu kita kecil dengan mengulang-ulang setiap hari. Insya Allah kita memperoleh kebaikan dan selalu dalam lindunganNya.

Begitu indahnya kebersamaan

Dibanyak spanduk "kebersamaan itu indah" terpampang di jalan sebagai ajakan untuk menghadapi atau antisipasi kejadian yang tidak diinginkan. Sebuah nasehat yang baik.
Kebersamaan itu terjadi setelah ada ketidaksamaan dalam pandangan. Tidak bisa dipungkiri bahwa berbeda pandangan itu pasti terjadi karena latar belakang yang tidak sama. Maka setiap orang mesti berprasangka baik agar bisa berempati dan saling memahami. Bagaimana jika pesan  di atas kita ganti ... "indahnya berprasangka baik pada sesama"

Saking emosionalnya

Puasa mengajari kita menahan atau mengendalikan nafsu kita menjadi kebiasaan, tapi semua itu sirna dengan lebaran sebagai pengecualian yang sangat besar. Seakan-akan kita meminta maaf pada diri kita untuk melanggar dengan meleburkan diri untuk larut melepaskan kendali emosi dengan makan selama lebaran ...mumpung ada.
Gejala ini terjadi pada diri kita dalam kehidupan ini. Selalu ada keinginan untuk pengecualian yaitu memaafkan saat kita telah banyak berbuat kebaikan lalu "menghalalkan" dengan yang tidak baik kita lakukan sekali. Tapi renungkanlah bahwa bisa jadi satu hal yang tidak baik itu menghapus kebaikan yang banyak yang telah kita lakukan. Bukankah ini penyesalan yang luar biasa atas hal tidak baik yang kita lakukan. Jadi bersabarlah dengan terus melakukan hal baik dan bersabar pula atas godaan untuk melakukan hal yang tidak baik.

Alias

Alias adalah nama lain dari seseorang, saat menikah atau meninggal nama kita selalu ada binti (nama orang tua). Tradisi ini terus terjadi.
Bisa jadi kami memaknainya bahwa nama orang tua disebutkan untuk menunjukkan nama orang tua masih menjadi peran dalam kepribadian kita, mulai dari akte lahir sampai kematian. Maka jadilah apa yang dimaksud agar menjadi kebanggan orang tua

Memohon maaf ... dan terjadi lagi

Memohon maaf merupakan sikap baik yang mesti dijalankan karena kita bukan manusia sempurna. Terus yang pertanyaan adalah kita meminta maaf saat orang lain yang memberitahu BUKAN kita sendiri yang berinisiatif untuk mengetahui terlebih dahulu. Apa akibatnya ? Biasanya kita mohon maaf seperti agak terpaksa, bisa jadi kita tahu salahnya tapi dalam hati bilang,"orang itu memang tidak suka aja sama saya". Kondisi ini tidak sejalan tahu kesalahan dengan kesadaran atas kesalahan sendiri, maka biasanya kesalahan itu terjadi lagi.
Terus gemana ? Indikasi kesalahan dari orang lain itu bagus asal kita bisa menerima dengan ikhlas (karena seringkali kita cenderung merasa benar menurut kita) atau dengan sengaja kita sendiri yang mengevaluasi tindakan salah atau betul. Inilah langkah untuk memperbaiki kesalahan kita dan dilanjutkan dengan kesadaran hati untuk menerima kesalahan itu sebagai proses menuju kesempurnaan. Maka munculnya dorongan untuk tidak mengulanginya lagi. Akhirnya memohon maaf adalah langkah sempurna untuk membersihkan hati menuju keadaan yang semakin baik.
Renungkan jika memohon maafnya kepada Allah swt, maka situasi yang benar mesti kita bangun untuk selalu memohon maaf tapi tidak hanya lisan dalam doa saja. Yang terpenting adalah secara ilmu kita tahu salah yang kita perbuat. Gemana tahu salahnya ? Banyak membaca dan memahami Al Qur'an sebagai referensi mutlak kebenaran yang petunjuk untuk mengetahui kesalahan kita.

Tidak ada yang menarik Anda Kecuali ...

