Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Semakin yakin setiap hari

Mari berpikir sederhana untuk menjalani hidup ini. Semakin baik setiap hati dapat kita jalani dengan semakin yakin setiap hari. Apa yang mesti diyakini ? Yakin dan percaya kepada Allah.
Mati pahami betul tentang berzikir, dengan berzikir akan menentramkan hatimu. Maka mari berzikir di waktu sebelum dan sesudah shalat. Insya Allah zikir kita bisa menyempurnakan shalat kita dan semakin dikuatkan hati ini dari mengingat Allah. Amin

Semakin baik setiap hari

Hidup datar sangat membosankan untuk sebagian orang dan sebagian lagi merasa nyaman. Yang pasti semua tidak menolak untuk menjadi semakin baik. Semakin baik pastilah membawa sesorang menjadi berubah secara periodik, ada yang suka berubah dengan cepat dan ada pula yang berubah tidak suka tiba-tiba. Tadi yang pasti perubahan itu disukai semua orang karena mudah dikerjakan. Maka jadikan perubahan itu setiap hari, ringan dan mudah.
Bayangkan jika kita hanya semakin baik dari hal kecil, dari diri kita sendiri dan dimulai saat ini. Insya Allah semua berjalan dengan baik dan benar. Mulailah dengan tidur teratur dengan tidur lebih awal tanpa begadang dan bangun hidup pagi sebelum subuh. Ada sebagian orang menganggap hal ini sulit. Oke, tapi mari kita kerjakan saja tidur lebih awal .... Insya Allah bangunnya lebih pagi. Tak mampu juga, berdoalah sebelum tidur dan mempersiapkan alarm jam untuk dibangunkan. Jadikan hari demi hari untuk berlatih dan hargai pencapaian yang diraih. Just do it dan lihatlah dunia baru Anda.
Semakin baik setiap hari .... Menjadikan anda lebih baik dari sebelumnya. Inilah motivasi diri kita yang terbaik dan kita menjadi motivator buat diri sendiri.

Luar biasa ... Biasa di luar

Permainan kata dengan balik terkadang memberi makna yang dalam. Contoh judul di atas kata "luar biasa" yang ditujukan bagi ungkapan yang tidak biasa atau melebihi yang biasa. Tapi betulkah orang yang luar biasa itu adalah orang yang biasa di luar biasa ? Begitu seorang sering mengatakan hal seperti itu "luar biasa" ... "Biasa di luar"
Biasa di luar memberi makna sudah biasa menonjol sehingga menjadi hebat di luar yang terlihat oleh banyak orang. Luar biasa terjadi memang terlihat oleh banyak orang yang tidak biasa, luar biasa tidak terjadi jika orangnya biasa di dalam. Baik nggak makna luar biasa ?
1. Bisa jadi membuat kita tersanjung saat itu. Keluar biasaan itu terjadi bisa disebabkan tidak luar biasa karena memang orang itu mengerjakan yang baru dilihat orang banyak. Sebelumnya orang itu tidak terlihat karena selalu di dalam. So itulah makna biasa di luar.
2. Luar biasa bukan berarti hebat, bisa disebabkan melakukan yang berbeda dari orang lain atau melakukan di luar kebiasaan
3. Perasaan senang saat dipuji bisa membangkitkan kita menjadi bersemangat untuk mengerjakan ya g lebih baik. Tapi bisa juga perasaan senang membuat kita terlena, sombong dan angkuh.
4. Dibalik hal luar biasa itu bisa menunjukkan bahwa kita menjadi biasa di dalam.
Mari kita merenungkan dan mengambil maknanya yang bikin kita menjadi semakin baik. Penting menjadi orang baik tapi jauh lebih baik jadi orang penting.... Mana yang anda kita pilih.

