Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Berbuat salah malah sadar

Mari kita perhatikan banyak dalam hidup kita ini melakukan kesalahan. Kesalahan yang disengaja atau yang tanpa perencanaan. Biasanya kesalahan yang disengaja itu untuk membela diri kita agar tidak jatuh nilai diri kita atau minta diakui orang lain agar tetap eksis atau lainnya. Hanya karena kita tidak mau disalahkan, "kok kamu nggak kerja ?", maka kita jawab dengan tidak mau mengakui kebenarannya dengan ucapan,"emangnya nggak lihat saya udah kerja dari tadi". Atau kesalahan kecil adalah kita menutupi kelemahan kita dengan kepura-puraan, pura-pura kerja, pura-pura sakit dan sebagainya.
Kesalahan tanpa perencanaan seringkali terjadi saat kita terdesak sehingga jawaban-jawaban atau perilaku kita cenderung baik, tapi sebenarnya ada kepalsuan. Yang mudah adalah saat di dalam forum dimana kita tidak bisa menjawab pertanyaan orang lain, maka muncul dorongan untuk membalasnya dengan pertanyaan yang menjatuhkan bahkan kita mengkritik habis-habisan. Salah nggak ? Pertanyaan dan kritiknya tidak salah tapi niatnya yang salah.
Jika berani maka kesalahan itu banyak kita lakukan dan ada banyak lagi kesalahan. Terus apa yang menarik ? Yang menarik adalah .... Dibalik kesalahan itu ada kebaikan. Pasti Anda jawab kesalahan ya kesalahan dan itu adalah dosa. Perhatikan saja di setiap kesalahan itu selalu ada hal kecil berupa kebaikan, saat kita melakukan kesalahan itu sebenarnya kita paham sekali bahwa itu salah. Dengan kita tahu salah maka di saat yang bersamaan kita pun tahu yang benar. Pengetahuan yang benar itu memang kalah dengan emosional kita saat itu. Bisa jadi kesalahan yang kita buat adalah ujian bagi kita apakah kita mau melanjutkannya atau kembali ke jalan yang benar. Hanya Allah yang Tahu, tapi hikmahnya adalah bisa jadi itulah rahmat dari Allah yang peduli pada kita yang selalu memberi petunjuk agar kita selalu berada di jalanNya.
Apakah kita tidak berterima kasih kepada Allah yang selalu mengingatkan kita dari kesalahan ? Dan terkadang kita pernah merasa menjadi orang benar (kembali ke jalan Allah) karena peristiwa dimana kita melakukan kesalahan tertentu. Di saat itulah sebenarnya Allah menunjukkan kekuasaanNya dengan membuat kita sadar. Di saat kecelakaan karena kelalaian kita yang membuat kita hampir mati, maka di saat itu kita merasa ada Allah. Sebenarnya Allah selalu ada, tapi karena kita melakukan banyak kesalahan atau kesalahan yang besar maka Allah menunjukkan kekuasaanNya untuk membuat kita sadar.
 Atau Allah menunjukkan kepada kita dengan memberi kondisi kiat yang semakin terpuruk, bermakna Allah pun menunjukkan kekuasaanNya bahwa kita dibiarkan mengalaminya terus-menerus. Artinya Kita merasa Allah itu jauh dan kita butuh, kesadaran pun bisa muncul. Contoh ringan, kita selalu berbohong dan banyak sekali orang yang sudah dibohongin, suatu saat kita terpikir jika saya dibohongin orang pastilah saya susah. Ada satu kejadian saat berbohong membuat kita sadar.
BersyukurLah bahwa Allah selalu ada dan dekat dengan kita, bahkan lebih dekat dari urat nadi kita. Maka Allah yang dekat itu pastilah tahu apa yang kita kerjakan dan Dia tidak membiarkan kita terjerumus ke dalam kesalahan. Dan Allah pun tahu bahwa apa yang kita lakukan itu hanya untuk dunia dan emosional kita saja. Petunjuk demi petunjuk sekalipun itu kecil merupakan rahmat Allah agar kita kembali kepadaNya. Allah berfirman, orang yang bertaqwa itu adalah orang yang selalu dalam jalan Allah atau orang yang berbuat kesalahan dan dia tahu kesalahannya dan segera memperbaiki kesalahannya. 
Mari kita menambah pengetahuan tentang hal yang benar dari petunjuk yang benar yaitu Al Qur'an agar mampu menguatkan kesadaran kita disaat bebrbuat salah. Dan itupun belum cukup, berusaha tidak salah dan berdoa, ya Allah ampuni kesalahan kami dan sadarkan diri kami untuk segera ingat kepadaMu jika berbuat salah. Aamiin

No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...