Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Definisi UANG

Dulu, Uang merupakan simbol atau alat untuk menukar barang atau jasa seperti halnya emas, dinar dan sebagainya. Tapi sekarang Uang sudah bisa ditafsirkan materi yang punya nilai. Tidak salah, tapi patut kita renungkan bahwa ada peralihan pemikiran yang memacu semua orang mendapatkan atau mencari Uang BUKAN lagi menciptakan barang atau jasa yang punya nilai tinggi. Pola ini menciptakan orang membuat sesuatu yang TERLIHAT bernilai tinggi tapi manfaat/fungsi utama dari barang dan jasa itu dikalahkan oleh yang bukan fungsi utama. Misalkan kue dengan hiasan cantik lebih tinggi nilainya daripada kue enak yang biasa. Dan Bahkan dengan Uang orang bisa membayar kualitas barang dan jasa, bukankah seharusnya barang dan jasa lah yang menentukan nilainya sendiri.
Konsumen pada dasarnya masih membutuhkan fungsi atau manfaat dari barang dan jasa daripada yang lain (fungsi sekunder dan asesoris). Maka mau tidak mau konsumen membayar mahal untuk hal yang tidak berkaitan langsung dengan fungsi utama produk. Perhatikan penerbangan Air Asia bisa menerbangkan banyak orang tanpa adanya pelayanan yang tidak fungsional.
Jadi mulailah berpikir tidak fokus pada UANG yang cenderung membuat kita melupakan nilai dari barang atau jasa (fungsi utama) yang mau dihasilkan, TAPI berpikirlah produk yang memberi nilai tinggi pada fungsi utama sehingga mampu dinilai tinggi sehingga kita mampu mengontrol UANG masih sebagai alat pembayaran saja.

Kemampuan Menjual

Kemampuan menjual milik seorang salesmen, tapi banyak orang yang tadinya tidak ingin jadi salesmen ternyata sukses setelah menjadi salesmen. Karakter seorang salesmen cerdas mengatur penerimaan dan pengeluaran atau pendapatan dan pengeluaran.
Sebaliknya karyawan identik dengan konsumtif yang cerdas membeli alias mengeluarkan uang tapi tidak cerdas dalam mendapatkan uang. Jika Anda sudah merasa kekurangan uang atau gaji tidak mencukupi maka dipastikan Anda mengalami kesulitan menjadi pengusaha. Karena Pengusaha berlawanan dengan karakter seorang karyawan.
Sekalipun Anda Anda sebagai karyawan pastilah Anda ingin mempunyai uang yang mencukupi Maka bangunlah diri Anda menjadi karakter pengusaha dengan mengembangkan potensi menjual.

Satu

Satu merupakan langkah awal yang menentukan. Berhitung dimulai dan bernilai dari angka 1. Tidak ada angka satu berarti 0.
Satukan hati, pikiran dan langkah nyata dalam bertindak.
Today ... bangun pagi lebih awal berarti mengawali hidup dengan dengan lebih banyak waktu dan lebih segar.

Uang = Produktivitas

Begitulah orang menilai uang = produktivitas, artinya semakin tinggi produktivitas semakin tinggi uang yang didapat. Apakah selalu ? Ternyata tidak 100%, Jadi yang benar apa yang kita kerjakan itu mesti mempunyai nilai produktivitas tinggi, efisien dan efektif.
Ada hal yang jauh lebih penting bagaimana produktivitas itu dihasilkan ? Yang pasti ada nilai kompetensi yang terdiri dari ilmu, pengalaman dan ketrampilan yang mampu menghasilkan sesuatu yang mempunyai nilai tambah (azaz manfaat besar) bagi orang lain. Memang terkadang semua itu membutuhkan uang atau modal, lalu kapan hal itu terjadi ?
Mulailah dari uang yang kita miliki (sedikit) untuk memanfaatkan sumber daya (alam dan sesuatu di luar diri kita) sehingga menghasilkan sesuatu yang bernilai tambah dan dibutuhkan orang banyak. Langkah ini wajib kita laksanakan, lalu bergerak menjadi seorang pembelajar untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas sehingga menjadikan kita semakin produktif dan mendapatkan balasan dari hasilnya itu berupa uang (salah satunya).
Dan yakini pula semua itu juga tetap tidak menjamin 100% tercapai sepanjang perjalanannya. Maka tingkatkan kemampuan spiritual  untuk memudahkan dan mempercepatkan perubahan di atas.

Fokus dan godaan

Berkurangnya kualitas fokus kepada apapun membuat peluang masuknya godaan untuk berpindah fokus kepada godaan yang akhir membuat kita gagal.
Jadi beri energi yang cukup dan minat agar fokus tetap terjaga dan semakin dekat kepada keberhasilan.

Waktu Istirahat

Waktu istirahat yang baik adalah tidur yang cukup, menghentikan gerakaan fisik dan membiarkan pikiran bekerja alami yang tidak lagi mengikuti perintah kita. Waktu istirahat peran manusia menjadi minimal dan Allah lah yang menguasai 100% atas diri kita. Hasilnya memberi kesegaran fisik dan pikiran ... dan siap menjalankan perintah Allah selanjutnya.

Just do it

Just do it apapun yang membahagiakan Anda, maka hal itu menyemangati hidup Anda dan hasilnya memberi nilai diri yang lebih. Tersenyum, memberi sesuatu buat orang lain, menasehati dan mengajak dalam beramal shaleh, dan lainnya.

Ada 1 maka muncul 2

Kiat ingin 10 tapi angka itu sepertinya berat untuk diraih/dijalani. Bisa jadi hal inilah menahan atau menunda langkah kita untuk berubah meraih angka 10.
Mari kita syukuri dan sadar angka kita itu 0. Menjadi mudah kesadaran mengakui angka 0 ada pada kita, maka kita berpindah/bergerak menuju angka 1. Ada 1 maka terpikir angka 2 dan selanjutnya. Sikapi semua itu dari hal kecil dan langkah kecil yang memberi hasil yang kecil pula. Itulah mudahnya untuk berubah dan butuh konsistensi.

Sisa waktu atau waktu telas habis

Tak terasa hari telah berlalu, kemarin masih bujangan atau single dan sekarang sudah punya anak yang sudah mulai kuliah. Di depan sana menunggu akhir dari waktu kita. Adakah waktu yang tersisa ... ? Saat kita membaca atau merenungkan hal ini maka waktu masih terasa ada, yah sedikit. Sepertinya banyak hal yang belum dikerjakan atau diperbaiki, tapi tenaga dan pikiran sudah tidak mampu lagi mengejarnya.
Waktu ? Menjadi habis waktu kita bukan berarti akhir kematian kita tapi sudah tidak waktu lagi buat melakukan yang terbaik buat diri kita dan orang tercinta. Yang ada adalah waktu yang dihabiskan untuk kerja dan uang. Yang tersisa dari waktu itu adalah kelelahan, kecapean, istirahat.
Maka berilah ruang dan waktu buat apa yang ingin kita kerjakan apa saja dan kapan saja dan dengan siapa saja dan dimana saja.

Dinanti banyak orang

Kita semua tahu hidup hanya sekali dan kita pun tidak pernah  tahu akhir dari kehidupan kita. So manfàatkan waktu untuk berbuat kebaikan ke banyak orang. Tandanya kehadiran kita disenangi dan dinanti.
Bukan hal sebaliknya kita mengharapkan atau menunggu kebaikan itu dari orang lain.

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...