Perhitunganku salah

Tak banyak sih dengan apa yang kumiliki. Dan menjadi mudah lenyap dalam perhitunganku jika digunakan. Begitulah kira-kira perhitunganku yang selalu ingin memenangkan atau menguntungkanku sendiri. Yang sering kita lakukan,"baru minta izin atau sesuatu aja sulit banget sih ... Dasar apa-apa diperhitungkan"
Renungkan ... Boleh-boleh saja kita berhitung dengan siapa pun tapi sebenarnya perhitungan itu tidak menjadikan kita lebih baik. Hanya sekedar ini tidak rugi dan hati ini jadi puas. Sebelum kita membuat perhitungan, sadarilah bahwa perrhitungan yang sesungguhnya adalah berhitunglah dengan Allah.  Berapa banyak sih yang sudah kita kerjakan ? Bisa jadi masih sedikit dan cenderung doanya yang banyak agar apa yang kita inginkan terpenuhi. Setelah tercapaipun kita masih berhitung rugi ... Alias kurang. Sadarilah bahwa perhitungan/kalkulator kita yang salah atau tidak fungsi. Perhitungan kita selalu tidak dapat menghitung pemberian Allah, tapi mengapa mesti selalu menghitung apa yang belum kita miliki ? Sehingga kita meminta dan menghitung ... Meminta dan menghitung lagi. Ya Allah ajari kami untuk pandai berhitung bukan apa yang kami minta tapi pandai berhitung yang sedikit apa yang sudah kami lakukan.

Maukah ngga terima amanah pake emosi

Jawaban dari judul di atas pastilah Anda jawab "tidak mau". Tetapi mengapa orang yang menerima amanah masih nurut atau taat pada orang yang memberi amanah ? Ada dua hal yang pertama karena yang menerima amanah itu yakin bahwa isi amanah itu bermanfaat baginya. Dan yang kedua adalah takut kepada yang memberi amanah karena dia masih butuh sesuatu.
Jadilah orang yang memberi amanah dengan tegas dan santun. Berilah amanah yang niat dan isinya baik.

Kepasrahan itu beriman kepada Allah

Kesulitan dan kesusahan dalam hidup sering mengantarkan banyak orang untuk selalu mencari jalan pintas sebagai solusi atau ada juga beberapa orang dengan kemampuan yang dimilikinya sangat ingin menunjukkan siapa dirinya dengan melakukan "aktivitas pelarian dari kesulitan hidup". Seseorang yang korupsi bisa jadi berawal dari kesulitan memenuhi kehidupannya, sama halnya dengan seorang "pelacur", perilaku aneh, suka marah atau perilaku negatif lainnya yang merupakan aktivitas jeda atas pelarian dari kesulitan hidup dan kita berharap kesulitan itu selesai.
Kesulitan hidup selesai dengan aktivitas yang benar, apa itu ? Jika Allah mengizinkan, maka kita menemukan solusi dari kesulitan hidup ... tapi fakta kita tidak merasa bersyukur dengan izinNya itu. Sepertinya hal ini terungkap dalam kalimat berikut "badai pasti berlalu". Setelah kesulitan itu berakhir maka banyak orang tidak menjadi dekat dengan Allah karena merasa dia sendiri yang menyelesaikan kesulitannya.
Disisi lain, Kesulitan itu adalah kepasrahan kepada yang memiliki atau memberi kesulitan itu sendiri yaitu Allah swt .... maka banyak orang yang menemui kesulitan menjadi pasrah dan mengadu kepada Sang Pemiliknya. Sadarilah bahwa kesulitan itu menjadikan kita lebih dekat dengan Allah dan mendapatkan kebaikan dariNya. 
 

