Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Malam yang memotivasi diri

Banyak orang sepulang dari kerja dan tiba di rumah dengan kelelahan. Tak banyak yang bisa diperbuat kecuali istirahat dan meneruskannya dengan tidur. Masihkah keadaan ini Anda kerjakan dari hari ke hari ? Jika Ya, maka begitu tidak bersyukurnya kita terhadap suasana "malam".
Malam adalah waktu berkumpulnya semua anggota keluarga dengan kondisi yang tenang dan relax, dan kondisi malam adalah waktu EMAS untuk berinteraksi bagi semua anggota keluarga yang mengantarkan kepada kehidupan yang semakin harmonis (kebahagiaan). Keinginan untuk berinteraksi semestinya bisa mengalahkan rasa capek dan membangkitkan suasana hati yang nyaman lewat media makan bersama, nonton tv bersama dan aktivitas belajar bersama anak dan sebagainya. Menikmati malam seperti itu pastilah memotivasi diri kita untuk melepaskan kelelahan yang berbuah kepada tidur yang menyenangkan dan membuat bangun pagi yang menyegarkan. Ayo kita manfaatkan malam kita untuk memulai kehidupan yang sebenarnya.

Menjadi semakin bahagia

Dalam buku The Miracle of Endorphin yang menjelaskan hubungan kesehatan dan pikiran secara medis, "kesehatan manusia bergantung pada pikiran". Pikiran yang positif mampu menghasilkan zat beta endorphin dan dopamin yang dalam kadar yang cukup bisa meningkatkan suasana hati yang menyenangkan dan memperkuat penyembuhan.
Motivator terbesar dari diri kita BUKAN berasal dari motivator terhebat tapi motivator itu berasal dari diri kita sendiri. Dengan senyum saja atau sikap berprasangka baik sebelum bertindak bisa memberikan dorongan yang luar biasa sehingga tindakan kita mendapatkan energi yang cukup untuk dilaksanakan. Renungkan,  sikap dan berpikiran positif MEMPUNYAI 6 kali lipat dari kekuatan obat bius. Ayo kita menyikapi dan berpikir positif yang mampu mengurangi penyakit atau hambatan buruk (secara fisik) dalam bertindak sekalipun sehingga memberikan semangat dan motivasi untuk diselesaikan. Lihatlah hasilnya ... yang luar biasa (menjadi semakin bahagia).

Motivasi diri Larutan

Larutan merupakan aksi dari cairan yang digabung dengan cairan lain, yang hasilnya adalah tercampurnya warna dan karakteristik baru. Misalkan air susu dimasukkan ke dalam air biasa, maka airnya menjadi tidak bening dan ada rasa susu. artinya air susu sebagai larutan memberi pengaruh besar terhadap apa yang dilarutkan. Semakin besar kuantitas dan kualitas larutan semakin besar pula pengaruhnya.
Bisakah kita menjadi larutan yang mampu mempengaruhi apapun yang dilarutkan ? Di saat kita mempunyai kemampuan yang berkualitas (larutan konsentrat) walaupun sedikit tapi bisa menjadikan orang lain bergantung pada kita. Apa yang kita sampaikan atau apa yang kita bicarakan atau apa yang kita lakukan bisa menjadi inspirasi, dorongan, motivasi atau apapun yang membuat orang percaya dan mau mengikutinya.
Menjadi penting untuk kita menjadi berkemampuan dengan kualitas tinggi agar kita selalu dihargai, direspon positif, dicari, dijadikan referensi dalam beraktivitas. Mulai dari jujur yang berkualitas tinggi, senyum berkualitas tinggi (ikhlas), bertanggungjawab yang penuh dan sebagainya. Lihatlah hasilnya ..... Semakin baik setiap hari Cukup dengan satu hal saja dengan kualitas tinggi.

