Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Kepasrahan itu beriman kepada Allah

Kesulitan dan kesusahan dalam hidup sering mengantarkan banyak orang untuk selalu mencari jalan pintas sebagai solusi atau ada juga beberapa orang dengan kemampuan yang dimilikinya sangat ingin menunjukkan siapa dirinya dengan melakukan "aktivitas pelarian dari kesulitan hidup". Seseorang yang korupsi bisa jadi berawal dari kesulitan memenuhi kehidupannya, sama halnya dengan seorang "pelacur", perilaku aneh, suka marah atau perilaku negatif lainnya yang merupakan aktivitas jeda atas pelarian dari kesulitan hidup dan kita berharap kesulitan itu selesai.
Kesulitan hidup selesai dengan aktivitas yang benar, apa itu ? Jika Allah mengizinkan, maka kita menemukan solusi dari kesulitan hidup ... tapi fakta kita tidak merasa bersyukur dengan izinNya itu. Sepertinya hal ini terungkap dalam kalimat berikut "badai pasti berlalu". Setelah kesulitan itu berakhir maka banyak orang tidak menjadi dekat dengan Allah karena merasa dia sendiri yang menyelesaikan kesulitannya.
Disisi lain, Kesulitan itu adalah kepasrahan kepada yang memiliki atau memberi kesulitan itu sendiri yaitu Allah swt .... maka banyak orang yang menemui kesulitan menjadi pasrah dan mengadu kepada Sang Pemiliknya. Sadarilah bahwa kesulitan itu menjadikan kita lebih dekat dengan Allah dan mendapatkan kebaikan dariNya. 
 

Fenomena Libur dan stress

Menarik untuk disimak ..... Malam sebelum libur atau sepulang kerja sehari belum libur jalanan di jakarta, bogor dan bandung menjadi sangat macet yang membuat jarak tempuh menjadi 3 bahkan 4 kali lipat. Misalkan dari jakarta ke bandung bisa mencapai 6 jam dimana biasa hanya 2 jam. Itu dengan kendaraan sendiri, terminal bisa dan stasiun tiketnya habis sebelum waktunya. Yang penting bisa libur ke kampung halaman atau libur di tempat tujuan wisata ... Soal capek No PROBLEM.
Fenomena libur ini sudah menjadi acara penting selain libur liburan, natal dan tahun baru. Di sisi lain ada pertanyaan yang menarik, kok bisa ya semua menyambut libur seperti hari yang ditunggu-tunggu sekalipun hanya 1 hari ? Dan banyak pula orang sudah mempersiapkan semuanya termasuk keuangannya. Apakah banyak orang stress dengan kerja saat ini ?  Mari kita ambil hikmahnya :
1. Jika libur sudah menjadi acara yang direncanakan dengan baik, maka bukankah Anda juga perencana yang baik juga dalam bekerja. Anda perencana kerja yang hebat dan mengerti detail-detail dalam pekerjaaan. Demikian juga dengan energi dan semangat menjadi kekuatan yang siap Anda korbankan dalam bekerja. Bukankah Anda orang yang mencerminkan perilaku seperti halnya saat anda berlibur ? Jika iya, maka Anda termasuk orang yang pekerja keras yang membutuhkan libur. Atau anda bukan seperti itu ...
2. Bukan seperti itu karena Anda bisa jadi hanya perencana hebat saja tapi tidak banyak mempraktekkannya. Artinya anda pekerja yang capek mengerjakan ini dan itu tanpa adanya kemampuan yang mumpuni yang akhirnya membuat Anda stress. Dan anda juga butuh libur.
3. Atau Anda memang ada kebutuhan/kepentingan tertentu yang hanya bisa dilakukan di saat libur.
4. Bisa jadi juga sih Anda libur karena ingin menunjukkan anda banyak uang. Maka berlibur adalah pekerjaan anda untuk menghabiskan uang dan tenaga.

