Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Berdoa tapi tidak Berdoa

Doa tidak hanya sekedar doa yang kita ucapkan dalam hati kepada Allah swt. Dengan doa yang selalu sama dan menjadi rutin maka doa itu tidak memberi makna apapun. Mengapa ? Karena doa hanya rekaman saja dan bahkan bisa jadi kitapun tidak "peduli" dengan isinya lagi. Padahal doa itu adalah cermin dari harapan hidup kita ... seberapa besar keinginan atau target hidup yang ingin kita raih yang tentu mencerminkan pula usaha-usaha yang kita tempuh.
Berdoa tapi tidak berdoa, itulah yang bisa menggambarkan apa yang sudah kita lakukan dalam berdoa. Merenungkan kembali bahwa kekuatan doa itu luar biasa bagi seseorang karena mereka tahu apa yang harus dilakukan untuk menggapai harapannya. Doa orang yang mau sembuh, doanya begitu merasuk jiwa dan bukan lisan lagi yang tersusun dari kata tapi sudah hati yang bicara tanpa perintah. Maka kondisi doa ini membakar semangat untuk melakukan apapun untuk sembuh agar kesembuhan itu terwujud dalam waktu singkat. Bagaimana dengan doa kita ?

Hadapi persoalan dengan tenang dan ilmu

Check out @munirhasanbasri's Tweet: https://twitter.com/munirhasanbasri/status/418866576821985280

Mengapa Doa mesti mengikuti waktu

Doa seringkali memang kita samakan setiap saat, terutama yang umum. Doa kita bertambah atau semakin fokus bila ada persoalan atau keinginan yangbingin diraih. Doa yang paling dasar adalah memohon ampun dan meminta maaf, lalu memohon rezeki dan kebahagian di dunia dan di akhirat.
Mari kita bayangkan, satu contoh doa memohon rezeki,
Hari pertama kita panjatkan doanya
Hari kedua sampai keadaan yang merubah kita yaitu kita betul-betul mendapatkan rezeki Dan DOA KITA MASIH SAMA
Renungkan kembali, "apakah kualitas dan kuantitas rezeki yang kita mohonkan masih sama saat hari pertama dan kedua ?" ....iya ya mesti sudah berbeda dan sebaiknya kita sudah memberitahu kepada Allah swt bahwa "saya sudah dapet sebagian rezeki dan mengucapkan terima kasih". Dan boleh melanjutkan doa untuk sisa yang belum kita dapatkan atau doa yang baru. Inilah yang mesti kita lakukan sebagai bentuk rasa syukur atas sebagian doa yang dikabulkan. Agar rasa syukur itu bermanfaat ... kita pun bisa berdoa memohon petunjuk bagaimana cara memanfaatkan rezeki yang sudah kita terima tadi. Dan ingat juga bahwa dengan rezeki yang sudah kita terima itu BISA juga tergoda untuk foya-foya, maka berdoalah untuk memohon dilindungi dari godaan buang-buang rezeki  (boros dan mubazir).
Jadi dapat kita simpulkan bahwa berdoa itu sebaiknya berubah sesuai perkembangan dengan apa yang sudah kita alami.
1. Di awal bermohon atas keinginan dan memohon pula petunjuk untuk mendapatkannya.
Setelah itu, kita menjalankan hal-hal yang menuju pencapaian keinginan kita yang kita mohonkan dalam doa. Dalam proses ini kita harus selalu meningkatkan kemampuan agar pencapaiannya bisa lebih cepatò atau melebihinya.
Jika kita sudah merasakan/menerima apapun berupa kemudahan dan kenyamanan atau berupa materi, maka sepantasnyalah kita berterima sehingga dalam doa kita melaporkan dan mengucapkan terima kasih kepada Allah swt. dan ingat pula untuk mohon dibimbing dalam memanfaatkan rezeki yang ada dan mohon diberikan petunjuk untuk mencapai sisa keinginan kita.
3. Teruslah berdoa ....  berdoa berarti berharap, tapi bukan menggantungkan pada doa/harapan. Ingat pula doa dan tindakan kita itu ibadah yang berarti kita menjalankan perintah Allah swt yang disukai Allah swt asalkan niatnya ikhlas.
4. Belum atau tidak dikabulkan doa kita sesuai keinginan Bisa jadi ada skenario lain buat kita dari Allah swt. Yang baik menurut kita bisa tidak menurut Allah dan sebaliknya. Maka kita pun dilatih untuk menerima dengan ikhlas keadaan kita setiap saat dan mulailah berpikir seperti yang Allah maksudkan. Ingatlah untuk berdoa agar kita diberi kemudahan dan petunjuk untuk hal tersebut.
Masihkah kita tidak menyadari bahwa Allah swt itu baik dengan rahman dan rahimNya  atas doa yang kita panjatkan ?