.... Sesuatu pekerjaan yang menambah nilai bagi diri kita dan bermanfaat bagi orang lain. Jika dicek apa yang telah kita lakukan adalah 70% kita mengerjakan sesuatu yang tidak menambah nilai diri dan bahkan tidak memberi kemanfaatan bagi orang lain. Perhatikan kita lebih banyak mengomentari sampai maksimal berempati, tapi sedikit sekali kita berbuat ikhlas untuk mengerjakan sesuatu yang bernilai nyata (bukan sekedar solusi lisan).
Untuk mendapatkan hal yang menarik bagi kita, maka hadapi setiap detik kehidupan yang kita jalani dan berbuat sesuatu yang nyata bagi kita dan orang disekitar kita. Menyapa, tersenyum, bersilaturahmi dan beramal shaleh sesuai sesuatu yang dihadapi saat itu kepada siapapun yang kita temui.
 

Definisi UANG

Dulu, Uang merupakan simbol atau alat untuk menukar barang atau jasa seperti halnya emas, dinar dan sebagainya. Tapi sekarang Uang sudah bisa ditafsirkan materi yang punya nilai. Tidak salah, tapi patut kita renungkan bahwa ada peralihan pemikiran yang memacu semua orang mendapatkan atau mencari Uang BUKAN lagi menciptakan barang atau jasa yang punya nilai tinggi. Pola ini menciptakan orang membuat sesuatu yang TERLIHAT bernilai tinggi tapi manfaat/fungsi utama dari barang dan jasa itu dikalahkan oleh yang bukan fungsi utama. Misalkan kue dengan hiasan cantik lebih tinggi nilainya daripada kue enak yang biasa. Dan Bahkan dengan Uang orang bisa membayar kualitas barang dan jasa, bukankah seharusnya barang dan jasa lah yang menentukan nilainya sendiri.
Konsumen pada dasarnya masih membutuhkan fungsi atau manfaat dari barang dan jasa daripada yang lain (fungsi sekunder dan asesoris). Maka mau tidak mau konsumen membayar mahal untuk hal yang tidak berkaitan langsung dengan fungsi utama produk. Perhatikan penerbangan Air Asia bisa menerbangkan banyak orang tanpa adanya pelayanan yang tidak fungsional.
Jadi mulailah berpikir tidak fokus pada UANG yang cenderung membuat kita melupakan nilai dari barang atau jasa (fungsi utama) yang mau dihasilkan, TAPI berpikirlah produk yang memberi nilai tinggi pada fungsi utama sehingga mampu dinilai tinggi sehingga kita mampu mengontrol UANG masih sebagai alat pembayaran saja.

Kemampuan Menjual

Kemampuan menjual milik seorang salesmen, tapi banyak orang yang tadinya tidak ingin jadi salesmen ternyata sukses setelah menjadi salesmen. Karakter seorang salesmen cerdas mengatur penerimaan dan pengeluaran atau pendapatan dan pengeluaran.
Sebaliknya karyawan identik dengan konsumtif yang cerdas membeli alias mengeluarkan uang tapi tidak cerdas dalam mendapatkan uang. Jika Anda sudah merasa kekurangan uang atau gaji tidak mencukupi maka dipastikan Anda mengalami kesulitan menjadi pengusaha. Karena Pengusaha berlawanan dengan karakter seorang karyawan.
Sekalipun Anda Anda sebagai karyawan pastilah Anda ingin mempunyai uang yang mencukupi Maka bangunlah diri Anda menjadi karakter pengusaha dengan mengembangkan potensi menjual.

Satu

Satu merupakan langkah awal yang menentukan. Berhitung dimulai dan bernilai dari angka 1. Tidak ada angka satu berarti 0.
Satukan hati, pikiran dan langkah nyata dalam bertindak.
Today ... bangun pagi lebih awal berarti mengawali hidup dengan dengan lebih banyak waktu dan lebih segar.

Uang = Produktivitas

Begitulah orang menilai uang = produktivitas, artinya semakin tinggi produktivitas semakin tinggi uang yang didapat. Apakah selalu ? Ternyata tidak 100%, Jadi yang benar apa yang kita kerjakan itu mesti mempunyai nilai produktivitas tinggi, efisien dan efektif.
Ada hal yang jauh lebih penting bagaimana produktivitas itu dihasilkan ? Yang pasti ada nilai kompetensi yang terdiri dari ilmu, pengalaman dan ketrampilan yang mampu menghasilkan sesuatu yang mempunyai nilai tambah (azaz manfaat besar) bagi orang lain. Memang terkadang semua itu membutuhkan uang atau modal, lalu kapan hal itu terjadi ?
Mulailah dari uang yang kita miliki (sedikit) untuk memanfaatkan sumber daya (alam dan sesuatu di luar diri kita) sehingga menghasilkan sesuatu yang bernilai tambah dan dibutuhkan orang banyak. Langkah ini wajib kita laksanakan, lalu bergerak menjadi seorang pembelajar untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas sehingga menjadikan kita semakin produktif dan mendapatkan balasan dari hasilnya itu berupa uang (salah satunya).
Dan yakini pula semua itu juga tetap tidak menjamin 100% tercapai sepanjang perjalanannya. Maka tingkatkan kemampuan spiritual  untuk memudahkan dan mempercepatkan perubahan di atas.