Hendaknya semua alasan itu mesti jadi pelajaran ... Terutama jika stress maka Anda libur, stress tidak bisa diselesaikan dengan libur karena libur adalah aktivitas yang sama halnya dengan kita bekerja yang bisa bikin stress. Nggak percaya ? Saat Anda libur bisa berantakan karena banyak hal termasuk hal kecil maka bisa membuat Anda bete dan stress. Hal ini ditunjukkan bahwa setelah pulang libur Anda stress lagi dengan pekerjaan rutin. Tapi ada yang bilang libur itu bagus karena bikin kita senang tapi capek tetep ada. Kesenangan di tempat libur hanya bertahan beberapa hari dan bisa membuat anda sibuk dengan liburan berikutnya. Intinya anda tetap stressdi tempat kerja. So apa solusinya, stress butuh solusi bukan sekedar libur , tapi kemampuan (ilmu dan ketrampilan) mesti ditingkatkan sehingga tekanan atau stress menjadi semakin rendah. Berolahraga dan makan yang sehat menjadi penunjang tingkat semakin kecil atau bisa dikendalikan. Stress lawannya tenang di hati , maka lakukanlah yang membuat anda tenang atau senang. Libur salah satunya tapi tidak menghilangkan stress, bagaimana jika kita dekat dengan Allah dengan ibadah dan beramal shaleh ? Perasaan senang dan tenang membuat kita menjadi semakin mampu mengendalikan suasana dan pekerjaan. Jika solusi ini kita laksanakan maka semua memberi kebaikan bagi kita dan keluarga.
Insya Allah kita mendapat hikmah dan menemukan solusi persoalan hidup kita.

Kesenangan itu hanya sekian detik

Begitu luar biasa banyak orang sangat ingin mencapai apa yang diinginkannya, meraih uang agar terpenuhi kebutuhannya, menghabiskan waktu untuk berlibur dengan menyenangkan, bersama dengan orang yang dicintai, menyelesaikan proyeknya dan banyak lagi. Tenaga dan pikiran serta perasaan menyatu yang diselimuti semangat yang menyenangkan. Akhirnya mereka pun meraih .... apa yang sebenarnya yang mereka dapatkan ?
Hanya kesenangan yang memuaskan hati hanya sesaat saja. Bukankah Anda atau saya pun merasakan yang sama. Dan jika kita perhatikan dengan seksama, maka saat kita merasakan kesenangan dan kepuasan hati itu terjadi dimana orang lain (satu orang atau banyak orang) merespon apa yang kita lakukan. Saat kita punya banyak uang karena ada orang yang melihat kita membelanjakan uang itu untuk dibelikan sesuatu atau orang lain melihat kita memiliki banyak barang. Saat orang sudah bilang,"hebat ya punya mobil baru dan rumah mewah", maka muncullah kesenangan itu yang membuat hati jadi puas. Perlu kita ingat orang yang merespon kita mempunyai beragam motivasinya, ada yang ingin dijadikan teman, ada yang ikhlas, ada yang iri dan sebagainya. Bagaimana jika Anda bilang,"saya banyak uang", tapi tidak ada yang tahu atau melihatnya ? Tentunya kesenangan dan kepuasan hati itu tidak ada. Sadarkah kita dengan hal ini .... maka bisa jadi saat seseorang memiliki banyak uang dan tidak ada yang meresponnya, maka diantara mereka membuat sensasi yang mengundang orang lain untuk melihatnya. Hal ini sering kita lihat banyak orang melakukan sesuatu yang ingin dilihat oleh orang banyak ... respon yang kita sebut dengan pengakuan.
Memang Kesenangan yang kita peroleh hanya sebentar dapat memberi kesan atau menyimpan memori yang menyenangkan jika diingat, lalu kita ingin meraihnya kembali dan kita pun melakukan lagi. Mari kita pahami bahwa kesenangan yang langgeng itu adalah kebahagiaan, masihkah kita meraih kesenangan sesaat yang sangat bergantung pada orang lain ? Padahal Allah siap memberikan kebahagiaan itu sekalipun dalam kesendirian atau dengan orang-orang yang baik didatangkan oleh Allah. Mudah sekali, beriman dan beramal shaleh saja. Mau ? Mari kita buktikan ya.

Nasehat ...