Doa yang sama setiap hari

Cek kembali, apakah doa kita selama ini selalu sama setiap hari ? Iya dan diulang-ulang agar menjadi semakin kuat doa kita kepada Allah swt. Tapi apa yang terjadi, semakin kita berdoa yang sama setiap hari maka doa itu menjadi hafal dan seringkali sewaktu berdoa tidak membuat kita merasakan isi doa itu alias sama halnya seperti kita memutarkan kaset. Hasilnya ... karena kita beriman dan yakin kepada Allah swt, maka doa seperti itu ok-ok saja.
Pernahkah kita mengevaluasi doa kita ? Bukan berarti kita ingin tahu tentang pengabulan doa kita. Evaluasi di sini hanya untuk selalu meningkatkan kualitas keberadaan doa kita kepada Allah swt dan sekali lagi Hasilnya. Maka sebenarnya kita tidak pernah tahu dikabulkan atau tidak doa kita, tapi mengevaluasi doa dapat menambah keyakinan kita kepada Allah swt. Doa yang berulang-ulang punya kelemahan yang membuat kita jenuh berdoa sehingga dapat menurunkan keyakinan (prasangka) kepada Allah swt. Disamping itu, doa yanv berulang-ulang tak memberi semamgat atau raaa optimis kita kepada apa yang ingin kita raih. Olah sebab itu, penting sekali mengerti isi doa sekalipun diulang-ulang untuk menyakinkan diri kita terutama pikiran bawah sadar yang nantinya mendorong kita untuk melakukan hal-hal yang mengantarkan kita kepada apa yang kita inginkan (isi doa kita). Dan bila perlu kita berdoa ada yang sama dan ada pula yang berubah mengikuti progres yang kita alami. How ? Ikuti terus lanjutan tulisan ini.

Tak sabarlah berdoa

Judul di atas, kok aneh ? Biasa pesan itu adalah yang positif, maka masak sih ... disarankan tidak sabar dalm doa, bukannya harus sabar dalam berdoa.
Baca lagi deh, doa itu apa ? Doa itu harapan yang dimohonkan kepada Allah swt. Pengennya sihh harapan segera tercapai. Mau dong begitu. Jadi untuk cepet tercapai kita mesti ngapaian ? Jawabnya pasti kerjanya mesti luar biasa dan jika diizinkan Allah segera aja dikabulkannya.
Atas dasar kalimat terakhir inilah, ada yang positif yang menyuruh kita tidak sabar yaitu mengerjakan sesegera mungkin bukan menunda dan menunggu. Bukankah sabar itu mau "menungggu" menurut persepsi kita. Maka tidak sabar artinya tidak perlu menunggu sehingga mendorong kita bekerja lebih cepat dan tidak menunda, dan bekerja lebih cepat itu bukan sembrono tapi bekerja dengan kualitas. Bekerja berkualitas bisa meningkatkan nilai ibadahnya karena berilmu. Dan Allah swt suka dengan orang berilmu ... kita berharap Allah meridhai apa yanv kita lakukan dan mengizinkan apa yang kita inginkan. Lalu tidak sabar berdoa bukan berarti pula kita doanya harus cepet-cepet tapi tidak sabar berdoa diartikan menyegerakan ibadah atau shalat tepat waktu (tidak menunda) sehingga kita berdoa juga ikut tepat waktu. Bukankah tepat waktu itu disukai Allah swt ? Dengan demikian kita berharap segera mengabulkan doa kita.
Bener atau salah ... karena selalu ada banyak pandangan, tapi menjadi baik dengan sikap baik. Baik atau buruk hanya dari sisi manusia - tergantung kita yang menyikapinya, tapi disisi Allah tidak ada ukuran itu.

DOA .. DO in Action

Doa ... DO Action, maka doa itu memang harus diamalkan yaitu mengamalkan apa saja yang mengantarkan kita kepada permohonan yang kita inginkan. Keinginan adalah harapan yang ingin kita raih dimasa mendatang yang bisa kita tafsirkan "orang yang mempunyai visi (visioner)". Doa itu memang pantas kita sampaikan kepada Allah swt karena Allah swt lah yang menguasai hari esok, termasuk hari akhirat. Kita beriman kepada Allah juga beriman kepada hari akhirat.
Doa mengajarkan kita untuk menindaklanjuti apa yang kita doakan dan mengerjakan yang disukai Allah swt. Doa memohon rezeki, berarti kita harus meningkatkan kemampuan menghasilkan uang dan kesiapan mental dan fisik agar bisa melakukan dengan sungguh-sungguh. Dan bila mendapatkan uang, kita pun mesti bersedekah dimana kita mengerjakan apa yang disukai Allah swt. Insya Allah, Allah memberikan rezeki yang berkah yang mencukupkan.