Fokus dan godaan

Berkurangnya kualitas fokus kepada apapun membuat peluang masuknya godaan untuk berpindah fokus kepada godaan yang akhir membuat kita gagal.
Jadi beri energi yang cukup dan minat agar fokus tetap terjaga dan semakin dekat kepada keberhasilan.

Waktu Istirahat

Waktu istirahat yang baik adalah tidur yang cukup, menghentikan gerakaan fisik dan membiarkan pikiran bekerja alami yang tidak lagi mengikuti perintah kita. Waktu istirahat peran manusia menjadi minimal dan Allah lah yang menguasai 100% atas diri kita. Hasilnya memberi kesegaran fisik dan pikiran ... dan siap menjalankan perintah Allah selanjutnya.

Just do it

Just do it apapun yang membahagiakan Anda, maka hal itu menyemangati hidup Anda dan hasilnya memberi nilai diri yang lebih. Tersenyum, memberi sesuatu buat orang lain, menasehati dan mengajak dalam beramal shaleh, dan lainnya.

Ada 1 maka muncul 2

Kiat ingin 10 tapi angka itu sepertinya berat untuk diraih/dijalani. Bisa jadi hal inilah menahan atau menunda langkah kita untuk berubah meraih angka 10.
Mari kita syukuri dan sadar angka kita itu 0. Menjadi mudah kesadaran mengakui angka 0 ada pada kita, maka kita berpindah/bergerak menuju angka 1. Ada 1 maka terpikir angka 2 dan selanjutnya. Sikapi semua itu dari hal kecil dan langkah kecil yang memberi hasil yang kecil pula. Itulah mudahnya untuk berubah dan butuh konsistensi.

Sisa waktu atau waktu telas habis

Tak terasa hari telah berlalu, kemarin masih bujangan atau single dan sekarang sudah punya anak yang sudah mulai kuliah. Di depan sana menunggu akhir dari waktu kita. Adakah waktu yang tersisa ... ? Saat kita membaca atau merenungkan hal ini maka waktu masih terasa ada, yah sedikit. Sepertinya banyak hal yang belum dikerjakan atau diperbaiki, tapi tenaga dan pikiran sudah tidak mampu lagi mengejarnya.
Waktu ? Menjadi habis waktu kita bukan berarti akhir kematian kita tapi sudah tidak waktu lagi buat melakukan yang terbaik buat diri kita dan orang tercinta. Yang ada adalah waktu yang dihabiskan untuk kerja dan uang. Yang tersisa dari waktu itu adalah kelelahan, kecapean, istirahat.
Maka berilah ruang dan waktu buat apa yang ingin kita kerjakan apa saja dan kapan saja dan dengan siapa saja dan dimana saja.

Dinanti banyak orang

Kita semua tahu hidup hanya sekali dan kita pun tidak pernah  tahu akhir dari kehidupan kita. So manfàatkan waktu untuk berbuat kebaikan ke banyak orang. Tandanya kehadiran kita disenangi dan dinanti.
Bukan hal sebaliknya kita mengharapkan atau menunggu kebaikan itu dari orang lain.

Berdoa dan mampukan diri kita.

Dalam keterpurukan atau gagal atau banyak masalah, doa adalah solusi cepat dan mudah yang sering kita lakukan. Dan banyak pula doa itu muncul dengan otomatis tanpa kita sengaja. Pengalaman menunjukkan bahwa tidak selalu doa itu dikabulkan.
Selain doa itu ibadah, kita lebih sering memanfaatkan doa itu sebagai permohonan. Permohonan kepada Allah swt bisa jadi dikabulkan atau tidak dikabulkan. Maka doa yang dikabulkan bermakna pemberian. Dan perlu diingat bahwa semua pemberian itu tidak merubah sama sekali apa yang sudah kita miliki, terutama kemampuan kita. Sudahkah kita siap dengan pemberian Allah swt sesuai dengan doa kita agar pemberian itu menjadi kebaikan ? Kewajiban kita untuk selalu meningkatkan kemampuan intelektual (ilmu), kemampuan mengelola emosi dan kemampuan spiritual AGAR selalu siap pula menerima pemberian Allah swt. Dan meningkatkan kemampuan itu semakin tinggi saat kita menerima pemberian nikmat dari Allah swt atas apa yang kita minta.

