Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri
Showing posts with label semangat. Show all posts
Showing posts with label semangat. Show all posts

Dari staf menuju direktur

Sampai saat ini saya sudah bekerja lebih dari 30 tahun, mulai selepas kuliah tahun 1990. Memulai kerja di Federal Motor, dimana pabrik tempat pembuatan motor Honda. Disana saya bekerja dan belajar dengan berbagai training dan proyek yang mesti diselesaikan. Proyeknya pun merupakan masalah di pabrik dan rencana perbaikan proses produksi. Jadi saya merasa nyaman bekerja ... dan lumayan waktu itu sampai dapat bonus 5 kali gaji.

Pengalaman ini berkesan kuat bagi saya untuk meniti karir selanjutnya. Hanya 1 tahun dan sudah diizinkan menjadi asisten manager Service Electrolux selama 3 bulan pertama. selanjutnya saya menjadi Manager Service Electrolux. Tidak terpikirkan oleh saya bagaimana mengembangkan amanah itu ? hanya bermodalkan perilaku selalu ingin belajar, saya jalani tugas itu dengan baik bersama team teknisi.  Capaian yang bagus waktu itu dimana kinerja service center mencapai kepuasan yang tinggi di atas 97%. 

Tak lama setelah itu saya menimba pengalaman menjadi sales dan marketing manager. jabatan yang belum pernah saya tekuni dan dasarnya pun tidak ada. Beruntung saat itu saya disupport penuh oleh atasan saya waktu itu untuk belajar. Saya mengikuti training sales dan marketing ... Alhamdulillah saat itu saya mewakili indonesia menjadi the best selling in the world untuk produk insectkiller dari Inggris. Indonesia saat ini tidak termasuk hitungan penjualannya dan dalam 1 tahun bisa langsung juara 1. Ini pengalaman yang luar biasa buat saya dengan ilmu salaes yang nol dan mampu mengembangkan penjualan menjadi besar. Disisi lain saya pun mampu meningkatkan 4 kali penjualan Clarke untuk mesin cleaning dari USA, karena keberhasilan itu saya dikirim untuk belajar langsung marketing di USA selama 2 minggu. Semua itu saya syukuri karena saya senang belajar dari pekerjaan.
Setelah itu saya meniti karir di SANKEN sampai sekarang, kembali ke basic menjadi service manager sampai saat ini memegang amanah direktur customer care. Pekerjaan saya saat ini menangani service center, call center, training, technical & sales untuk solar water heater. perjalanan yang panjang. sekali lagi saya jalani dengan sikap positif, melihat yang tidak nyaman terhadap pekerjaan yang diberikan menjadi sesuatu tantangan untuk dibuktikan saya bisa mengerjakannya. Belajar otodidak.

Dalam perjalanan kerja itu pun saya membekali diri untuk selalu belajar agama dan saya pernah memberikan pelatihan "kesadaran spiritual" untuk umum dan perusahaan. Semua itu saya jalani di waktu libur Sabtu dan Minggu. Pelatihan ini begitu banyak saya lakukan sampai lebih dari 50 kali dengan berbagai peserta. Pengalaman ini mengantarkan saya semakin profesional dalam pelatihan mulai dari mendisain pelatihan dan pengukurannya. Alhamdulillah saya pun bisa melakukan pelatihan outbound.

Di Sanken saya pernah membuat sekolah teknisi dalam 2 periode, dan hasil pelatihan itu sudah membuat pesertanya sudah menjadi manager saat ini. karena pengalaman sekolah itu, saya pun memunculkan sekolah SPG untuk kebutuhan SANKEN.

Itulah perjalanan karir saya dengan kemampuan berbagai bidang, sales, marketing, pr, services, customer care, pelatihan dan motivasi, spiritual training dan bidang terkait. Pengalaman ini saya tuangkan dalam bentuk e-Book ... tentang kerja dan ibadah. 

semoga e-Book "Semangat kerja yang konsisten" dapat memberikan wawasan baru buat Anda yang membaca bukunya yang dapat diperoleh gratis di slideshare. 

Semangat itu memiliki energi

Temen saya bilang,"kok kerjanya males banget seperti nggak ada energinya" .. Kita sering menemukan orang kerja apa adanya, "yang penting kerja dan selesai". Jika kita perhatikan raut muja orang yang seperti itu "kurang enak dilihat" seperti terpaksa kerjanya.

