Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Petunjuk sebagai buku manual

Setiap kita membeli produk elektronik dan sejenisnya, selalu ada buku petunjuk yang berisi cara menggunakan dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan produknya. Bahkan ada pula cara untuk memeliharanya. Buku petunjuk itu dibuat oleh yang menciptakan produknya yang betul-betul paham. Dan saat terjadi ketidaknormalan pada produk maka sang pencipta produk menyarankan beberapa sebagai langkah awal. Pokok buku petunjuk itu sangat bermanfaat bagi pemakainya.
Tapi kebanyakan dari kita yang membeli produk elektronik tidak ingin tahu banyak hal, yang penting hanya menghidupkan dan mematikannya. Apakah produk itu bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin ? tidak bisa. Dengan kata lain produk itu tidak dipergunakan sebagaimana mestinya sesuai apa yang diinginkan oleh penciptanya. Ditambah lagi bahwa produk itu ada usianya dan bisa digaransi untuk waktu tertentu.
Bagaimana dengan petunjuk Allah ? Sepertinya kita pun tidak banyak tahu tentang yang Menciptakan kita dan hanya menjalani apa yang terjadi. Bernapas, bekerja, makan, minum, isitirahat dan sebagainya. Bukankah petunjuk Allah sekalipun tidak sama dengan buku petunjuk di atas, tapi maknanya hampir sama. Garansi dari Allah berlaku jika kita mengikuti petunjukNya sehingga kita bisa menjadi manusia seutuhnya. Jika kita tidak mengikuti petunjuk Allah maka garansi tidak diberikan Allah lagi, artinya bisa jadi kita menjadi manusia yang "sesat" atau rusak.
Usia pemakaian atas diri kita oleh Allah dibatasi oleh kematian, artinya kita pun diberi kesempatan untuk memanfaatkannya. oleh karena itu apakah ada keinginan kita untuk menjadi manusia seutuhnya ? Dan sudahkah kita membaca petunjuk Allah untuk keinginan kita itu ? Semua jawaban itu pasti kita mau dan sudah membacanya. Tapi yang belum adalah kita tidak benar-benar menggunakan petunjuk itu dalam hidup kita.
Mari kita sadarkan diri kita untuk itu dan mampu menjalaninya. Insya Allah kita diberi cahaya dalam hati agar mampu mengikuti apa yang Allah perintahkan dalam petunjukNya. Aamiin

No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...