Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Buat apa berbuat baik ?

Saat seorang teman ditanya, "kok baik banget sih sama dia ?" dan teman saya menjawab,"saya baik sama dia karena orang tuanya dulu baik sama keluarga kami". Begitulah sekilas pembicaraan tentang berbuat baik. Hampir semua orang ingin berbuat baik dan selalu dikaitkan dengan agama. Berbuat baik itu merupakan kewajiban sehingga ada beberapa orang merasa berat, kalau dibilang terpaksa ya tidak. Tapi untuk berbuat baik itu banyak yang berhitung untung ruginya. Apa yang saya dapatkan ? atau untuk mendapatkan apa ?
Mari kita pahami beberapa hal tentang berbuat baik,
1. Seseorang berbuat baik karena orang lain telah berbuat baik kepada kita
2. Bisa juga saya berbuat baik untuk mengharapkan orang lain berbuat baik kepada kita sesuai apa yang kita inginkan.
3. Ada juga yang berbuat baik ya berbuat baik aja. Tapi biasanya berbuat itu ada dasarnya juga seperti kasihan, mau bantu aja, atau ikhlas
Bagaimana dorongan berbuat baik yang kita lakukan ? Apakah seperti point 1 atau point 2 atau ada alasan lain. Kebanyakan dari kita memang berbuat baik karena point 1 dan 2. Semua itu berujung pada seberapa untungnya buat kita  ? Apa yang terjadi ? Berbuat baik itu menjadi berat ...
Berbuat baik itu tidak saja untuk orang lain tapi juga buat diri sendiri .... apakah ada makna lain. Ada pesan dari Al Qur'an yang berisi "berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepada kita". Inilah solusi bagi keberatan kita berbuat baik atau berbuat baik dengan ikhlas.
Renungkan pesan tersebut ....
1. Perhatikan apa yang sudah diperbuat Allah kepada kita. Begitu banyak nikmat, petunjuk dan pertolongan yang membuat kita menjadi seperti ini ... banyak sekali dan kita pun tidak bisa menghitungnya (saking banyaknya).
2. Perbuatan baik Allah itu bukan sekedar kebaikan buat kita tapi membuat energi yang ada pada diri kita. Dan energi itu mesti dialirkan kepada pada diri kita sendiri dan orang lain. Energi yang tidak termanfaat membuat diri kita yang menerimanya menjadi buruk.
3. Berbuat baik kepada diri sendiri dan orang lain bisa menyehatkan diri kita secara fisik dan spiritual. Maknanya kita berbuat baik kepada orang lain TIDAK LAGI memiliki kepentingan (menjadi ikhlas). Dan sekaligus berbuat baik kepada orang lain itu telah menunjukan kita berbuat baik pula kepada Allah.
4. Saat kita menerima rezeki berupa pendapatan (gaji) yang Allah izinkan. Maka kebaikan Allah itu (berupa rezeki) mesti dikeluarkan sedekah atau zakat kepada orang yang berhak menerimanya. maka bersedekah bukan bersedekah tapi meneruskan kebaikan Allah itu kepada orang lain (alam semesta) agar kita tidak menjadi "buruk" (tidak bersedekah).
5. Bagaimana dengan pemberian Allah dengan kita menjadi pintar (ilmu dan petunjuk), maka kita sangat membutuhkan aktivitas mengajarkan kembali ilmu itu kepada orang lain. Jika kita tidak mengajarkan maka diri kita menjadi orang sombong (membuat diri kita menjadi buruk).
Saya yakin penjelasan di atas semakin membuka hati dan pikiran kita tentang ilmu Allah yang mutlak kebaikannya buat diri kita sendiri. Masihkah kita mencari ilmu selain Allah ??
Insya Allah kita selalu dituntun dan dbimbing untuk mendapatkan petunjuk Allah yang ada di alam semesta dan di dalam Al Qur'an. 

No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...