Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Berdoa dan menangis

Dalam satu kasus, ada orang berdoa dengan menangis. Terlihat doanya khusyuk, berdoa dengan hati. Tapi jika kita mau mengakui dan mengevaluasi doa kita, maka bisa jadi doa kita itu tidak khusyuk ... Kok bisa ? Mari kita renungkan beberapa point penting
Bisa jadi kita menangis bukan karena apa-apa tapi saat berdoa kita merasakan penderitaan yang kita saat ini dan kita tidak kuat untuk menanggungnya. Misalkan saking susahnya sedih membuat kita sedih dan berdoa untuk diselesaikan oleh Allah dengan kondisi yang lebih baik. Maknanya bisa karena sedih dengan penderitaan dan bikin kita menangis BUKAN karena Allah berkuasa atas kita yang sepantasnya kita takut dan bersedih karena kita tidak mampu mengakui itu.
Bandingkan orang kaya berdoa, bisa jadi mereka tidak menangis karena kehidupan mereka baik-baik saja. Dan orang kaya juga bisa berdoa itu sebagai formalitas sebagai bagian dari shalat atau ibadah lainnya. Bisa jadi doa mereka yang kaya bukan ingin mengatakan bahwa Allah lah yang menjadikan mereka kaya dan bukan juga ingin mengatakan bahwa mereka memuji dan bersyukur atas kekayaannya.
Mari kita lihat ... Mereka yang jadi karyawan yang diberi sanksi atau ingin dipecat memohon kepada atasannya untuk tidak dipecat. Mereka mengakui mereka salah dan sangat mengakui atasannya adalah orang yang berkuasa. Untuk itu mereka meminta maaf atas kesalahan dan berjanji untuk memberikan kerja yang lebih baik lagi. Aktivitas ini bisa kita sebut sebagi doa (permohonan) kepada atasan.
Lalu introspeksi yang kita dalam berdoa .... Karena doa itu memohon maka kita harus betul-betul menyadari kita ini hamba Allah yang lemah sebagai ciptaanNya. Mengikuti petunjukNya adalah rasa syukur. Mulailah dengan berdzikir memanggil Allah lalu memujiNya .... Karena Allah yang Maha SegalaNya kita wajib mengakui apa yang kita terima saat ini dalam keadaan lapang atau sempit adalah dengan izin Allah. Maka kita berharap dengan kekuasaan Allah yang Maha itu hati kita tersentuh dan sangat takut yang membuat kita menangis. Menangis karena kekuasaanNya. Maka kita pun mau merubah keadaan kita menjadi semakin baik dengan mengikuti petunjuk Allah. Harapan kita bukan kepada hasilnya tapi berharap diizinkan diberi waktu, diberi petunjuk, diberi kesempatan, diberi hati yang lapang untuk mengikuti petunjuk Allah, diberi kemampuan untuk mengamalkannya. Maka berdoa bukan menunggu lagi tapi berdoa selalu memberi dorongan dan motivasi luar biasa bagi kita untuk mengamalkan petunjuk Allah semakin baik lagi. Dan Allah lah yang mengizinkannya terjadi dan membalas apa yang kita lakukan.
Insya Allah tulisan ini bisa memberi inspirasi bagi kita untuk menjadi semakin baik dalam berdoa. 

No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...