Fenomena Libur dan stress

Menarik untuk disimak ..... Malam sebelum libur atau sepulang kerja sehari belum libur jalanan di jakarta, bogor dan bandung menjadi sangat macet yang membuat jarak tempuh menjadi 3 bahkan 4 kali lipat. Misalkan dari jakarta ke bandung bisa mencapai 6 jam dimana biasa hanya 2 jam. Itu dengan kendaraan sendiri, terminal bisa dan stasiun tiketnya habis sebelum waktunya. Yang penting bisa libur ke kampung halaman atau libur di tempat tujuan wisata ... Soal capek No PROBLEM.
Fenomena libur ini sudah menjadi acara penting selain libur liburan, natal dan tahun baru. Di sisi lain ada pertanyaan yang menarik, kok bisa ya semua menyambut libur seperti hari yang ditunggu-tunggu sekalipun hanya 1 hari ? Dan banyak pula orang sudah mempersiapkan semuanya termasuk keuangannya. Apakah banyak orang stress dengan kerja saat ini ?  Mari kita ambil hikmahnya :
1. Jika libur sudah menjadi acara yang direncanakan dengan baik, maka bukankah Anda juga perencana yang baik juga dalam bekerja. Anda perencana kerja yang hebat dan mengerti detail-detail dalam pekerjaaan. Demikian juga dengan energi dan semangat menjadi kekuatan yang siap Anda korbankan dalam bekerja. Bukankah Anda orang yang mencerminkan perilaku seperti halnya saat anda berlibur ? Jika iya, maka Anda termasuk orang yang pekerja keras yang membutuhkan libur. Atau anda bukan seperti itu ...
2. Bukan seperti itu karena Anda bisa jadi hanya perencana hebat saja tapi tidak banyak mempraktekkannya. Artinya anda pekerja yang capek mengerjakan ini dan itu tanpa adanya kemampuan yang mumpuni yang akhirnya membuat Anda stress. Dan anda juga butuh libur.
3. Atau Anda memang ada kebutuhan/kepentingan tertentu yang hanya bisa dilakukan di saat libur.
4. Bisa jadi juga sih Anda libur karena ingin menunjukkan anda banyak uang. Maka berlibur adalah pekerjaan anda untuk menghabiskan uang dan tenaga.

Hendaknya semua alasan itu mesti jadi pelajaran ... Terutama jika stress maka Anda libur, stress tidak bisa diselesaikan dengan libur karena libur adalah aktivitas yang sama halnya dengan kita bekerja yang bisa bikin stress. Nggak percaya ? Saat Anda libur bisa berantakan karena banyak hal termasuk hal kecil maka bisa membuat Anda bete dan stress. Hal ini ditunjukkan bahwa setelah pulang libur Anda stress lagi dengan pekerjaan rutin. Tapi ada yang bilang libur itu bagus karena bikin kita senang tapi capek tetep ada. Kesenangan di tempat libur hanya bertahan beberapa hari dan bisa membuat anda sibuk dengan liburan berikutnya. Intinya anda tetap stressdi tempat kerja. So apa solusinya, stress butuh solusi bukan sekedar libur , tapi kemampuan (ilmu dan ketrampilan) mesti ditingkatkan sehingga tekanan atau stress menjadi semakin rendah. Berolahraga dan makan yang sehat menjadi penunjang tingkat semakin kecil atau bisa dikendalikan. Stress lawannya tenang di hati , maka lakukanlah yang membuat anda tenang atau senang. Libur salah satunya tapi tidak menghilangkan stress, bagaimana jika kita dekat dengan Allah dengan ibadah dan beramal shaleh ? Perasaan senang dan tenang membuat kita menjadi semakin mampu mengendalikan suasana dan pekerjaan. Jika solusi ini kita laksanakan maka semua memberi kebaikan bagi kita dan keluarga.
Insya Allah kita mendapat hikmah dan menemukan solusi persoalan hidup kita.