Saat Anda memberi nasehat, kondisi yang tidak kondusif untuk dicerna isi nasehatnya. Karena kondisi itulah Anda yang menasehati harus bisa mengendalikan diri. Why ? Bisa jadi yang dinasehati sangat emosional menolak apapun karena dia merasa benar.
Mengiyakan dan diam merupakan langkah terbaik saat menghadapi orang yang mau dinasehati. Lalu bicara dengan santai nasehat kita.

Salah atau benar

Jika tidak salah maka benar, sebaliknya jika tidak benar maka salah ... begitulah keadaan ini terjadi sama kita berulang kali sepanjang hidup. Sekalipun sudah siap dan merasa cukup ilmu ... Masih saja ada yang salah atau sebaliknya merasa tak siap dan ilmu secukupnya hasilnya jadi benar.
Artinya semua itu tidak bisa kita kontrol atas hasil terhadap apa yang kita lakukan. So bukan berarti kita tidak mempersiapkan semua hal dan tidak perlu melengkapi ilmunya dalam melakukan sesuatu. Benar atau salah adalah akibat atau hasil dari aktivitas kita. Jadi mengapa kita kok mesti repot dengan hasil karena adalah semua hasil itu berasal dari apa yang kita lakukan.

Temukan solusi segera

Jika ada keinginan yang tidak terpenuhi, maka banyak orang menjadi kesal dan marah serta menyendiri jika tak mampu diredam. Apa boleh buat itulah yang terjadi. Semua peristiwa itu tersimpan dengan rapih di dalam memori otak kita sebagai suatu kesedihan. Dan bisa terjadi lagi jika stimulusnya sama atau mirip. Kondisi ini berdampak merugikan, yaitu kita tidak bisa mengerjakan apa pun karena dikuasai emosional, stress yang mengakibatkan darah mengalir tidak lancar dan tidak bisa berpikir normal, di dalam tubuh diperburuk dengan hormon noradrenalin dan adrenalin yang bersifat racun seperti hamnya racun ular berbisa yang semakin menambah tubuh menjadi lemah, dan bisa memperburuk hubungan antar kita dengan orang lain. 
Untuk itu yang paling mudah yang dapat kita lakukan adalah mempunyai persepsi selalu ingin menjadikan diri kita sehat dan semakin baik. Konsep ini bisa membuat kita menjadi menerima keadaan di atas secara wajar dan tidak bisa diapa-apain lagi karena sudah terjadi. Lalu emosi yang mengikuti keadaan buruk tadi mesti direleash dilepaskan dengan ketenangan. Ketenangan bisa terjadi lewat zikir kepada Allah. Kondisi yang tenang harus dengan sigap dibuat untuk berpikir yang baik (berpikir positif) sehingga kondisi tubuh dapat dinetralisir oleh hormon kebahagiaan atas racun dari hormon noradrenalin. Selanjutnya kita dapat menemukan keadaan yang semakin membaik.
Selamat beraktivitas ...

Semangat

Bayangkan saat kita mengerjakan sesuatu tidak semangat seperti nafsu besar tapi tenaga tidak ada. Semangat bisa saja dari luar tapi dia menjadi lemah, maka semangat dalam dirilah yang mampu membuat kita berenergi mengerjakan sesuatu.
Jadi semangat bisa menambah energi atau kekuatan saat kita mengerjakan sesuatu. Inilah vitamin atau suplemen hidup yang murah yang dilupakan banyak orang.

Melatih diri

http://wp.me/pp9Ig-5u

Jadilah dirimu sendiri

Mau melihat perbedaan bahwa motivasi bisa merubah hasil http://wp.me/pp9Ig-5s

Kesempatan

Tak banyak orang mengatakan kesempatan itu banyak dan sering terjadi. Hanya mereka mengatakan kesempatan itu 1 kali adalah mereka yang memang hanya melihat dan fokus pada 1 kesempatan, artinya anda punya waktu dan tenaga untuk menghadapi dan. Menekuni kesempatan itu.
Jadi ingin kesempatan itu selalu ada ? Just do it saja apa yang kita hadapi dengan kemampuan dan pikiran yang sehat.

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...