Ciptakan arah apa yang kita kerjakan

Bekerja tanpa arah yang kita inginkan sendiri, maka kita menjadi bagian dari arah orang lain. Dan kita hanya mendapatkan paling tinggi pujian dan paling rendah dicuekin sampai dimarahi jika tak sesuai arahnya, capek dan stress. Orang lain bisa sukses.9
Mengapa arah apa yang kita kerjakan itu dibelokkan kepada arah kita. Maka kita mendapatkan banyak hal positif yaitu kita bangga bisa sukses dan yang paling buruk kita mendapatkan pengalaman luar biasa sekalipun kita menderita yang menjadi motivasi terbesar kota untuk mempercepat jalan kita menuju sukses. Sadarkah kita ?

Berani ngaku salah ...

Ditanya dalam forum "siapa yang ngaku dirinya gagal ?" Semua menjawab tidak ada yang mau ngaku gagal. Saya pertanyaannya dengan bodoh alias tidak tahu, ternyata hanya ada 2 orang saja.
Tak mudah untuk menjadi sukses karena kita merasa tidak pernah gagal sehingga tidak mendorong apapu kita untuk bergerak menuju kesuksesan. Tidak sukses dan tidak juga gagal.
Sama halnya jika kita tidak ngaku bodoh alias sok tahu tapi faktanya kita memang tidak tahu. Karena hanya ingin terilhat tidak bodoh maka kita tetap bodoh selamanya.
Berani ngaku gagal, bodoh dan sejenisnya membuat kita terdorong untuk berubah menjadi lebih baik. Waktu mengaku tadi hanya 1 menit tapi tidak gagal selamanya. Sok tahu itu maka gagal selamanya

Menjadi percaya

Sering kali kita sudah percaya karena pemahaman kita, tapi tidak pernah terjadi apapun dengan apa yang sudah kita percaya.
Percaya disiplin itu baik .... tapi mengapa kita tidak disiplin ? Bahkan kita pun pernah orang disiplin dengan penghargaan yang diterimanya dan pernah juga melihat orang yang disiplin mendapatkan pinaltinya. Pasti kita percaya itu dan pilihan disiplin yang mesti kita jalani. Sekali lagi itu tidak terjadi. Why ? padahal sudah ada peringatan dan nasehat tidak juga menggugah kita disiplin.
Bisa kita memang sudah beduk alias hati sudah terkunci menerima kebenaran sehingga sudah tidak mampu disiplin dengan berbagai alasan, contoh yang penting kan jam kerjanya. Atau bisa jadi kita tidak tahu caranya karena setiap kita mau disiplin ada efek negatif buat orang lain dan orang sekitar kita. Untuk itu kita mesti mencari masalah sebenarnya mengapa kita tidak bisa disiplin. Itulah sebenarnya yang harus kita lakukan bukan langsung disiplin. Ingat saat kita mau disiplin selalu ada godaan bahwa "saya sudah disiplin tapi nggak ada tuh penghargaan dari bos atau tidak ada kenaikan pendapatan saya".