Saya menyebutkannya orang tidak bersemangat. mengapa tidak bersemangat ? Saat itu mereka tidak percaya dan tidak yakin dengan harapan yang ingin diraih. Apakah mereka memiliki harapan atau target ? Ada tapi tidak yakin dapat diraih. Kok bisa ? karena apa yang sudah diraih sampai saat itu belum menunjukkan tanda-tandanya. Hasil-hasil yang diperoleh meragukan mereka tentang hasil atau bahkan mereka ragu dengan apa yang dikerjakan. Maka terjadi kerja yang seadanya. Akibatnya ? Mereka mudah capek dan tidak bisa berpikir lebih baik dalam kerja ... emosional jauh lebih dominan.
Apa yang seharusnya bisa dilakukan ? Temukan harapan kita. Bukankah kita sudah memiliki harapan, terus apanya yang dicari ? Harapan itu ada di pikiran kita, terus kita bertanya siapa yang dapat memenuhi harapan itu ? Siapa yo ? Bos kita di perusahaan .. bisa jadi tapi bisa juga ingkar janji. Sebaiknya harapan itu digantung kepada zat yang memberi janji yang benar, yaitu Allah.
Bagaimana kita melibatkan Allah dalam kerja untuk bersemangat ? Bayangkan saat kita mengalami maslah dalam kerja, bukankah kita minta tolongnya sama Allah. Saat itulah ada harapan dan timbul semangat. Apa yang terjadi ? Kita tersambung dengan Allah yang membuat kita sadar ... lalu menemukan zat yang memberi harapan pasti (benar). Karena kita percaya dan yakin, maka Allah hadirkan semangat untuk berbuat. Semangat ini menjadi sebuah energi positif untuk kerja. Saat kerja itu diteruskan dengan petunjuk Allah maka energinya terus bertambah dengan banyak ide dalam kerja. Kerjanya semakin kaya. Tidak ada lagi tidak semangat. 
Temukan semua tentang semangat di e-Book "Semangat kerja yang konsisten". e-Book ini gratis berisi 209 halaman dan dapat diperoleh di link berikut My presentations (slideshare.net)

SEMANGAT PAGI

Anda pernah mendengat kata "Semangat Pagi" yang berarti memberi semangat pagi dalam situasi apapun. Biasanya "Semangat Pagi" sering didengungkan dalam briefing atau training yang tidak lain untuk membakar semangat dalam kerja.
Apapun kabar kita hari ini, tetap Semangat Pagi. Tapi faktanya setelah itu semangat kita menurun ... karena nggak tahu apa yang mau dikerjakan. Ada sih kerjanya tapi tidak mendorong kita melakukannya. 
 
Apa yang seharusnya kita lakukan ? Semangat yang sudah ada itu hanya butuh kerja, dan kerja itu butuh rencana yang baik. Maka kerja tanpa rencana melemahkan semangat dalam perjalanannya.
Sudahkah Anda memiliki rencana kerja hari ini ? Rencana sih tidak perlu yang muluk-muluk, cukup apa yang ingin dikerjakan hari ini, kapan dan bagaimana caranya.
Dalam rencana yang baik mesti diukung tubuh yang sehat agar dapat mempertahankan semangat itu selalu hadir. Dalam e-Book "Semangat Kerja yang Konsisten" dapat ditemukan wawasan tentang Semangat Kerja. Tidak hanya sekedar semangat tapi semangat yang luar biasa

E-Book dengan komunikasi 2 arah

Waktu saya membeli buku atau E-book seringkali tidak mendapatkan maknanya. hal ini terjadi karena saya membaca dan menafsirkan sendiri. Itulah yang terjadi pada banyak orang. Ada juga yang sudah disediakan komunikasi tapi nggak berani.

E-Book "Semangat Kerja yang Konsisten" tidak hanya memberikan bacaan tentang Semangat, tapi juga didukung dengan file power point dan E-Book untuk latihan. 3 in 1 E-Book dan menjadi 4 in 1 dengan komunikasi 2 arah agar pemahaman dari Semangat itu tercapai dan bisa diinstall pada diri pembaca. 

Bicara tentang Semangat, sudah banyak orang memahaminya. Tapi apakah Anda sudah mencarinya ? atau Anda sudah menemukan semangat itu sendiri ? Kebanyakan orang hanya menciptakan semangat itu dari tujuan atau keinginan. Sedangkan tujuan dan keinginan itu relatif terhadap waktu, apalagi waktu pencapaiannya lama sehingga membuat Anda merasa berat karena banyak hambatan. Atau banyak tujuan yang lebih menarik sehingga semangat untuk tujuan sebelumnya menjadi rendah.