Kesenangan itu hanya sekian detik

Begitu luar biasa banyak orang sangat ingin mencapai apa yang diinginkannya, meraih uang agar terpenuhi kebutuhannya, menghabiskan waktu untuk berlibur dengan menyenangkan, bersama dengan orang yang dicintai, menyelesaikan proyeknya dan banyak lagi. Tenaga dan pikiran serta perasaan menyatu yang diselimuti semangat yang menyenangkan. Akhirnya mereka pun meraih .... apa yang sebenarnya yang mereka dapatkan ?
Hanya kesenangan yang memuaskan hati hanya sesaat saja. Bukankah Anda atau saya pun merasakan yang sama. Dan jika kita perhatikan dengan seksama, maka saat kita merasakan kesenangan dan kepuasan hati itu terjadi dimana orang lain (satu orang atau banyak orang) merespon apa yang kita lakukan. Saat kita punya banyak uang karena ada orang yang melihat kita membelanjakan uang itu untuk dibelikan sesuatu atau orang lain melihat kita memiliki banyak barang. Saat orang sudah bilang,"hebat ya punya mobil baru dan rumah mewah", maka muncullah kesenangan itu yang membuat hati jadi puas. Perlu kita ingat orang yang merespon kita mempunyai beragam motivasinya, ada yang ingin dijadikan teman, ada yang ikhlas, ada yang iri dan sebagainya. Bagaimana jika Anda bilang,"saya banyak uang", tapi tidak ada yang tahu atau melihatnya ? Tentunya kesenangan dan kepuasan hati itu tidak ada. Sadarkah kita dengan hal ini .... maka bisa jadi saat seseorang memiliki banyak uang dan tidak ada yang meresponnya, maka diantara mereka membuat sensasi yang mengundang orang lain untuk melihatnya. Hal ini sering kita lihat banyak orang melakukan sesuatu yang ingin dilihat oleh orang banyak ... respon yang kita sebut dengan pengakuan.
Memang Kesenangan yang kita peroleh hanya sebentar dapat memberi kesan atau menyimpan memori yang menyenangkan jika diingat, lalu kita ingin meraihnya kembali dan kita pun melakukan lagi. Mari kita pahami bahwa kesenangan yang langgeng itu adalah kebahagiaan, masihkah kita meraih kesenangan sesaat yang sangat bergantung pada orang lain ? Padahal Allah siap memberikan kebahagiaan itu sekalipun dalam kesendirian atau dengan orang-orang yang baik didatangkan oleh Allah. Mudah sekali, beriman dan beramal shaleh saja. Mau ? Mari kita buktikan ya.

Nasehat ...

Saat Anda memberi nasehat, kondisi yang tidak kondusif untuk dicerna isi nasehatnya. Karena kondisi itulah Anda yang menasehati harus bisa mengendalikan diri. Why ? Bisa jadi yang dinasehati sangat emosional menolak apapun karena dia merasa benar.
Mengiyakan dan diam merupakan langkah terbaik saat menghadapi orang yang mau dinasehati. Lalu bicara dengan santai nasehat kita.

Salah atau benar

Jika tidak salah maka benar, sebaliknya jika tidak benar maka salah ... begitulah keadaan ini terjadi sama kita berulang kali sepanjang hidup. Sekalipun sudah siap dan merasa cukup ilmu ... Masih saja ada yang salah atau sebaliknya merasa tak siap dan ilmu secukupnya hasilnya jadi benar.
Artinya semua itu tidak bisa kita kontrol atas hasil terhadap apa yang kita lakukan. So bukan berarti kita tidak mempersiapkan semua hal dan tidak perlu melengkapi ilmunya dalam melakukan sesuatu. Benar atau salah adalah akibat atau hasil dari aktivitas kita. Jadi mengapa kita kok mesti repot dengan hasil karena adalah semua hasil itu berasal dari apa yang kita lakukan.

Temukan solusi segera

Jika ada keinginan yang tidak terpenuhi, maka banyak orang menjadi kesal dan marah serta menyendiri jika tak mampu diredam. Apa boleh buat itulah yang terjadi. Semua peristiwa itu tersimpan dengan rapih di dalam memori otak kita sebagai suatu kesedihan. Dan bisa terjadi lagi jika stimulusnya sama atau mirip. Kondisi ini berdampak merugikan, yaitu kita tidak bisa mengerjakan apa pun karena dikuasai emosional, stress yang mengakibatkan darah mengalir tidak lancar dan tidak bisa berpikir normal, di dalam tubuh diperburuk dengan hormon noradrenalin dan adrenalin yang bersifat racun seperti hamnya racun ular berbisa yang semakin menambah tubuh menjadi lemah, dan bisa memperburuk hubungan antar kita dengan orang lain. 
Untuk itu yang paling mudah yang dapat kita lakukan adalah mempunyai persepsi selalu ingin menjadikan diri kita sehat dan semakin baik. Konsep ini bisa membuat kita menjadi menerima keadaan di atas secara wajar dan tidak bisa diapa-apain lagi karena sudah terjadi. Lalu emosi yang mengikuti keadaan buruk tadi mesti direleash dilepaskan dengan ketenangan. Ketenangan bisa terjadi lewat zikir kepada Allah. Kondisi yang tenang harus dengan sigap dibuat untuk berpikir yang baik (berpikir positif) sehingga kondisi tubuh dapat dinetralisir oleh hormon kebahagiaan atas racun dari hormon noradrenalin. Selanjutnya kita dapat menemukan keadaan yang semakin membaik.
Selamat beraktivitas ...