Temukan alasan

Check out @SLCNew's Tweet: https://twitter.com/SLCNew/status/426525169213898752

Doa lebih kita sukai daripada beramal shaleh

Terpaksa atau tidak, berdoa adalah bagian yang sering kita lalukan dalam hidup ini. Dan yang lebih luar biasa lagi adalah saat kita merasa doa itu dikabulkan ... senang dan bersyukur banget. Sepertinya Allah swt itu mendekat kepada kita, mencintai dan menyayangi kita. Mengapa itu terjadi ? Karena kita membuka pintu hati untuk memohon Allah swt "masuk ke dalam hati kita", padahal Allah swt selalu ada disetiap langkah kita. Maka kita merasakan kebaikan (sesuai doa kita) yang bisa jadi belum tentu menjadi kebaikan di sisi Allah swt.
Mari kita bandingkan dengan ibadah atau amal shaleh, bisa jadi Allah swt lah yang membuka pintu hati kita dan masuk ke dalamnya karena Allah swt memang senang, cinta dan sayang kepada orang yang beribadah dan beramal shaleh. Kebahagiaan kita sangat luar biasa dengan kehadiran Allah swt itu tanpa kita memohon. Hal ini terjadi karena Allah swt MAHA TAHU keadaan dan apa keinginan kita yang tidak terucap, dan Allah tahu apa yang harus diberikan kepada kita yaitu kebaikan di sisi Allah swt yang pasti pula menjadi kebaikan buat kita.
"Hanya kepadaMU aku menyembah (beribadah dan beramal shaleh) dan hanya kepadaMU lah kami memohon (berdoa Jika ada kesulitan)" .. begitulah bunyi ayat 5 dari Al Fatihah. Apa maknanya ? Allah swt memberitahu petunjuk kepada kita bahwa dahulukan dan fokuslah serta cintailah IBADAH DAN AMAL SHALEH daripada memohon doa. Tapi fakta menunjukkan bahwa kita lebih sukai berdoa dengan ekspresi "sedih" agar doa kita dikabulkan. Memang hak mengabulkan doa kita itu Hanya milik Allah swt, tapi alangkah indahnya jika IBADAH DAN AMAL SHALEH yang sudah kita lakukan mampu menuntun kita memperoleh petunjuk dalam setiap langkah kehidupan kita dan doa lebih fokus kepada dzikir memuji Allah swt. Dan jika memang kita berat menjalani hidup ini maka doa itu lebih kepada memohon petunjuk agar bisa melewati kehidupan ini dengan kebaikan.
Jadi perbanyaklab ibadah dan amal shaleh agar Allah swt selalu bersama kita KARENA Allah cinta atas perilaku kita BUKAN sekedar memohon.

Berdoa buat orang lain

Kok berdoa buat orang lain ? Berdoa buat diri sendiri saja belum dikabulkan. Tapi begitu pesan yang kita terima bila berdoa bersama-sama. Memang tanpa kita sadari hal itu sudah dilakukan, berdoa buat orang tua dan yang mengamini doa ulama atau ustadz habis ceramah atau shalat jamaah. Nah ternyata terkabulnya doa kita seringkali ada kaitan dengan seberapa banyak kita berdoa buat orang lain, khususnya orang tua dan orang terdekat kita. Dan pola ini membuat semua orang mendoakan satu sama lain. Pernahkah kita mendapatkan sesuatu yang baru saja kita merasa berdoa atau belum pernah berdoa ? Ada beberapa hal yang terjadi pada saat kita terpuruk. Bisa jadi Allah swt mengabulkan keinginan kita atas doa orang tua atau orang tertentu yang berdoa  atas kebaikan yang pernah kita berikan. Dan disaat bersamaan kita pun berdoa kepada Allah swt. Secara matematis, bisa jadi saat itu kita dihisab bernilai sangat negatif (banyak berbuat keburukan/dosa) ... maka sangat sulit keinginan kita dikabulkan. Bisa jadi begitulah Allah swt dengan rahman dan rahiimNya memberikan kebaikan atas permintaan orang yang mendoakan kita. Ingatlah saat seperti itu kita merasa bahwa doa kitalah yang didengarkan dan dikabulkan Allah swt dan kondisi ini bisa membuat kita tersanjung dan merasa seperti orang shaleh saja, "doaku dikabulkan Allah swt, hebatkan aku ?" Memang kita baru saja berdoa dan dikabulkan sesuai dengan apa yang kita minta, tapi doa kita pun dikuatkan oleh doa orang lain. Untuk itu berdoa tidak hanya untuk diri sendiri, tapi berdoa pula untuk keluarga, masyarakat, tempag kita bekerja, negara dan lainnya.
Contoh nyata saat kita kesal atau kecewa atas pwrilaku orang lai  kepada kita, maka kitapun dapat meredam kekecewaan itu dengam berdoa kepada mereka untuk kebaikan. Seorang yang kesal setelah menjelaskan panjang lebar dan  konsumen tidak mau dengan alasan tidak punya uang. Maka sebagai salesmen hal ini bisa bikin kecewa dan untuk menutup kekecewaan itu dapat dilakukan dengan berdoa. Berdoa mampu mengajak kita ikhlas, "terima kasih pak, Insya Allah bapak besok dapat rezeki atau uang". Apa yang terjadi ? 90% orang mengamininya. Dan jika konsumen itu mendapatkan rezeki, dengan izin Allah swt. Yang diingat bisa jadi kita berdoa dulu kepadanya. Dan berdoa kepada orang lain juga bisa tidak perlu didengarkan oleh orangnya. Saat kita melihat orang yang kena musibah dan sangat disarankan untuk berdoa agar mereka itu mendapatkan kebaikan dan8 kelancaran.
Begitulah sebenarnya doa dan saling mendoakan itu adalah baik buat sesama. Doa buat orang lain bisa jadi tabungan kita untuk menguatkan izin Allah swt kepada kita dengan apa yang kita mintakan.