Praktekkan doa kita

Saat ilmu yang kita peroleh menjadi manfaat bila ilmu itu dipraktekkan dan diamalkan. Maka sama halnya dengan sebuah keyakinan (ada dalam pikiran) menjadi bernilai setelah kita mempraktekkan. Apakah doa seperti itu juga ? Mari kita dalami makna doa .... doa itu lisan yang kita ucapkan kepada Allah swt agar diizinkan keinginan dalam doa.
Lisan menjadi bener atau nyata bila kita praktekkan, maka doa itu menjadi nyata alias dikabulkan wajib dipraktekkan. Bagaimana caranya :
1. Doa itu berisi keinginan, maka doa mesti memotivasi kita untuk melaksanakan dan meraihnya. Jadi mulailah menterjemahkan doa kita dalam bentuk tindakan yang ingin kita praktekkan sebagai dorongan dari doa yang ingin dikabulkan. Misalkan doa mohon ampun, maka kita terdorong untuk melakukan perbaikan untuk tidak melakukan keaalajan yang sama.
2. Doa yang merupakan lisan untuk memohon izin, maka bisa juga kita memgerjakan tindakan yang disukai oleh sang Pemberi. Agar doa kita diizinkan, maka jadilah orang yang diridhai sama Allah swt. Beribadah dan beramal shaleh adalah tindakan yang disukai Allah swt.
3. Hanya berdoa dan berdoa terus. Karena doa itu adalah ibadah maka sempurnakan keikhlasan doa seperti halnya shalat dan yang lainnya. Dalam hal ini, memohonlah sesuai petunjuk yang benar.
Dari ketiga hal di atas, maka doa tidak sekedar doa yang hanya menunggu pengabulan dari Allah swt. Mari kita tanamkan doa sebagai ibadah dan mempraktekkannya dalam kehidupan ini. Insya Allah, Allah yang Maha Melihat apa yang kita kerjakan.

Sudah biasa berdoa

Ungkapan itu sering terjadi pada diri kita. Bukan kita tidak mau berdoa, tapi itu terjadi dengan sendirinya tanpa kita sadari.
Kapan itu terjadi ? Sesudah kita merasa doa kita dikabulkan Allah swt. Mengapa ? Merasa cukup dan tidak ada lagi persoalan. Bisa juga kita dekat dengan sang Maha  Pencipta, sehingga kita tidak merasa butuh pertolongan. Dan ada satu hal lagi yaitu doa kita sudah berulang-ulang sama dari satu shalat ke shalat, dari hari ke hari yang membuat kita bosan atau doa sudah menjadi rutinitas alias doa tanpa hati. Oh ya bagaimana kalau kita sudah tidak ingin apa-apa atau harapan ? Biasanya kita tidak terdorong untuk meminta bantuan atau berdoa. Dan bisa jadi banyak lagi alasannya.
Mari kita memahami apa yang ingin kita sampaikan dalam doa dan memusatkan kemampuan kita untuk meraihnya. Dan yang juga penting melaporkan kondisi setiap saat kepada sang Pencipta agar kita termasuk orang yang tahu diri dan bsrsyukur.

Virua doa

Seringkali kita berbeda menyikapi saat doa dikabulkan dan saat doa belum dikabulkan. Doa yang dikabulkan membuat kita senang dan berucap syukur dan selanjutnya kita kurang berdoa dan bahkan cenderung lupa bahwa dulu kita pernah mohon doa kepada Allah swt. Sebaliknya doa yang belum dikabulkan, kalau kita sangat yakin maka doa kita semakin kuat dan di saat merasa mampu melakukan untuk meraih keinginan kita maka kita mulai luntur dengan doa dan selalu mencari cara untuk mendapatkannya.
Berdoa di waktu senang adalah lebih baik dari pada berdoa di waktu sulit. Maknanya mari kita berdoa dan saat kita dikabulkan doanya maka berdoalah terus agar nikmat yang kita dapat dipelihara dan dimanfaatkan sehingga kita terhindar dari kesulitan. Dan bila ada kesulitan maka berdoalah dengan dorongan dari kesenangan sebelumnya. Insya Allah doa jika dilakukan saat senang dapat menular untuk terus berdoa dalam kondisi apapun.

Doa pasti dikabulkan

Banyak orang menunggu doa itu dikabulkan. Tapi sebetulnya doa itu pasti dikabulkan, jadi optimislah dengan menjalankan apa yang diminta oleh Allah swt.
Kalau merasa tidak dikabulkan, maka sebetulnya Allah swt tetap mengabulkannya tapi kita aja yang tidak tahu. Maka selalu bersyukurlah setiap apa yang kita terima, karena apa yang kita terima itu adalah pemberian Allah swt atas doa kita.
Berdoalah terus agar kita selalu diberikan kebaikan setiap hari.

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...