E-Book ini dapat diorder dengan pesan WA di 087823659247 dengan harga Rp 50.000 saja. Setelah pembayaran, kami segera mengirimkan filenya. Atau kami kirim file E-Book dan selanjutnya Anda boleh transfer.


Jalan menuju Semangat Kerja yang Konsisten

 Alhamdulillahirabbilalamin. Saya sudah dapat mewujudkan e-book yang menempuh perjalanan yang panjang dan lama. Hanya karena izin Allah semua itu terjadi. Saya menulis e-book ini dalam waktu yang lama sekitar 5 tahun, entah kenapa ? Tapi itulah faktanya.

Untuk mewujudkannya saya sudah banyak meminta teman-teman untuk memberi komentar materinya. Mereka bilang,"oke". Lalu saya tulis, setiap selesai menulis sayapun membaca kembali tulisan itu ... "kayaknya nggak bagus, kurang sempurna". Akhirnya e-book itupun nggak pede untuk dipublikasi. 

Agar e-book itu menjadi nyata, maka saya juga belajar kursus menulis dari online dan offline. Beberapa buku saya baca ... kesungguhan saya dalam menulis baru mulai terjadi karena ada desakan untuk melakukannya. Mulailah e-book ini membuat saya lebih pede. 

Dalam ilmu media sosial mulailah saya pasarkan. E-book ini ingin membuka wawasan tentang dunia kerja yang seolah nyambung dengan agama, tapi kenyataannya tidak tersambung dengan benar. Saya kerja cari uang dan saya juga shalat sebagai hamba Allah.

Saya sendiri protes dengan pola kerja yang saya jalani. Saya kerja cari uang, tapi saya shalat. Cari uang tidak menunjukkan saya beriman kepada Allah. Bukankah seharusnya saya kerja untuk Allah ?? dan kerja saya adalah langkah amal saleh dari iman saya kepada Allah.

Kerja sayapun disemangati karena hal keduniaan, seperti saya semangat karena kerja saya menghasilkan uang atau saya bersemangat karena saya ingin memenuhi kebutuhan keluarga. Dimana Allahnya ? Saya menempatkan Allah saat saya membutuhkan pertolongan.

Mari kita renungkan ... Allah mestinya tempat kita bergantung apapun dan yang utama (pertama). Saya beriman saya kerja.

Penghargaan dan perhatian bikin semangat

Saya dan Anda pasti pernah dihargai dan diperhatiin oleh seseorang atau banyak orang, dan hasilnya begitu membanggakan dan bikin kita senang. Mengapa hal itu terjadi ? Karena apa yang kita kerjakan  memberi kebaikan dan menjadikan puas dan senang. 
Mari belajar dari sebab akibat tersebut, tentu kita sangat ingin ada motivasi diri untuk menjadi semakin baik setiap hari .. lalu ? Yang pasti tidak pernah terjadi jika kita tidak berbuat alias motivasi itu tidak bisa kita dapat dari orang lain. Solusinya sederhana saja untuk meningkatkan motivasi diri dapat diperoleh dari kondisi kita yang menyenangkan dan hal itu bisa diperoleh dari pujian, perhatian atau penghargaan orang lain. Dan semua itu terjadi jika kita berbuat sesuatu yang hebat yang menyenangkan orang lain. Artinya berbuat sesuatu yang menyenangkan orang lain bisa berbalik arah memberi perasaan bangga dan senang sehingga memacu kita untuk melakukannya lagi dan lagi.
Pastikan dan cek apakah Anda hari ini sudah berbuat sesuatu yang menyenangkan orang lain ? Jawaban ini mencerminkan seberapa semangat atau termotivasinya Anda.

Memotivasi diri

Seringkali kita terbuai dengan kekurangan dengan menggerutu tentang keadaan kita sendiri terhadap lingkungan. PADAHAL orang lain sama terhadap kita. Jadi tak perlu mengukur diri terhadap orang lain, yang kita harus lakukan adalah meningkatkan kuantitas/kualitas terhadap apa yang sudah Kita lakukan agar semangat dan motivasi semakin bertambah. Hasilnya pasti kita menjadi semakin baik setiap hari

Membakar semangat

Berusahalah melakukan apa yang ingin kita kerjakan, nikmati dan rayakan. Semua itu bisa membakar semangat kita menjadi lebih besar sehingga kita bersemangat menghadapi kehidupan ini. Masihkah kita menyia-nyiakan waktu kita habis karena rutinitas ? "NO WAY". Just do it dan kita menjadi semakin baik.


Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...