Semangat

Bayangkan saat kita mengerjakan sesuatu tidak semangat seperti nafsu besar tapi tenaga tidak ada. Semangat bisa saja dari luar tapi dia menjadi lemah, maka semangat dalam dirilah yang mampu membuat kita berenergi mengerjakan sesuatu.
Jadi semangat bisa menambah energi atau kekuatan saat kita mengerjakan sesuatu. Inilah vitamin atau suplemen hidup yang murah yang dilupakan banyak orang.

Melatih diri

http://wp.me/pp9Ig-5u

Jadilah dirimu sendiri

Mau melihat perbedaan bahwa motivasi bisa merubah hasil http://wp.me/pp9Ig-5s

Kesempatan

Tak banyak orang mengatakan kesempatan itu banyak dan sering terjadi. Hanya mereka mengatakan kesempatan itu 1 kali adalah mereka yang memang hanya melihat dan fokus pada 1 kesempatan, artinya anda punya waktu dan tenaga untuk menghadapi dan. Menekuni kesempatan itu.
Jadi ingin kesempatan itu selalu ada ? Just do it saja apa yang kita hadapi dengan kemampuan dan pikiran yang sehat.

Apa tujuan hidup kita ?

Tanpa kita sadari tujuan hidup kita menjadi kurang tepat atau bahkan kabur .. Maka perjalanan hiduppun menjadi hampa  @SLCNew's Tweet: https://twitter.com/SLCNew/status/577639142894493697?s=09

Mencegah diare

Solusi dengan pencegahan adalah obat yang paling mujarab @Aharowater's Tweet: https://twitter.com/Aharowater/status/577637057016700929?s=09

Berlatih dan gagal

Begitulah kita sering berlatih dan gagal. Berlatih itu mengajak kita bersahabat dengan ilmu, semangat dan motivasi.  @SLCNew's Tweet: https://twitter.com/SLCNew/status/576303673296334848?s=09