Penghargaan dan perhatian bikin semangat

Saya dan Anda pasti pernah dihargai dan diperhatiin oleh seseorang atau banyak orang, dan hasilnya begitu membanggakan dan bikin kita senang. Mengapa hal itu terjadi ? Karena apa yang kita kerjakan  memberi kebaikan dan menjadikan puas dan senang. 
Mari belajar dari sebab akibat tersebut, tentu kita sangat ingin ada motivasi diri untuk menjadi semakin baik setiap hari .. lalu ? Yang pasti tidak pernah terjadi jika kita tidak berbuat alias motivasi itu tidak bisa kita dapat dari orang lain. Solusinya sederhana saja untuk meningkatkan motivasi diri dapat diperoleh dari kondisi kita yang menyenangkan dan hal itu bisa diperoleh dari pujian, perhatian atau penghargaan orang lain. Dan semua itu terjadi jika kita berbuat sesuatu yang hebat yang menyenangkan orang lain. Artinya berbuat sesuatu yang menyenangkan orang lain bisa berbalik arah memberi perasaan bangga dan senang sehingga memacu kita untuk melakukannya lagi dan lagi.
Pastikan dan cek apakah Anda hari ini sudah berbuat sesuatu yang menyenangkan orang lain ? Jawaban ini mencerminkan seberapa semangat atau termotivasinya Anda.

No Action = 0

Judul diatas ingin memberi tahu No Action atau tidak beraktivitas sama sekali = 0, benarkah ? Bisa ya dan bisa juga tidak. Jawaban ya, bagi mereka yang menyakini bahwa jika tidak beraktivitas maka pastilah tidak ada hasil. Tapi dalam kondisi yang lain terjadi bahwa ada orang yang mendapatkan sesuatu tanpa pernah melakukannya. Lalu kok bisa ? 
Itulah rahmanNya Allah dalam memelihara dan menjaga makhlukNya, diminta maupun tidak diminta  kasih sayang Allah selalu ada. Ingat bahwa semua itu tidak terjadi begitu saja dan tidak bisa berulang-ulang. Hal ini unutuk menguji kita untuk selalu ingat kepada Allah swt atau apakah kita bersyukur dengan pemberian tadi yang langsung Allah berikan atau pemberian itu atas doa orang lain terutama orang tua.
ya atau tidak, sepantasnya kita selalu bersyukur atas kehidupan hari ini. Amal shaleh kita adalah ukuran seberapa besar rasa bersyukur kepada Allah. Amal shaleh adlah segala aktivitas yang baik buat kita dan semua orang yang sesuai dengan petunjuk Allah. Just do it Now or never.

Do it Now or Penyesalan

Banyak hal yang mampu menunda apa yang seharusnya kita kerjakan saat ini, yang paling kuat adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan emosional kita. "Ntar aja ..." Maka kitapun larut dalam tindakan yang memenuhi kebutuhan emosional. Tindakan itu cenderung merugikan kita lalu saat kebutuhan emosional itu terpenuhi yang hanya sesaat maka kita baru merasakan penyesalan," mengapa nggak saya kerjakan saat itu ..pasti nggak begini".
Nasi sudah jadi bubur atau dengan bahasa berdalih, "nggak apa udah jadi bubur, kan bisa dikasih bawang goreng jadi enak". Iya jika makanan pasti bisa, tapi soal tindakan yang benar yang kita tinggalkan pastilah harus diulang dan pengulangan pun tidak memberi hasil yang sama lagi. Why ? Karena waktu sudah berubah, maka kita harus mengerjakannya dengan tindakan yang harus lebih baik untuk mengejar hasil yang sama.
Just do it now or menyesal ..... Menyesal bisa terjadi beberapa kali tapi jangan sampai penyesalan itu bertemu waktu yang sudah tidak ada lagi berupa sakaratul maut, kematian. Mari maknai kesalahan atau menunda kebenaran/kebaikan hanya demi memenuhi kebutuhan emosional dengan terus menambah ilmu dan berlatih agar menjadi orang yang semakin baik setiap hari.

