Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Semakin sukses semakin bahagia ?

Masih kuat dalam pikiran kita dan telah menjadi apa yang kita inginkan, bahwa kesuksesan itu membawa kepada kebahagiaan. Fakta menunjukkan bahwa hidup tidak bisa bahagia tanpa kecukupan makan dan minum. Dengan kata lain, orang yang makan dan minum tercukupi dalam jumlah dan kualitas mampu memberikan kebahagiaan. Begitulah slogan,"semakin sukses semakin bahagia".
katakanlah saat Anda ingin mencapai kesuksesan itu terwujud dalam meraih materi atau jabatan, umumnya menjadi kaya dan memiliki harta yang banyak itu merupakan tanda kesuksesan. Pertanyaannya adalah apakah dengan mobil Mercy membuat Anda puas dan cukup mengantarkan Anda kepada kesuksesan  ? Bisa jadi Anda tidak cukup dengan mobil Mercy dan ingin menambah Mercy nya dan mobil merek terkenal lainnya. dan terus berlanjut tak berujung. Jika perjalanan itu tidak berujung, apakah ada kesuksesan ? 
Oke lah banyak orang meragukan kalimat sebaliknya, " semakin bahagia semakin sukses". Benar itu, tapi bagaimana caranya ? Terkadang kita merasa bahagia tapi cenderung meninggalkan kehidupan dunia. Artinya ada orang bahagia tidak sukses atau ada orang tidak bahagia tapi orang sukses.
Tip mudah ... Kesuksesan itu mewujudkan kerja untuk memuaskan/memenuhi kebutuhan pikiran dan emosional dan Kebahagian adalah mewujudkan kerja yang melibatkan hati untuk tenang/nyaman. Jadi jauh lebih mudah mendapatkan kebahagiaan yang membuat kita semakin sukses ....daripada semakin sukses semakin bahagia. Mewujudkan kerja kita dengan melibatkan hati yang memimpin pikiran dan emosional kita.
Insya Allah kita mampu meraih kebahagiaan yang memenangkan hati yang juga mampu mengendalikan emosional dan pikiran sehingga mudah berpikir yang sehat.

No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...