merasa kurang ilmu bikin takut

Temen saya yang sekolahnya ngga hebat, kuliah sih di perguruan tinggi yang tidak terkenal dan ditambah orangnya "malas" juga nambah ilmu. Yang ada di pikirannya adalah cari UANG seakan-akan hanya ada satu jalan yaitu bekerja dan menemukan kesempatan yang berujung dengan hasil yang memuaskan, mulai karir sebagai salesmen dan sekarang pengusaha.
Disisi lain ada lagi temen yang kuliah bagus di perguruan tinggi terkenal dan banyak bergaul dengan orang yang taat beragaman. Yang ada di pikirannya adalah ibadah dan ibadah, karena buat apa cari Uang tapi hidup tidak bahagia (tidak tenang) batinnya. Maka dia bekerja memenuhi keluarganya dengan ridho Allah BUKAN untuk mendapatkan materi yang banyak dan sangat banyak ibadah. Hasilnya temen ini terlihat sabar, tenang orangnya dan tidak banyak mengeluh dalam hidup ini, dan sekarang banyak memberikan pencerahan kepada temen dan orang disekitarnya.
Dua teman saya ini memang seperti 2 orang yang berbeda, tapi jika ditanya apa sih tujuan hidupnya ? Pastilah mereka menjawab ingin bahagia. Yang berbeda adalah fokus yang ada dipikirannya yang diisi oleh pengalaman yang merupakan akumulasi apa yang sudah dilakukannya selama ini.
Yang satu merasa cukup dengan mendapatkan uang, maka sangat jarang menambah ilmu sehingga fokusnya kepada cari uang dan cari uang agar uang itu menjadi kunci kebahagiannya. Bahagiakah dia ? Kayaknya sih masih sibuk cari uang terus .... tapi sebenarnya setiap hari ada ketakutan yang menghantuinya yaitu apakah bisa dapat uang terus ?
Yang lain merasa cukup dengan ibadahnya yang bisa jadi sudah merasakan kebahagiaannya, maka dia pun jarang menambah ilmu agamanya YANG penting ibadah yang banyak. Bahagiakah dia ? Bisa jadi dia bahagia dan terus larut dalam kebahagiaannya ... tapi sebenarnya ada sedikit ketakutan yang ada dalam pikirannya yaitu apakah kehidupan dunianya cukup mampu mempertahankan nilai ibadahnya. Dari 2 temen tadi, ada hikmah dibalik itu yaitu menambah ilmu itu penting dan wajib agar kita bisa mengurangi rasa takut dengan masa depan dan bisa lebih mampu pula untuk meningkatkan kualitas kerja atau ibadah kita yang berujung kepada kepuasaan atau kebahagiaan di hati. Tapi ada hal buruknya yaitu semakin merasa kurang ilmu membuat kita semakin takut karena tindakan kita takut salah sehingga terus mencari ilmu TANPA mengamalkannya. Mari kita bangun sikap setiap bertambah ilmu kita semakin mendorong kita untuk mengamalkannya dan hasilnya menjadikan kita semakin ingin menambah ilmu lagi agar menjadi sempurna .... ini kita lakukan terus-menerus.

Jadi karyawan ? Makan gaji buta

Dibenak banyak orang menjadi karyawan itu menyenangkan, karena mendapat gaji tetap. Maka akibatnya seringkali membuat karyawan "malas" bekerja alias bekerja apa adanya. Mengapa ? karena apapun yang dikerjakan dengan ekstra maka tidak bertambah gajinya. Gaji bisa naik dan terjadi setiap tahun. Dan kenaikannya pun tidak lebih dari 20%. So perilaku karyawan ini membuat mereka memilih tidak bekerja ekstra kecuali dipecut.
Bagaimana mereka yang bekerja sebagai salesmen atau sejenisnya yang bekerja berdasarkan apa yang mereka perbuat ? Menjual sedikit mendapat gaji yang sedikit dan menjual banyak maka gaji pun banyak. Hukum ini realistis dan dapat membentuk manusia bekerja dengan benar, yaitu mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. Tapi dalam masyarakat dipersepsikan mereka yang bekerja seperti ini adalah mereka yang dianggap bergolongan rendah. 
Bagaimana dengan Anda ? Jika Anda seorang pengusaha pilihan kedua menjadi baik untuk karayawan Anda sehingga perusahaan menjadi sangat produktif. Hanya daya tawar karyawan menjadi lemah sehingga membuat pengusaha memanfaatkan menggaji pokok yang rendah dan memberikan insentif yang tinggi, kondisinya seperti dipacu. Untuk itu mari kita membangun kemampuan dasar agar kita digaji dengan gaji pokok tinggi dan ingin diukur pekerjaannya dengan insentif yang menarik. Jika tidak maka Anda adalah karyawan yang selalu bergaji tetap dengan produktivitas rendah.

