Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Malas dan Prasangka buruk

Pernahkah kita bertanya, mengapa kita malas ? Bangun aja malas, mau kerja malas, mau ngapain juga malas. Kayaknya memang sifat manusia jadi malas. Ada dua hal yang bisa bikin malas itu berkurang dan hilang, yaitu keberanian untuk hidup lebih baik dengan adanya impian atau kebutuhan untuk hidup yang bermakna. Solusi Allah sederhana, beriman dan beramal saleh. Iman itu percaya sama Allah dan percaya dengan apa yang disampaikanNya, maka saat beriman konsekuensinya beramal saleh. Beramal saleh itu beraktivitas yang baik, beraktivitas itu melawan malas. Allah mengajak kita untuk berlomba-lomba dalam kebaikan bukan untuk menang tapi menang terhadap diri kita sendiri. Pemenangnya adalah siapa yang banyak kebaikannya dan dirahmati Allah dan siapapun bisa jadi pemenang (BUKAN satu juaranya). 
Malas adalah akibat dari prasangka buruk. Mengapa kita tidak mau kerja ? Umumnya kita berkata,"kerja dan ngga kerja sama aja. Hasilnya sama". ungkapan itu merupakan prasangka buruk yang berakibat pada 'malas" kerja. Semakin malas menambah prasangka buruk itu jadi benar atau banyak prasangka buruk lainnya yang mendukung. Bagaimana jika berprasangka baik kepada Allah, "saya kerja untuk ibadah", maka untuk meraih amalan maka saya jadi beraktivitas (beramal saleh) yang bisa menghilangkan sifat malas. Prasangka yang baik itu adalah keyakinan kita kepada Allah, dan akvitiasnya adalah amal saleh. 
Jadi dengan percaya kepada Allah dan menyakini betul apa yang Allah sampaikan kepada kita sebagai petunjuk, maka muncullah prasangka baik. Prasangka baik bikin kita rajin (tidak malas) karena keyakinan kita itu menuntun kita untuk beramal saleh. Amal saleh itu adalah kerja.
Insya Allah dengan diberinya kita pikiran untuk mampu beriman dan diberikannya tubuh ini agar kita dimampukan untuk beraktiivitas. Aamiin

No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...