Kebahagian melewati hambatan

Sebelum bertindak kita sering berpikir bahwa hambatan membuat kita kurang sukses atau gagal, maka dalam melakukan tindakan dalam benak kita ada ajakan untuk mengurangi dengan menjalani tanpa melewati hambatan atau menghindar saja.
Padahal perjalanan dalam bertindak pastilah selalu ada hambatan, jadi tak perlu dikhawatirkan karena semua orang mengalaminya. jadi berpikir yang kecil langkah demi langkah pastilah kita bisa melakukannya dengan melewati hambatan itu. Yang tidak terpikir oleh kita adalah setelah melewati hambatan itu kita berada dalam golongan yang sedikit (terpilih) yang memberi dampak psikologis yang luar biasa yaitu kebahagian.
Contoh sederhana, di saat subuh yang masih hujan ... Bangun menjadi susah dan pengen tarik selimut dan tidur lagi. Tarik selimut dapat kita pindah fokus dengan duduk di tempat tidur. Berdiri dari tempat dan ke kamar mandi pun ada hambatan yang mengajak kita tidur lagi "dingin ah". Dan seterusnya. Maka fokus kita kepada langkah demi langkah menjadikan kita berpikir dan melaksanakannya.
Mengapa kita masih banyak berpikir "jika .....ini dan itu" ? Padahal kebaikan itu sudah menanti dan kebahagian di depan mata. Just do it.

Menjadi ahli dimulai dari orang biasa

Menjadi ahli idaman setiap manusia, terlebih mereka yang sukses. Keahlian menjadi dasar atau modal untuk meraih kesuksesan. Yang terlintas di pikiran menjadi ahli itu sulit dan berat serta butuh waktu lama. Terus apakah kita menjadi biasa saja ?
Untuk menjadi ahli hanya dimulai dengan yang biasa dan bahkan terlihat katro, tetapi tetap melakukan hal kecil dan sedikit terus-menerus. Bayangkan tindakan kecil tadi dikerjakan 1 kali dalam 1 hari atau 2 hari maka tidak terbayangkan kita melakukan dalam setahun sudah mencapai 256 kali atau setengahnya, artinya tindakan itu jika dilakukan dengan sungguh-sungguh maka menjadikan kita ahli dengan apa yang kita kerjakan. Tidak percaya ? Just do it.

Latihan dengan bekal ilmu

Seringkali ada orang berpendapat bahwa tidak perlu ilmu untuk bertindak, karena dengan bertindak diperoleh ilmu. Pendapat ini tidak salah, tapi menjadi semakin mudah dengan ilmu untuk bertindak karena ilmu itu menuntun dan mengukur tindakan kita.
Bertindak itu tidak selalu dipersepsikan harus bagus atau berhasil, maka jadikan bertindak itu sebagai amalan atau praktek dari ilmu yang kita pahami. Kata berlatih berarti menuntun kita bertindak, belajar dan bertindak lebih baik lagi. Berlatih juga membuka pikiran untuk terbuka untuk meningkatkan tindakan semakin baik. Proses berlatih menjadi semakin baik membuahkan pengalaman.

Hambatan selalu mengiringi kebaikan

Seringkali tanpa sadar kita menjadi lemah saat menghadapi tantangan dan pekerjaan yang besar. Karena besarnya nilai tantangan dan pekerjaan itu, tapi bisa juga karena memang banyak persoalan dan hambatannya besar. Jika ini yang terjadi maka kita merasa berat dan banyak membuat orang gagal. Hal ini disebabkan karena kita tidak ingin mengerjakannya atau dikerjakan secara terpaksa. Lalu ? Disinilah point pentingnya, dengan hambatan dan persoalan yang besar dalam mengerjakan hal itu membuat hanya sedikit orang yang bisa melewatinya. Karena mereka mengerjakannya dengan senang hati.
Bahkan di sisi lain, pekerjaan yang biasa saja dengan hambatan persoalan yang kecil sering diabaikan orang dan dianggap tidak menantang. Dan jika dikerjakan juga tetap dengan seadanya.
Terus dari kedua kondisi itu menunjukkan kita memang jarang mengerjakan dengan penuh perhatian. Padahal semua kesuksesan itu dimulai dari pekerjaan apa saja yang pasti dikerjakan dengan penuh perhatian, baik dengan hambatan kecil maupun hambatan besar. Mulailah pekerjaan hari ini sekalipun yang kecil dengan penuh perhatian dan selalu menjaga motivasi untuk mengerjakannya.

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...