Pikiran tidak bisa memprediksi HASIL

Seringkali nasehat yang baik itu sering dimulai "berpikir yang baik atau berprasangka baik" dan bahkan ada kata penyemangat seperti "apa yang kita pikirkan (mimpikan) dapat diwujudkan".  Begitu kita menjadi bersemangat dan mempunyai persepsi pandangan bahwa apa yang kita pikirkan bisa terjadi. "jangan-jangan ...." dan kejadianlah apa yang kita pikirkan. Begitu luar biasa kekuatan yang dihasilkan oleh pikiran.
Tapi formula di atas tidak selalu benar, artinya bisa juga tidak terjadi apa yang kita pikirkan. Jadi tak perlu menjadi sebuah formula kebenaran (teori yang cenderung dibenarkan), maka membuat kita menjadi khawatir saat berpikir sesuatu ... toh hasilnya bisa ya dan tidak. Kondisi inilah yang mesti ang kita bangun persepsi baru "pikiran tidak bisa memprediksi hasil", artinya boleh dong kita berpikir bahwa apa yang kita pikirkan adalah BUKAN memprediksi hasil tapi apa yang kita pikirkan adalah apa yang bisa kita lakukan. Dengan demikian fokus kita dengan apa yang dipikiran adalah fokus tindakan/action/amal yang jika diteruskan pula membuat pikiran memikirkan tindakan/action/amal yang benar atau baik. Dan hasil dari tindakan itu hanya persoalan diizinkan Allah swt, artinya kita boleh berharap dengan selalu melakukan apa yang disenangi Allah. Pola ini mengajarkan kita hanya fokus kepada apa yang menjadi tanggung jawab kita sendiri yaitu hanya berpikir dan bertindak, yang juga memberi semangat (senang dalam mengerjakannya). Yang akhirnya kita pun bisa menerima apapun hasilnya, jika hasilnya baik kita berterima kasih dan jika hasilnya tidak sesuai maka kitapun berterima kasih karena sudah diberi kesempatan mengerjakannya dengan senang (seperti bermain) dan yang tak lupa kita pun berterima kasih dengan hasil yang tidak sesuai itu menandakan apa yang kita lakukan belum benar (diberitahu hasil tindakan kita).
Mari kita menyakini bahwa yang terpenting adalah fokus kepada apa yang kita pikirkan dan maukah kita melakukannya.  

Nyatakah mimpi kita ?

Berbagai cara untuk merubah keadaan kita menjadi lebih baik. Ada banyak nasehat, biasanya awali dengan mimpi atau cita-cita. Maka kita disarankan untuk bermimpi atau berpikir yang besar ... Akibatnya adalah otak kita mulai "dibuai" apa dibalik mimpi itu. Ada dua hal dibalik mimpi, yang besar adalah hal yang baik atau semua apa yang baik yang dijanjikan oleh mimpi itu. Tapi sebaliknya ada sisi lain yaitu perjalanan dan prosesnya yang bisa membuat orang mengurungkan niatnya. Banyak orang dibuai dengan semua yang baik dan berusaha untuk meraihnya bahkan melakukannya dengan cara instan atau singkat. Berhasilkah ? Ada yang berhasil .... Tapi tidak dapat mempertahankan hasilnya atau memang hasilnya hanya dapat kita rasakan sebentar. Lalu kita mimpi lagi .. Terbuai lagi dan melakukan hal yang sama untuk berhasil dengan mengesampingkan apa yang seharusnya kita perbuat dengan benar.
Mari kita renungkan baikkah mimpi itu ? Anda jawab pasti baik, tapi memang baik asal caranyapun baik. Menjadi kaya selalu dipersepsikan baik buat kita, tapi benarkah baik buat kita ? Belum tentu karena bisa jadi kita menjadi kaya dengan sifat pelit yang ada dalam diri kita sekarang ini sehingga membuat karakter kita semakin dinilai buruk oleh orang lain,"kaya kok pelit". Menjadi atau merubah sifat tidak pelit bisa mengantarkan kita menjadi kaya. Bagaimana dengan orang yang bekerja semakin baik setiap hari dengan selalu mengoptimalkan apa yang dimilikinya atau merek yang syukurnya benar ? Mereka yang melakukan itu pastilah mendapatkan kenikmatan dalam menjalani hidup dan semakin nikmat dengan hasil yang diperolehnya. Bedakan antara Anda yang punya mimpi dengan mereka yang semakin hari semakin baik ? Boleh saja bermimpi asalkan mimpinya yang mengantarkan kita kepada kebaikan, dan lakukan selalu yang semakin baik setiap hari. Itulah yang terbaik ... Hidup menjadi nikmat dan Insya Allah kita mendapatinya dengan perasaan lapang.

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...