Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Berbangga dengan anak dan harta

Punya anak dan harta cenderung membuat kita ingin berbangga ria, "inilah lho anakku, cantik, ganteng dan pintar" demikian juga dengan harta kita sekalipun sedikit kita ingin selalu menunjukkannya "ini rumahku dan sambil mengendarai mobil dan bercerita tentang apa menjadi kesenangan kita", Semua ini adalah nafsu buruk yang cenderung mengubah perilaku menjadi buruk juga. Berperilaku sederhana yang  mampu menyembunyikan kedua hal di atas untuk menjadi mulia, yaitu harta yang mengantarkan kita kepada kebaikan dan anak yang memuliakan kita pada waktunya.

Insya Allah ada petunjuk bagi apa yang kita cita-citakan

Dalam hidup kita selalu bekerja dan beribadah mencari apa yang kita inginkan atau menyelesaikan persoalan yang kita hadapi. Bahkan kita merencanakan dan mengevaluasi setiap ibadah dan kerja yang telah kita lakukan. Hasilnya belum sesuai dengan apa yang kita harapkan, DAN TANPA KITA SADARI KITA MELAKUKAN SESUATU yang mengantarkan kita kepada pencapaian yang kita inginkan atau terselesaikannya persoalan yang kita hadapi. Apa yang kita kerjakan itu tidak ada dorongan dari kita sendiri dan kita merasa mengalir saja, padahal semua ini sudah di atur oleh Allah swt, disinilah Allah telah mengizinkan kita mendapatkan apa yang kita inginkan atau terselesaikannya persoalan kita LEWAT CARA YANG DIBIMBING olehNYA.
Kejadian di atas sepertinya sering kita alami, tanpa kita sengaja atau tanpa ada kemauan dari kita sendiri atau begitu saja terjadi .... menunjukkan bahwa kita sebetulnya tidak berkuasa atas diri kita sendiri JIKA ALLAH swt sudah berkehendak. Jika kita renungkan lebih dalam maka apa yang kita kerjakan belum tentu memberi kebaikan bagi kita dan sebaliknya jalan atau petunjuk yang diberikan Allah itu pasti benar dan banik buat kita. Terus yang jadi pertanyaan, masihkah kita ngotot untuk mengerjakan apa yang kita yakini tanpa ilmu yang kuat untuk mendapatkan apa yang kita cita-citakan ?? Boleh-boleh saja. Tapi alangkah BAIk dan MUDAHnya jika kita berserah diri kepada Allah swt dengnan MNGIKUTI PERINTAH DAN LARANGANNYA (taat).
Alhamdulillahi rabbil alamin, ENGKAU telah memberi pemahaman lewat kejadian pada diri kami sendiri agar menjadi semakin BENAR jalan yang kami jalani. Amin


Bangga dekat dengan Sombong

Bangga memiliki/meraih sesuatu bisa berujung kepada klaim kita yang "kita lah yang terbaik". Lalu kita pun mengatakan inilah "aku" dan mulai mengabaikan orang lain, muncullah kesombongan. Kesombongan itu semakin kuat dengan adanya penghargaan orang lain yang memang membutuhkan apa yang kita miliki dan kita raih. Dan semakin sempurnalah kesombongan kita dengan semakin banyak harta/materi yang bisa kita kumpulkan, yang selalu kita pertontonkan kepda khalayak ramai.

Semangati selalu hati bukan pikiran kita saja

Tanpa disadari kemampuan kita menjadi terdorong lebih baik saat niat dan perasaan kita selalu fokus kepada sesuatu yang baik. Kemampuan ini terus menggeliat di dalam pikiran kita sekalipun kita sedang mengerjakan yang lain, semua disekitar kita selalu mendekat dan muncullah kebaikan kepada kita dari arah mana saja dan kapan saja. Alhamdulillahi rabbil alamin.

Sabar ya ...semua orang mengatakannya

Si kaya bilang sabar ya ... Si miskin juga sama sabar ya, orang baik bilang sabar ya ... orang jahat pun bilang sabar. Terus siapa yang sabarnya benar ? Tentunya mereka yang dekat dengan Allah swt, tidak ditentukan oleh sebutan orangnya ... Orang kaya bilang karena saya sabar maka saya jadi begini, sebaliknya orang miskin bilang saya sabar agar nanti mendapatkan balasan dari Allah swt. Sabar berarti menerima kondisi saat ini dan menjadikan kondisi saat ini disyukuri dengan bekerja semakin baik.

Niat amal shaleh itu ... serius dan fokus

serius untuk menuju kepada kepentingan tertentu .... memang membuat kita termotivasi dan semangat mengerjakannya. Fokus kepada kepentingan itu membuat kita mencari segala cara untuk mendapatkan hasilnya. Dan faktanya seringkali kita bisa mendapatkannya dan banyak makna yang tidak kita peroleh dan bahkan hampa. Ada jiwa kebaikan yang hilang, apa yang kita kumpulkan menjadi udah pula hilang atau semakin kuat pula kita mendekapnya.
Coba deh, saat kita melakukan amal shaleh ... mengerjakan sesuatu dengan ikhlas ingin membantu orang lain dengan jujur. Maka kita mampu merasakan nikmat yang luar biasa dan kita memperoleh kebaikan yang terus-menerus. dan bila kita dalami lebih dalam, dalam amal shaleh itu membuat kita serius dan fokus mengerjakan.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa tidak perlulah kita fokus dan serius pada suatu pekerjaan kalau hasilnya kurang memadai, yang mesti kita bangun adalah memback up pekerjaan kita dengan niat amal shaleh. Insya Allah memberi kebaikan.

Lega hati ini ....

pekerjaan telah menjadi beban untuk kita lakukan. Dan setelah menyelesaikannya, kita merasa lega dan kondisi inilah yang kita inginkan. Tanpa kita sadari bahwa kelegaan tadi mengantarkan kita kepada pekerjaan berikutnya. pengen lega dan bila tercapai ... Siap untuk mendapatkan kelegaan berikutnya. hal inilah yang terjadi bila pekerjaan sebagai tuagas yang harus dikerjakan. Maka kita mesti merubah sikap itu dengan mengerjakan apapun itu dimana pun itup DENGAN IKHLAS. maka kelegaan itu terus terjadi dan ujung kelegaan itu adalah capeknya fisik kita.

Gregetan ...

Sebagai orang tua sok suka mengatur aktivitas anak dan bahkan "menjajah" anak kita untuk mengikuti apa yang kita mau. Hal yang sama terjadi atasan dengan bawahan. BUKANKAH Anda pernah mengalaminya ? Itulah fakta .... Tapi mulai sekarang jangan pernah kia ulangi untuk teman dekat, anak kita, bawahan kita sekarang. Jadikan mereka menjadi yag terbaik dan jadikan diri kita sebagai pelatih.

Gigih melawan rutinitas

Tanpa sadari dalam keseharian kita ada sesuatu yang menghambat dan sekaligus yang mampu menggagalkan keinginan kita menjadi lebih baik adalah rutinitas. Rutinitas menutup kesempatan kita yang terbentuk karena kebiasaan hidup yang membuat kita merasa nyaman dan pekerjaan atau lingkungan yang memaksa kita mengikutinya. Bisakah kita berubah ? Kita butuh niat yang kuat dan GIGIH dalam melaksanakan perubahan itu. Ingat, perubahan itu butuh proses dan waktu ....

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...