Jika berdoa mesti lapor dong

Berdoa telah menjadi biasa dan yang tidak biasa itu adalah doanya selalu sama. Ada yang hal yang mesti kita perhatikan dalam berdoa agar lebih bermakna dan mendorong kita semakin baik dengan berdoa. Awalnya, Berdoa itu memohon sesuatu dan dalam perjalanannya bisa jadi kita mendapatkan secara bertahap atau mendapatkan sebagian atau penuh atau juga belum sama sekali. Rasanya tak pantas untuk berdoa yang kedua kalinya atau seterusnya dan kita tidak melaporkan kembali progres yang sudah kita dapatkan. Aplikasinya sepeeti berikut awal doa kita memohon keinginan kita dikabulkan dan saat berdoa lagi sepantasnya kita melaporkan kepada Allah swt kondisi yang kita alami apapun itu. Kemudian doa kedua berisi memohon kembali sesuai dengan apa yang belu kita peroleh. Dan seterusnya selalu berdoa yang disesuaikan dengan apa yang sudah kita peroleh dengan mengucapkan rasa syukur dan apa yang belum untuk dimohonkan kembali.
Hal di atas membuat kita bersikap dan bertindak positif :
1. berdoa selalu tidak sama sehingga meminimalkan doa yang sama yang membosankan.
2. Berdoa mengajak kita untuk berusaha dan melaporkan sehingga kita pun sering berucap terima kasih.
3. Doa kita selalu dinamis, berdoa dari satu keinginan ke keinginan lain, satu urusan selesai dan melanjutkan  ke urusan berikutnya.
4. Menciptakan komunikasi yang baik kepada Allah swt.
5. Berdoa hanya untuk satu keperluan saat ini bukan sesuatu yang masih jauh waktunya. Bukankah doa atau apa yang kita kerjakan hari menentukan apa yang terjadi di kemudian hari. Artinya boleh saja kita berdoa untuk tahun depan tapi yang lebih nyata adalah apa yang bisa kita lakukan hari ini menjadi penting (yang merupakan bagian dari perjalanan keinginan kita tahun depan). Kondisi ini mengajarkan kita untuk membuat rencana target jangka panjang dan program -program jangka pendek uang mesti dicapai.
Bagaimana dengan makna doa seperti di atas ? Insya Allah, semua itu mendorong kita untuk selalu berdoa, bertindak positif dan bersyukur.


Berdoa tapi tidak Berdoa

Doa tidak hanya sekedar doa yang kita ucapkan dalam hati kepada Allah swt. Dengan doa yang selalu sama dan menjadi rutin maka doa itu tidak memberi makna apapun. Mengapa ? Karena doa hanya rekaman saja dan bahkan bisa jadi kitapun tidak "peduli" dengan isinya lagi. Padahal doa itu adalah cermin dari harapan hidup kita ... seberapa besar keinginan atau target hidup yang ingin kita raih yang tentu mencerminkan pula usaha-usaha yang kita tempuh.
Berdoa tapi tidak berdoa, itulah yang bisa menggambarkan apa yang sudah kita lakukan dalam berdoa. Merenungkan kembali bahwa kekuatan doa itu luar biasa bagi seseorang karena mereka tahu apa yang harus dilakukan untuk menggapai harapannya. Doa orang yang mau sembuh, doanya begitu merasuk jiwa dan bukan lisan lagi yang tersusun dari kata tapi sudah hati yang bicara tanpa perintah. Maka kondisi doa ini membakar semangat untuk melakukan apapun untuk sembuh agar kesembuhan itu terwujud dalam waktu singkat. Bagaimana dengan doa kita ?

Hadapi persoalan dengan tenang dan ilmu

Check out @munirhasanbasri's Tweet: https://twitter.com/munirhasanbasri/status/418866576821985280

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...