Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Mudah puas ..

Motivasi mesti terus dibangun tanpa sedikit kita lalai, mengapa ? Karena saat kita lalai, maka motivasi menjadi lemah dan tidak mudah untuk dibangkitkan lagi. Semua itu butuh waktu dan pemulihan. Jadi motivasi diri yang sangat khusus yang dibangun dengan motivasi spiritual menjadi sangat kuat. Bagi muslim, motivasi Islam menjadi pegangan utama.
Perasaan kita senang melakukan hal baru sampai apa yang kita lakukan itu sudah dilakukan dengan baik. Masih ada sih rasas senang saat menikmatinya. Kerja pertama kali menjadi sangat menyenangkan dan mulai surut selang beberapa waktu. Perasaan senang itu sudah biasa dan ingin yang lebih lagi. Sekalipun kita masih bekerja tapi perasaannya jadi biasa dan menjadi sebuah rutinitas.
Bagaimana dengan pikiran kita ? Pekerjaan baru sangat menantang dan sangat luar biasa untuk menyukseskannya. Setelah itu kita menjadi bisa dan melakukannya terus-menerus. Tidak ada lagi tantangan dan menjadi sebuah rutinitas.
Rutinitas yang dilakukan terasa hambar karena kurang semangat dalam memaknai pekerjaan. Tanpa kita sadari ternyata, semua itu sudah terekam dengan baik di alam bawah sadar sehingga apa yang kita kerjakan (rutinitas) itu bekerka otomatis tanpa perintah yang berarti dari emosi dan pikiran.
Sadarkah kita hal ini bisa merusak kehidupan kita tanpa makna ? Inilah hidup yang tidak berkembang. Perhatikan shalat kita ? Bukankah sebuah rutinitas saja ? Terbukti bahwa bacaan shalat kita sudah hafal tanpa perintah pikiran dan emosi lagi. Adakah ketenangan dalam shalat ? Yang tidak ada keinginan kita untuk memperbarui pelajaran shalat untuk memperbarui shalat semakin baik. Saat ditanya, "sudah paham tentang shalat ?" Jawabannya yang cenderung "gengsi", "emangnya dulu ngga belajar di tk dan sd ? Dengan kata lain .. Kita malu belajar shalat seperti halnya anak sekolahan belajar shalat. Hanya karena itu kita tidak mau memperbarui nilai shalat kita, padahal ini adalah salah satu cara tetap menyemangati diri setiap tindakan untuk semakin baik.
MEneruskan semangat itu menjadi fokus penting apakah yang kita lakukan selanjutnya masih menarik ? Sekalipun menarik tidak mampu membangkitkan semangat beraktivitas. Bisa jadi apa yang kita lakukan sekarang sudah merupakan aktivitas rutin ? Emosi kita mudah puas jika sudah melakukan sesuatu dan mudah bosan. Pikiran kita pun mengatakan, "saya sudah mengerjakannya dan tidak ada tantangan lagi. Lalu disimpan sebagai pikiran bawah sadar yang bekerja otomatis". Mari ciptakan dan pahami bahwa setiap langkah punya makna maka mulailah sesuatu dengan Basmallah dan mengakhirinya dengan hamdallah. Insya Allah kita selalu diberi semangat oleh Allah lewat hati sehingga peunjukNya mampu menggerakkan diri kita untuk melakukan sesuatu dengan semakin baik. Aamiin
Bismillahirrahmaanirrahiim, kesadaran kepada Allah wajib tumbuh terus-menerus. Mengapa ? Bisa jadi kita semakin bosan dengan apa yang kita lakukan seperti ibadah shalat, puasa dan lainnya. Kondisi ini membuat kita kita memaknai ibadah itu sendiri. Terus apa yang terjadi ? Yang terjadi adalah emosional atau nafsu kita mengajak kita untuk mengembara yang membuat perasaan senang, maka muncul pengen ini dan itu. Dan saat bersamaan ibadah kita tadi sudah semakin menjadi kebiasaan yang tersimpan dalam alam bawah sadar. Semua bacaan shalat sudah hafal dan tanpa berpikir lagi. Mengingat Allah untuk berlatih untuk selalu memperbarui niat dan belajar menyempurnakan ibadah adalah yang terbaik yang mesti kita lakukan. Insya Allah hati ini semakin terbuka untuk menerima cahayaMu yang semakin hari semakin beriman. Aamiin

No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...